Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 9: 15
9:15.Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahununtuk membunuh sepertiga dari umat manusia.

Ayat 13-21 adalah PENIUPAN SANGKAKALA KEENAM; penghukuman yang keenam dari Anak Allah atas manusia di dunia, yaitu sepertiga dari umat manusia akan terbunuh lewat peperangan besar; tidak bisa kembali ke Firdaus dan tidak bisa masuk Yerusalem baru (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Mei 2019).

Kita sudah mempelajari ayat 13: sikap kita terhadap mezbah emas menentukan nasib kita (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Mei 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 14 Juni 2019).
Kita juga sudah mempelajari ayat 14: empat malaikat peperangan yang terikat di dekat sungai besar Efrat, yaitu Setan, antikris, nabi palsu, dan hamba/pelayan Tuhan yang keras hati--tadinya mendengar pengajaran yang benar tetapi hatinya tidak baik sehingga menolak ibadah pelayanan dan persekutuan yang benar sehingga kering dan binasa--(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 16 Juni 2019sampai Ibadah Raya Surabaya, 23 Juni 2019).

Malam ini kita mempelajari ayat 15.
'disiapkan bagi jamdan hari, bulandan tahun'= malaikat peperangan sudah disiapkan bagi tahun--satu tahun--, bulan--satu bulan--, hari--satu hari--, dan jam--SATU JAM--untuk membunuh sepertiga dari umat manusia. Begitu gencar menggunakan satu tahun, satu bulan, satu hari, dan satu jam; tidak ada yang diabaikan oleh malaikat peperangan, sampai sisa satu jampunia mau membinasakan manusia.

Oleh sebab itu kita juga harus menggunakan perpanjangan sabar Tuhan setiap tahun, bulan, hari, dan jam--mungkin sudah tinggal SATU JAM--untuk masuk peperangan rohani, yaitu:

  1. 2 Petrus 3: 9
    3:9.Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

    Peperangan rohani yang pertama: bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan--mati terhadap dosa--, hidup dalam kebenaran, dan menjadi senjata kebenaran--hamba/pelayan Tuhan yang setia dan benar.

    Kalau tidak berbuat dosa, kita akan hidup dalam kebenaran; kalau berbuat dosa, akan mengalami kematian rohani dan kebinasaan.

  2. Peperangan rohani yang kedua: bekerja di kebun anggur.
    Matius 20: 1-6
    20:1."Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benarkeluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.
    20:2.Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.
    20:3.Kira-kira pukul sembilan pagiia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.
    20:4.Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.
    20:5.Kira-kira pukul dua belasdan pukul tiga petangia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.
    20:6.Kira-kira pukul lima petangia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?

    Tuhan juga menggunakan SETIAP JAMuntuk memberikan kesempatan kepada kita bekerja di kebun anggur. Tinggal mau atau tidak.
    Karena itu jangan berhenti melayani dengan alasan apapun kalau sudah berada di kebun anggur.

    Ada tiga kesempatan bekerja di kebun anggur:

    1. Pagi-pagi benar= jam enam pagi.
      Ini berlaku untuk orang Israel dari suku Lewi saja--terjadi pada zaman Taurat.
      Dasarnya: upah.

    2. Jam sembilan, dua belas, dan tiga petang. Ini adalah jam di mana Yesus mulai disalib sampai mati di kayu salib.
      Ini berlaku untuk seluruh bangsa Israel--terjadi pada perjanjian baru.
      Dasarnya: kasih--Yesus mati di kayu salib dengan empat luka utama untuk mencari bangsa Israel yang terhilang; semua suku ditemukan untuk boleh melayani.

    3. Jam lima petang.
      Ini berlaku untuk bangsa kafir yang sebenarnya tidak layak dan tidak boleh melayani Tuhan, tetapi masih diberi kesempatan.
      Dasarnya: luka Yesus yang kelima--Ia sudah mati tetapi masih rela ditikam lambung-Nya dengan tombak.
      Dasarnya: kemurahan Tuhan yang besar bagi bangsa kafir.

    Pilih salah satu: berbuat dosa atau melayani Tuhan. Kalau berbuat dosa, tidak akan bisa melayani Tuhan tetapi Setan/dosa--berhenti melayani.
    Bertobat, hidup benar, dan menjadi senjata kebenaran, barulah bisa bekerja di kebun anggur.

