Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 24:29-31
Kita masih membahas ayat 31, yaitu terdengar sangkakala yang dasyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan dalam kemuliaan/kesempurnaan mempelai wanita Surga, bertemu dengan Tuhan Yesus, untuk bahagia selama-lamanya, tidak perlu ikut dalam kiamat.

Sangkakala yang dasyat bunyinya, itulah Firman pengajaran yang kuat yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

Wahyu 1: 10, 12
= sangkakala ada Firman pengajaran yang kuat yang bisa di dengar dan bisa dilihat wujudnya. Dan ini namanya Firman penggembalaan (Lukas 2: 20). Itulah Firman yang diulang-ulang untuk menyucikan dan mengubahkan sidang jemaat dan dipercayakan pada seorang gembala, supaya sidang jemaat ditampilkan seperti kaki dian emas yang bercahaya.

Jadi, tugas kita hari-hari ini adalah bersaksi.

Kisah Rasul 1: 8
2 macam kesaksian:

  1. Kisah Rasul 1: 8= kesaksian tentang injil keselamatan atau Firman Penginjilan.
    Efesus 1: 13
    Firman penginjilan adalah Firman yang memberitakan kedatangan Tuhan Yesus yang pertama kali ke dalam dunia untuk mati di kayu salib guna menyelamatkan orang-orang berdosa.
    Jadi, sasaran Firman Penginjilan adalah orang-orang berdosa.

    Tanda orang selamatyaitu mulai dengan percaya Yesus, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus (lahir baru= hidup dalam kebenaran).

    Kisah Rasul 13: 46-47
    Sebenarnya, injil keselamatan ini hanya untuk orang Israel. Tapi karena sebagian Israel menolak, maka injil ini sampai pada ujung bumi, sampai pada bangsa kafir.
    Injil keselamatan ini arahnya dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi.

  2. 2 Korintus 4: 3-4= kesaksian tentang cahaya injil kemuliaan Kristus atau Firman Pengajaran.
    Firman pengajaran adalah Firman yang memberitakan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga untuk menyucikan dan menyempurnakan orang-orang yang sudah selamat.
    Jadi, sasaran Firman Pengajaran adalah orang-orang yang sudah selamat.

    Matius 24: 27
    Arah Firman Pengajaran ini dari ujung bumi, Samaria, Yudea dan sampai ke Yerusalem.
    Kalau Israel menerima kabar ini, maka terbentuklah tubuh Kristus menjadi satu tubuh sempurna dan Yesus segera akan datang kembali.

Jadi, penginjilan itu penting. Tapi setelah itu harus ditingkatkan pada Firman Pengajaran. Dan kesaksian kitapun juga harus meningkat.

Isi kesaksian(Markus 5: 18-19):

  1. menceritakan bagaimana Tuhan sudah berbelas kasihan untuk menolong kita.
  2. menceritakan segala sesuatu yang dikerjakan oleh Tuhan atas kehidupan kita lewat kuasa Firman, baik Firman penginjilan maupun Firman pengajaran.

Tingkatan kesaksian(Markus 5: 19-20):

  1. pulang kerumah= terang di rumah (Matius 5: 15).
  2. orang-orang sekampung= terang di depan orang (Matius 5: 16).
  3. bersaksi di dekapolis (10 kota)= terang diatas gunung (Matius 5: 14).

TERANG DALAM RUMAH
Rumah= rumah tangga.
Untuk bersaksi dimana-mana, harus dimulai dulu dari rumah tangga. Kalau tidak, kesaksian itu adalah kepalsuan.
Terang suamiadalah mengasihi istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar pada istri. Kalau suami tidak ada terang, suami sedang membawa nikah itu dalam suasana kuburan (Gedara).
Terang istriadalah tunduk dalam segala hal kepada suami (tidak memerintah, tidak membantah dan tidak mengajar suami).
Terang anakadalah taat dengar-dengaran pada orang tua.

Kalau terang ini ada, maka rumah tangga itu tidak akan dihancurkan oleh kegelapan dan menang atas 2 kegelapan(kegelapan gantang dan tempat tidur).
'gantang'= ekonomi dan keuangan, dan dosa makan minum.
'tempat tidur'= dosa sex.

