|
|
RINGKASAN KOTBAH IBADAH RUTIN DAN IBADAH KUNJUNGAN | ||
RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Malang, 03 Januari 2016 (Minggu Pagi) Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Oktober 2011 (Senin Sore) Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 Desember 2011 (Kamis Sore) Ibadah Natal di Mojoagung, 13 Desember 2017 (Rabu Sore) Ibadah Bible Study Surabaya, 20 Oktober 2008 (Senin Sore) Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 03 Desember 2016 (Sabtu Sore) Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 Juli 2013 (Sabtu Sore) Ibadah Persekutuan Medan V, 24 Juni 2010 (Kamis Pagi) Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Maret 2020 (Rabu Sore) Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Agustus 2014 (Kamis Sore) Ibadah Kaum Muda Remaja, 28 Mei 2011 (Sabtu Sore) Ibadah Raya Malang, 30 Agustus 2015 (Minggu Pagi) Ibadah Raya Malang, 27 September 2015 (Minggu Pagi) Ibadah Doa Malam Session II Malang, 10 Mei 2011 (Rabu Dini Hari) Ibadah Doa Malang, 14 Maret 2017 (Selasa Sore) TRANSKRIP LENGKAP Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014) Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014) Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014) Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014) Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014) Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014) Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra. Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala silahkan ganti tanda [at] dengan @ |
[versi cetak] Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Juli 2016 (Senin Sore) Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian. Wahyu 4: 8 4:8. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang." Empat makhluk yang berada di takhta sorga menunjuk pada empat pribadi--masing-masing memiliki enam sayap--yang pernah hidup di bumi ini tetapi sudah terangkat ke sorga. Ayat 8a: 'bersayap enam', ini menunjuk pada enam hari TUHAN bekerja, dan pada hari ketujuh TUHAN berhenti bekerja dan menyucikan hari itu sebagai hari Sabat. 2 Petrus 3: 8 3:8. Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan TUHAN satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari Satu hari sama dengan seribu tahun; berarti enam hari sama dengan enam ribu tahun. Ini adalah masa TUHAN bekerja. Ini bisa kita pelajari dari peta zaman (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 22 Juni 2016).
Sesudah itu, hari ketujuh adalah hari Sabat--kerajaan Seribu Tahun Damai atau Firdaus yang akan datang. Setelah itu masuk kerajaan sorga yang kekal, tidak ada tahunnya lagi. Setiap zaman--dari zaman permulaan sampai zaman akhir--selalu terjadi pengangkatan ke sorga:
Kita pelajari masing-masing caranya terangkat ke sorga; kita ikuti jalannya, supaya kita juga bisa terangkat ke sorga saat kedatangan Yesus kembali kedua kali. Mulai kemarin kita sudah belajar mengenai Elia yang terangkat ke sorga. Malam ini kita masih belajar tentang ELIA 2 Raja-raja 2: 1-2, 4, 6, 8, 11 2:1. Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal. 2:2. Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu pergilah mereka ke Betel 2:4. Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho." Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho. 2:6. Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya. 2:8. Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering. 2:11. Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai. Proses Elia naik ke sorga:
Inilah proses Elia naik ke sorga. Kita sudah pelajari tahap pertama, yaitu harus sampai ke Gilgal. Di sini terjadi penyunatan untuk menghapuskan cacat cela. Sekarang menunjuk pada baptisan air dan dilanjutkan dengan penyucian oleh pedang firman (penyucian oleh air dan firman). AD. 2: HARUS SAMPAI KE BETEL Kejadian 28: 17-19 28:17. Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga." 28:18. Keesokan harinya pagi-pagi Yakub mengambil batu yang dipakainya sebagai alas kepala dan mendirikan itu menjadi tugu dan menuang minyak ke atasnya. 28:19. Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus. Betel artinya rumah Allah--Bait Allah. Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada ruangan suci. Tabernakel dibagi menjadi tiga ruangan: halaman, ruangan suci, dan ruang maha suci. Kemarin, pelajaran di Gilgal menunjuk pada halaman Tabernakel: masuk baptisan air yang benar. Jangan seperti Firaun yang ikut-ikut masuk laut Kolsom--ikut-ikut baptisan tanpa pertobatan--sehingga tidak terangkat, tetapi tenggelam sampai binasa selamanya. Jangan main-main dengan baptisan! Ini merupakan dasar yang menentukan kita terangkat atau tenggelam. Setelah dari halaman--baptisan air--, kita masuk ruangan suci (Betel). "Yang belum baptisan mari dengarkan firman supaya bisa masuk dalam baptisan air yang benar. Kita semua yang sudah baptisan, harus masuk ke Betel (ruangan suci)." Kisah Rasul 2: 41-42 2:41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. 2:42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Ayat 41= sudah masuk baptisan, setelah itu mau ke mana? Ayat 42= ruangan suci--ketekunan. Setelah dari halaman--Gilgal--, kita harus masuk ruangan suci--Betel. Artinya: kita MASUK KANDANG PENGGEMBALAAN; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
Dulu sampai ke Gilgal, artinya menyelam dalam baptisan air dan firman penyucian. Sekarang--setelah baptisan--, kita harus masuk ketekunan dalam kandang penggembalaan, kalau mau terangkat ke sorga. Kita tinggal mengikuti. Kita sudah pelajari mengenai Henokh yang naik ke sorga, yaitu pergaulan dengan TUHAN supaya terangkat. Sesudah itu kita juga sudah belajar dari Musa. Musa hidup 3x40 tahun = 120 tahun (angka perobekan daging). Kita ikuti perobekan daging. Sekarang, belajar dari Elia (mulai baptisan lalu masuk ruangan suci). Dua saksi yang sudah terangkat ke sorga sudah sah, tiga saksi sudah sempurna. Nanti empat saksi diberikan oleh TUHAN Yesus. Sudah terlalu banyak saksinya, seharusnya semuanya harus bisa terangkat. Begitu murahnya TUHAN kepada kita. Tinggal kita ikuti. Ibrani 10: 36-37 10:36. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. 10:37. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Ketekunan adalah sesuatu yang dilakukan terus menerus dan tidak bisa dihalangi oleh apapun juga. 'kamu memerlukan ketekunan'= ketekunan adalah kebutuhan mutlak kita. 'tanpa menangguhkan kedatangan-Nya'= kedatangan TUHAN sudah dekat--tidak lama lagi. Apa yang dibutuhkan? KETEKUNAN. Banyak kebutuhan kita di dalam dunia akhir zaman in--butuh uang dan lain-lain--, bahkan semakin meningkat--sekolah, beras tambah mahal dan lain-lain--, tetapi semua sudah tercakup di dalam ketekunan di kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Di dalam kandang penggembalaan, yang tanggung jawab adalah Gembala Agung. Kita tenang saja. Di dalam kandang, tidak bisa mencari makan sendiri, tetapi yang mencari makan gembalanya. Gembala Agung sanggup memenuhi segala kebutuhan kita, yaitu:
Semua tercakup di dalam ketekunan, baik jasmani maupun rohani. Apa artinya kalau tidak terangkat ke sorga? Habis semua dan binasa. Tetapi kita harus waspada. Di Betel ini justru diletakkan dua lembu emas--ada penyembahan berhala--sementara TUHAN menghendaki kita tekun di Betel. 2 Raja-raja 10: 29 10:29. Hanya, Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, yakni dosa penyembahan anak-anak lembu emas yang di Betel dan yang di Dan. Waspada! Sementara TUHAN menghendaki kita di Betel--tekun dalam kandang penggembalaan--, tetapi setan sudah menaruh lembu emas. Lembu emas adalah berhala kekerasan hati. "Pertama saya ke Malang, ada orang kaya yang habis semuanya. Lalu datang ke saya. Saya tidak punya uang juga, tetapi saya sarankan untuk tekuni tiga macam ibadah. Untung tidak melawan. Dan TUHAN buka jalan, semuanya bisa terjadi, yang mustahil jadi tidak mustahil. Tetapi hati-hati, di Betel ada lembu emas yang dipasang oleh setan." Praktik kekerasan hati:
Kemarin kita sudah belajar di Gilgal, sekarang meningkat lagi, yaitu kita masuk ketekunan dalam kandang penggembalaan sampai terangkat bersama TUHAN ke sorga. AD. 3: HARUS SAMPAI KE YERIKHO 2 Raja-raja 2: 4 2:4. Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho." Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho. Yerikho artinya lembah berbau harum. Ini menunjuk pada dunia dengan segala pengaruhnya. Hati-hati! Kita datang ke Yerikho bukan untuk dipengaruhi, tetapi harus menang--tidak boleh terikat dengan dunia dengan segala pengaruhnya. Kalau mau terangkat, jangan terikat dengan dunia, tetapi taklukkan Yerikho! 1 Yohanes 2: 15-17 2:15. Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. 2:16. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. 2:17. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya Isi atau ikatan dunia yang mengikat anak TUHAN sampai tidak bisa terangkat adalah:
