Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita kembali pada kitab Wahyu 6: 1-2 (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Maret 2017); kita masih titik beratkan di ayat 2 (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 19 Maret 2017).
Wahyu 6: 1-2
6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
6:2. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor
kuda putihdan orang yang menungganginyamemegang sebuah panahdan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

Masih tentang kuda putih. Dalam arti positif, kuda menunjuk pada kuasa Roh Kudus (2 Raja-raja 2: 11); Elia naik ke sorga dengan kereta berapi dan kuda berapi.
Kemudian ada penunggang kuda, itulah TUHAN Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga (kitab Habakuk dan Wahyu 19).
Anak panah--anak panah yang dipanahkan--menunjuk pada firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/kabar mepelai.

Jadi, kuda putihadalah kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna atau kegerakan dalam firman pengajaran--kabar mempelai--yang dipimpin oleh Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, untuk mempersiapkan gereja TUHAN menjadi tubuh Kristus yang sempurna seperti Dia--mempelai wanita sorga--, yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.

Yohanes 2: 19-21
2:19. Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hariAku akan mendirikannya kembali."
2:20. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
2:21. Tetapi
yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

Ini tentang Yesus menyucikan Bait Allah. Ada orang berjualan dan Yesus marah.
Sebenarnya, ada Bait Allah jasmani; TUHAN memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk membangun Bait Allah secara jasmani, untuk menampung pribadi TUHAN (tempat kediaman TUHAN):

  1. Mulai dari Musa, membangun Tabernakel (Kemah Suci) dan setelah selesai pembangunan, ada awan kemuliaan--menampung kemuliaan TUHAN.
  2. Salomo membangun Bait Allah yang hebat dan setelah selesai juga menampung hadirat/kemuliaan TUHAN.

Tetapi sampai di injil Yohanes 2, TUHAN katakan: Rombak Bait Allah ini!Karena Bait Allah di Yerusalem dikuasai oleh roh jual beli sehingga tidak bisa lagimenampung hadirat TUHAN/pribadi TUHAN; tidak ada kemuliaan TUHAN.

Oleh sebab itu TUHAN beralih dari pembangunan Bait Allah jasmani ke Bait Allah rohani/pembangunan tubuh Kristus. Titik peralihannya pada injil Yohanes 2.
'Tiga hari' menunjuk pada kematian dan kebangkitan Yesus.

Sejak Yesus mati di kayu salib, terjadi peralihaan dari pembangunan Bait Allah secara jasmani kepada yang rohani/tubuh Kristus. Untuk peralihan ini harus ada kurban Kristus.

MENGAPATUHAN beralih dari pembangunan Bait Allah jasmani kepada pembangunan Bait Allah rohani--tubuh Kristus--?

  1. 'empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah'=> TUHAN beralih karena Bait Allah jasmani dibangun berdasarkan hukum Taurat (empat dan enam menunjuk pada dua loh batu--sepuluh hukum Allah--; empat hukum pada loh batu pertama dan enam hukum pada loh batu kedua), sehingga hanya berlaku untuk orang Israel asli, bangsa kafir tidak bisa masuk.

    Oleh sebab itu Yesus matidi kayu salib dan setelah tiga hari Dia bangkit supaya terjadi pembangunan Bait Allah rohani--pembangunan tubuh Kristus--, yang berdasarkan pada kemurahan dan anuerah TUHAN yang besar, sehingga bangasa kafir bisa masuk ke dalamnya.

    Bait Allah zaman Musa (Tabernakel), Bait Allah Salomo sampai Bait Allah Yerusalem dibangun dengan sistem Taurat, dan hanya berlaku untuk Israel asli (bangsa kafir tidak bisa masuk dalamnya). Sebab itu Yesus harus mati dan bangkit supaya terjadi pembangunan Bait Allah rohani dengan sistem kemurahan dan anugerah TUHAN yang besar, supaya bangsa kafir bisa masuk dalamnya.

  2. Yang kedua: Yesus beralih sebab Bait Allah jasmani sudah tidak bisa menampung lagi pribadi Yesus/kemuliaan Yesus karena dikuasai oleh roh jual beli (antikris). Yesus tidak bisa jadi kepala lagi, tetapi serigala dan burung--antikris; setan tritungal; roh jahat, najis dan pahit--yang menjadi kepala.
    Hati-hati denngan roh jual beli!

    Sekarang yang dipermasalahkan di gereja TUHAN adalah uang, bukan firman TUHAN. Sekarang ibadah pelayanan di gereja TUHAN dinilai dengan profesi (kehebatan, uang), bukan tahbisan.
    Kalau tahbisan (Tabernakel, Bait Allah Salomo), menampung kemuliaan TUHAN, tidak bisa sembarangan yang melayani.

    Tetapi di Bait Allah Yerusalem ini boleh berjualan dan sebagainya, sehingga tidak ada kemuliaan TUHAN. Siapapun boleh melayani (berkhotbah, main musik), yang penting profesional (asal jemaat bisa datang), bahkan tidak percaya Yesus juga boleh melayani. Sekarang, ini sudah terjadi.

    Dulu, permulaan pembangunan tubuh Kristus di injil Yohanes 2, sekarang sudah berlangsung dan kita sudah masuk pada kegerakan kuda putih. Ini sudah terakhir.

