RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Surabaya, 01 Oktober 2017 (Minggu Siang)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Persekutuan Papua V, 04 Maret 2010 (Kamis Sore)
Ibrani 4: 12
Firman Allah, itu adalah makanan rohani.
Hidup kita dari buli-buli tanah liat... Ibadah Kunjungan di Toraja III, 17 Februari 2016 (Rabu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Tema: Imamat yang Rajani. 1 Petrus 2:9 2:9
... Ibadah Doa Malang, 23 Mei 2017 (Selasa Sore)
Bersamaan
dengan Ibadah Doa Puasa session III.
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Agustus 2012 (Senin Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera Tuhan... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Agustus 2009 (Senin Sore)
Matius 24: 32-35
NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL
Disini pohon ara rantingnya mulai melembut dan bertunas, serta berbuah.... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 September 2010 (Senin Sore)
Matius
25: 16-30=
sikap terhadap talenta/jabatan dan karunia Roh Kudus.
SIKAP
KITA TERHADAP TALENTA Sikap
ini ada yang positif (diwakili hamba... Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 18 Januari 2011 (Selasa Malam)
Keluaran 5 seluruhnya menunjuk pada kebenaran di dalam firman Tuhan. Perempuan Kanani membenarkan firman sekalipun... Ibadah Natal Malang, 25 Desember 2013 (Rabu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:5 1:5 dan dari Yesus Kristus,... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Juni 2014 (Senin Sore)
Pembicara: Pdp.
Youpri Ardiantoro
Salam sejahtera dalam kasih
sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Markus 3: 1-7 3:1.
Kemudian Yesus masuk... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Maret 2019 (Rabu Sore)
Bersamaan
dengan Ibadah Doa Puasa Sesi III
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat... Ibadah Natal Mojoagung, 14 Desember 2012 (Jumat Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan.... Ibadah Doa Surabaya, 11 Februari 2009 (Rabu Sore)
Matius 24: 29-31 = keadaan pada masa kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.
Kita masih membahas ayat... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 Juni 2020 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Lukas 15: 11-32=>
perumpamaan tentang anak yang hilang.
Kita sudah... Ibadah Raya Malang, 11 November 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Malang, 31 Oktober 2010 (Minggu Pagi)
Matius
25:31-32
25:31.
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua
malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia
akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 25:32.
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan
memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti
gembala
memisahkan domba dari kambing,
Pada
saat kedatangan Yesus kedua kali, Yesus tampil dalam 2 penampilan:
- Yesus
tampil sebagai Raja
di atas segala raja
yang memerintah di atas tahta kemuliaan, maka kita harus tampil
sebagai raja-raja, yakni kehidupan yang berkemenangan atas
musuh-musuh (dosa, dunia, daging) sehingga kita juga bisa duduk di
tahta kemuliaan.
- Yesus
tampil sebagai Gembala,
maka kita harus tampil sebagai domba-domba yang tergembala, supaya
kita tidak tersesat dan terhilang, tetapi tetap bersama Yesus sampai
duduk di tahta kemuliaan.
Domba-domba
tergembala bukan pada manusia atau organisasi gereja, namun pada
pokok Firman Pengajaran benar = seperti carang yang melekat pada
pokok anggur yang benar, maka cepat atau lambat;
- Kehidupan
yang tergembala pasti akan berbuah manis.
- Wahyu
7:17
7:17.
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan
menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air
kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata
mereka."
Kehidupan
yang tergembala juga mengalami tuntunan tangan Gembala Agung sampai
tiba di tahta Allah. Kita dintuntun menuju masa depan yang indah
sampai di tahta kemuliaan, tempat Tuhan Yesus bersemayam.
Matius
15:24-26
15:24.
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang
dari umat Israel."
15:25.
Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata:
"Tuhan, tolonglah aku."
15:26.
Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang
disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Tuhan
Yesus datang sebenarnya hanya untuk menyelamatkan bangsa Israel
(domba Tuhan), yakni keturunan asli dari Abraham, Ishak, dan Yakub.
2
Petrus 2:22
2:22.
Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini:
"Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali
lagi ke kubangannya."
Bangsa
Kafir sebenarnya hanya seperti anjing dan babi.
