RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 26 November 2014 (Rabu Dini Hari)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 1:1 1:1 Inilah... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Desember 2009 (Kamis Sore)
Matius 24:36-44 adalah nubuat ketujuh tentang HUKUMAN ATAS DUNIA PADA SAAT KEDATANGAN YESUS KEDUA KALI.... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 April 2015 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 September 2011 (Kamis Sore)
Siaran tunda dari Ibadah Kunjungan di Pematang Siantar.
Tema: 25... Ibadah Doa Malam Surabaya, 09 November 2016 (Rabu Malam)
Dalam
susunan tabernakel, doa penyembahan terkena pada mezbah
dupa emas. Pada
mezbah dupa emas terdapat empat
tanduk
di bagian... Ibadah Natal di The Square Ballroom Surabaya, 25 Desember 2019 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
natal 2019 dan tahun baru 2020 yang... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 Agustus 2015 (Kamis Sore)
Bersamaan dengan Penataran Imam dan Calon Imam II
Wahyu 3:7-13 tentang sidang jemaat di Filadelfia. Wahyu 3:7 3:7... Ibadah Raya Malang, 21 Desember 2014 (Minggu Pagi)
IBADAH PENYERAHAN ANAK
Ester 2:7 2:7 Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak... Ibadah Raya Malang, 28 Juli 2013 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28:20b 28:20 ... Dan ketahuilah, Aku... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Mei 2020 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus. Wahyu
11:7-10 11:7.
Dan
apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang
yang... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Februari 2016 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:18-19 3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya... Ibadah Doa Surabaya, 18 Maret 2009 (Rabu Sore)
Matius 24: 29-31
ay. 31= terjadi tiupan sangkakala yang dasyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan dalam... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juni 2018 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus.... Ibadah Kaum Muda Malang, 31 Januari 2009 (Sabtu Sore)
Markus 12:38-40 terkena pada petinya Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian terdiri dari 2 bagian,... Ibadah Doa Malang, 12 Januari 2010 (Selasa Sore)
Matius 24:45-51, berjaga-jaga dikaitkan dengan kedatangan Yesus kedua kali yang tidak terduga waktunya...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Doa Surabaya, 27 Agustus 2014 (Rabu Sore)
Disertai
dengan puasa session III
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu
2: 1-7
=> penyucian sidang jemaat EFESUS
(mulai diterangkan dari Ibadah
Raya Surabaya, 27 Juli 2014).
Kita
masih berada dalam kitab Wahyu
2: 6 yang
menerangkan
tentang sidang
jemaat di Efesus (diterangkan mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Agustus 2014).
Ini merupakan penyucian terakhir/percikan darah terhadap sidang
jemaat di Efesus yang kehilangan
kasih mula-mula.
Wahyu
2: 6 2:6
Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci
segala perbuatan pengikut-pengikut
Nikolaus,
yang juga Kubenci.
Sidang
jemaat Efesus membenci/menolak
segala pengikut ajaran
Nikolaus,
yaitu pengajaran tentang mengumpulkan
orang banyak
dalam ibadah dengan menghalalkan segala cara, terutama lewat
cara-cara
dunia,
dengan tujuan kalau banyak orang terkumpul maka banyak uang yang
terkumpul.
Dalam Wahyu
2: 2-3, 6,
ada sembilan
kelebihan/kebisaan
pada sidang jemaat di Efesus, yaitu: Wahyu
2: 2-3, 6 2:2
Aku tahu segala pekerjaanmu(1):
baik jerih
payahmu(2)
maupun ketekunanmu(3).
Aku tahu, bahwa engkau tidak
dapat sabar terhadap orang-orang jahat(4),
bahwa engkau telah mencobai
mereka yang menyebut dirinya rasul(5),
tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati
mereka pendusta. 2:3
Dan engkau tetap sabar(6)
dan menderita
oleh karena nama-Ku(7);
dan engkau
tidak mengenal lelah(8).
2:6
Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci
segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus(9),
yang juga Kubenci.
- pekerjaan,
- jerih
payah,
- ketekunan,
- tidak
dapat sabar terhadap orang jahat,
- mencobai
orang yang mengatakan dirinya rasul tetapi adalah pendusta,
- sabar,
- menderita
oleh karena nama Tuhan,
- tidak
mengenal lelah,
- membenci
pengajaran Nikolaus.