    Bangsa kafir harus menggunakan SETIAP JAMperpanjangan sabar Tuhan untuk aktif bekerja di kebun anggur--kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai (anggur ada kaitan dengan mempelai). Kita minum air anggur yang termanis di awan-awan yang permai, masuk perjamuan kawin Anak Domba, sesudah itu masuk Firdaus, sampai Yerusalem baru.

Empat malaikat peperangan sudah siap menggunakan setiap tahun, bulan, hari, bahkan jam untuk membunuh manusia.
Yesus juga menggunakan setiap jam untuk memberikan kesempatan kepada kita bekerja di kebun anggur.

Gunakan perpanjangan sabar Tuhan untuk bertobat--hidup benar dan menjadi senjata kebenaran--, dan bekerja di kebun anggur--pembangunan tubuh Kristus, dimulai dari dalam nikah kita melayani untuk menghasilkan air anggur yang manis. Layani dengan benar!
Air anggur asam bercampur empedu sudah diminum Yesus di kayu salib, kalau kita harus minum anggur asam bercampur empedu berarti salah kita sendiri karena tidak mau bekerja di kebun anggur atau bekerja tetapi tidak benar. Mari sungguh-sungguh.
Kalau tidak mau bekerja, tidak akan ada air anggur yang manis.

Kemudian melayani dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk terangkat ke awan-awan yang permai--kita minum air anggur yang termanis--, sampai masuk Yerusalem baru--kita minum anggur yang kekal selamanya.

Tuhan sudah menawarkan kesempatan setiap jam untuk bekerja di kebun anggur, bahkan bekerja satu jam saja juga boleh--waktu bekerja bangsa kafir di kebun anggur hanya SATU JAM. Tinggal mau atau tidak. Kalau tidak mau bekerja, salahnya sendiri. Jangan pernah salahkan Tuhan!

Matius 20: 12
20:12.katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jamdan engkau menyamakan mereka dengan kamiyang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.

'yang masuk terakhir ini'= yang masuk jam lima petang, itulah bangsa kafir.
'engkau menyamakan mereka dengan kami'= oleh kemurahan Tuhan bangsa kafir disamakan dengan bangsa Israel.
Luar biasa kemurahan Tuhan. Tadinya kita hanya bangsa anjing dan babi, tidak boleh apa-apa, tetapi oleh kemurahan Tuhan kita bisa disamakan dengan bangsa Israel.

Apa yang dikerjakan selam SATU JAM?Berjaga dan berdoa.
Markus 14: 37-38
14:37.Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
14:38.Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Ini adalah doa Getsemani, artinya: doa penyembahan untuk menghadapi percikan darah--sengsara daging karena Yesus.
Semua yang mau mulia seperti Yesus harus mengalami percikan darah.

Dulu Imam Besar Harun setahun sekali masuk ruangan maha suci dengan membawa dupa dan darah binatang. Jika darah dipercikkan, akan terjadi shekinah glory/kemuliaan Tuhan di atas tabut perjanjian.
Di perjanjian baru, Yesus sebagai Imam Besar sudah naik ke sorga dengan membawa darah dan dupa untuk memberikan Roh kemuliaan--sekarang Dia menaikkan doa syafaat bagi kita.

Kita di dunia juga harus ada doa Getsemani. Kita nanti akan menghadapi percikan darah--sengsara karena Yesus--, karena itu harus ada dupa yang dinaikkan. Kalau tidak ada dupa, pasti berputus asa, tidak akan kuat.
Buktinya: karena Petrus tidak berdoa tetapi tertidur--hanya ada percikan darah tetapi tidak ada dupa--, saat Yesus ditangkap, semua lari termasuk Petrus, bahkan Yohanes, murid yang dikasihi Tuhan, telanjang. Tanpa doa, tidak akan kuat.

Dalam penggembalaan, layani dengan benar sampai menghasilkan air anggur, dan terus meningkat sampai doa Getsemani--peperangan rohani yang besar.
Contoh: di Getsemani, Yesus berkata: Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya; Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi--Ini peperangan besar.

Inilah doa Getsemani--ada percikan darah dan dupa Kita menunggu shekinah glory/kemuliaan Tuhan turun di tengah-tengah kita tepat pada waktunya.

Mengapa harus bekerja di kebun anggur sampai menaikkan doa SATU JAM?