- "babi
yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
= Bangsa Kafir yang selalu berkubang dalam dosa yang mendarah
daging (perbuatan-perbuatan dosa yang mendarah daging). = Manusia
darah daging yang tidak mewarisi Kerajaan Surga.
1
Korintus 15:50 15:50.
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa
daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan
bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak
binasa.
- "Anjing
kembali lagi ke muntahnya,"
=
Bangsa Kafir yang hidup dengan perkataan sia-sia, diantaranya mulai
dari dusta, perkataan porno/najis, lawak/jenaka yang seringkali
tidak baik (apalagi jika disampaikan di mimbar), perkataan yang
melemahkan iman orang lain, perkataan yang menjadi sandungan,
fitnah, dsb.
Kalau seseorang sudah berdusta, perkataan yang
lainnya pasti juga salah. Semuanya akan mendatangkan penghukuman dan
kebinasaan kekal.
Matius
12:36 12:36.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan
orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Bagaimana
supaya kehidupan bangsa Kafir yang bagai anjing dan babi bisa menjadi
domba Tuhan?
Kehidupan
bangsa Kafir harus mengalami 3 macam pembaharuan,
yakni:
- Pembaharuan
lewat Baptisan Air.
Efesus
5:25-26 5:25.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 5:26. untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan
air dan firman,
Supaya
babi tidak mandi di dalam kubangan dosa lagi, maka bangsa Kafir
harus mandi dalam baptisan air (istilah lama: pemandian air).
1
Petrus 2:1 2:1.
Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan
segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
Syarat
baptisan air yang benar:
Bertobat
= mati terhadap dosa, mulai dari 5 dosa:
- kejahatan
dan kenajisan.
- tipu
muslihat.
- kemunafikan.
- kedengkian.
- Fitnah.
Roma
6:4
6:4.
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Dalam
terjemahan bahasa apapun, pelaksanaan baptisan air yang benar adalah
kita
dikuburkan (diselamkan) bersama Yesus dalam air.
1
Petrus 2:2 2:2.
Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin
akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu
bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Hasil
baptisan air yang benar:
kita
bangkit dalam hidup yang baru,
sama seperti bayi yang baru lahir, tandanya:
- hidup
dalam kebenaran.
- selalu
rindu akan air susu yang murni dan yang rohani = selalu
menikmati, mendengar dan dengar-dengaran pada Firman Penggembalaan
yang benar
= menjadi domba-domba yang tergembala.
Memang untuk taat
dengar-dengaran seringkali kita harus membayar harga yang mahal
(berkorban).
Kalau kita tidak taat, lebih mahal lagi harga
yang harus kita bayar. Contoh: Saul tidak mau membunuh semua
ternak orang Amalek (tidak taat, tidak mau membayar harga untuk
korban persembahan kepada Tuhan). Akibatnya: Saul harus
kehilangan seluruh kerajaannya, bahkan sampai anak-cucunya turut
menanggung.
Jika
kita mau taat, hasilnya: Posisi
kita adalah seperti bayi yang hidup dalam tangan Gembala Agung.
Kehidupan kita akan mengalami ketenangan,
kenyang/terpelihara,
mengalami
pertumbuhan
sampai kesempurnaan.
Kita
harus waspada! Jangan menerima sesuatu yang tidak senada dengan
Firman Penggembalaan! Kalau dipaksakan akan sakit, tidak bertumbuh,
sampai mati/binasa.
- Pembaharuan
lewat Firman Pengajaran benar dalam Urapan Roh Kudus.
Efesus
5:25-27
5:25.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 5:26. untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan
air dan firman, 5:27. supaya dengan demikian Ia menempatkan
jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak
bercela.
Sesudah
mandi dengan air, kita harus mandi dalam Firman Pengajaran benar
(dalam kitab Keluaran: air hujan Firman Pengajaran), yakni Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.
Setelah
kita mengalami pertumbuhan sampai bisa menjadi imam dan raja, masih
perlu lebih lanjut diselamkan
dalam air hujan Firman Pengajaran benar,
terutama dalam Ibadah
Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
Lewat
ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, Firman
Pengajaran benar mendarah daging dalam hidup kita, sedangkan
dosa-dosa semakin terdesak keluar. Kita
mengalami penyucian dan pembaharuan terutama dari 6 dosa yang
mendarah daging.
