Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Tema ibadah persekutuan di Jakarta: Wahyu 21: 5
21:5. Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

'Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!'.
'perkataan ini adalah tepat dan benar'= tidak perlu diragukan lagi.
Dalam Kitab Kejadian, sudah ada penciptaan dan di Kitab Wahyu ditulis lagi soal penciptaan.
Sebenarnya, dalam kitab Kejadian, Tuhan sudah menciptakan langit dan bumi beserta isinya dengan baik. Kemudian, Tuhan juga sudah menjadikan manusia yang sama mulia dengan Dia untuk ditempatkan di Taman Eden di mana manusia mengalami pemeliharaan langsung dari Tuhan dan berbahagia bersama Tuhan.
Tetapi sayang, manusia diperdaya oleh ular/setan, sehingga berbuat dosa dan telanjang, diusir ke dalam dunia yang pentuh kutukan dan air mata.
Seharusnya, di dalam dunia, mereka sadar dan tidak berbuat dosa lagi. Tetapi, di dalam dunia, manusia bahkan anak Tuhan justru berbuat dosa terus bahkan sampai puncaknya dosa:

  • dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
  • dosa kawin mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks, nikah yang salah.

Akibatnya, manusia tampil seperti anjing dan babi. Inilah dosa yang diulang-ulang sampai memuncak.
Anjing= muntah dan dijilat lagi.
Babi= mandi dan kembali ke kubangan.
Anjing dan babi= telanjang dan tidak tahu malu. Sudah jatuh dalam dosa, tetapi berkotbah, menyanyi dan sebagainya. Kalau di Taman Eden, manusia masih malu saat telanjang (membuat cawat dari daun ara).
Bahkan, manusia berdosa tampil seperti iblisyang akan dibinasakan selama-lamanya.

Matius 16: 23
16:23. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Yang tampil sebagai iblis justru hamba Tuhan (sudah telanjang, tidak tahu malu, malah berkotbah). Petrus yang hebat saja bisa jadi iblis karena menolak salib dan memikirkan kepentingan-kepentingan daging.
Kalau anak Tuhan, hamba Tuhan, pelayan Tuhan tidak mau sengsara daging bersama Yesus dan hanya memikirkan kepentingan daging, ia akan menjadi sama dengan iblis yang akan dibinasakan. Ini awasan bagi kita. Petrus yang hebat bisa jadi iblis, apalagi kita. Oleh sebab itu hari-hari ini kita harus hati-hati!
Iblis itu pendusta. Petrus juga berdusta dalam bentuk menyangkal Tuhan. Ini yang akan dibinasakan oleh Tuhan.

Tetapi, Tuhan tidak rela jika manusia apalagi hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang diciptakanNya hanya tampil seperti anjing dan babi, bahkan seperti iblis yang akan dibinasakan. Oleh sebab itu, ada tema dalam Kitab Wahyu 'Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!'.
Artinya: Tuhan mau menciptakan manusia baruyang sama mulia dengan Dia dan menciptakan langit dan bumi yang baru (Yerusalem Baru) sebagai tempat manusia baru untuk selama-lamanya.
Prosesnya disebut dengan PEMBAHARUAN.

Dalam Wahyu 21: 1-27, ada 4 macam pembaharuan:

  1. ay. 1= pembaharuan langit dan bumi yang baru(sudah diterangkan pada Ibadah Persekutuan di Ciawi, 19-20 April 2012).
  2. ay. 2-3= pembaharuan manusia baru(sudah diterangkan pada Ibadah Persekutuan di Jakarta, 08-10 Oktober 2013).
  3. ay. 4-8= pembaharuan suasana baru.
  4. ay. 9-27= pembaharuan Yerusalem Baru.

AD. 3. PEMBAHARUAN SUASANA BARU
Suasana baru adalah:

  1. ay. 4= suasana tanpa maut(tidak ada perkabungan, duka cita, tangisan).
  2. ay. 5-6= suasana kepuasanoleh air kehidupan dari Surga (‘orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan’).
  3. ay. 7= suasana kemenangan(‘Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini’).
  4. ay. 8= suasana kesucian dan kesempurnaan.