  1. Supaya kita tidak masuk dalam peperangan jasmaniyang akan membinasakan sepertiga dari umat manusia--kita dilindungi dari penghukuman sangkakala keenam.
    Sudah cukup sekarang kita berperang secara rohani--melawan hawa nafsu daging, dosa dan sebagainya; kita berperang lewat doa penyembahan--, tidak perlu lagi menghadapi peperangan jasmani.

    Karena itu ada doa penyembahan, ditambah dengan doa malam, doa puasa, doa semalam suntuk. Ini peperangan kita sekarang dari pada nanti menghadapi peperangan jasmani.

  2. Supaya tidak terseret binasa bersama Babel/dunia yang akan dibinasakan dalam SATU JAMsaja.
    Wahyu 18: 10, 16
    18:10.Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jamsaja sudah berlangsung penghakimanmu!"
    18:16. mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab
    dalam satu jamsaja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."

Inilah alasannya mengapa ada doa satu jam. Kita bekerja di kebun anggur sebagai apapun dalam nikah, sungguh-sungguh melayani, supaya air anggur semakin manis, kemudian dalam penggembalaan, air anggur lebih manis lagi, antar penggembalaan, lebih manis lagi, sampai yang termanis saat kita menjadi tubuh Kristus di awan-awan yang permai. Kita bekerja/melayani tetapi semuanya harus meningkat sampai pada doa satu jam.

Pelayanan pembangunan tubuh Kristus adalah menempatkan Yesus sebagai kepala. Hubungan tubuh dan Kepala yang paling erat adalah leher.
Leher menunjuk pada doa satu jam/doa Getsemani.

Ada tiga kelompok manusia yang terseret dan binasa bersama Babel:

  1. Wahyu 18: 9=> perikop: jatuhnya Babel
    18:9.Dan raja-rajadi bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.

    Kelompok pertama: raja-raja= kedudukan; pejabat; termasuk kedudukan di organisasi gereja. Hati-hati, ada roh Babel di situ.

    Bentuk roh Babel di organisasi gereja: sombong, belum apa-apa sudah mengancam, menyalahkan orang dan sebagainya. Ini seringkali terjadi. Dulu belum punya kedudukan masih baik-baik, setelah punya kedudukan jadi sombong.

  2. Wahyu 18: 11
    18:11.Dan pedagang-pedagangdi bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka,

    Kelompok kedua: pedagang.

  3. Wahyu 18: 17-19
    18:17.Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,
    18:18. dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: "Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?"
    18:19. Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.

    Kelompok ketiga: pelaut.

Kita mempelajari yang ketiga: pelaut--orang yang mata pencahariannya di laut.

"Hati-hati, anak buah kapal, banyak dosa Babel. Dulu saya sering naik kapal laut saat ikut KKR bersama Pdt Pong baik sebagai peserta atau pembicara di ibadah kaum muda. Beberapa hari di lautan. Satu waktu diberi kesempatan untuk berkhotbah di ibadah minggu. Ruangannya besar dan memiliki AC--ternyata restoran. Tetapi ada yang berkata: Pagi untuk berkhotbah, tetapi nanti malam ini tempat dansa dan mabuk. Itulah kapal. Hati-hati, setiap pekerjaan ada Babel; pedagang, kedudukan di dunia juga ada Babel dengan roh jahat--cinta akan uang--roh najis, termasuk kepahitan--iri--; masuk dalam pembangunan Babel, mempelai wanita Setan yang akan dibinasakan. Tinggal pilih: mau di kebun anggur--pembangunan tubuh Kristus--atau Babel. Karena itu kita banyak berdoa satu jam, supaya tidak terseret Babel dan binasa, tetapi didorong oleh Tuhan untuk bekerja di kebun anggur."

Pengertian pelaut secara rohani:

  1. Manusia--termasuk hamba/pelayan Tuhan--yang hanya sibuk mencari kebutuhan jasmani di dunia--laut gambaran dari dunia--sampai lupa untuk mencari Tuhan; mengabaikan Tuhan bahkan tidak mau mencari Tuhan--tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan.

    Setiap kali kita tidak setia apapun alasannya, berarti kita diseret Babel. Harus dilawan lewat berdoa satu jam.
    Lebih baik masuk kebun anggur dari pada kita diseret Babel dalam dosa kejahatan, kenajisan dan lain-lain.

  2. Hamba/pelayan Tuhan yang katanya beribadah melayani tetapi hanya sebagai profesi dan kebiasaan, bukan tahbisan, untuk mencari perkara jasmani: kedudukan, jodoh dan sebagainya, bukan Tuhan/firman pengajaran yang benar.