Enam dosa ini membawa pemisahan terhadap Tuhan dan sesama.
1
Korintus 5:11 5:11.
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul
dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang
cabul
(1), kikir
(2), penyembah
berhala
(3), pemfitnah
(4), pemabuk
(5) atau penipu
(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan
bersama-sama.
(Berhala
= segala sesuatu yang membuat kita tidak bisa mengasihi
Tuhan.)
Lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci, ada kekuatan untuk kita disucikan dari 6 dosa
tersebut sehingga kita
bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian (kesucian sampai dalam
hati).
1
Korintus 5:8 5:8.
Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan
pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang
tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Hasilnya: Kita
hidup dalam suasana
pesta
(kebahagiaan
Surga)
yang tidak bisa dipengaruhi apapun yang dari bumi ini.
Hati-hati
dalam melangkah! Banyak orang di dunia ini mengejar harta,
ijazah, dsb. sampai meninggalkan kebenaran dan kemurnian.
- Pembaharuan
lewat Doa Penyembahan.
Hakim-hakim
7:5-6
[terjemahan
baru] 7:5.
Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah
TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan
lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri,
demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum." 7:6.
Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya,
ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya
berlutut minum air.
[terjemahan
lama] 7:5.
Hata, maka disuruhnya orang banyak itu turun ke tempat air, lalu
firman Tuhan kepada Gideon: Barangsiapa yang menjilat menghirup dari
pada air itu dengan lidahnya seperti anjing menjilat, ia itu
hendaklah kauasingkan; demikianpun segala orang yang bertelut hendak
minum. 7:6. Maka adalah bilangan segala orang yang telah
menghirup dengan mulutnya dari pada tangannya, tiga ratus orang
banyaknya; maka segala orang yang lain itu telah bertelut hendak
minum air.
Saat
hendak berperang, Tuhan memerintahkan Gideon supaya memilih sebagian
orang saja. Ternyata, ada 300 orang yang menjilat/menghirup air
seperti anjing menjilat air.
Artinya: supaya anjing tidak
lagi menjilat muntah, maka bangsa
Kafir harus menjilat/menghirup air kasih Allah yakni lewat doa
penyembahan.
Penting
untuk kita bertekun dalam Ibadah
Doa Penyembahan! Dalam
doa penyembahan, kita mengalami kasih Allah dicurahkan dalam hidup
kita sehingga kita tidak akan kembali menjilat muntah. Banyak
gunakan lidah untuk menyembah Tuhan, baik secara pribadi di rumah,
rumah tangga, maupun bersama-sama di gereja.
Kalau tidak mau
menjilat air kasih Allah, pasti banyak menjilat muntah = banyak
salah dalam perkataan sia-sia.
Dalam doa penyembahan, kita
(terutama bangsa Kafir) mengalami kasih Allah/kemurahan/anugerah
Tuhan di tengah dunia yang sudah gersang untuk menyegarkan dan
membaharui hidup kita. Seperti Yesus yang berubah rupa di atas
gunung, dalam doa penyembahan kita
mengalami pembaharuan mulai dari panca indera, terutama mulut.
Kita
mohon kepada Tuhan supaya kita bisa menyembah Dia dan
diubahkan.
Mulut
yang dibaharui menghasilkan perkataan-perkataan yang didorong oleh
kasih Allah,
yakni:
- Perkataan
yang benar, tidak dusta, jujur:
- Jujur
dalam mengaku dosa.
Jangan
ada kebenaran diri sendiri, menyembunyikan dosa, apalagi
menyalahkan orang lain! Jangan juga membenarkan/membela yang salah
hanya karena anak, suami, istri, keluarga, ataupun yang lainnya!
- Jujur
dalam segala hal.
- Tidak
ada lagi perkataan sia-sia, perkataan kotor, fitnah, dsb.
- Mulut
digunakan untuk bersaksi.
Kita bersaksi tentang Firman
Penginjilan pada orang-orang yang masih di luar Yesus,
tetapi juga bersaksi/memperkenalkan Firman
Pengajaran pada jiwa-jiwa yang sudah percaya Yesus.