Tanpa
kasih mula-mula,
9 kelebihan hanya akan menjadi kebanggaan/kesombongan. Akibatnya:
jatuh ketempat yang dalam ('betapa
dalamnya engkau jatuh')
= kegelapan yang paling gelap. Sebab itu, Tuhan sucikan supaya
kembali lagi pada kasih mula-mula.
Namun,
jika sembilan
kelebihan/kebisaan DITAMBAH
kasih mula-mula,
maka akan menjadi 9
karunia
Roh Kudus, 9 jabatan
pelayanan
dari Anak Allah dan 9 perbuatan
kasih
Allah Bapa. Kalau
sudah ada karunia, kebisaan-kebisaan, misalnya bermain gitar, kalau
ditambah kasih mula-mula dan terus berkobar-kobar bisa menjadi
karunia bermain gitar, sehingga ada jabatannya (Tuhan menetapkan
jabatannya).
9 karunia
dan 9 jabatan
harus
dilakukan dengan kasih. Apapun
kebisaan kita, kalau ditambah kasih mula-mula dan diserahkan pada
Tuhan, maka akan menjadi karunia
Roh Kudus dan Tuhan akan menetapkan jabatan
pelayanan, setelah itu Tuhan berikan kasih
sebagai motor penggerak pelayanan. (sudah diterangkan pada Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 Agustus 2014).
1
Korintus 12: 4-6 12:4
Ada rupa-rupa karunia,
tetapi satu Roh. 12:5 Dan ada
rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. 12:6
Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi
Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
ay.
4= karunia dari Roh Kudus. ay. 5= jabatan pelayanan dari Anak
Allah. ay. 6= perbuatan ajaib/kasih dari Allah Bapa. Seorang
hamba
Tuhan/pelayan Tuhan yang suci
akan diperlengkapi
dengan 3 hal,
yaitu
- 9
karunia Roh Kudus,
menunjuk
pada pribadi Allah Roh Kudus = Kristus.
Kalau ditekuni terus
menerus maka akan menjadi mahkota 12 bintang = terang
bintang.
- 9
jabatan dari anak Allah,
menunjuk pada pribadi Anak Allah = Yesus.
Kalau ditekuni akan
menjadi bulan di bawah kaki = terang
bulan.
- 9
perbuatan kasih Allah Bapa,
menunjuk pribadi Allah Bapa = Tuhan.
Kalau ditekuni akan menjadi
selubung matahari = terang
matahari.
Kesimpulan:
hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang suci akan diperlengkapi/dipercaya
dengan:
- pribadi
Allah Tritunggal
yaitu Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus di dalamn Tuhan Yesus Kristus
yang merupakan sumber segala sesuatu. Semua bisa habis kalau hanya
diperlengkapi dengan segala sesuatu dari dunia ini.
Jangan
takut melayani Tuhan!
Kalau diperlengkapi dengan Allah Tritunggal, itu menjadi
kekal/tidak habis-habis, apa yang kita butuhkan disediakan oleh
Tuhan dan tidak ada yang mustahil.
- terang
matahari, bulan dan bintang.
Kesaksian: "Saya
melanjutkan kesaksian tentang hotel yang kemarin kita pakai di
Malang. Tagihannya datang dan istri saya yang bayar. Sales Manager
yang mengurus itu seorang anak Tuhan. Setelah istri saya membayar dia
berkata 'Bu, ini pengalaman
spiritual
saya yang pertama kali sejak jadi orang Kristen, belum pernah terjadi
seperti ini, tidak pernah mengalami yang demikian dasyat dan tidak
mungkin'. Tidak mungkin terjadi tapi bisa terjadi karena yang
menyertai kita adalah pribadi Allah Tritunggal, sehingga semua bisa
dan semua Tuhan kerjakan. Ini mengajar kita untuk tidak perlu takut.
Kalau suci, kita diperlengkapi dengan pribadi Tuhan sebagai sumber
segala sesuatu yang tidak ada habis-habisnya."
Kegunaan
terang matahari, bulan dan bintang:
- Kejadian
1: 16-18
1:16
Maka Allah menjadikan kedua
benda penerang
yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang
dan yang lebih kecil untuk menguasai malam,
dan menjadikan juga bintang-bintang. 1:17
Allah menaruh semuanya itu di
cakrawala untuk menerangi bumi, 1:18 dan untuk menguasai siang
dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap.
Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
'siang
dan malam'=
ada
terang matahari, bulan dan bintang.
Kegunaan terang matahari,
bulan dan bintang yang pertama: untuk
memisahkan terang dan gelap
supaya kita
bisa tetap hidup benar dan suci
di tengah kegelapan dunia akhir jaman, di mana dosa sudah memuncak
sampai pada dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa
kawin-mengawinkan (dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, nikah
yang hancur dan sebagainya).