  3. Mencari perkara jasmani dengan cara menghalalkan segala carasekalipun melawan tuhan/firman.

Akibatnya: hidupnya sama seperti air laut yang terus bergelora; tidak pernah bertemu dengan Tuhan.
Dulu, sementara Yesus berdoa di atas bukit, murid-murid menyeberang dan mereka setengah mati menghadapi angin dan gelombang. Setelah Yesus datang dalam kemuliaan--ada darah dan dupa--, baru bisa gelombang menjadi teduh.

Begitu juga kita sekarang, kalau tidak mau mencari Tuhan/beribadah, air laut akan terus bergelora. Kalau selalu saja ada 'sesuatu' yang negatif, berarti tidak ada Tuhan di sana; hidup tidak tenang, bahkan diduduki oleh Babel--air yang banyak diduduki oleh Babel.

Wahyu 17: 1-2
17:1.Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:2.Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."

'pelacur besar'= Babel (ayat 5).
Di sini lautan manusia dikuasai oleh Babel, tidak ada kaitan dengan Tuhan; sama dengan kosong dari Tuhan, sehingga diduduki oleh Babel, dipaksa untuk menerima tabiat Babel.

Suku bangsa yang banyak terutama bangsa kafir harus hati-hati, karena bangsa kafir inilah yang mudah diduduki oleh Babel. Jangan sampai fokus pada perkara jasmani! Bahaya! Ia akan diduduki Babel.

Amsal 7: 10-11
7:10.Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundaldengan hati licik;
7:11.cerewetdan liatperempuan ini, kakinya tak dapat tenangdi rumah,

Ini adalah sifat tabiat Babel, yaitu:

  1. 'tak dapat tenang'--seperti laut bergelora--=

    1. Tidak ada damai sejahtera secara tubuh, jiwa, dan roh,  tetapi hanya lebih lesu, berbeban berat, dan susah payah.
    2. 'tak dapat tenangdi rumah', artinya:

      1. Tidak tenang dalam rumah tangga--'rumah' menunjuk pada rumah tangga--; selalu ada pertengkaran di rumah tangga.
        Inilah tabiat Babel yaitu hanya bertengkar, tidak mau menyembah Tuhan, sehingga tidak ada damai.
        Pertengkaran membuat air bah datang, menyapu apapun yang ada di rumah tangga, sehingga rumah tangga hancur--yang ada menjadi habis.

        Kalau kita tenang, di situ ada hadirat Tuhan yang mampu mendatangkan semuanya bagi kita--yang tidak ada menjadi ada.
        Jaga ketenangan dalam rumah tangga lewat banyak berdoa!

      2. 'rumah' juga menunjuk pada penggembalaan, artinya:

        • Tidak bisa digembalakan--
          Tidak tergembala--tidak mau menikmati firman penggembalaan--sama dengan beredar-edar, sehingga bertemu dengan Setan, bukan Tuhan.

          Doakan kami para gembala! Kalau gembala tidak mau memberi makan sidang jemaat, ia sama seperti memasukkan singa ke dalam sidang jemaat, sehingga sidang jemaat beredar-edar. Hati-hati!

          Yang benar adalah sidang jemaat tidak boleh beredar, dan gembala harus memberi makan sidang jemaat dengan firman penggembalaan.

        • Tidak tenang saat mendengar firman penggembalaan--pikiran dan hatinya beredar-edar; mengantuk; melamun, terganggu dan lain-lain--sehingga tabiat Babel yang masuk.

      3. Tidak tenang karena iri hati, perselisihan, dendam dan lain-lain--rumah menunjuk pada pribadi kita: tubuh, jiwa, dan roh.
        Harus diselesaikan!

      Inilah tabiat Babel yaitu tidak tenang di rumah tangga, penggembalaan, sampai diri sendiri juga tidak tenang.

  2. Sifat kedua: pelacur--persundalan--, artinya:

    1. Najis.
      Persundalan= percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, nikah yang salah: kawin lari, kawin cerai, kawin campur, dan kawin mengawinkan.

      Persundalan juga menyangkut pakaian. Pakaian untuk menutupi daging, bukan mempertontonkan daging--dulu di taman Eden pakaian diberikan pada manusia untuk menutupi ketelanjangan daging.
      Hati-hati, dalam berpakaian jangan sampai ada roh persundalan, apalagi datang beribadah--datang beribadah seperti ke pesta. Cara berpakaian harus bagus, yaitu untuk menutupi daging!