Tiga hal ini memikat--banyak orang lebih terpikat pada dunia dari pada TUHAN--dan mengikat. Memikat dulu, lalu diikat, supaya tidak bisa mengasihi TUHAN, tetapi dunia, sehingga tidak terangkat saat Yesus datang kedua kali--lenyap dan binasa bersama dunia. Inilah bau harum dunia yang memikat dan mengikat hamba TUHAN/pelayan TUHAN, sehingga tidak bisa mengasihi TUHAN. Bau harum dunia hanya bisa diredam atau dikalahkan oleh bau harum dupa--DOA PENYEMBAHAN. Banyak menyembah TUHAN hari-hari ini. Ini jalannya untuk bisa terangkat ke sorga, yaitu masuk baptisan air (lepaskan dosa, cacat cela, dan mati terhadap dosa), lalu masuk ketekunan dalam kadang penggembalaan--semua sudah tercakup didalamnya. Hati-hati! Di Betel ada kekerasan hati yang membuat kita tidak setia, bahkan tingalkan ibadah pelayanan; tidak tergembala lagi dan nasibnya seperti Esau. Esau dan Yakub sama-sama lahir di kemah, tetapi dalam pertumbuhannya, Esau mengundurkan diri (beredar-edar), Yakub tetap bertahan di kemah dan hasilnya jelas. Esau kehilangan semua dan ia mencucurkan air mata, tetapi yakub mendapatkan segala-galanya (semua kebutuhan tercakup di dalamnya). Kemudian yang ketiga, taklukkan Yerikho lewat doa penyembahan. TUHAN ajarkan doa satu jam, doa puasa, dan doa semalam suntuk. Kita gunakan waktu untuk menyembah TUHAN. Lewat doa penyembahan kita mengalami perobekan-penyaliban daging, sehingga kita mengalami kasih Allah--bagaikan sinar matahari yang disinarkan--dan kita bisa mengasihi TUHAN lebih dari semua. Kita mengalami kebahagiaan sorga, sehingga tidak tertarik dengan bau harum dunia; terlepas dari dunia ini dan kita bisa terangkat ke sorga bersama TUHAN. Hari-hari ini, banyak menyembah TUHAN--perobekan atau penghancuran daging--sehingga kasih Allah dicurahkan kepada kita. Semakin banyak menyembah, keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup semakin dirobek dan kita semakin menerima kasih Allah, sehingga kita mengalami kebahagiaan sorga sampai bisa terangkat ke sorga. Tetapi hati-hati juga. Di Yerikho juga ada ikatan. Yosua masuk ke Kanaan harus mengalahkan Yerikho dulu. Setelah itu, ada Akhan. Waspada, di Yerikho terjadi ikatan dunia. Yosua 7: 20-21 7:20. Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: "Benar, akulah yang berbuat dosa terhadap TUHAN, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku: 7:21. aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali." 'melihat'= keinginan mata. 'mengingininya'= keinginan daging. 'aku mengambilnya'= keangkuhan hidup--melawan perintah TUHAN; mengandalkan atau mengutamakan sesuatu di dunia lebih dari TUHAN. Contohnya seperti Hawa. Hawa tidak boleh makan buah yang dilarang oleh TUHAN, tetapi dilihat: 'Ternyata dari semua buah pohon yang berapa banyaknya, ini paling bagus' (keinginan mata). Lalu diambilnya buah itu (keinginan daging) dan dimakan (melawan TUHAN--keangkuhan hidup). Akhan melihat (keinginan mata), mengingini (keinginan daging), dan mencuri (keangkuhan hidup). Apa yang dicuri? Emas, perak, jubah indah. Yosua 6: 24 6:24. Tetapi kota itu dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar mereka dengan api; hanya emas dan perak, barang-barang tembaga dan besi ditaruh mereka di dalam perbendaharaan rumah TUHAN. Seharusnya emas dan perak ditaruh di perbendaharaan rumah TUHAN. Apa itu? Maleakhi 3: 10 3:10. Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Jadi, kekerasan hati di Yerikho--dulu Akhan mencuri emas dan perak yang seharusnya ditaruh di rumah perbendaharaan--, sekarang artinya banyak hamba TUHAN, pelayan TUHAN mencuri persepuluhan dan persembahan khusus milik TUHAN. Ini sama dengan keangkuhan hidup, karena merasa hidup dari emas dan perak, bukan dari TUHAN. Kalau kita mengembalikan persepuluhan, kita mengaku bahwa kita hidup dari TUHAN. Di tempat di mana kita bisa makan makanan rohani, di situlah kita tergembala. Mulai dari gembala terlebih dahulu. "Bersyukur saya memiliki teladan dari guru dan gembala saya. Pdt Pong selalu ingatkan dua hal kepada saya, yaitu pertahankan persepuluhan dan Lempin-El." Di sinilah TUHAN benar-benar menolong kita. Kalau kita mengaku hidup dari TUHAN, bagaimana mungkin skita sampai kekurangan? Sedangkan bos di dunia memperhatikan kita, apalagi kalau kita hidup dari TUHAN. Kita memang diuji, tetapi tidak seterusnya. "Saya diizinkan, tidak bisa makan, tidak bisa minum, tidak bisa beli apa-apa. Tetapi tidak seterusnya, hanya diuji." Jangan seperti Akhan! Kalau mencuri--sombong--, bukan naik, tetapi turun ke lembah Akhor (lembah kesukaran). Inilah akibatnya kalau merasa hidup dari dunia. Yosua 7: 25-26 7:25. Berkatalah Yosua: "Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini." Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu. 7:26. Sesudah itu didirikanlah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada sampai sekarang. Lalu surutlah murka TUHAN yang bernyala-nyala itu. Oleh sebab itu nama tempat itu sampai sekarang disebutkan lembah Akhor. Lembah Akhor= lembah kesukaran. Benar-benar hidup dalam kesukaran; dalam kutukan. Letih lesu, beban berat, kepedihan, duri-duri sampai sukar untuk terangkat ke sorga, bahkan tidak bisa. Mari, kita tapaki (teladani) jejak Elia. Mulai ke Gilgal. Jangan ragu-ragu masuk baptisan air, sampai lepas dari dosa dan kita hidup benar dan suci. Setelah itu ke Betel, kita tergembala dan semua sudah tercakup di dalamnya. hati-hati ada lembus emas, artinya mengundurkan diri dari penggembalaan yang benar, tidak setia dalam ibadah pelayanan, sampai tinggalkan ibadah pelayanan. Ini keras hati, durhaka dan akibatnya hancur lebur. Sesudah itu ke Yerikho (lembah dunia). Jangan ada di lembah, tetapi kalahkan Yerikho dengan banyak menyembah TUHAN, supaya kita tidak mencium bau harum dunia, tetapi kita mencium bau harum dupa. Tetap mengutamakan TUHAN lebih dari semuanya, tidak sombong, merasa tidak bisa apa-apa, semua dari TUHAN. Jangan keras hati seperti Akhan yang akhirnya hancur sampai masuk lembah kesukaran bahkan tidak bisa terangkat ke sorga. AD. 4: HARUS MENYEBERANGI SUNGAI YORDAN 2 Raja-raja 2: 6-8 2:6. Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya. 2:7. Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungai Yordan. 2:8. Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering. Elia memukulkan juubahnya dan air sungai Yordan tersibak, sehingga ia dan Elisa bisa berjalan di tanah yang kering. Elia membelah sungai Yordan dengan jubahnya. Jubah menunjuk pada pelayanan. Kalau Yosua membelah sungai Yordan dengan tabut perjanjian--membawa tabut perjanjian. Saat para imam penangkat tabut menginjakkan kaki ke air, tersibaklah sungai Yordan. Jadi, dua kali sungai Yordan tersibak. Yosua 3: 6, 15-16 3:6. Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlah tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu. 3:15. Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu--sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai-- 3:16. maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho. Kalau digabung, PELAYANAN--jubah--DENGAN MENGANGKAT TABUT PERJANJIAN--firman-- dapat membelah sungai Yordan. Sungai Yordan artinya sungai kematian. Kalau di dalam Tabernakel ini sama dengan tirai terobek dan kita masuk ruangan maha suci. Jangan sembarang dalam melayani--harus melayani dengan mengangkat tabut. Harus ada rambu-rambunya--tabut perjanjian. Ikutilah tabut perjanjian, maka sungai Yordan akan terbelah--tirai terobek--, sehingga kita bisa masuk ruangan maha suci. Pelayanan tanpa tabut perjanjian, akan tenggelam di sungai Yordan. Hati-hati! Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian:
Jadi, tabut perjanjian sama dengan kabar mempelai; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua--memberitakan Yesus sebagai mempelai pria sorga untuk menyucikan kita sampai menjadi mempelai wanita yang sempurna. Pelayanan dengan kabar mempelai adalah pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, yang dapat membelah sungai Yordan--merobek pintu tirai--, sehingga kita bisa masuk ruangan maha suci dan menjadi sempurna seperti Yesus; kita menjadi mempelai wanita sorga. Mari, kita sungguh-sungguh pada malam ini. Kita ikuti proses yang dialami oleh Elia sampai bisa naik. Ke Gilgal, artinya: baptisan. Ke Betel, artinya: tergembala. Ke Yerikho, artinya kalahkan dunia ini dengan banyak menyembah TUHAN. Setelah itu menyeberangi sungai Yordan. Jangan asal melayani, tetapi dengan memikul tabut perjanjian, dan pasti sungai Yordan terbelah--pintu tirai terobek--dan kita masuk ruangan maha suci. Kita menjadi sempurna seperti Yesus; kita jadi mempelai wanita yang sempurna, yang siap terangkat ke sorga bersama dengan Dia. Tanda pelayanan dengan tabut perjanjian--kabar mempelai--:
Mengapa jubah harus dicelup dalam darah--mengalami sengsara, ujian--?