    Ini sebabnya Yesus harus taat sampai matidi kayu salib untuk mengalahkan setan tritunggal supaya Ia bisa menjadi kepala atas tubuh-Nya--ada kemuliaan TUHAN dalam tubuh Kristus. Dia mati di bukit tengkorak--tengkorak itu kepala yang sudah mati--, Dia buktikan bahwa Dia adalah kepalanya, bukan serigala dan burung (setan tritunggal).

  3. Yang ketiga: Yesus beralih sebab Bait Allah jasmani sedang menuju kehancuran dan kebinasaanbersama dengan dunia, yaitu saat kiamat terjadi atau saat kedatangan Yesus kedua kali.
    Oleh sebab itu Yesus harus matidi kayu salib supaya tubuh Kristus mendapatkan hidup kekal selamanya. Tidak binasa bersama dunia, cukup Dia yang mati.

Inilah terjadinya kegerakan pembangunan tubuh Kristus. Titik peralihannya di injil Yohanes 2. Yang dibangun adalah tubuh-Nya sendiri.
Mari, sungguh-sungguh!

Tadinya, semua secara jasmani: Tabernakel dibangun dari kayu, emas, tembaga, perak dan lain-lain, kemudian pada zaman Salomo lebih kuat lagi Bait Allahnya, batunya besar sekali, sudah hebat. Tetapi TUHAN tidak lihat yang sebelah luar, tetapi dalam.
Mari beralih sekalipun jaminannya adalah kematian-Nya di kayu salib. Kalau Dia tidak mati, bangsa kafir tidak dapat bagian apa-apa. Hargai usaha TUHAN untuk menolong kita semua!

PRAKTIKpelayanan pembangunan tubuh Krsitus, yaitu persekutuan atau kesatuan:

  • Mulai dari nikah. Perhatikan nikah! Doakan nikah! Ini pelayanan pertama. Sebagai suami, isteri, anak, orang tua, melayani dalam nikah dengan baik.

    • Suami: mengasihi isteri. Ditambah dengan pelayanan yang jasmani.
    • Isteri: tunduk. Ditambah dengan pelayanan yang jasmani.
    • Anak: menghormati orang tua; taat. Ditambah dengan pelayanan yang jasmani. Anak-anak, bantu orang tua! Jangan tambah disusahkan!
      Anak itu seperti tangan dan kaki, untuk meringankan atau membantu.

      "Karena itu saya selalu bilang pada anak saya: 'Papa ini orang desa. Kelas 1, 2 SD sudah cuci baju sendiri. Kalau terlambat, dijemur di atas petromax, kalau lupa, terbakar.' Baju tidak pernah terbakar, tetapi sepatu pernah."

  • Penggembalaan.

    "Besok Saya berangkat ke Papua. Nanti di sini, hari Minggu siang, Senin dan Rabu ada penataran calon imam dan imam-imam. Diberi kesempatan. Kalau sudah memenuhi syarat Minggu depannya lagi sudah ditahbiskan. Pada Wahyu 6: 1 dikatakan: 'Mari!' sekarang artinya 'cepat!, segera!' Kalau TUHAN sudah gerakkan harus cepat supaya tidak diserobot oleh setan."

  • Antar penggembalaan. Jangan egois! Kalau dalam nikah ada kelimpahan, kita bisa melayani dalam penggembalaan; dalam penggembalaan ada kelimpahaan, kita bisa melayani antar penggembalaan.

    "Nanti tugas kita yang langsung kita layani pada bulan lima (tanggal 31 Mei sampai 1 Juni) di Square Ballroom. Mari kita doakan."

  • Sampai internasional, yaitu Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna.

Efesus 2: 13-22
=> tentang persekutuan/pembangunan tubuh Kristus; sampai Israel dan bangsa kafir.
2:13. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15. sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan
keduanyamenjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16. dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
2:17. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",
2:18. karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.
2:19. Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20. yang dibangun di atas dasar
para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan
menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

'yang dahulu "jauh"'= bangsa kafir (dulunya tidak ada tempat).
'sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus' = sudah dekat dengan bangsa Israel, bahkan nanti menjadi satu oleh darah Yesus.
'keduanya'= Israel dan kafir.
'mereka yang "dekat"'= bangsa Israel.
'menjadi bait Allah yang kudus' = Bait Allah rohani, itulah tubuh Kristus.
'menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh'= menampung kemuliaan TUHAN; seperti saat TUHAN perintahkan Musa membangun Tabernakel: Bangunlah Kemah Suci menurut contoh kerajaan sorga, supaya Aku diam di tengah-tengah umat-Ku!=> "Diam" = tempat kediaman TUHAN; ada kemuliaan TUHAN.

DASARpelayanan pembangunan tubuh Kristus (ayat 20):

  1. Dasar pertama: kurban Kristus di kayu salib--sama dengan di injil Yohanes 2--; darah Yesus di kayu salib. Kalau tidak ada kurban Kristus jangan harap bangsa kafir bisa masuk. Bangsa Israel juga tidak bisa.
    Bangsa Israel (umat pilihan TUHAN) sudah dikuasai oleh roh jahat, roh najis dan pahit (setan tritunggal), apalagi bangsa kafir (bukan umat pilihan TUHAN); sudah ditelan oleh setan.

  2. Dasar kedua: para rasul dan para nabi= 66 buku dalam alkitab--firman pengajaran yang benar; kabar mempelai.
    Para rasul= perjanjian baru.
    Para nabi= perjanjian lama.