    2. Tidak setia.
      Kalau gembala dan domba tidak setia dalam ibadah pelayanan, kita sudah tahu ke mana arah kita, yaitu ke arah pelacur--Babel--yang akan dibinasakan, tidak ada kemuliaan Tuhan.
      Sungguh-sungguh!

      Doakan kami para gembala! Kalau gembala tidak setia, bagaimana dengan sidang jemaat? Tuhan tolong kita.

  3. Sifat ketiga: 'hatinya licik'= kemunafikan.
  4. Sifat keempat: 'cerewet', artinya: banyak bergosip, fasik, rewel, tidak mau diatur--tidak tertib--, dan suka menghakimi.
    Yesaya 26: 10
    26:10.Seandainya orang fasik dikasihani, ia tidak akan belajar apa yang benar; ia akan berbuat curang di negeri di mana hukum berlaku, dan tidak akan melihat kemuliaan TUHAN.

    Kalau bergosip, akan menuju ke Babel. Kalau anak Tuhan, akan bersaksi. Yakinlah!
    'tidak akan melihat kemuliaan TUHAN'= kalau bergosip tidak akan ada kemuliaan Tuhan--terjadi Ikabod--seperti dialami oleh Hofni dan Pinehas. Bahaya! Mereka berbuat sundal sehingga terjadi Ikabod, kasihan anak isterinya; tidak ada kemuliaan Tuhan tetapi penghukuman Tuhan--mereka mati.

  5. Sifat kelima: 'liat', artinya: keras kepala; tidak bisa dinasihati; suka memberontak.

Jadi, doa penyembahan SATU JAMpenting dalam menghadapi percikan darah--sengsara daging bersama Yesus--untuk menerima sifat tabiat Yesus. Sifat tabiat Babel dirobek untuk menerima sifat tabiat Yesus, yaitu:

  1. Yesus sebagai Raja--warna ungu pada Tabernakel.
    Tabiatnya: menang.
    Mazmur 20: 7, 10
    20:7.Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nyadan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
    20:10. Ya TUHAN,
    berikanlah kemenangan kepada raja!Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!

    'TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya'= raja adalah salah satu jabatan yang diurapi pada zaman Israel--Yesus adalah Raja segala raja.

    Banyak kali sifat raja diterangkan: kaya, luar biasa. Salah! Kasihan yang tidak kaya. Yesus sebagai raja tetapi Ia lahir di kandang, berarti sifat raja bukan ditentukan dari kaya atau miskin, tetapi menang atas dosa atau tidak.
    Kalau kita menang atas dosa--tidak berbuat dosa lagi--, berarti kita menerima tabiat Yesus sebagai Raja segala raja.

    Tidak berbuat dosa sama dengan berbuat benar dan baik.

  2. Yesus sebagai Hamba--warna biru laut/ungu tua pada Tabernakel.
    Tabiatnya: merendahkan diri dan taat dengar-dengaran--termasuk setia--untuk melakukan kehendak Tuhan.
    Yesus adalah Raja, tetapi Ia juga adalah Hamba.

    Kita mempunyai tabiat Yesus berarti kita taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara lagi.

  3. Yesus sebagai Anak Allah--warna putih pada Tabernakel.
    Tabiatnya: benar dan suci.

    Kita mempunyai tabiat Yesus berarti kita harus hidup benar dan suci.

  4. Yesus sebagai manusia yang sengsara--warna merah pada Tabernakel.
    Tabiatnya: sengsara untuk menyelamatkan manusia berdosa.
    Yesus adalah Anak Allah, tetapi Ia juga adalah manusia yang sengsara.

    Kita memiliki sifat tabiat Yesus berarti kita rela sengsara daging untuk menolong orang lain. Jangan merugikan orang lain! Kalau belum bisa menolong, setidaknya jangan merugikan.

Sifat tabiat Yesus dapat kita terima lewat salib, tidak ada yang lain.
Kalau kita mengenal Yesus di dalam salib--menerima sifat tabiat-Nya secara lengkap--kita tidak akan pernah kecewa dan putus asa dalam mengikut Yesus. Kita tidak akan pernah meninggalkan Dia sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali--sekalipun kita sengsara karena kita sadar itu semua merupakan cara Tuhan supaya kita memiliki tabiat-Nya sebagai manusia sengsara. Kalau hanya diajar: Dia Raja, Anak Allah, luar biasa,saat sengsara kita akan kecewa.