Malam ini, kita pelajari ayat 8.
Wahyu 21: 8
21:8. Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6),penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

inilah kematian yang kedua’ = neraka.
Suasana Surga adalah suci dan sempurna, sedangkan suasana dosa adalah neraka.
Suasana kesucian dan kesempurnaan itu merupakan suasana baru. Kalau mau masuk Kerajaan Surga harus ada suasana baru.
Suasana kesucian dan kesempurnaan adalah bebas dari 8 dosayang terbagi menjadi 3 kelompok:

  1. orang-orang yang penakutdan tidak percaya. Ini melawan kebenaranAllah.
    Kalau tidak percaya, berarti tetap dalam dosa. Semua dosa sudah diseleaikan oleh Yesus di kayu salib kecuali dosa tidak percaya,
    barangsiapa tidak percaya, ia hidup dalam kegelapan’= tidak ada kebenaran.

    'penakut'= takut pada sesuatu di dunia, sehingga berani melawan Tuhan dengan berbuat dosa.
    Contoh: seringkali kita takut kepada atasan dan melakukan korupsi.

  2. orang-orang yang keji, termasuk pembunuh(kebencian), sundal (perzinahan), tukang-tukang sihir(ramalan-ramalan, dukun-dukun) dan penyembahan berhala. Ini melawan kesucianTuhan.

  3. pendusta. Ini melawan kesempurnaanTuhan(kemaha sucian Tuhan).
    Tidak berdusta adalah tanda kesempurnaan.

    Efesus 4: 25 perikopnya ‘manusia baru’
    4:25. Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

    Tanda manusia baru adalah tidak berdusta.
    Kalau masih berdusta, berarti masih manusia darah daging, sekalipun sudah jadi pendeta, pemain musik, anak Tuhan yang sudah mengikut Tuhan selama berpuluh-puluh tahun atau siapa saja.

    Wahyu 14: 5
    14:5. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

    tidak terdapat dusta’= ‘tidak bercela’ = sempurna.

    Yakobus 3: 2
    3:2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

    Tidak berdusta sampai tidak salah dalam perkataan adalah orang sempurna. Jadi, kalau masih berdusta, ia melawan kesempurnaan Tuhan dan menjadi manusia darah daging yang akan dibinasakan.
    Seringkali, untuk dapat untung sedikit, kita sudah berdusta (pedagang-pedagang harus hati-hati). Ini berarti sudah melawan kesempurnaan Tuhan dan tidak mungkin sempurna. Betapa ngerinya!

Kita harus hati-hati malam ini dan kita masuk dalam suasana baru, yaitu suasana kesucian dan kesempurnaan. Tidak ada lagi 8 dosa yang melawan kebenaran, kesucian dan kesempurnaan Tuhan.

1 Yohanes 2: 22
2:22. Siapakah pendustaitu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.

Pendustaadalah orang yang menyangkal Allah Bapa, Anak Allah dan Kristus (Allah Roh Kudus)= menyangkal Tuhan Yesus Kristus= antikristus.
Ini sama seperti yang dialami oleh Petrus, sebab Petrus menyangkal Tuhan3 kali(menyangkal Bapa, Anak dan Roh Kudus).
Artinya: tubuh, jiwa dan rohnya menyangkal Bapa, Anak dan Roh Kudus. Itulah antikristus yang harus dibinasakan selama-lamanya.
Kita manusia juga terdiri dari 3 bagian: tubuh, jiwa dan roh.
Petrus saja bisa demikian, apalagi kita. Sebab itu, kita harus benar-benar waspada.

Mengapa Petrus menjadi pendusta/menyangkal Allah Tritunggal?

  1. Markus 14: 27-31
    14:27. Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.
    14:28. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
    14:29. Kata Petrus kepada-Nya: "
    Biarpun mereka semua tergoncangimannya, aku tidak."
    14:30. Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
    14:31. Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau,
    aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lainpun berkata demikian juga.

    Alasan pertama Petrus menyangkal Tuhan: sebab Petrus mengandalkan kekuatan daging dalam menghadapi salib (penderitaan,kesulitan)=tanpa kasih Allah.
    Daging tidak punya kasih dan hanya ada keinginan, hawa nafsu dan ambisi daging.

  2. Markus 14: 47-50
    14:47. Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.
    14:48. Kata Yesus kepada mereka: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku?
    14:49. Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci."
    14:50. Lalu
    semua murid itu meninggalkan Diadan melarikan diri.