    Coba teliti alkitab, dari kitab Kejadian: soal mempelai dan Wahyu: soal mempelai.
    Jadi kabar mempelai ini bukan milik satu orang atau satu gereja, tetapi alkitab ini tentang kabar mempelai.

    Tadi digambarkan dengan anak panah (kitab Wahyu). Inilah kabar mempelai.

Inilah dua dasar: korban Kristus dan kabar mempelai, itu yang menyatukan tubuh Kristus, mulai dari nikah. Kalau nikah mau menyatu, harus ada darah Yesus--pendamaian--dan satu pengajaran yang benar. Kemudian di penggembalaan, antar penggembalaan sampai Israel dan kafir jadi satu tubuh yang sempurna, untuk menampung kemuliaan TUHAN sebagai Mempelai Pria sorga selamanya.

Mau menyatukan dengan uang, tidak bisa. Waktu ada uang, bisa tapi munafik (karena yang dilihat uangnya), kalau tidak ada uang, tidak bisa. Organisasi juga tidak bisa. Hanya bisa lewat kurban Kristus dan kabar mempelai. Mari sungguh-sungguh!

Lihat korban Kristus dan kabar mempelai!Mau menikah tetapi tidak ada kurban Kristus--di luar TUHAN, tidak ditebus--mau bagaimanapun tidak akan bisa jadi satu. Ada kurban Kristus, tetapi tidak ada pengajaran, juga tidak bisa jadi satu. Harus ada kurban Kristus--pendamaian, penebusan--dan kabar mempelai--penyucian--kalau mau jadi satu. Dua hal ini tidak bisa ditawar!

Kalau kita ingat, kurban Kristus ditambah firman pengajaran adalah ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
Jadi, ketekunan ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci sama dengan membangun dasar tubuh Kristus yang kuatsupaya menjadi satu kesatuan--tidak goyah, tidak rubuh. Dalam nikah, ajak suami atau isteri masuk dalam ibadah pendalaman alkitab. Di sini kita dikerjakan oleh kurban Kristus dan pengajaran, supaya menjadi satu. Dalam penggembalaan juga menjadi satu. Apa yang tidak benar, dikerjakan semua dan bisa jadi satu.

SYARATmasuk pembangunan tubuh Kristus: Efesus 2:19: 'Demikianlah kamu bukan lagi orang asingdan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,', yaitu tidak boleh asing satu sama lain.
Artinya:

  1. Yang pertama: satu kepala, itulah pribadi Yesus (bukan pendeta, ketua organisasi, penyandang dana)= satu firman pengajaran yang benar.
    Yohanes 1: 1, 14
    1:1. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
    1:14.
    Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

    'pada mulanya'= kepala.
    'Pada mulanya adalah Firman' = logos.
    'Firman itu telah menjadi manusia' = Yesus.

    Kalau dua kepala akan asing satu sama lain. Tidak akan mengerti apa maksudnya, tidak akan bisa jadi satu.
    Kalau satu kepala, tahu semua, mau gerak apa, tahu semua, tidak asing satu sama lain.

    Satu firman pengajaran bukan berarti di sini saja, tetapi yang sesuai dengan alkitab.
    Mulai dari masuk pintu gerbang Tabernakel--iman--, bertobat, baptisan dan seterusnya sampai kesempurnaan, kalau satu kepala--satu pengajaran--, tidak asing satu sama lain. Kalau tidak satu pengajaran, lihat baptisan (yang satu begini, satunya lagi begini), akan asing satu dengan yang lain.

    Beda satu saja, itu berarti sudah beda--asing satu sama lain.

    Mulai dari nikah harus satu pengajaran. Dalam penggembalaan, satu pengajaran. Fellowshipjuga satu pengajaran. Geraknya akan sama (pelayanannya sama) dan ada dalam suasana Firdaus. Ketika Adam dan Hawa punya satu pengajaran yang benar--'semua buah pohon di taman boleh kamu makan buahnya, kecuali satu'--, mereka mengalami suasana Firdaus.

  2. Yang kedua: tidak asing satu sama lain artinya: jangan mendengar suara asing!Ini yang bahaya! Sudah dalam satu pengajaran yang benar, sudah bagus dan bahagia, tahu-tahu datang suara ular--ajaran lain, gosip-gosip. Ini yang membuat suasana Firdaus hilang dan diganti kutukan.

    Dalam Kejadian 3, suara ular: Semua buah pohon di taman tidak boleh dimakan buahnya--firman dibalik-balik. Yang boleh jadi tidak boleh, yang tidak boleh jadi boleh. Melanggar firman, dibilang bahagia. Mana bisa!

    "Sedih sekali hati saya kalau orang berkata: Saya berbuat dosa ini, nanti saya bertobat. Mana bisa? Namanya bertobat, ya tidak berbuat dosa. Itu suara ular:Yang TUHAN anjurkan (beribadah, dibilang tidak usah; tidak penting. Yang tidak boleh, sekarang boleh. Celaka! Firdaus jadi suasana kutukan--kering."

    Hati-hati! Jaga, dalam nikah jangan ada suara asing, di dalam penggembalaan juga. Sebab itu gembala punya karunia menimbang roh. Kalau semua pengajaran dianggap sama saja, gawat.
    Fellowshiphati-hati! Karena itu fellowshipitu bukan sendiri-sendiri, tetapi di alkitab diatur antar kandang.