Empat sifat tabiat Yesus harus lengkap! Dia memang Raja, tetapi ada imbangannya yaitu Dia sebagai Hamba; Dia memang Anak Allah tetapi ada imbangannya yaitu Dia sebagai Manusia yang sengsara.

Kalau tidak mau menerima tabiat Yesus, kita akan menerima tabiat Babel.
Kita harus memilih dengan tegas, tidak ada netral. Di dalam dunia hanya ada pilihan, tidak ada paksaan.

Sementara nanti akan ada peperangan jasmani yang dahsyat, mari kita berperang secara rohani hari-hari ini, yaitu memikul salib--doa satu jam--sampai kita mendapatkan empat sifat tabiat Yesus. Pikul salib hari-hari ini! Jangan takut! Pandang salib, hargai salib! Jangan membuang salib, itu adalah satu-satunya harta Yesus di dunia. Yesus tidak punya kuburan, keledai, perahu dan sebagainya, tetapi hanya salib yang Ia punya, dan tidak diperebutkan.
Jadi kalau kita mau memikul salib, tidak akan ada yang merebut. Kita bebas untuk memiliki salib.

1 Petrus 2: 19
2:19.Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

'penderitaan yang tidak harus ia tanggung'= memikul salib.
Memikul salib merupakan kasih karunia Tuhan--pemberian Tuhan kepada orang yang tidak layak.
Jangankan ke sorga, untuk memikul salib-Nya saja sebenarnya kita tidak layak.
Jadi kalau kita bisa memikul salib-Nya, itu adalah kasih karunia Tuhan.

"Jangan berpikir: Kenapa sengsara begini? Lalu marah. Saya dulu seperti itu. Tidak bisa makan dan minum, sudah marah: 'Apa itu panggilan-panggilan? Tidak mau lagi!' Itu adalah orang yang paling sombong, itulah saya, memberi harga diri terlalu tinggi, lebih dari Yesus. Yesus yang punya sorga mau disalib, kita yang begini tidak mau disalib, sombong sekali. Terlalu sombong. Baru tidak makan dan minum, sedangkan Yesus dicambuk, ditelanjangi, diludahi, dipermalukan, ditikam dengan tombak, dipaku. Dia rela, siapa saya? Karena itu kalau mengalami salib kita harus memandang Yesus di kayu salib. Kita tidak akan marah tetapi merasakan kasih karunia-Nya. Kita merasa tidak layak untuk memikul salib-Nya. Rasul-rasul saja merasa tidak layak, apalagi kita."

Kisah Rasul 5: 41
5:41.Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

'dianggap layakmenderita penghinaan oleh karena Nama Yesus'= sebenarnya tidak layak, tetapi bisa dianggap layak untuk memikul salib. Itulah kebahagiaan kita.
Mungkin kita dihina karena beribadah, itu adalah kasih karunia Tuhan.

Di balik salib--kasih karunia--ada shekinah glory(kemuliaan Tuhan) yang bekerja.
Kasih karunia sama dengan kemuliaan Tuhan.

Kegunaan salib:

  1. Waktu zaman Musa, salib digambarkan dengan tongkat.
    Keluaran 14: 15-16, 21
    14:15.Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
    14:16.Dan engkau, angkatlah tongkatmudan ulurkanlah tanganmuke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
    14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan
    angin timuryang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

    'angin timur'= Roh kemuliaan.

    Kegunaan pertama: salib untuk menghadapi Firaun dan laut Kolsom, artinya jalan buntu dan kemustahilan.

    Hari-hari ini mungkin ada jalan buntu dan kemustahilan, mari angkat salib, terima empat sifat tabiat Yesus sampai puncaknya: taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara (mengulurkan tangan)--puncak dari sifat tabiat Yesus adalah Ia taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib. Itu saja.

    Banyak kali kita meremehkan firman--Tuhan hanya perintahkan untuk mengangkat tongkat dan mengulurkan tangan. Jangan! Ikuti saja apa kata firman! Kalau melawankita akan mengalami kegagalan, tidak pernah terbuka sedikitpun.
    Sebaliknya, kalau taat, ada tangan Tuhan yang turun untuk membelah laut Kolsom, sehingga semua masalah yang mustahil diselesaikan oleh Tuhan tepat pada waktunya, ditambah masa depan berhasil dan indah.