Rumah juga menunjuk pada penggembalaan. Kita juga harus bersaksi dalam penggembalaan untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain.
Kalau tidak mau bersaksi di rumah Tuhan, maka akan jadi pendakwa yang bukan-bukan dan bergosip yang tidak baik. Ini sama dengan menginjak-injak darah Yesus.

TERANG DIDEPAN ORANG
= artinya, dimana saja kita berada, kita menjadi kesaksian bagi orang lain.
Terang di depan orangadalah kita melakukan perbuatan yang baik di depan semua orang. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, sampai bisa membalas kejahatan dengan perbuatan baik.

TERANG DIATAS GUNUNG
= terang dunia= ditampilkan dalam Wahyu 12: 1. Kearah sinilah kehidupan kita lewat sangkakala yang dasyat bunyinya.

Lalu, dari mana gereja Tuhan mendapatkan matahari bulan dan bintang?
Jawabannya adalah lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

  • Pelita Emas= bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karuniaNya, sampai karunia itu jadi permanen dalam hidup kita, dalam bentuk mahkota 12 bintang.

    Praktik kalau ada karunia Roh Kudus adalah setia dan berkobar-kobar dalam pelayanan. Inilah kesaksian kita.

  • Meja Roti Sajian= bersekutu dengan Allah Anak dalam Firman dan perjamuan suci, kita mengalami penebusan dan kelepasan dari dosa sampai sempurna, sudah jadi bulanberwarna merah di bawah kaki.

    Praktiknya kalau ada Firman, yaitu kalau Ya katakan Ya, tidak katakan tidak= jujur(Matius 5: 37). Kokoh berdiri diatas bulan.

  • Mezbah Dupa= bersekutu dengan Allah Bapa dalam kasihNya yang sempurna, kita mengalami kasih Allah untuk bisa mengasihi Tuhan dan sesama, sampai bisa mengasihi musuh, sudah jadi kasih sempurna, jadi matahari.

    Praktiknya kalau ada kasih adalah bisa mengasihi Tuhan, sesama dan taat dengar-dengaran pada Firman.

Jadi, lewat 3 macam ibadah ini, biarlah kita menampilkan kesaksian-kesaksian kita. Sampai satu waktu kita ditampilkan di langit sebagai mempelai wanita Tuhan.

Kegunaan matahari, bulan dan bintang:

  • Kejadian 1: 16-17= memisahkan kita dari kegelapan duniadengan pengaruhnya dan dosa-dosanya sampai pada puncaknya dosa, supaya kita hidup dalam terang kebenaran dan kesucian.
    ay. 18= setelah ada matahari, bulan dan bintang, baru Tuhan katakan baik. Artinya, setelah kita hidup benar dan suci, baru Tuhan katakan baik. Dan Tuhan mampu menjadikan segalanya baik dalam hidup kita. Tapi kalau kita bercampur dengan gelap, apa yang baik, justru akan jadi hancur.

  • Wahyu 12: 1-3= mendorong kita untuk mengeluh dan mengerang kepada Tuhan. Kita menyembah dan berharap Tuhan dengan sungguh-sungguh.
    Jadi mempelai wanita itu bukan tertawa-tawa, tapi mengeluh dan mengerang. Dan inilah posisi gereja Tuhan diakhir jaman, yaitu seperti wanita yang hendak melahirkan, tidak ada daya apa-apa. Dan masih harus berhadapan dengan ular di depannya.

    Yang bisa dilakukan pada saat-saat ini hanyalah mengeluh dan mengerang, menyerahkan hidup kita sepenuhnya pada Tuhan. Tidak berharap kepada yang lainnya.

Kegunaan mengeluh dan mengerang:

  1. Roma 8: 22-23->untuk pembebasan tubuh darah daging kita. Ini sama artinya mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, sama seperti Tuhan Yesus.

    Keubahan itu dimulai dengan sabar dalam menderita, sabar dalam menunggu waktunya Tuhandan tidak membuat jalan sendiri.

    Selain sabar, keubahan itu adalah rela berkorban apapun juga untuk Tuhan dan tidak mementingkan diri sendiri.

    Dan waktu Tuhan datang, kita akan diubahkan jadi sama mulia dengan Tuhan.