    Alasan kedua Petrus menyangkal Tuhan:Petrus salah menggunakan pedang, sehingga memutuskan telinga hamba imam besar (tanpa kasih kepada sesama).
    Di sini, Petrus menggunakan pedang dengan emosi.
    Hati-hati!Tiap perbuatan kita yang merugikan sesama, itu berarti kita tidak punya kasih kepada sesama (tidak mengasihi sesama).

  3. Markus 14: 54
    14:54. Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh, sampai ke dalam halaman Imam Besar, dan di sana ia duduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api.

    Waktu Yesus ditangkap dan dibawa ke rumah imam besar, Petrus mengikuti Yesus dari jauh dan Petrus duduk berdiang dekat api. Lalu ada budak kecil yang bertanya kepada Petrus ‘apakah engkau sahabat dari Yesus (mengenal Yesus)?’ Petrus menjawab ‘bukan’. Di situlah Petrus menyangkal Yesus.

    Sebelum Yesus ditangkap, apalagi saat terjadi mujizat 5 roti 2 ikan untuk 5000 orang, murid-murid begitu dekat dengan Yesus (tidak terpisah sedikitpun). Begitu menghadapi salib, mereka mengikut Yesus dari jauh.

    Alasan ketiga Petrus menyangkal Tuhan: Petrus mengikut Yesus dari jauh= tidak setia dalam ibadah pelayanan, sehingga ikut berdiang pada api para pengawal yang menangkap Yesus (tidak punya kasih pada Allah).
    Berdiang di api= berdiang pada api dunia= terikat pada pergaulan dunia= mengasihi dunia yang penuh dengan keinginan daging, keinginan mata, kesombongan atau keangkuhan hidup.
    Angkuh= mengandalkan sesuatu di dunia lebih dari Tuhan, mengutamakan segala sesuatu di dunia lebih dari ibadah pelayanan.

    Kita bekerja, kuliah harus dengan keras, tetapi jangan mengutamakan sesuatu di dunia lebih dari ibadah pelayanan (lebih dari Tuhan).

Jadi, Petrus menyangkal Allah Tritunggal sebab Petrus tidak memiliki kasih(tanpa kasih Allah dan tanpa kasih kepada sesama).

Matius 24: 12 tentang ‘kotbah akhir zaman’
24:12. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasihkebanyakan orang akan menjadi dingin.

Pada akhir jaman, banyakhamba Tuhan/anak Tuhan yang tidak memiliki kasih Allah (dingin rohani), sehingga durhaka kepada Tuhan sampai menyangkal Tuhan, termasuk durhaka dalam nikah rumah tangga.
Saat ini kita bicara tentang PENDUSTA(menyangkal Tuhan), ini ditambahkan juga,kalau tidak setia dalam ibadah pelayanan sampai menyangkal Tuhan (durhaka kepada Tuhan), PASTIdurhaka dalam nikah rumah tangga.
Contoh kedurhakaan dalam nikah:

  • suami tidak mengasihi istri, bahkan kasar atau keras kepada istri. Ini bisa dalam wujud apa saja, termasuk berselingkuh dan sebagainya.
  • istri tidak tunduk kepada suami atau melawan suami. Terjadi hal-hal yang tidak baik dalam nikah, perselingkuhan dan sebagainya,
  • anak-anak tidak taat pada orang tua (melawan orang tua) dan sebagainya.

Akibatnya: nikah rumah tangga akan hancur berantakan, tidak menjadi satu, tercerai berai dan tidak bisa masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba saat Tuhan datang (tidak bisa masuk nikah yang rohani).

Kesimpulan: menghadapi keadaan dunia akhir jaman yang penuh kesulitan, kemustahilan, kenajisan, kejahatan dan sebagainya, kita harus memiliki KASIH ALLAH. Ini senjatanya. Kekayaan, kepandaian tidak bisa menolong kita.

Darimana kita mendapatkan kasih Allah?
Kita belajar kepada Petrus. Petrus ternyata tidak punya kasih kepada Allah dan sesama (kosong), sehingga ia tidak setia, mengikut Yesus dari jauh sampai menyangkal Allah Tritunggal (menjadi pendusta).
Hari-hari ini banyak kehancuran nikah karena tidak ada kasih Allah.