  2. Keluaran 15: 22-26
    15:22.Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air.
    15:23. Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.
    15:24. Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum?"
    15:25. Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya
    sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,
    15:26. firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku
    Tuhanlah yang menyembuhkan engkau."

    'sepotong kayu'= gambaran dari salib.

    Kegunaan kedua: salib untuk menghadapi kesulitan, kepahitan, dan kekeringan di dunia.

    Ada kepahitan, kesulitan, dan kekeringan malam ini? Mari angkat salib--'melemparkan kayu itu ke dalam air'--; hargai salib, terima salib--empat sifat tabiat Yesus--sampai puncaknya yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi, sehingga apa yang pahit akan menjadi manis, yang hancur menjadi baik, yang busuk menjadi harum, dan ada kuasa kesembuhan secara jasmani, penyakit nikah dan buah nikah dipulihkan menjadi manis kembali, penyakit ekonomi dipulihkan, penyakit dosa dipulihkan--kita bisa hidup benar suci.

  3. Ester 5: 1-2
    5:1.Pada hari yang ketiga Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja, tepat di depan istana raja. Raja bersemayam di atas takhta kerajaan di dalam istana, berhadapan dengan pintu istana itu.
    5:2. Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan
    tongkat emasyang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu.

    Menghadapi pembunuhan bangsa Yahudi, Ester harus menghadap raja. Kalau raja tidak mengulurkan tongkat emasnya, ia harus mati karena ia belum dipanggil untuk menghadap raja--tongkat emas menunjuk pada salib; kasih karunia dan kemuliaan Tuhan.

    Kegunaan ketiga: salib untuk menghadapi dua hal: antikrisyang akan berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, dan kedatangan Yesusdalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.

    Yang dibutuhkan adalah tongkat emas.
    Sekalipun kita sudah berusaha keras--Ester berpuasa dan lain-lain--, kalau tidak ada tongkat emas--kemurahan dan kemuliaan Tuhan--kita tetap mati.
    Mungkin banyak usaha yang kita lakukan, tetapi biarlah malam ini, usaha terakhir kita adalah meraih tongkat emas. Kita hanya bergantung pada tongkat emas.

    Untuk apa Ester menerima tongkat emas? Untuk mengalami pembaharuan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Ini adalah jalan untuk menghadapi antikris--yang dijamah antikris adalah manusia daging--, dan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali--manusia daging tidak bisa menyambut kedatangan Yesus.

    Pembaharuan hidup dimulai dari jujur, percaya, dan taat--menyerah sepenuh kepada Tuhan; Ester berkata: Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.

    Mujizat jasmani juga akan terjadi: semua diselesaikan oleh Tuhan.
    Dan kalau Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali di awan-awan yang permai; kita tidak salah dalam perkataan.

Hari-hari ini kita harus berada di dalam salib--kita harus memikul salib--, tidak boleh di luar salib. Tetapi di balik salib ada tongkat emas.
Tabiat Yesus kita terima dari salib, mujizat dan shekinah gloryjuga kita terima dari salib.

Kaum muda, mari layani Yesus biarpun mengalami sengsara. Kalau sengsara karena dosa, jujur mengaku, percaya Dia akan mengampuni dan menolong. Kalau sengsara karena Yesus, lanjutkan, percaya dan menyerah sepenuh kepada Dia sampai kasih karunia turun dan mujizat terjadi dalam hidup kita.
Berjanji pada Tuhan dan diri sendiri bahwa kita tidak akan mundur dari salib, tetapi kita mengangkat dan menghargai salib sampai menjadi tongkat emas, dan kemuliaan Tuhan ada pada kita.
Mungkin sudah ada yang merasa malas, capek, berat beribadah dan lain-lain, serahkan kepada Tuhan sampai kita jujur dan percaya--menyerah sepenuh pada Tuhan; rela sengsara apapun untuk mengikut Tuhan sampai Dia datang kembali.