Kita bahagia belajar dari kitab Wahyu, ada ungkapan-ungkapan: bagaimana orang-orang terangkat naik ke sorga? Ada jalannya; mulai dengan belajar dari Henokh, Musa, dan Elia. Sudah semakin jelas. Ke Gilgal: masuk baptisan air yang benar. Ke Betel: ketekunan dalam penggembalaan. Jangan keras hati, sebab ada lembu emas di Betel (mengundurkan diri dari penggembalaan yang benar, tidak setia, sampai tinggalkan ibadah pelayanan). Ke Yerikho: jangan kena bau harum dunia (lembah bunga), tetapi banyak mencium bau harum dupa, supaya tidak terikat dengan dunia dan bisa terangkat. Lalu, seberangi sungai Yordan: pelayanan dengan kabar mempelai. Jangan sembarangan tetapi harus dibina dengan kabar mempelai. Harus ada penyucian dalam pelayanan. Ditambah dengan ujian (jubah dicelup dalam darah). Tanggung jawab! Justru dari ujian, bisa diketahui apakah kita mengasihi TUHAn atau tidak. Saat-saat ujian adalah saat yang menentukan; saat untuk membuktikan kita mengasihi TUHAN atau tidak. Kalau mengasihi TUHAN, kita tetap lanjut dan di situ ada Roh kemuliaan, hikmat-mujizat, pakaian mempelai, dan mahkota. Kita bisa terangkat bersama Dia selamanya. Harus lewat sungai Yordan--harus lewat ujian. Kalau tidak diuji, tidak akan bisa terangkat. Kalau sekarang kita mengalami ujian, bukan TUHAN mau menghancurkan kita, tetapi kita ditingkatkan supaya bisa terangkat ke sorga bersama dengan Dia. Dalam keadaan diuji (kesulitan) dan lain-lain, datang pada TUHAN dan kita akan dikuatkan oleh TUHAN. Tetap bertanggungjawab pada TUHAN dan tetap rela berkorban untuk TUHAN! Kita terus melayani Dia. Jangan bersungut, berkecil hati, kecewa, putus asa dan bangga akan sesuatu, tetapi tetap menyembah TUHAN. Ada maksud TUHAN, yaitu untuk mengangkat hidup kita, supaya kita mengalami mujizat jasmani terlebih yang rohani. Dia akan membuat semua menjadi indah pada waktu-Nya. Serahkan semua pada TUHAN sampai ada shekina glory! Jangan ragu-ragu! TUHAN memberkati. kembali ke halaman sebelumnya |
|
IBADAH RUTIN DI MALANG Minggu jam 06:45 (Ibadah Raya) IBADAH RUTIN DI MEDAN |
IBADAH RUTIN DI SURABAYA Minggu jam 09:00 (Ibadah Sekolah Minggu) IBADAH RUTIN DI JAKARTA |
IBADAH KUNJUNGAN |
All
Right Reserved Gereja Pantekosta Tabernakel "KRISTUS KASIH" Jln. Simpang Borobudur 27 Malang | Telp: (0341) 496949 | Fax: (0341) 476751 » Lihat Peta Gereja Kami di Malang Jln. WR Supratman 4 Surabaya | Telp. 08123300378 » Lihat Peta Gereja Kami di Surabaya hubungi kami | email: info@gptkk.org | sitemap | top |