Yohanes 21: 15-17
21:15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlahdomba-domba-Ku."
21:16. Kata Yesus pula kepadanya untuk
kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlahdomba-domba-Ku."
21:17. Kata Yesus kepadanya untuk
ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petruskarena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlahdomba-domba-Ku.

Manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh dan Tuhan terdiri dari Bapa, Anak, Roh Kudus. Oleh sebab itu Yesus bertanya 3 kali kepada Petrus (tidak cukup bertanya 2 kali).
'sedih hati Petrus'= Petrus ingat kalau ia pernah menyangkal Tuhan (tidak ada kasih).

3 kali pertanyaan Tuhan kepada Simon Petrus:

  1. Yesus bertanya ‘apakah engkau mengasihi Akudengan kasih Agape’ (kasih Allah), Petrus menjawab ‘aku mengasihi Engkaudengan kasih Fileo’ (kasih sesama),
  2. Yesus bertanya lagi (ditegaskan lagi) ’apakah engkau mengasihi Akudengan kasih Agape(kasih Allah), Petrus menjawab ‘aku mengasihi Engkaudengan kasih Fileo’ (kasih sesama),
  3. Tuhan turunkan dengan pertanyaan ke tiga ’apakah engkau mengasihi Akudengan kasih Fileo’ (kasih sesama) dan jawaban Petrus ‘sedih’ (tidak ada kasih), sebab Petrus sudah menyangkal Tuhan.

Jadi, Petrus benar-benar tidak punya kasih Agape dan Fileo (tanpa kasih).

'Gembalakanlahdomba-domba-Ku'= lewat penggembalaan yang benar dan baik, barulah kita bisa menerima kasih Allah.
Supaya tergembala dengan benar dan baik, kita harus selalu berada dalam kandang penggembalaan (ruangan suci dalam tabernakel).
Dulu, Musa naik ke gunung Sinai dan Tuhan perlihatkan Kerajaan Surga, lalu Tuhan perintahkan kepada Musa untuk membuat Kerajaan Surga di bumi, itulah Tabernakel (kemah suci). Kita bisa pelajari ini didalam Keluaran 25. Terdapat tiga ruangan dalam tabernakel:

  • halaman: kita sudah percaya Yesus dan selamat,
  • ruangan suci: kita sudah selamat, tetapi belum sempurna. Jadi sekarang kita berada di dalam ruangan suci (kandang penggembalaan).
  • ruangan maha suci: kesempurnaan.

Kita sudah selamat dan harus meningkatkan kesucian, setelah itu kita masuk ruangan maha suci (kesempurnaan). Sebab itu, saat ini kita harus berada dalam kandang penggembalaan, supaya tidak kosong dari kasih Allah, tidak durhaka kepada Tuhan dan nikah rumah tangga, tidak menyangkal Tuhan seperti Petrus dan menjadi sama dengan iblis.

Dulu ada 3 macam alat dalam ruangan suci (alat-alatnya sudah hancur), sekarang dalam arti rohani ini menunjuk kepada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

  1. Pelita Emas= ketekunan dalam Ibadah Raya= persekutuan dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karuniaNya,
  2. Meja Roti Sajian= ketekunan dalam Iibadah Pendalam Alkitab dan Perjamuan Suci= persekutuan dengan Anak Allah dalam Firman pengajaran dan kurban Kristus,
  3. Mezbah Dupa Emas= ketekunan dalam Ibadah Doa= persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

Petrus ditanya 3 kali (‘apakah engkau mengasihi Aku?’ ....‘Gembalakanlah domba-domba-Ku’), ini menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan roh kita melekat atau bersekutu dengan Allah Tritunggal, sehingga kita bisa menerima kasih Allah.

Hanya dalam kandang penggembalaan, kita bisa mengalami kasih Allah supaya tidak menyangkal Tuhan dan durhaka. Tidak ada jalan lain!
Untuk masuk kandang penggembalaan memang kita harus melalui pintu sempit. Sakit bagi daging (berat bagi daging),tetapi enak dan ringan bagi seluruh kehidupan kita, karena semua ditanggung oleh Tuhan.

