Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 8b-11=> aktifitas/kegiatan di takhta sorga (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 31 Juli 2016).
Ada dua aktifitas/kegiatan utama di takhta sorga:

  1. Wahyu 4: 8
    4:8. Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."

    Yang pertama: ayat 8b= aktifitas penyucian (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 31 Juli 2016sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Agustus 2016, ditambah Ibadah Raya Surabaya, 21 Agustus 2016sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Agustus 2016).

  2. Wahyu 4: 9-11
    4:9. Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
    4:10. maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan
    mereka menyembah Diayang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
    4:11. "Ya TUHAN dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

    Yang kedua: ayat 9-11: aktifitas penyembahan(diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 17 Agustus 2016).

Dua kegiatan ini TIDAK bisa dipisahkan.
Mazmur 29: 2
29:2 Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!

HANYA kehidupan yang kudus/mengalami penyucian, yang bisa menyembah TUHAN. Semakin disucikan, doa penyembahan akan semakin meningkat, sampai puncaknya: penyembahan di takhta sorga.

Wahyu 4: 9-11
4:9. Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10. maka tersungkurlah
kedua puluh empat tua-tuaitu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Diayang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanyadi hadapan takhta itu, sambil berkata:
4:11. "Ya TUHAN dan Allah kami,
Engkau layak menerimapuji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

Doa penyembahan dari dua puluh empat tua-tua sama dengan penyembahan di takhta sorga.
Tandapenyembahan di takhta sorga:

  1. Ayat 10: 'melemparkan mahkotanya'. Mahkota adalah suatu kehormatan/kebanggaan tetapi dilemparkan.
    Artinya: merendahkan diri serendah-rendahnya, sehingga tidak ada sedikitpun yang dapat dibanggakan/diandalkan--mahkota saja dilemparkan, apalagi yang lain.

  2. Ayat 11: 'Engkau layak menerima puji-pujian'=hanya TUHAN yang layak kita tinggikan, agungkan, puji, dan sembah; sedangkan kita tidak layak apa-apa; 'Engkau layak, saya tidak layak.' Kalau: 'Saya layak,' berarti 'Engkau tidak layak.'

  3. Ayat 11: 'oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan' =kita menyembah TUHAN sebagai penciptasegala sesuatunya.

Inilah doa penyembahan dari dua puluh empat tua-tua--doa penyembahan di takhta sorga.
Doa penyembahan yang benar itu sesuai dengan kerajaan sorga. Oleh sebab itu ada pengajaran Tabernakel--kerajaan sorga di bumi--, supaya di bumi sama dengan di sorga.

Jadi, doa penyembahan yang benar--pantulan dari takhta sorga--adalah merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan TUHAN sampai kita mengaku hanya tanah liatyang tidak layak dan banyak kesalahan/cacat cela, tidak mampu, tidak berdaya apa-apa, dan tidak berharga apa-apa; hanya untuk diinjak-injak.

Kalau sudah sampai mengaku sebagai tanah liat, maka tanah liat berada di dalam tangan Sang Pencipta, sehingga kita mengalami pekerjaan tangan Sang Pencipta untuk membentuk kita menjadi seperti ciptaan semula--di dalam kitab Kejadian, tanah liat ada di dalam tangan Sang Pencipta dan diciptakan menurut gambar Allah, tetapi dirusak oleh setan. Sekarang kita harus merendahkan diri lagi--menjadi seperti tanah liat--, baru berada di dalam tangan Sang Pencipta yang membentuk kita menjadi seperti ciptaan semula, yaitu taat dengar-dengarankepada TUHAN.

Waktu manusia diciptakan dari tanah liat, ia taat dengar-dengaran. Sudah dirusak oleh setan sehingga manusia menjadi tidak taat dan hancur. Sebab itu mari banyak menyembah TUHAN sampai merendahkan diri seperti tanah liat--kembali taat dengar-dengaran.

Kejadian 2: 7
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanahdan menghembuskan nafas hidupke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Pada zaman permulaan/zaman penciptaan, TUHAN membentuk manusia dari tanah liat yang sama dengan Dia dan taat dengar-dengaran--tanah liat mau dibentuk apa saja, tidak akan melawan; terserah pada yang menciptakan. Lalu TUHAN MENGHEMBUSKANnafas hidup, sehingga manusia menjadi makhluk hidup.

Nafas hidup= kuasa Roh Kudus. Pada zaman permulaan hanya dihembuskan oleh TUHAN, sehingga manusia menjadi makhluk hidup, tetapi masih bisa dijatuhkan oleh setan--diperdaya oleh ular, sehingga manusia tidak taat dan mati rohani--terkutuk dan binasa.