  2. untuk menghadapi naga.
    Naga= pencobaan-pencobaan yang semakin meningkat sampai pada antikris.
    Kalau kita mengeluh dan mengerang, maka Tuhan akan memberikan kita 2 sayap burung nazar yang besar.

    Wahyu 12: 13-14
    Kalau sayap semakin besar, maka pencobaan akan semakin kecil. Sampai sayap yang paling besar, kita disingkirkan ke padang gurun dan antikris tidak bisa melihat kita lagi.

Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 26 Oktober 2018 (Jumat Sore)
    ... semua dirasa aman baik dan lancar gereja Tuhan justru lengah--hidup dalam kegelapan-- dalam keadaan tidur dan mabuk rohani. Akibatnya Sekonyong-konyong mengalami kegoncangan sampai ketakutan stres kecewa putus asa dan meninggalkan Tuhan. Kedatangan Tuhan kedua kali juga tiba-tiba seperti pencuri di tengah malam sehingga gereja Tuhan banyak yang ketinggalan dan binasa selamanya. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Agustus 2016 (Senin Sore)
    ... menyembah TUHAN. Ibrani penyucian sumsum. Sumsum ini di dalam tulang. Amsal . Hati yang gembira adalah obat yang manjur tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Tulang yang kering berarti sumsumnya kering. Penyucian sumsum adalah penyucian dari semangat yang patah--perasaan putus asa kecewa dan lain-lain. Kalau disucikan bisa selalu mengucap syukur pada TUHAN. Saat-saat kita ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 Desember 2011 (Kamis Sore)
    ... pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus. Iman yang benar berasal dari mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus Firman Kristus . Firman Kristus Firman yang dibukakan rahasiaNya dalam urapan Roh Kudus ayat menerangkan ayat Firman Pengajaran yang benar. Jika kita diurapi Roh Kudus maka kita bisa mendengar Firman Pengajaran benar dengan sungguh-sungguh mengerti ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 September 2023 (Sabtu Sore)
    ... dan dianiaya karena nama Yesus bahkan diserahkan oleh orang tua dan saudaranya untuk dibunuh sampai dibenci oleh semua orang diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja September sampai Ibadah Kaum Muda Remaja September . Mengapa Tuhan izinkan terjadi demikian Supaya kita menjadi saksi Tuhan. Lukas . Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Mei 2015 (Minggu Pagi)
    ... pintu segera dibuka pintu baginya. Ada hal tentang berjaga-jaga tentang tahbisan Tetap berikat pinggang. Efesus Jadi berdirilah tegap berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan Ikat pinggang sama dengan kebenaran. Yohanes Kuduskanlah mereka dalam kebenaran firman-Mu adalah kebenaran. Kebenaran sama dengan firman Allah yang menyucikan firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 Desember 2022 (Kamis Sore)
    ... melihat asap api yang membakarnya katanya Kota manakah yang sama dengan kota besar ini Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru sambil menangis dan meratap katanya Celaka celaka kota besar yang olehnya semua orang yang mempunyai kapal di laut telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal sebab ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 Desember 2009 (Sabtu Sore)
    ... tidur rohani. Jika kita tidur kedatangan Yesus kedua kali akan bagaikan pencuri yang datang di malam hari kita akan ketinggalan tidak terangkat ke awan-awan binasa selamanya. Ada waktu jaga malam menjelang malam -- gt menjaga firman tengah malam -- gt menjaga roh kudus larut malam -- gt menjaga kasih pagi-pagi ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 April 2023 (Minggu Pagi)
    ... kepada murid-murid-Nya lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki tidak termasuk perempuan dan anak-anak. roti ikan untuk orang. Roti firman Allah. luka Yesus di kayu salib. Ikan ...
  • Ibadah Doa Malang, 30 Juni 2015 (Selasa Sore)
    ... juga dipercaya Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia. nbsp Timotius yang berdasarkan Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia seperti yang telah dipercayakan kepadaku. Ada dua macam pemberitaan Injil Injil keselamatan firman penginjilan susu Kabar Baik Efesus . Yaitu Injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali mati ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 April 2016 (Minggu Pagi)
    ... yang benar. Wahyu - Aku tahu segala pekerjaanmu baik kasihmu maupun imanmu baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. Tetapi Aku mencela engkau karena engkau membiarkan wanita Izebel yang menyebut dirinya nabiah mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.