"saya selalu katakan, kalau kita punya hewan peliharaan, lalu dimasukan dalam kandang, siapa yang memberi makan? kitalah yang memasukan dalam kandang harus bertanggung jawab untuk memberi makan. Kalau dilepas dari kandang, nanti akan mencari makan sendiri, bahkan bisa hilang dan dicuri. Begitu juga kalau Tuhan membawa kita dalam kandang penggembalaan, Ia yang bertanggung jawab atas hidup kita. Pilih mana? Mau tanggung jawab atas kehidupan sendiri (keluar dari kandang, dicuri orang, diterkam serigala) atau berada dalam kandang? Lebih baik berada didalam kandang, memang berat bagi daging, tetapi enak dan ringan bagi seluruh kehidupan kita, sebab Yesus sebagai Gembala Agung bertanggung jawab atas seluruh kehidupan kita."

Krisis kasih adalah krisis terbesar. Kalau kirsis kasih bisa diatasi dengan penggembalaan, krisis yang lain juga pasti bisa teratasi (krisis ekonomi dan sebagainya).
Kita yang ada dalam krisis, kesulitan, jangan fokus pada kesulitan, kebutuhannya, sampai akhirnya keluar dari kandang penggembalaan. Ini salah!Jika demikian, kita tidak mendapatkan kebutuhan kita, malah diterkam binatang buas, dicuri oleh pencuri (setan), tetapi kita fokus pada kandang penggembalaan apapun yang kita hadapi dan semua urusan kita adalah urusan Gembala Agung.

Dalam penggembalaan Petrus menerima kasih Allah.
Bukti Petrus sudah mengalami/menerima kasih Allah:

  1. Kisah Para Rasul 2: 14-17, 22
    2:14. Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
    2:15. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,
    2:16. tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel:
    2:17. Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
    2:22. Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini:
    Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.


    Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret’ = Petrus bersaksi tentang Yesus, sampai pada ayat 42 ada 3000 orang yang dibaptiskan dan diselamatkan.

    Bukti pertama Petrus sudah menerima kasih Allah: Petrus yang tadinya menyangkal Tuhan diubahkan menjadi manusia baru, sehingga ia bisa bersaksi tentang Yesusdi tengah banyak orang (paling sedikit ada 3000 orang).
    'Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret'= mengasihi Tuhan.

  2. Kisah Rasul 3: 6-8
    3:6. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
    3:7. Lalu
    ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
    3:8. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.

    Bukti kedua Petrus sudah menerima kasih Allah: Petrus yang tadinya mengulurkan tangan untuk memutus telinga orang lain, sekarang diubahkan menjadi manusia baru yang mengulurkan tangan kasih untuk menolong orang lumpuh.
    'ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri'= mengasihi sesama.

  3. Yohanes 21: 18-19
    21:18. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmudan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
    21:19. Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

    Bukti ketiga Petrus sudah menerima kasih Allah: Petrus hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan(puncaknya)= taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi/taat dengar-dengaran apapun resikonya (Petrus harus mati karena Yesus).

Banyak jiwa-jiwa yang belum mengenal Yesus, banyak jiwa-jiwa yang belum mengerti Firman pengajaran, kita perlu bersaksitentang Yesus sebagai Juruselamat dan Mempelai Pria Surga. Kemudian, kita mengulurkan tangan kepada sesama untuk menolong sesamadan yang terakhir mengulurkan tangan kepada Gembala Agung(taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara). KITA BENAR-BENAR MEMILIKI KASIH ALLAH.

Yang penting kita sudah hidup benar, hidup dalam kesucian(dosa-dosa disingkirkan), tergembaladengan benar dan baik, yang terakhir kita tinggal mengulurkan tangan('terserah Kau, Tuhan'), maka Yesus Gembala Agung akan mengulurkan tangan kasihNyakepada kita. Kalau tangan bertemu dengan tangan, kita hidup dalam tangan kasih Gembala Agung dan akan terjadi mujizat-mujizat.

Kesaksian:
"Saya selalu ingat kesaksian Pdt. Pong Dongalemba almarhum. Kalau diutus ke mana-mana dan sudah diatur hotelnya, ya sudah, ikuti saja. Saya juga berusaha mengikuti saja (‘terserah Tuhan’). Satu waktu sesudah kotbah, pernah panitianya lupa kirim makanan sampai lewat jam 11 malam. Saya tidur-tiduran, baca-baca saja dan berdoa. Tetapi Tuhan tidak biarkan, akhirnya panitianya sadar juga. Ini terserah pada Tuhan saja, mau diapakan, terserah Tuhan, baik yang jasmani atau yang rohani. Itulah taat dengar-dengaran sampai daging tak bersuara lagi, apapun resiko yang kita hadapi."