Oleh sebab itu, di Kisah Rasul 2, untuk menghadapi akhir zaman yang lebih dahsyat dari zaman permulaan, TUHAN bukan hanya menghembuskan, tetapi Ia MENIUP DENGAN KERAS.

Kisah Rasul 2: 1-3

2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin kerasyang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

TUHAN meniupkan Roh Kudus bagaikan angin keras, untuk menghadapi keadaan akir zaman. Dulu zaman permulaan, masih dalam bentuk ular yang menggoda, tetapi di akhir zaman sudah menjadi naga merah--sudah memuncak--, yaitu

  • Kesulitan-kesulitan yang memuncak.
  • Kejahatan dan kenajisan yang memuncak , yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
  • Kepahitan yang memuncak: iri hati, dendam, kebencian tanpa alasan, sampai aniaya dan pembunuhan oleh antikris.
  • Kepalsuan-kepalsuan yang memuncak: secara rohani: ajaran palsu, dusta, gosip. Ini bahaya! TUHAN katakan di Matius 24: banyak nabi palsu menyesatkan banyak orang. Yang bertahan pada yang benar hanya sedikit (banyak yang dipanggil, sedikit yang dpilih).

Siapa yang mendapatkan karunia Roh Kudus?
Kisah Rasul 5: 32
5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."

Tadi, doa penyembahan adalah merendahkan diri seperti tanah liat, sampai menajdi taat dengar-dengaran.
Jadi, yang mendapatkan tiupan Roh Kudus bagaikan angin keras adalah hamba/pelayan/anak TUHAN yang tekun menyembah TUHAN--merendahkan diri serendah-rendahnya seperti tanah liat, sehingga dibentuk oleh TUHAN menjadi ciptaan semula yaitu kehidupan yang taat dengar-dengaran.

Malam ini, kembali pada ketaatan!
Apa yang sudah terjadi? Kalau kita tidak taat, kita akan menghadapi kesulitan, kejahatan, kenajisan, kepahitan, dan kepalsuan.
Kalau kita kembali pada ketaatan, Roh Kudus akan ditiupkan di tengah-tengah kita. Kita merendahkan diri malam ini. Periksa, banyak kekurangan-kekurangan kita, memang kita tidak mampu menghadapi apapun, tidak berharga apa-apa; kita hanya menyerah dan taat pada TUHAN. Ini yang bisa dibentuk menjadi manusia baru dan menerima tiupan Roh Kudus. Kita diurapi, diepnuhi dan meluap-luap dalam Roh Kudus, sampai bisa berbahasa roh.

KegunaanRoh Kudus:

  1. Roma 8:13
    8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Rohkamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

    Tadi, di zaman permulaan, manusia tanah liat yang diciptakan TUHAN, begitu dihembusi Roh Kudus, menjadi makhluk hidup. Sekarang kita, kalau kita menyembah TUHAN dan sudah dibentuk menjadi manusia yang taat, kita juga menjadi makhluk hidup.

    Kegunaan Roh Kudus yang pertama: Roh Kudus mematikan perbuatan-perbuatan daging--perbuatan dosa sampai puncaknya dosa, kepahitan, kepalsuan--, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran, kesucian, dan damai sejahtera; semua menjadi enak dan ringan.

    Mari, apa yang membuat kita mati rohani, kita matikan semua! TUHAN tolong kita.

  2. Makhluk hidup secara jasmani: bekerja, sekolah dan lain-lain. Sedangkah secara rohani: beribadah dan melayani TUHAN.
    Roma 12: 11
    12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.

    Kegunaan Roh Kudus yang kedua: Roh Kudus membuat kita setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir--sampai meninggal duia atau sampai TUHAN datang kembali. Kalau tidak sampai garis akhir, akan mati di tengah jalan--bukan makhluk hidup.

    Kalau digabung--kegunaan Roh Kudus yang pertama dan kedua--; kehidupan yang benar, suci, dan setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan adalah pelayan TUHAN bagaikan nyala api. Di kitab Wahyu 1:14: mata TUHAN bagaikan nyala api.

    Jadi, pelayan TUHAN yang benar, suci, dan setia berkobar sama dengan biji mata TUHAN sendiri.
    Inilah Roh Kudus, bukan hanya membuat kita menjadi makhluk hidup, tetapi juga menjadikan kita seperti biji matanya TUHAN, yang dilindungi dan dipelihara secara langsung oleh TUHANdi tengah kesulitan dunia yang memuncak sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun, bahkan sampai hidup kekal.