    "Kalau dulu, saya ikuti gembala saya. Dia yang punya karunia menimbang roh. Saudara mungkin bisa membangun gereja besar, sedangkan saya tidak bisa. Tetapi kalau karunia menimbang roh ada pada gembala. Paling enak dalam penggembalaan, tinggal ikut saja. Untunglah saya yang bodoh (bukan keturunan hamba TUHAN), bisa jadi hamba TUHAN, hanya ikut saja. Kalau aku pintar (keturunan hamba TUHAN), jadi hamba TUHAN, bisa lain. Jadi saya ikut saja. Mari sungguh-sungguh. Jangan sampai diperdaya suara ular, benar-benar habis."

  3. Yang ketiga: tidak asing satu sama lain artinya: berdamai satu dengan yang lain. Jangan ada dosa yang dipertahankan! Darah Yesus yang memperdamaikan.
    Berdamai= saling mengaku dan mengampuni, dan darah Yesus akan menghapus dosa-dosa kita, sehingga kita merasa damai sejahtera; tidak ada iri, perselisihan, tidak ada tembok perseteruan (batas pemisah).

    Saling mengaku dan mengampuni, sama dengan darah Yesus menyelesaikan dosa; darah Yesus merubuhkan tembok perseteruan dan membangun tembok Yerusalem baru(tembok persekutuan).
    Antara suami isteri jangan ada tembok perseteruan! Harus dirobohkan!

    "Saya pernah sekali, saat baru menikah dengan isteri: 'Kali ini aku tidak mau, aku tidak salah.' Saya kira dia langsung mengalah, ternyata dia bilang: 'Aku juga tidak.' Bingung saya. Mau khotbah bagaimana? Saya sebagai suami gengsi, tetapi TUHAN bicara: Dibelakangmu ada berapa jemaat?(saat itu dipercaya 100-200) Saya datang, seperti benar-benar merobohkan tembok beton. Akhirnya: 'Saya minta maaf,' lalu dia jawab: 'Aku minta maaf juga.' Itulah kekuatan darah Yesus. Bisa. Israel dan kafir saja bisa, apalagi yang lain."

    Mari dalam nikah, penggembalaan, kita berdamai. Kecuali dia tidak mau, terserah. Yang penting hati kita damai sejahtera. Kalau kita berdamai, tetapi dia tidakmau, berarti kita sudah robohkan tembok perseteruan dan membangun tembok Yerusalem, tetapi dia membangun lagi tembok perseteruan. Ini tidak akan pernah ketemu seumur hidup.

    Jangan main-main dengan pendamaian!Harganya darah Yesus, bukan uang! Serius! Kalau ada orang mau berdamai, serius, dia sudah pertaruhkan semua, sungguh-sungguh!
    Yesus sudah mempertaruhnya nyawa-Nya untuk pendamaian.

  4. Yang keempat: tidak asing satu sama lain artinya: tidak boleh ada kusta. Kalau kusta, akan terasing.
    Jangankan mau bersalaman, orang dari jauh, dia sudah teriak: Najis..najis!Tidak boleh masuk ke rumahnya; terasing.

    Kusta menunjuk pada:

    • Dosa kenajisan: dosa makan minum--merokok, mabuk, narkoba--dan kawin mengawinkan--percabulan, kawin cerai. Terasing dan tidak boleh masuk kesatuan tubuh. Kaum muda, jaga permulaan nkah, jangan sampai terasing dari tubuh Kristus!

    • Kebenaran diri sendiri--seperti cawat dari daun ara, mau kuat sampai berapa lama? Akan telanjang lagi.
      Kebenaran sendiri yaitu

      1. Kebenaran di luar alkitab (di luar firman), ini yang membuat pertengkaran. Mari baca alkitab, kalau boleh berarti boleh dan sebaliknya, pasti jadi satu.
        Kebenaran TUHAN itulah alkitab. Patokannya adalah alkitab, bukan suara pendeta, kalau suara pendeta bisa salah.

        Alkitab ini sempurna, sebab itu kita cari alkitab, supaya yang tidak sempurna bisa jadi sempurna.
        Kalau alkitab masih diseminarkan, jangan belajar alkitab, tunggu saja sampai seminar sedunia selesai! Percuma belajar kalau masih dianggap belum tentu benar. Ini adalah keyakinan, kalau tidak sempurna, jangan baca alkitab, tidak ada gunanya.

        Tetapi, karena alkitab ini sempurna, biarpun kita najis, buruk, setiap kita membaca dan mendengar firman, yang buruk diserap oleh Yesus, sedangkan yang mulia dari alkitab masuk di dalam kita sampai kita sempurna (wajah Yesus yang mulia masuk kepada kita). Ini cermin ajaib (kitab 2 Korintus).

        Mari, jangan benar sendiri, tetapi kembali ke alkitab!

      2. Kebenaran sendiri juga artinya tidak mau mengaku dosa; menutupi dosa dengan cara menyalakan orang lain dan TUHAN--alkitab. Kita yang harus sesuai dengan alkitab!

    • Kita ingat Gehazi, kusta adalah keinginan akan uang, juga termasuk dusta.
      Keinginan akan uang dan dusta itu satu. Kalau sudah terjerat uang, pasti dusta.
      Bukan uangnya yang salah, tetapi yang tidak boleh adalah terikat uang sampai jadi kikir dan serakah.