Kalau kita mengangkat tangan, Tuhan turun tangan untuk mengadaakan mujizat.
Tetapi, kalau kita yang turun tangan, Tuhan akan diam dan angkat tangan dan kita akan celaka.
Hari-hari ini, mari kita belajar suasana baru(suasan kesucian dan kesempurnaan), mulai dengan tidak ada dusta, tidak menyangkal Tuhandan jangan durhaka.
Berdusta/penyangkalan terjadi karena tidak ada kasih. Biarlah kita masuk penggembalaan dan menerima kasih Allah, sehingga tidak menyangkal, tetapi bisa bersaksi, tidak merugikan sesama mulai dari dalam rumah tangga, tetapi bisa menolong/menjadi berkat bagi sesama dan terakhir kita bisa mengulurkan tangan (menyembah Tuhan).
Hasilnya: Tuhan mengulurkan tangan untuk memegang kita semuanya dan terjadi mujizat.

Begitu kita mengulurkan tangan, Tuhan yang bekerja dan hasilnya:

  1. Keluaran 14: 16, 21
    14:16. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmuke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
    14:21. Lalu
    Musa mengulurkan tangannyake atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air lautdengan perantaraan angin timuryang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

    Musa mengulurkan tangannya ke atas laut’ = Musa mengulurkan tangan kepada Tuhan= doa penyembahan (taat dengar-dengaran). Ini memang tidak masuk akal, tetapi perintah Tuhan harus dilakukan.

    Musa bersama bangsa Israel menghadapi Laut Kolsom di depan, di kiri kanan tidak bisa, di belakang ada Firaun. Saat itu, hanya ada satu kalimat, yaitu 'mati'. Tetapi Musa taat kepada perintah Tuhan, Musa hanya mengulurkan tangan dan angin Timur bertiup. Itulah kuasa atau tangan Tuhan yang bekerja.

    Hasil pertama: Musa mengulurkan tangan kepada Tuhan saat mengadapi laut Kolsom dan Firaun, maka tangan Tuhan diulurkan untuk mengadakan mujizat yaitu laut Kolsom bisa terbelah menjadi tanah kering.
    Artinya:

    • kita mengalami kuasa pemeliharaan Tuhan secara ajaib. Sudah tidak ada jalan, tetapi ada jalan.
      Mungkin kita menghadapi kesulitan ekonomi, pekerjaan dan sebagainya, kita cukup masuk dalam penggembalaan, buang dosa-dosa, menerima kasih Allah, sampai bisa mengulurkan tangan pada Tuhan.

    • kita mengalamikuasa penyelesaian masalah, sampai dengan masalah yang mustahil(tidak mungkin membelah laut Kolsom). Ini sama dengan Tuhan memberi jalan keluar dari segala masalah.

    • kita mengalami kuasa Tuhan untuk memberi masa depan yang berhasil dan indah pada waktuNya. Laut Kolsom dibelah, sehingga Musa bersama bangsa Israel bisa berjalan maju.

    Hari-hari ini, biarlah kita sungguh-sungguh ada dalam suasana baru (tanpa dusta)= suasana kasih= suasana penggembalaan, di mana kita hanya bisa mengulurkan tangan, berseru kepada Tuhan, berserah pada Tuhan dan taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.

  2. Markus 3: 1, 5
    3:1. Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
    3:5. Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "
    Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.

    mati sebelah tangannya’ = lumpuh sebelah tangannya dan sudah tidak bisa digerakkan lagi. Ini menunjuk pada penyakit.

    'Ulurkanlah tanganmu!'= perintah Tuhan tidak masuk akal, karena tangannya sudah mati, tetapi disuruh ulurkan tangan.
    Seringkali, kita menghadapi Firman seperti ini (tidak masuk akal) dan celakanya, kita berdebat.