Jangan
lepaskan pelayanan!
Kalau kita melepaskan pelayanan, maka tidak ada jabatan, karunia dan
kasih, sehingga tidak ada terang. Akibatnya:
campur baur dengan gelap.
Harus
sungguh-sungguh dan ada pemisahan yang tegas! Kalau
kita benar-benar ikuti pemisahan sampai terjadi pemisahan yang tegas
dan tidak ikuti yang gelap, tetapi kita tegas
untuk tetap hidup dalam terang (benar dan suci), tidak mau berbuat
yang gelap sedikitpun sekalipun orang bilang 'sok
benar',
hasilnya:
'Allah
melihat bahwa semuanya itu baik'. Artinya:
Tuhan sanggup menjadikan semuanya baik.
- Yeremia
33: 19-21
33:19
Firman TUHAN datang kepada Yeremia, bunyinya: 33:20 "Beginilah
firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang
dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang
dan malam tidak datang lagi pada waktunya, 33:21 maka juga
perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia
tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas
takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang
Lewi, yakni imam-imam yang menjadi
pelayan-Ku.
'siang'=
matahari. 'malam'=
bulan dan bintang. 'memerintah
di atas takhtanya'=
raja. Selama
ada siang dan malam, tetap ada jabatan raja/iman.
Kegunaan
terang matahari, bulan dan bintang yang kedua: supaya
kita tetap menjadi imam-imam dan raja-raja. Kita
tetap beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir, yaitu sampai
meninggal dunia atau sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali
bahkan sampai di tahta Tuhan. Ini perjanjian Tuhan yang tidak
akan diingkari untuk membawa Israel ke negeri perjanjian/tahta
Surga.
Wahyu
22: 3 22:3
Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba
akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya,
Kalau
kita tetap menjadi imam-imam dan raja-raja, tatapi beribah melayani
Tuhan sampai garis akhir apapun tantangannya, hasilnya:
mulai sekarang tidak akan ada lagi kutukan/laknat, tetapi yang ada
suasana Firdaus. Kita
hidup dalam suasana Firdaus
sekalipun hidup di tengah dunia yang penuh kutukan (imam dan raja
hidup di Firdaus).
Jangan lepas dari jabatan dan karunia
supaya kita jangan kembali ke dunia/kutukan. Kita sudah diangkat
menjadi imam dan raja bukan untuk disiksa tetapi dipindahkan
dari suasana kutukan menjadi suasana Firdaus.
- Wahyu
12:1
12:1
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan
berselubungkan matahari,
dengan bulan
di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang
di atas kepalanya.
Kegunaan
terang matahari, bulan dan bintang yang ketiga: puncaknya, kita
ditampilkan menjadi terang dunia
(mempelai wanita Surga). Yesus berkata 'Akulah
terang dunia, kamulah terang dunia',
kita sama dengan Yesus.
Kita ditampilkan sebagai terang
dunia, mulai dari menjadi terang di rumah tangga, terang di depan
semua orang (kantor, sekolah dan di mana saja), sampai puncaknya
menjadi terang dunia. Kalau sudah hidup dalam terang dan tampil
sebagai terang di rumah tangga, di depan orang sampai menjadi terang
dunia, kita
akan mendapat dua sayap burung nasar yang besar. Perempuan
yang ditampilkan dengan terang ini dikejar oleh antikris.
Wahyu
12: 3-4, 6, 13-14 12:3
Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor
naga
merah padam
yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas
kepalanya ada tujuh mahkota. 12:4 Dan
ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan
melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri
di hadapan perempuan
yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah
perempuan itu melahirkan-Nya.
12:6 Perempuan
itu lari ke padang gurun,
di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia
dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. 12:13
Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi,
ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. 12:14
Kepada perempuan itu diberikan
kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia
terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh
dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah
masa.
Kalau
kita sudah tampil sebagai terang, sekalipun belum menjadi terang
dunia tetapi terus mengarah pada terang dunia, kita sudah
mendapatkan sayap burung nasar. Semakin
besar terangnya, semakin besar sayapnya.
2
sayap burung nasar yang besar inilah yang kita butuhkan hari-hari
ini. 2 sayap burung nasar yang besar ini bagaikan pelukan 2
tangan Tuhan yang kuat atas kehidupan kita.