    Inilah urusan kita, yaitu menjadi biji mata TUHAN.
    Kita dikuasai oleh Roh Kudus yang bisa mematikan dosa kejahatan, kenajisan, kepahitan, dan kepalsuan, sehignga kita hidup benar, suci, dan damai. Kemudian ditambah dengan setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayann kepada TUHAN. Itu saja urusan kita. Selanjutnya, TUHAN yang memelihara dan melindungi kita.
    Biji mata juga tidak pernah kering--kalau kering, bahaya--, artinya kita selalu mengalami kepuasan sorga sehingga kita selalu mengucap syukur kepada TUHAN. Betapa enaknya hidup itu kalau selalu mengucap syukur pada TUHAN. Jangan hanya menunggu berkat; kalau datang baru mengucap syukur, kalau tidak, bersungut-sungt. Tetapi biji mata selalu mengucap syukur.

    Malam ini, kita ditolong lewat penyembahantakhta sorga--merendahkan diri. Kembali menjadi seperti ciptaan semula. Dulu tanah liat diambil dan dibentuk, lau dihembusi dan jadi makhluk hidup. Sayang, dipercaya ular. Akhir zaman, TUHAN tahu, ularnya sudah menjadi naga. Karena itu tidak cukup hanya dihembusi, tetapi ditiupkan dengan keras.
    Siapa yang menerima? Kalau mau menjadi seperti ciptaan semula, kita harus banyak menyembah TUHAN--merendahkan diri seperti anah liat yang tidak layak. Akui kesalahan-kesalahan dalam berpikir, pandangan dan perkataan! Dalam penyembahan enak sekali. TUHAN tinggal mengingatkan dan akui semua kesalahan kita, akui bahwa kita tidak mampu saat menghadapi masalah-masalah, akui bahwa kita memang tidak berharga saat menghadapi cacian/makian. Saat itulah TUHAN bentuk kita menjadi manusia yang bisa taat dengar-dengaran.

    Selama kita masih merasa mampu, kita tidak akan bisa taat. Tetapi kalau sudah tidak mampu lagi, kita bisa berkata: 'Terserah Kau, TUHAN.'

    "Karena itu kalau zangkoor disuruh geser, lalu tersandung, itu berarti masih merasa mampu, bukan tanah liat. Tetapi kalau digeser sampai di tiang dan bisa berkata: Ya sudah, saya memang tidak berharga, itulah tanah liat. Di situ Roh Kudus ditupkan untuk mematikan perbuatan daging--bisa hidup benar, suci, dan damai--, membuat kita menjadi setia berkobar-kobar--; kita menjadi biji mata TUHAN yang dipelihara langsung oleh TUHAn dan selalu mengucap syukur pada TUHAN."

  3. Titus 3:5
    3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

    Kegunaan Roh Kudus yang ketiga: Roh Kudus membaharui kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Ini adalah muizat rohani yang terbesar.

    Roh Kudus itu bagaikan burung merpati.
    Jadi, pembaharuan adalah menjadi seperti merpati, yaitu hati yang tulus/jujur, ya katkaan: ya, tidak katakan: tidak. Itu saja yang kita pegang! Itu adalah jalan yang lurus--jalannya TUHAN.

    Kalau berkata: iya...., tetapi....Benar, tetapi.... Itu adalah jalannya ular yang berkelok terus, tidak pernah lurus. Biarpun mobilnya hebat, kalau tidak ada lurusnya, lama-lama sudah tidak tahu ke mana.
    Kalau kami hamba TUHAN masih berkata: Ya benar, tetapi...., akan pusing sendiri dan susah pelayanannya. Mau maju, susah. Kita juga, amu ke sorga, kalau jalan berbelok-belok, susah. Tidak akan pernah sampai dan sudah pingsan di tengah jalan.
    Mari, kita tulus/jujur!

    Jujur = menjadi rumah doa dan doa dijawab oleh TUHAN (Amsal 15: 8).
    Selama kita tidak jujur, kita tidak akan bisa menyembah TUHAN. Tetapi kalau kita jujur apapun resikonya, kita akan menjadi rumah doa dan mujizat jasmani juga terjadi: yang mustahil menjadi tidak mustahil--gunung-gunung diratakan oleh Roh Kudus.

    Sampai mujizat yang terakhir: saat TUHAN datang kembali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; kita tidak salah dalam perkataan. Kita menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dengan sorak sorai 'Haleluya.' Kita memandang Dia muka dengan muka, sampai kita duduk di takhta sorga memandang Dia siang dan malam selama-lamanya; kita bersama dengan Dia seperti dua puluh empat tua-tua. TUHAN tolong kita.