- Mulut
digunakan untuk banyak menyembah Tuhan.
Dalam
doa penyembahan kita mengagungkan Tuhan, mempercayakan segenap
hidup kita kepada Tuhan.
Kidung
Agung 4:3a 4:3.
Bagaikan seutas
pita kirmizi
bibirmu, dan elok mulutmu.
Mulut
yang digunakan untuk perkataan benar dan jujur, bersaksi, serta
menyembah Tuhan = bibir Mempelai Wanita yang bagai seutas pita
kirmizi. Pita kirmizi berwarna merah menunjuk pada darah Yesus /
kasih Allah.
Yosua
2:1, 18-19 2:1.
Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang
pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan
kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke
rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di
situ. 2:18. sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini,
haruslah
tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau
menurunkan kami,
dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum
keluargamu kaukumpulkan di rumahmu. 2:19. Setiap
orang yang keluar nanti dari pintu rumahmu, harus sendiri menanggung
akibatnya,
kalau darahnya tertumpah, dan kami tidak bersalah; tetapi siapapun
juga yang ada di dalam rumahmu, jika ada orang yang menciderainya,
kamilah yang menanggung akibat pertumpahan darahnya.
Pada
saat keruntuhan Yerikho (suatu kota perdagangan yang hebat) semuanya
hancur kecuali Rahab dan keluarganya diselamatkan karena memiliki
tanda pita kirmizi.
Rahab menunjuk pada kehidupan bangsa
Kafir, bahkan perempuan sundal (najis, banyak kesalahan). Semua
manusia berdosa, namun jika kita mau menggunakan mulut untuk mengaku
dosa (jangan diulangi lagi), bersaksi, dan menyembah Tuhan, maka ada
tanda pita kirmizi.
Perlu
kita perhatikan:
- "haruslah
tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela ..."
(dalam arti rohani), kalau tidak maka pasti hancur dan habis binasa
bersama Yerikho (dunia).
- "Setiap
orang yang keluar
nanti dari pintu rumahmu, harus
sendiri menanggung akibatnya,"
Kita
harus saling
mengingatkan dan menasehati,
jangan justru ikut-ikutan dengan sesama yang salah. Nasib kita
tidak bisa bergantung satu kepada yang lain. Jangan mau dibodohi
dengan mengikuti gembala atau siapapun yang salah!
Kalau
kita tidak mau menasehati sesama yang salah, kita berhutang
darah! Kalau
kita mendukung (menyetujui) sesama dalam dosa/kesalahan, maka
sama-sama akan binasa!
Sebaliknya,
jika kita memiliki bibir mempelai, hasil
yang kita terima:
- Kemurahan
dan anugerah Tuhan memberi kehidupan dan pemeliharaan secara
langsung, sekalipun kita berada di tengah kehancuran dan
kemustahilan dunia.
Waspada! Jika menyembunyikan dosa, justru apa yang tadinya
pandai, kaya, dsb. akan menjadi porak poranda dan hancur.
- Kemurahan
dan anugerah Tuhan memberi perlindungan dan keselamatan pada
pribadi dan nikah kita,
baik secara jasmani
(terhadap bencana alam, kecelakaan, kesulitan, dll.) juga secara
rohani
(terhadap dosa-dosa sampai puncak dosa) sehingga tidak akan mati
rohani.
- Lewat
tanda pita kirmizi, dulu Rahab yang Kafir dan sundal bisa masuk
dalam silsilah Yesus = dipakai menerima kedatangan Yesus pertama
kali.
Matius
1:1, 5 1:1.
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. 1:5.
Salmon memperanakkan Boas dari Rahab,
Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
Bagi
kita sekarang, kita menerima kemurahan
dan anugerah Tuhan untuk bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali
di awan-awan yang permai, dengan mulut yang tidak bersalah lagi.
Saat itu hanya ada 1 bahasa, yakni bahasa Surga, "Haleluya".
Wahyu
19:6-7 19:6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja. 19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai,
dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba,
dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Lewat
3 macam pembaharuan, Tuhan mau menolong kehidupan yang tadinya bagai
anjing dan babi untuk bisa dipakai bagi kemuliaan namaNya.
Tuhan
memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|