    Kesaksian:
    "saya pernah bersaksi tahun 1995. Ada pegawai dari seseorang yang meninggal karena terkena setrum listrik. Dokter di rumah sakit menyatakan bahwa pegawainya mati. Dia telpon dan menangis, ‘gawat om...pegawai saya mati, saya harus bagaimana? apa yang harus saya lakukan ?'. Saya tidak tahu juga jawab apa, tetapi saya katakan 'doa!'. Lalu dia bersaksi, bahwa dia mendongkol karena hanya disuruh doa, ‘orang sudah mati, masa cuma disuruh berdoa, enak saja’, tetapi dia ke kamar dan berdoa dan orangnya hidup kembali. Saya juga tidak tahu mengapa saya jawab 'doa saja!', padahal orangnya sudah mati. Setelah itu dia bersaksi dan minta ampun. Sama juga dengan yang dialami Musa. Semua sudah panik, tetapi hanya disuruh mengulurkan tangan.Dulu mujizat ini sudah pernah terjadi, sekarang mujizat Tuhan masih tetap ada, kita akan mengalami seperti yang dialami oleh Musa."

    Hasil kedua: Perintah Tuhan tidak usah dibantah (‘Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu’) dan kita akan mengalami mujizat kesembuhan:

    • kesembuhan dari penyakit tubuh (penyakit jasmani) yang sudah mustahil, asal kita tergembala dengan baik dan taat dengar-dengaran (menyembah Tuhan).

    • 'lumpuh'= ada sesuatu yang tidak beres(aliran darah atau syaraf ada yang tidak beres). Mungkin nikah rumah tangga tidak beres, keuangan tidak beres, ekonomi tidak beres. Mari, tunggu dalam kandang penggembalaan, banyak menyembah Tuhan dan berserah pada Tuhan, maka terjadi mujizat kesembuhan dari yang tidak beresdan Tuhan tolong semuanya.

      Termasuk juga penyakit dalam ibadah pelayanan (tangan tidak bisa digerakan, sehingga tidak bisa melayani). Jika terjadi mujizat kesembuhan dalam penyakit ibadah pelayanan, maka kita sungguh-sungguh melayani Tuhan dengan setia dan berkobar-kobar.

  3. 1 Petrus 5: 5-6
    5:5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimuseorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
    5:6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu
    ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Hasil ketiga: Tangan Tuhan sanggup meninggikan kita pada waktuNya.
    Artinya:

    • yang gagal DIANGKATmenjadi berhasil pada waktuNya, yang sudah hancur, bisa menjadi baik semuanya.
    • kita dipakai oleh Tuhan (DIMULIAKAN) dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna). Kita bersiap-siap karena kegerakan ini semakin besar.
      YANG DIBUTUHKAN HANYA KETAATAN!Kalau tidak taat, akan sulit dipakai dan menghambat pelayanan. Tetapi, kalau taat, kita akan dipakai oleh Tuhan.

    • kita ditinggikan semakin tinggi sampai di awan-awan dan terjadi mujizat keubahan hidup, kita DIUBAHKANdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

      Keubahan hidup dimulai dengan rendah hati('rendahkanlah dirimu')= mengakui dosa-dosa (kalau diampuni, jangan berbuat dosa lagi), mengakui kekurangan-kekurangan dan kegagalan kita kepada Tuhan.
      Malam ini, kalau kita mau merendahkan diri dan berserah pada Tuhan, Tuhan akan meninggikan kita terus.

      Mujizat jasmani juga terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil.

      Sampai jika Yesus datang kembali ke dua kali, terjadi mujizat yang terakhir, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia. Kita terangkat di awan-awan yang permai dan bertemu dengan Dia, sampai berada di tahta Yerusalem baru (tempat tertinggi) di mana tidak ada lagi air mata.