Ini harus disingkirkan! Kalau tidak, kita yang akan tersingkir dari tubuh Kristus.
Jadi harus satu kepala (satu pengajaran), jangan dengar suara asing, kemudian berdamai (dosa disingkirkan), dan kusta disingkirkan.

Singkirkan kepala yang lain, cukup satu kepala!
Inilah syarat untuk masuk pembangunan tubuh Kristus.

Tadi, Yesus rela menyerahkan segalanya (sorga dikorbankan), sampai nyawa-Nya, demi terjadinya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--'rombak Bait Allah ini dan Aku akan membangunnya kembali dalam tiga hari'--, karena itu kita tubuh-Nya juga harus rela mengorbankan apa saja untuk pembangunan tubuh Kristusyaitu waktu, tenaga, uang, pikiran, sampai menyerahkan seluruh hidup kita. Kecualifirman pengajaran yang benar (pribadi Yesus), tidak boleh dikorbankan, karena firman pengajaran yang benar adalah kepala. Kalau dikorbankan, akan jadi tubuh tanpa kepala.

Dalam nikah, kalau tidak ada kepala, ngeri sekali. Penggembalaan kalau tidak ada pengajaran benar, akan gelap dan mengerikan. Begitu juga dalam fellowship. Lihat saja isinya nikah, penggembalaan dan fellowshipkalau tidak ada pengajaran yang benar! Ngeri sekali karena yang jadi kepala adalah serigala dan burung. Tubuh tanpa kepala itu sudah ngeri, lalu ditempati serigala dan burung sebagai kepala--yang akan menuju ke Babel--, lebih ngeri lagi. Ini berarti binasa untuk selamanya, jadi mempelai wanita setan; antikris--kesempuanan dalam kejahatan dan kenajisan. Benar-benar ngeri!

Jangan korbankan pengajaran yang benar, apapun resikonya!TUHAN tolong kita.

SIAPAyang boleh masuk pembangunan tubuh Kristus? Imam-imam dan raja-raja.
1 Petrus 2: 5
2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

'rumah rohani'= tubuh Kristus.
'imamat kudus' = imamat rajani.
Imam-imam dan raja-raja sama dengan batu hidup.
Kita bangsa kafir adalah batu yang mati (kotor, najis, jorok), tetapi karena Yesus mati, kita menjadi batu hidup.

Efesus 4: 8-12
4:8. Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
4:9. Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa
Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
4:10. Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12.
untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

"Ini sudah termasuk penataran calon imam-imam sampai seterusnya, untuk mempersiapkan yang mau menjadi imam dan raja. Yang sudah menjadi imam, supaya dimantapkan dan diingatkan lagi; bagaimana dulu proses menjadi imam."

Ayat 10 = Yesus turun ke alam maut dan Dia naik ke takhta sorga; turun paling bawah dan naik paling tinggi.

PROSESpengangkatan menjadi imam dan raja, yaitu Yesus harus rela turun ke bagian bumi paling bawah dan naik ke tempat paling atas = Yesus harus mati di kayu salib, bangkit dan naik ke takhta sorgauntuk:

  1. Yang pertama: Yesus turununtuk membebaskan kita dari tawanan dosa. Tadinya kita batu mati, tawanan dosa, tidak bisa gerak (di kubangan dosa), tidak bisa naik sedikitpun, tinggal tunggu waktu dan binasa. Tetapi Dia menarik kita; membebaskan kita dari tawanan dosa, sehingga kita bisa hidup benar dan suci.

    Itu proses jadi imam yaitu harus benar dan suci.

  2. Yang kedua: Yesus naikuntuk memberikan perlengkapan-perlengkapan, itulah jabatan-jabatan pelayanan kepada kita seuai dengan kehendak-Nya; mengangkat kita menjadi imam dan raja(batu hidup).

Jadi seorang imam adalah:

  • Seorang yang benar dan suci--bukan pandai dan hebat. Kalau tidak benar, bagaimana bisa bekerja?

    "Seringkali hamba TUHAN berilusi ada di awan-awan: Luar biasa, padahal masih di got. Mari, hidup benar dan suci, itu benar-benar diangkat oleh TUHAN."

  • Seorang yang memangku jabatan pelayanan. Pegang terus jabatan pelayanan!
  • Seorang yang beribadah melayani sesuai dengan jabatan pelayaan dari TUHAN. Mulai dari nikah, layani, kemudian dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh yang sempurna.

Melayani itu bukan disiksa, tetapi diangkat dari batu mati jadi batu hidup.
Batu hidup= hidup dari kemurahan TUHAN; bisa hidup di mana saja, situasi apa saja, bahkan sampai hidup kekal. Perusahaan di dunia tidak bisa menjamin (banyak demo), tetapi TUHAN bisa menjamin kita hidup di manapun, situasi apapun, sampai hidup kekal. Pegang janji TUHAN! Dia tidak pernah menipu kita asal kita sungguh-sungguh!

Hagai 1: 1-4
1:1. Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:
1:2. "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
1:3. Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
1:4. "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami
rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?