Manusia tanah liat tidak bisa apa-apa. Dulu dihembusi untuk menghadapi ular, sekarang menghadapi naga merah harus dituip dengan keras. Sungguh-sungguh kekuatan Roh Kudus menolong kita malam ini.
Tidka da kekuatan lain, selain Roh Kudus. Biar mujizat terjadi di tengah-tengah kita.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 01 Februari 2009 (Minggu Sore)
    ... jalan salib jalan dalam tanda darah . Tuhan membimbing menuntun kita. Artinya adalah kita tergembala. Ini juga yang membedakan kita dari orang dunia. Sebab orang dunia Mesir itu membenci penggembalaan. Penggembalaan itu adalah kita rela berkorban untuk kepentingan orang lain. Didunia tidak mengenal hal ini tapi semua diatur untuk mendatangkan keuntungan. Tuhan berjalan bersama ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 Juli 2018 (Minggu Siang)
    ... ranting melekat pada pokok anggur yang benar sehingga Kita tidak bisa dijatuhkan oleh setan tritunggal--tidak bisa jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Kita benar-benar aman. Kita dipisahkan. Yehezkiel . Aku akan memisahkan dari tengah-tengahmu orang-orang yang memberontak dan mendurhaka terhadap Aku Aku akan membawa mereka keluar dari negeri tempat mereka tinggal ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Februari 2016 (Sabtu Sore)
    ... yang datang kepadaku Lalu Yesus menjawab kata-Nya kepadanya Biarlah hal itu terjadi karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah. Dan Yohanespun menuruti-Nya. Di dalam baptisan air adalah pengakuan Yesus sebagai Anak Allah yang taat dengar-dengaran untuk menyelamatkan manusia berdosa. Sebenarnya Yesus adalah manusia yang tidak berdosa sehingga tidak perlu masuk ...
  • Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 19 November 2013 (Selasa Siang)
    ... jika Engkau sujud menyembah aku. Maka berkatalah Yesus kepadanya Enyahlah Iblis Sebab ada tertulis Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti Rencana Allah adalah Yesus menjadi Raja di atas segala raja Mempelai Pria Surga untuk mengangkat kita menjadi raja-raja. Sementara Iblis mau menggagalkan rencana Allah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 17 Maret 2018 (Sabtu Sore)
    ... hambanya perempuan atau lembunya atau keledainya atau apapun yang dipunyai sesamamu. Jadi keinginan itu dikendalikan oleh dua hal Roh jahat yaitu keinginan untuk memiliki harta warisan orang lain. Roh najis yaitu keinginan untuk memiliki isteri orang lain keinginan najis dosa percabulan . Keinginan jahat dan najis ini membawa manusia pada ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Desember 2018 (Minggu Pagi)
    ... ke kandang penggembalaan Ruangan Suci ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok . Pelita Emas ketekunan dalam Ibadah Raya persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia Roh Kudus. Meja Roti Sajian ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Januari 2017 (Kamis Sore)
    ... dan diciptakan. Pujian dan ucapan syukur dari makhluk dilanjutkan dengan penyembahan oleh tua-tua di tahta Surga. x . Dalam Perjanjian Lama perjalanan Israel menuju ke Kanaan ditandai dengan kali angka Pada awal perjalanan dari Mesir menuju Kanaan bangsa Israel menemukan mata air di Elim. Keluaran Sesudah itu sampailah mereka di Elim di ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 03 Maret 2012 (Sabtu Sore)
    ... bersekutu yaitu persekutuan dengan sesama anggota tubuh Kristus. Dalam Yohanes ini menunjuk pada persekutuan carang dengan carang pada pokok anggur yang benar. Syarat bersekutu adalah Berdasarkan pokok anggur yang benar yaitu SATU pengajaran yang benar. Zakharia mendengar berita dari Gabriel demikian juga Maria mendengar berita dari Gabriel. Didorong oleh kebenaran ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 Juli 2020 (Selasa Sore)
    ... pada jalan hidupnya Satu hasta satu lengan satu langkah satu detak jantung. Hasta adalah ukuran dari Tabernakel. Jadi kekuatiran membuat pelayan Tuhan tidak mau masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna Tabernakel rohani. Mulai dari nikah tidak mau melayani begitu juga dalam penggembalaan dan antar penggembalaan. Bahkan menghambat pelayanan pembangunan tubuh Kristus ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 09 November 2011 (Rabu Sore)
    ... dalam tiga hari . Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Saksi palsu adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan yang mendengar Firman yang benar tetapi tidak melakukannya sehingga tidak pernah disucikan dan diubahkan. Akibatnya dikuasai oleh roh jual beli dicap . Matius - . Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.