Malam ini, biar kita mendapatkan suasana baru (tidak ada dusta, tetapi suasana kasih). Di dalam penggembalaan kita mengalami suasana kasih dan kalau sudah tergembala, kita tinggal mengulurkan tangan, menyembah Tuhan, berserah, berseru kepada Tuhan, taatkepada Tuhan dan Tuhan akan mengulurkan tanganNya, sehingga mujizat-mujizat terjadi dalam hidup kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 11 September 2012 (Selasa Sore)
    ... mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu mengisinya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Maret 2017 (Minggu Siang)
    ... liar kuda yang terlepas dari kandang --berbuat dosa sampai puncaknya dosa-- tidak bisa dipegang dan ditunggangi lagi. Ketika bangsa Israel menyembah patung di bawah kaki gunung Sinai mereka benar-benar seperti kuda yang terlepas dari kandang. Kalau bangsa kafir bisa diikutsertakan dan dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir itu merupakan anugerah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 November 20010 (Senin Sore)
    ... mengalami pertumbuhan rohani. KALAU PENGGEMBALAANNYA BENAR KITA AKAN MENGALAMI LAWATAN TUHAN seperti kota Nain. Kalau penggembalaan tidak benar hanya akan menuju kuburan janda dan anaknya yang mati di kota Nain menuju kuburan sudah dijelaskan pada Ibadah Raya Surabaya November . ay. Yesus tampil sebagai Gembala Agung untuk memisahkan kambing dengan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 Juni 2012 (Minggu Sore)
    ... dari Ibadah Raya Surabaya Juni . ay. - sikap terhadap salib diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Juni . ay. - waktu penyaliban mulai diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya Juni . Matius - . Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. . Kira-kira jam ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 Desember 2013 (Minggu Sore)
    ... raja-raja yang melayani dengan penundukan kepada tuan yang bengis apalagi kepada Tuhan yang berkorban nyawa. Kalau ada orang asing maka akan terpisah. Hanya imam dan raja yang berhak masuk dalam kerajaan Surga. PERSEKUTUAN DALAM KETEKUNAN UNTUK MENANTIKAN YESUS tanda kemuliaan jalan kemuliaan. Kita sudah mempelajari ketiga hal diatas. Tapi malam ini kita ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Agustus 2022 (Minggu Siang)
    ... pelayanan. Ibadah pelayanan adalah satu-satunya jerih payah yang tidak sia-sia di dunia ini. Dua hal yang harus diperhatikan dalam tahbisan Ketaatan. Yang dibutuhkan dari seorang hamba adalah ketaatan. Masalah kebodohan dan sebagainya masih bisa ditolong tetapi kalau tidak taat tidak akan ada artinya. Petrus tidak taat. Ia sudah diangkat menjadi penjala ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Agustus 2020 (Kamis Sore)
    ... gadis yang bodoh tidak punya hikmat Sorga Tampil seperti kambing. Tidak mempunyai minyak persediaan sehingga pelitanya hampir padam bahkan sampai padam sehingga ketinggalan saat mempelai datang dan pintu perjamuan kawin ditutup berarti binasa selamanya bersama dengan dunia. Oleh sebab itu kita harus menjadi gadis yang bijaksana yaitu selalu berjaga-jaga supaya ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 09 Juni 2009 (Selasa Siang)
    ... dengar-dengaran suka berbantah-bantah. Contohnya adalah Adam dan Hawa yang telanjang kemudian ditutupi oleh Tuhan. Bersih suci. Pantas benar. Untuk beribadah harus berpakaian yang pantas untuk ibadah. Ulangan laki-laki mengenakan pakaian laki-laki perempuan mengenakan pakaian perempuan. Penampilan hamba Tuhan imam-imam yang rohani dapat ditinjau dari pakaiannya sebagai berikut Pakaian luar benar artinya Secara jasmani pakaian di ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 24 September 2011 (Sabtu Sore)
    ... tempat tertinggi Yesus sebagai Imam Besar beraktivitas sebagai berikut Memanggil memilih dan mengutus kita menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan imam-imam dan raja-raja Memonitor memperhatikan segala gerak pelayanan kita. Menyertai kita. Contoh dan syarat untuk mengalami penyertaan Tuhan. Yusuf. Kisah Para Rasul - Karena iri hati bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir tetapi ...
  • Ibadah Kunjungan Mangkutana IV, 27 Juni 2013 (Kamis Pagi)
    ... seperti burung nasar yang sedang terbang. Di Surga ada makhluk yang mengelilingi takhta Allah maka di bumi ada murid yang mengelilingi Yesus. Jadi pelayanan Yesus di bumi sesuai dengan pola Kerajaan Surga atau pola Tabernakel. Pelayanan kita di bumi juga harus sesuai dengan pola Kerajaan Surga atau Tabernakel. Pola Kerajaan Surga ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.