Kegunaan
2 sayap burung nasar:
- Ayub
39: 30-31
39:30
Atas perintahmukah rajawali
terbang membubung, dan membuat
sarangnya di tempat yang tinggi?
39-31 Ia diam dan bersarang di bukit
batu, di puncak bukit batu dan di gunung yang sulit
didatangi.
'rajawali'=
burung nasar.
Kegunaan
pertama 2 sayap burung nasar yang besar: sayap burung nasar/pelukan
tangan Tuhan membawa
kita naik ke gunung penyembahan
('gunung
yang tinggi'). Gunung
penyembahan = tempat yang paling dekat dengan Tuhan, tempat yang
sulit dijangkau oleh musuh ('di
gunung yang sulit didatangi')
= tempat
perlindungan/pemeliharaan Tuhan
secara istimewa kepada kita bagaikan biji mataNya sendiri. Dari
seluruh anggota tubuh, biji mata ini yang paling istimewa. Kalau
yang lain, bagian tubuh yang lemah dilindungi dengan tulang di
depannya, tetapi biji mata tidak ada tulang di depannya. Tuhan
sendiri yang mengawasi.
Tanda
kita punya sayap atau tidak adalah apakah kita suka menyembah atau
tidak.
Koreksi bagi kita semua. Kalau kita masih terpaksa dalam menyembah,
berarti sayapnya masih terlalu kecil atau bahkan belum punya sayap,
sehingga susah untuk naik gunung dan masih merayap-rayap di kaki
gunung. Tetapi, kalau sayapnya sudah besar, maka sangat enak untuk
naik gunung (suka menyembah Tuhan).
Mazmur
17: 8 17:8
Peliharalah aku seperti biji
mata,
sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
Daud
sudah tidak kekurangan apa-apa, tetapi ia selalu berdoa 'Peliharalah
aku seperti biji mataMu'. Tidak
rugi menyembah Tuhan. Mari kita menyembah Tuhan mulai di rumah dan
secara bersama-sama. Inilah tempat yang dekat dengan Tuhan.
ay.
8= Tuhan sanggup memelihara
dan melindungi
kita di tengah kesulitan dunia. Dua tangan Tuhan yang kuat sanggup
membawa kita melintasi badai di tengah lautan dunia (semua
masalah bahkan sampai yang mustahil diselesaikan oleh Tuhan),
kita tidak akan tenggelam sampai pada jaman antikris 3,5 tahun
berkuasa.
Saat mencapai gunung, burung nasar membuat sarang
untuk bertelur lalu mengerami telurnya sambil
mengganti bulu-bulunya jadi muda kembali. Inilah
doa penyembahan yaitu mengganti bulu-bulu sehingga menjadi muda
kembali = ada
pembaharuan.
Mazmur
103: 5 103:5
Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu
menjadi baru seperti pada burung rajawali.
(terjemahan
lama) 103:5. Yang mengenyangkan mulutmu dengan kebajikan, dan
membaharui
hal mudamu seperti burung nasar.
Ini
kuncinya kalau mau awet muda, yaitu banyak menyembah. Dalam
penyembahan, kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi
manusia rohani seperti Yesus, dimulai dengan belajar taat
dengar-dengaran.
Kalau
tidak
taat,
yang ada hanya hidup dalam kesusahan, berwajah muram, iri dan
sebagainya, sehingga wajahnya tua dan kering.
Tapi kalau taat
dengar-dengaran (mengasihi Tuhan dan sesama), maka muka menjadi
terang/bersinar-sinar. Inilah yang dimaksud dengan pembaharuan
masa muda,
seperti kembali ke masa muda.
Resep
untuk kembali ke masa muda adalah naik ke gunung. Kita berubah
secara rohani dan secara jasmani kita juga awet muda (wajah
bersinar-sinar). Sekalipun sudah tua tapi kalau bersinar akan
terlihat muda, tapi sekalipun masih muda kalau wajah tidak bersinar
('layu
sebelum berkembang'). Kaum
muda, kalau banyak masalah, naiklah ke gunung!
Itu tempat yang sulit dijangkau. Masalah-masalah tidak akan
menjatuhkan kita, tetapi justru Tuhan selesaikan. Terutama yang
paling banyak adalah masalah nikah dan buah nikah dan penggembalaan
(bagi hamba Tuhan). Kalau kita bawa ke gunung penyembahan, kita
akan tenang dan terjadi pembaharuan.
Taat
dengar-dengaran adalah sumber
segala sesuatu (sumber keberhasilan, pemeliharaan, kebahagiaan dan
lain-lain).