Jangan putus asa dan mundur sedikitpun! Serahkan semua kepada Dia! Tuhan akan menolong di bidang apapun.
Perjamuan suci adalah uluran tangan kasih karunia Tuhan, yang bukan hanya menolong dan menyembuhkan, tetapi sampai menjadikan kita mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali--Ester menjadi ratu.
Setiap jam Setan mau membinasakan, tetapi SETIAP JAMTuhan mau menolong kita sampai mengangkat kita di awan-awan yang permai. Doakan keluarga kita, supaya semua mendapat uluran tongkat emas, dan bersama-sama hidup kekal selamanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 Januari 2023 (Minggu Siang)
    ... dibutuhkan di akhir zaman adalah kabar mempelai untuk membangunkan gereja Tuhan yang tidur dan mabuk rohani. Firman penginjilan penting untuk menambah kuantitas tetapi setelah itu harus ada firman pengajaran supaya kita tidak tidur dan mabuk. Semakin malam badan akan semakin lemah mengantuk tidur dan mabuk--dikuasai Babel. Tuhan tidak rela keadaan gereja ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Februari 2013 (Minggu Pagi)
    ... saat kedatangan Yesus kedua kali. Buta dan timpang rohani ini sebenarnya adalah penyakit keras hati. Keluaran - Berfirmanlah TUHAN kepada Musa Pergilah turunlah sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya. Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka mereka telah membuat anak lembu tuangan ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Maret 2015 (Minggu Pagi)
    ... teratur dan berulang-ulang untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat sehingga sidang jemaat bertumbuh ke arah kesempurnaan. Ada macam kegunaan Manna Keluaran - Manna untuk pemeliharaan hidup sehari-hari Keluaran - . Manna untuk hari Sabat Keluaran - . Manna yang disimpan dalam buli-buli emas Keluaran - . Tidak rugi kalau kita mengumpulkan manna saat ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Februari 2024 (Minggu Pagi)
    ... itu menjadi ular. Kemudian Firaun pun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir dan mereka pun ahli-ahli Mesir itu membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka. Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya dan tongkat-tongkat itu menjadi ular tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka. Waktu Israel mau keluar dari perbudakan Mesir tampil ahli ...
  • Ibadah Doa Malang, 10 Desember 2013 (Selasa Sore)
    ... mati. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. Engkau percaya bahwa hanya ada satu Allah saja Itu baik Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar. Iman tanpa perbuatan iman sama dengan mati sama dengan imannya setan tidak menyelamatkan. Yakobus Bukankah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 November 2019 (Rabu Sore)
    ... pergi . . Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun sehingga dia tidak mau membiarkan mereka pergi . Sepuluh kali Firaun menolak firman nubuat yang disampaikan oleh Tuhan lewat Musa dan Harun angka sepuluh menunjuk pada angka kasih. Jadi kalau Tuhan mengulang-ulang firman yang keras--seperti bunyi sangkakala firman nubuat--itu adalah kasih-Nya kepada kita. ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Januari 2017 (Minggu Pagi)
    ... Allah menghadap Allah yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi ya Allah ya Allahku Mengapa engkau tertekan hai jiwaku dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku Berharaplah kepada Allah Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya penolongku dan Allahku Penyembahan adalah puncak ibadah pelayanan kepada Tuhan. Tanda doa penyembahan ...
  • Ibadah Persekutuan di Kartika Graha Malang III, 26 Oktober 2016 (Rabu Sore)
    ... snagkakala terakhir dosa Z juga sudah hilang kita bebas dari dunia ini. Kita menjadi tubuh Kristus yang sempurna dan terlepas dari dunia untuk bertemu dengan Yesus di awan-awan yang permai. Kita bersama dengan Dia selama-lamanya. Jadi sangkakala yang dahyat bunyinya yaitu firman penggembalaan dalam kabar mempelai mempunyai KUASA PENEBUSAN KELEPASAN PEMBEBASAN ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Juni 2016 (Senin Sore)
    ... pola sorga--Tabernakel-- tetapi satunya ikut pola daging. Pasti terpisah tidak mungkin tidak. Harus dicamkan baik-baik Kita sungguh-sungguh pada malam hari ini. Kita belajar empat makhluk yang terbang ke sana ke mari. Ini merupakan kegerakan rohani ibadah pelayanan sistem kerajaan sorga. Yesus meneladani sistem kerajaan sorga dan kita juga harus menelandai ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 Juli 2011 (Rabu Sore)
    ... pada Ibadah Raya Surabaya Juli . 'Api' penyucian. Jadi makan perjamuan harus dengan penyucian. daging harus dimakan artinya Firman sudah harus mendarah daging diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juli . 'pinggangmu berikat' pinggang berikat berikat pinggang kebenaran Firman diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Juli . 'kasut pada kakimu' kerelaan untuk berkorban ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.