(terjemahan lama)
1:1. Sebermula, maka pada tahun yang kedua dari pada kerajaan Darius, pada bulan yang keenam dan pada sehari bulan itu, datanglah firman Tuhan dengan lidah nabi Hajai kepada Zerubbabil bin Sealtiel,
raja Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, katanya:

'Bupati'= raja.
Hati-hati! Sudah jadi imam, tetapi ditawan lagi. Bahaya! Sudah lepas dari tawanan, tetapi ditawan lagi.
Ayat 1: 'ditawan oleh raja Darius' = sudah menjadi imam dan raja, tetapi dijajah/ditawan.
Ayat 4: 'Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?' = Rumah Allah jadi reruntuhan. Yang jasmani hebat-hebat, tetapi tubuh Kristus jadi reruntuhan.

Waspada! Banyak imam dan raja yang ditawan lagi oleh dosa, daging, dunia. Praktiknya: ayat 4:
'rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan,' artinya ditawan oleh kepentingan sendiri (egois). Bukan tidak boleh kerja, sekolah, tetapi jangan lupa, jangan egois! Yang rohani bagaimana? Ibadah pelayanan bagaimana? Ini ditawan oleh kepentingan sendiri; hanya mengutamakan yang jasmani sehingga mengabaikan yang rohani.

Tandanya: mulai dari menunda-nunda waktu. Kalau untuk rohani: nanti saja. Tetapi untuk jasmani: kapan? Ayo!--langsung.
Bahaya! Itu suara setan! Kalau terus menunda-nunda untuk bertobat atau melayani, akan diserobot oleh setan, tidak akan pernah bertobat dan tidak pernah melayani.

Tetapi, bahasa TUHAN: Nantikanlah, artinya: Cepat!
TUHAN berkata: Musa, nantikanlah Firaun di tepi sungai Nil. Berarti Musa lebih cepat dari Firaun. Firaun ke sungai Nil paling pagi, baru rakyat boleh turun.
Tadi di kitab Wahyu 6:1 dikatakan: 'Mari!' artinya cepat, jangan menunda-nunda waktu!Bukan karena emosi atau manusia, tetapi sesuai gerakan firman, itu sebabnya ada penataran baptisan dan imam-imam.

Kalau menunda-nunda waktu, akan tertawan; mengabaikan yang rohani, akibatnya: runtuh--terjadi reruntuhan--, artinya kering rohani dan jasmani.

Kering rohani= lidahnya kering: dusta, gosip, fitnah. Jaga!
Kering jasmani= usahanya gagal total semua; tidak pernah menikmati berkat TUHAN.

Hagai 1: 6
1:6. Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!

Esau dapat semua, tetapi habis. Yakub hanya kacang merah, tetapi mendapat segalanya. Esau gagal total, tidak bisa menikmati berkat TUHAN.
Mari, sungguh-sungguh, jangan sampai pekerjaan TUHAN terbengkalai!

"Lempin-El perhatikan! Imam-imam masih kerja dan sekolah dituntut yang keras, tetapi masih menunaikan tugas sebagai imam-imam. Kita yang sudah 100% hamba TUHAN mau apa kalau tidak melayani? TUHAN tolong kita semua."

SIKAPyang bnear dalam pembangunan tubuh Kristus:

  1. Hagai 1: 14
    1:14. TUHAN menggerakkan semangatZerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka,

    Sikap pertama: semangat= setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan, oleh dorongan firman pengajaran yang benar dan urapan Roh Kudus.

    Jangan karena emosi! Kalau emosi/daging lama-lama akan hilang. Jangan oleh dorongan manusia dan sebagainya.

  2. Hagai 2: 5
    2:5. Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,

    Sikap kedua: kuat teguh hati, artinya:

    • Tidak goyah oleh dosa-dosa sampai puncaknya dosa, tetapi tetap hidup benar. Pertahankan hidup benar supaya dipakai TUHAN!
    • Tidak goyah oleh ajaran lain (gosip-gosip), tetapi tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar (menyandang pedang).
    • Tidak goyah oleh pencobaaan sehingga tidak kecewa, putus asa dan tinggalkan TUHAN, tetapi tetap percaya berharap TUHAN; tetap mengikut melayani TUHAN; tidak pernah meninggalkan TUHAN.

Ini sikap yang benar dalam pembangunan tubuh Kristus. Dalam nikah, penggembalaan dan fellowshipkita semakin setia berkobar-kobar. Kegerakan kuda putih merupakan kegerakan kilat yang tidak bisa ditunda lagi. Harus cepat! Kemudian, kuat teguh hati. Jangan gampang tersinggung, jatuh dalam dosa! Mari berdoa malam ini pada TUHAN, supaya kita kuat teguh hati.

Apa yang terjadi pada kehidupan kita merupakan ujian kemurnian iman. Kalau imannya murni, kita akan kuat teguh hati dan semangat. Ujian apa saja: lewat ekonomi, penyakit, nikah-buah nikah, itu semua ujian kemurnian iman. TUHAN mau lihat iman yang bagaikan emas murni--pasti kuat teguh hati dan setia berkobar-kobar. Semakin dibakar--semakin diuji--, semakin murni.

Jangan sampai putus asa! TUHAN hanya mau lihat murni atau tidak. Kalau semuanya enak (pasti diberkati, pasti sembuh), semua tahu, bisa percaya Yesus. Tetapi kalau dalam ujian (kesulitan), kita tetap setia berkobar dan kuat teguh hati, tidak mundur, itu benar-benar emas murni yang jarang terjadi. Ini yang TUHAN lihat malam ini. TUHAN tolong kita.