- Yesaya
40: 29-31
40:29
Dia memberi
kekuatan
kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada
berdaya.
40:30 Orang-orang
muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh
tersandung, 40:31. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan
TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama
rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah.
'tiada
berdaya'=
sayap terkulai. Ini banyak terjadi menjelang kedatangan
Tuhan. 'Orang-orang
muda'=
gambaran kekuatan. Masih kuat, tetapi sudah loyo. Bagaimana yang
sudah tua? Ini maksudnya kalau tidak punya kekuatan sayap.
Kegunaan
kedua 2 sayap burung nasar yang besar: sayap burung nasar memberi
kekuatan baru
kepada kita, sehingga kita tetap kuat teguh hati dalam menantikan
kedatangan Tuhan yang kedua kali.
Banyak yang kita nantikan
dan harapkan hari-hari ini, tetapi harapan
tertinggi
adalah menanti kedatangan Tuhan kedua kali. Jangan
sampai tertinggal saat kedatangan Yesus kedua kali! Kalau
sampai tertinggal, semua yang di dunia ini menjadi sia-sia, tidak
ada gunanya.
Kuat
teguh hati,
artinya:
- tidak
letih lesu, berbeban berat, tetapi kita damai sejahtera, semua enak
dan ringan. Sekalipun banyak masalah, jangan sampai mempengaruhi
kita. Tetap
jaga hati damai
lewat menyerah pada Tuhan seberat apapun beban kita!
Kalau ada
sayap, semua akan enak dan ringan. Disuruh naik gunung juga tidak
apa-apa. Tetapi kalau tidak ada sayap, baru setengah gunung sudah
capek.
- tidak
jatuh/tersandung oleh dosa-dosa sampai puncak dosa, tetapi kita
tetap hidup benar dan suci.
- tidak
jatuh/tersandung oleh ajaran-ajaran palsu, kita tetap berpegang
teguh pada pengajaran yang benar, tidak merosot sedikitpun.
Jangan
anggap sama!
Kalau sudah bilang 'sama
saja',
berarti sudah tidak sama (sedikit ragi sudah menghancurkan). Kalau
tidak searah, tidak akan pernah ketemu lagi. Pertahankan
pengajaran yang benar!
- tidak
jatuh/tersandung dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, tetapi tetap
setia dan berkobar-kobar sampai Tuhan datang.
Usia bertambah,
tetapi kalau ada kekuatan sayap, kita akan lebih setia
berkobar-kobar.
Kita
terus dibaharui sampai puncaknya saat kedatangan Yesus kedua kali,
kita akan mendapatkan 9
buah-buah Roh Kudus/buah
mempelai.
Galatia
5: 22-23 5:22
Tetapi buah Roh ialah: kasih(1),
sukacita(2),
damai
sejahtera(3),
kesabaran(4),
kemurahan(5),
kebaikan(6),
kesetiaan(7), 5:23
kelemahlembutan(8),
penguasaan
diri(9).
Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Sembilan
buah-buah Roh Kudus, dibagi menjadi tiga
kelompok,
yaitu:
- Kasih,
sukacita, damai sejahtera
= gambar dan rupa/tabiat dari Allah Bapa.
- Kesabaran,
kemurahan, kebaikkan
= gambar dan rupa/tabiat dari Anak Allah.
- Kesetiaan,
kelemah-lembutan, penguasaan diri
= gambar dan rupa/tabiat dari Allah Roh Kudus.
Pelayanan
kita tidak sia-sia,
kita
kembali pada gambar dan rupa Allah tritunggal. Kita menjadi sempurna
sama mulia seperti Yesus. Dulu, manusia diciptakan menurut gambar
dan rupa Allah Tritunggal, tetapi karena dosa, berubah menjadi
gambar setan. Tetapi sekarang, biar kita naik ke gunung dan
mengalami penbaharuan terus menerus sampai kembali pada gambar dan
rupa Allah Tritunggal. Kita menjadi mempelai wanita yang siap
untuk menyambut kedatanganNya kembali kedua kali di awan-awan yang
permai.
Mari,
pelayan Tuhan yang suci dibawa masuk di bawah naungan sayap burung
nasar yang besar/di dalam pelukan 2 tangan Tuhan supaya tidak lepas
lagi sampai nanti kita betul-betul terbang ke awan-awan bersama
dengan Dia selama-lamanya.
Mari, jika ada yang loyo karena
penyakit atau apa saja, kembali kuat, ada pelukan tangan Tuhan (dua
sayap burung nasar). Tuhan tolong kita semua.
Tuhan
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|