Kalau sudah setia berkobar dan kuat teguh hati, hasilnya: menikmati upah dari TUHAN.
2 Tawarikh 15: 7
15:7. Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!"

TUHAN tidak pernah menipu kita. Kita bekerja di dunia saja ada upahnya, apalagi di ladang TUHAN.

Apa upahnya? Cincin meterai.
Hagai 2: 24
2:24. Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, Aku akan mengambil engkau, hai Zerubabel bin Sealtiel, hamba-Ku--demikianlah firman TUHAN--dan akan menjadikan engkau seperti cincin meterai; sebab engkaulah yang Kupilih, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

Ini penyelesaian pembangunan Bait Allah di zaman nabi Hagai--pembangunan tubuh Kristus--, tinggal mendapatkan upahnya.
Cincin tidak ada ujung pangkalnya, menunjuk pada kasih Allah yang kekal.
Meterai= stempel. Saat zaman Ester, Haman minta stempel pada raja untuk membunuh orang Yahudi. Setelah tahu bahwa Haman jahat, stempel tetap tidak bisa ditarik (sudah berlaku). Akhirnya orang Yahudi boleh melawan dan menang.

Jadi, cincin meterai adalah kasih Allah yang tidak bisa diganggu gugat oleh apapun. Yang penting kita menjadi imam dan raja yang terpilih oleh TUHAN--yang punya emas murni; kuat teguh hati dan semangat.

Kidung Agung 8: 5-7
8:5. Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? --Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
8:6. --Taruhlah aku seperti
meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
8:7. Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.

'di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau' = melahirkan bayi.
Kita dimeterai di hati dan lengan TUHAN. Ini seperti bayi yang digendong; dipeluk oleh tangan kasih TUHAN.
Itulah imam dan raja--batu hidup--yaitu bayi yang digendong, tidak boleh diganggu gugat oleh siapapun.

Dua halyang kita rasakan saat berada di dada TUHAN--seperti bayi di dada ibu--:

  1. Yang pertama: degup jantung Yesus:

    • Degup jantung Yesus yang tidak pernah berubah--tidak pernah marah, kuatir, ketakutan dan lain-lain.
      Artinya: tetap damai sejahteradi tengah badai lautan sekalipun; hidup kita enak dan ringan.

      Itulah posisi imam dan raja, asal setia berkobar dan kuat teguh hati--bagaikan emas murni yang teruji. Mau melayani apa saja, yang penting tetap semangat dan kuat teguh hati.

    • Degup jantung TUHAN tidak pernah berhenti= kasih yang kekal; tidak pernah meninggalkan kita. Dia selalu memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita, bayi yang tidak berdaya.

  2. Yang kedua: kuatnya pelukan tangan kasih TUHANyang sekuat maut dan seperti nyala api.
    Artinya:

    • Tangan TUHAN sanggup memeliharakita secara jasmani di tengah kesulitan dunia sampai antikris, dan secara rohani sampai hidup kekal selamanya. Dia bertanggung jawab, tidak akan pernah dilepas sedikitpun.

    • Tangan TUHAN melindungikita dari panah api si jahat: dosa-dosa dan lain-lain sehingga kita tetap hidup benar dan suci.
    • Tangan TUHAN menyucikankita.
      Yesaya 6: 5-7
      6:5. Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
      6:6. Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
      6:7. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan
      dosamu telah diampuni."

      TUHAN menyucikan mulai dari bibir/mulut kita--lidah inilah yang paling banyak salah--; lidah disucikan dengan nyala api kasih TUHAN.

      Yesaya najis bibir dan tinggal di tengah bangsa yang najis bibir, sulit., tetapi ada nyala api kasih Allah. Apa kekurangan kita? Paling banyak di mulut, biar diraba oleh tangan kasih Allah--disucikan--sampai bisa berkata benar dan baik, bisa bersaksihari-hari ini, sampai bisa menyembah--seperti bayi yang hanya menangis pada TUHAN.

      Bayi menangis pada TUHAN= hanya bergantung pada tangan kasih TUHAN yang sekuat maut, yang seperti nyala api (ketergantungan 100% hanya kepada TUHAN). Apa yang tidak bisa kita lakukan, pikirkan, Dia mampu lakukan. Itu gunanya TUHAN bagi kita, bayi-bayi.

      Kita hanya menangis dan biar Dia yang melakukan. Kita melakukan apa yang TUHAN perintahkan yaitu jadi imam dan raja--beribadah melayani dalam kesucian, semangat dan kuat teguh hati--selanjutnya kita hanya bayi yang digendong; hanya menangis; bergantung pada TUHAN. Apa yang tidak bisa kita pikir, serahkan pada TUHAN! TUHAN yang melakukan semuanya.

      Sampai jika Yesus datang kembali, kita menjadi sempurna seperti Dia. Tidak salah dalam perkataan, hanya bersorak sorai: 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.

Mari, seperti bayi yang digendong. TUHAN tidak pernah berubah; kita tetap damai. Kasih-Nya kekal; kita tetap disertai TUHAN.
Dia memperhatikan, mempedulikan dan bergumul untuk kita. Semuanya Dia lakukan untuk kita. Jangan ragukan kasih Allah!

TUHAN menolong kita semuanya. Semua ada di dalam perjamuan suci--kasih sekuat maut; kasih seperti nyala api. Mungkin tidak ada yang tahu keadaan kita, asalkan kita jadi imam dan raja dan bersungguh-sungguh pada TUHAN, Dia akan memeluk kita malam ini. Serahkan semua pada Dia seperti bayi yang hanya menangis kepada Dia!

Seperti bayi, mau makan tidak bisa, gatal, tidak bisa apa-apa, buang kotoran, tidak bisa apa-apa. Hanya berserah kepada TUHAN. Tidak tahu masa depan, serahkan pada Dia! Percaya, jangan ragukan kasih Allah!
Dia tetap menyertai kita. Kita tidak dibiarkan oleh TUHAN. Dia tidak pernah meninggalkan kita.

Yakinlah! Di saat kita menjadi imam dan raja yang benar dan suci, setia berkobar dan kuat teguh hati, TUHAN akan memberikan cincin meterai, Dia memeluk kita erat-erat. Jangan tukar penyertaan TUHAN dengan apapun juga! Pelukan tangan TUHAN jangan ditukar dengan apapun juga! Utamakan Dia!

Jangan ditawan lagi oleh dosa, jangan jadi batu yang tenggelam! Biar lewat perjamuan suci, kita kembali dalam pelukan tangan kasih-Nya yang sekuat maut, yang seperti nyala api. Apapun keadaan kita, Dia menerima kita. Asal kita menjadi bayi, Dia sanggup menolong kita. Jangan berhenti menangis sampai TUHAN ulurkan tangan kepada kita!

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 02 Maret 2018 (Jumat Sore)
    ... selalu membuahkan kejahatan semata-mata Praktik pertama hati nurani yang tidak tulus hati nurani yang jahat yaitu cinta akan uang--akar kejahatan itulah cinta akan uang--sehingga menjadi kikir dan serakah tidak mengasihi Tuhan tetapi menyembah antikris--dikuasai antikris. Kikir dan serakah menyembah uang penyembahan berhala. Kalau menyembah antikris berarti juga dikuasai nabi palsu ajaran palsu ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Juli 2022 (Minggu Pagi)
    ... Daud. Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya mereka berkata Dengan Beelzebul penghulu setan Ia mengusir setan. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis mengusir Iblis ia pun terbagi-bagi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Februari 2015 (Kamis Sore)
    ... iman yang teguh tidak menyangkal iman saat menghadapi kesulitan penderitaan aniaya sampai pembunuhan. Tetapi Tuhan mencela sidang jemaat Pergamus sebab ada yang gugur dari iman saat menghadapi ajaran palsu sesat. Mengapa bisa demikian Sebab tidak memiliki ketegasan hati untuk berpegang pada satu pengajaran yang benar dan untuk menolak ajaran lain. ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Februari 2017 (Minggu Pagi)
    ... lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Gulungan kitab ini ditulisi sebelah luar dan sebelah dalam. Artinya firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua sanggup menyucikan kita luar ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Januari 2011 (Senin Sore)
    ... tempat kepada murka Allah sebab ada tertulis Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan firman Tuhan. Apa yang membuat kehidupan itu suka menghakimi sesamanya Matius karena hanya bisa melihat dosa dan kekurangan orang lain sedangkan dosa dan kekurangan kita tidak pernah kita lihat. Ini sama dengan buta. Yohanes . Kata Yesus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Juli 2010 (Kamis Sore)
    ... dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku Tuhan Tuhan bukankah kami bernubuat demi nama-Mu dan mengusir setan demi nama-Mu dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata Aku tidak pernah mengenal ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Januari 2014 (Rabu Sore)
    ... dan melihat Firman penggembalaan yang mengandung bobot pengajaran yang benar keras dan tajam sehingga bisa menyucikan dan mengubahkan kita menjadi sempurna seperti Yesus menjadi mempelai wanita Surga menjadi pelita emas yang tetap bercahaya . Tugas dari gereja Tuhan mempelai wanita Tuhan bersaksi mengundang. Malam ini kita pelajari BERSAKSI. Kisah Rasul . Tetapi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 02 Oktober 2018 (Selasa Sore)
    ... Sementara di kaki gunung Sinai terjadi penyembahan berhala terhadap lembu emas. Daripada seluruh Israel mati maka lebih baik dua loh batu dipecahkan. Artinya sekarang daripada seluruh manusia di dunia binasa maka lebih baik Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Roma - Karena semua orang telah berbuat dosa dan ...
  • Ibadah Persekutuan Ambon IV, 14 November 2013 (Kamis Pagi)
    ... durhaka dan menuju kebinasaan. Sebenarnya ada macam musim dingin krisis rohani yaitu diterangkan mulai Ibadah Persekutuan Ambon III November musim dingin iman krisis iman krisis Firman Allah musim dingin pengharapan krisis pengharapan krisis Roh Kudus musim dingin kasih krisis kasih. Dan ini yang terbesar. Siang ini kita bahas krisis yang ketiga. KRISIS ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 17 November 2013 (Minggu Sore)
    ... dipelihara oleh Tuhan sampai selalu mengucap syukur kepada Tuhan sekalipun hanya sedikit yang kita terima. Kelimpahan bukan diukur dari jumlahnya tetapi bagaimana kita mengucap syukur pada Tuhan apapun yang kita peroleh dan berapapun jumlahnya. hidup dalam suasana kebangunan rohani. Artinya berkobar-kobar dalam perkara rohani mengutamakan perkara rohani lebih dari perkara jasmani . ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.