Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 3
4:3. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspisdan permata sardis; dan suatu pelangimelingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrudrupanya.

Pribadi TUHAN dan takhta sorga menyinarkan sinar kemuliaan dalam bentuk sinar dari batu-batu indah.
Ada 4 macam batu indahdi takhta sorga (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 Februari 2016):

  1. Ayat 3: permata yaspis= menunjuk pada iman (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 06 Maret 2016).
  2. Ayat 3: permata sardis= menunjuk pada pertobatan (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya,07 Maret 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 09 Maret 2016).
  3. Ayat 6: batu kristal= menunjuk pada baptisan air (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 13 Maret 2016).
  4. Ayat 3: batu zamrud = pelangi melingkungi takhta sorga = menunjuk pada baptisan Roh kudus (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 13 Maret 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 Maret 2016).

1 Petrus 2: 4-7

2:4. Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
2:5. Dan biarlah
kamu jugadipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
2:6. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih,
sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
2:7. Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "
Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."

Batu indah; batu mahal; batu hidup = pribadi Yesus, tetapi dibuang oleh tukang-tukang bangunan (diterangkan mulai dari Ibadah Jumat Agung Surabaya, 25 Maret 2016).
Ini menunjuk tentang Yesus yang rela disalib untuk melakukan 2 hal (diterangkan pada Ibadah Jumat Agung Surabaya, 25 Maret 2016):

  1. Menjadi batu penjuru atau dasar dari pembangunan tubuh Kristus (pembangunan rumah rohani).
  2. Menjadikan batu keras--bangsa kafir yang berdosa--menjadi batu indah (batu hidup), sehingga bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

Mengapa kita harus masuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus?
Lukas 13: 34

13:34. Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindumengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkananak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.

'mengumpulkan' = persekutuan tubuh Kristus.
'di bawah sayapnya' = naungan.
'Berkali-kali Aku rindu' menunjuk kesungguhandan kerinduanhati TUHAN yang mendalam, supaya kita masuk persekutuan tubuh Kristus yang benar berdasarkan firman pengajaran yang benar, sehingga TUHAN Yesus bisa MENAUNGIkita mulai di dalam dunia yang sudah tandus ini, sampai duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selamanya. Ini adalah puncak naungan TUHAN. Kalau sudah berkumpul dan masuk persekutuan tubuh Kristus, baru bisa dinaungi. Di luar persekutuan, tidak ada naungan.
Persekutuan tubuh Kristus yang benar yaitu:

  1. Dimulai dari nikah yang benar: suami, isteri, anak, dan orang tua harus benar; anak-anak taat kepada orang tua. Nikah benar, baru ada naungan TUHAN.
  2. Setelah itu, penggembalaan yang benar, yaitu berdasarkan firman pengajaran yang benar--naungan lebih besar.
  3. Antar penggembalaan/fellowshipyang benar--naungan lebih besar lagi.
  4. Yang terakhir, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna dan duduk bersanding di takhta sorga bersama TUHAN. Ini adalah puncak naungan.

Perhatikan baik-baik kaum muda: jaga pergaulan! Nikah adalah persekutuan tubuh Kristus yang paling kecil, yang menjadi penentu--seperti tudung Tabernakel yang kelihatan langsung. Kalau nikah tidak benar, maka tidak ada naungan, dan jangan berharap merasakan naungan yang lebih besar.
Nikah dulu yang harus benar, baru ada naungan TUHAN dan naungan bisa makin membesar sampai nanti duduk di takhta sorga.

Siapa yang berhak mendapat naungan TUHAN?:
Mazmur 68: 5-7
68:5 Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya!
68:6. Bapa bagi anak yatimdan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
68:7. Allah memberi tempat tinggal kepada
orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.

  1. Janda: putus hubungan dengan suami--kelepasan dari dagingdengan segala keinginan dan hawa nafsunya.
  2. Orang asing('orang-orang sebatang kara'): putus hubungan dengan dunia--kelepasan dari duniadengan segala pengaruhnya--kesibukan, kesukaan dunia dan sebagainya (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 Maret 2016).

  3. Anak yatim: putus hubungan dengan bapa yang lama; dosa; setan--kelepasan dari dosa(diterangkan pada Ibadah Paskah Surabaya, 27 Maret 2016).

Malam ini kita masih belajar tentang ORANG ASING.
Pada hari senin (dalam Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 Maret 2016),kita sudah belajar salah satu contoh orang asing yaitu Abraham.

Malam ini, kita belajar prosesuntuk putus hubungan dengan dunia dan pengaruhnya:

  1. Yakobus 4: 4
    4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan duniaadalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

    Proses pertama untuk putus hubungan dengan dunia: jangan bersahabat dengan dunia.

    Bersahabat dengan dunia artinya terikat oleh dunia dengan segala pengaruhnya--kesibukan, kesukaan, kesusahan, kesulitan dan lain-lain--
    sehingga membuat kita tidak setiadalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.

    Kalau tidak setia, pasti malas dan jahat; menjadi hamba yang tidak berguna, yang akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap.

    Matius 25: 26, 30
    25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang
    jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
    25:30 Dan campakkanlah
    hamba yang tidak bergunaitu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

    Kehidupan yang tidak setia; malas dan jahat berada di luar naungan TUHAN dan hidup dalam suasana kutukan, penderitaan--kertak gigi--sampai kebinasaan.

    Buktibahwa kita terlepas dari dunia dengan segala pengaruhnya adalah kita menjadi hamba/pelayan TUHAN; imam-imam yang setia dan baik. Kita harus rela berkorban apapun juga untuk bisa menjadi hamba TUHAN yang setia dan baik.

    Hasilnya:
    Matius 25: 21
    25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.


    • Hasil pertama: 'memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar', artinya kita dipercaya dalam perkara yang besar, yaitu dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang semakin membesar.

      Dimulai dengan setia dan baik mulai dari dalam nikah--sebagai suami, isteri, dan anak. Kalau nikah bisa dipercaya, akan meningkat dalam penggembalaan--bisa jadi gembala, pemain musik dan lain-lain. Dalam penggembalaan setia dan baik, akan meningkat lagi di dalam antar penggembalaan, sampai yang terakhir menjadi tubuh Kristus yang sempurna.

    • Hasil kedua: 'masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu' = mendapat naungan TUHAN, yaitu ada kebahagiaan sorga sekalipun di tengah suasana kutukan dunia--seperti anak ayam yang merasa hangat dan bahagia saat berada di bawah sayap induknya di tengah dunia yang dingin.

  2. 1 Yohanes 2: 15-17
    2:15
    Janganlah kamu mengasihi duniadan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
    2:16
    Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan dagingdan keinginan mataserta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
    2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

    'melakukan kehendak Allah'=taat.
    Proses kedua untuk putus hubungan dengan dunia: jangan mengasihi dunia.

    Mengasihi dunia = terikat pada isinya dunia, yaitu:

    • Keinginan mata = dosa makan minum.
      Sebagai contoh Hawa. Hawa ada keinginan saat melihat buah yang dilarang oleh TUHAN, lalu mengambil dan memakannya.

    • Keinginan daging = dosa kawin-mengawinkan.
    • Keangkuhan hidup = kesombongan, yaitu mengandalkan/memilih sesuatu di dunia lebih dari TUHAN. Bukan tidak boleh bekerja atau sekolah. Boleh. Tetapi, jangan memilih semua itu lebih dari TUHAN!

    Kalau sudah memilih/mengandalkan sesuatu lebih dari TUHAN, kita tidak akan bisa taat, dengar-dengaran pada TUHAN; kita lebih mendengarkan sesuatu dari dunia.

    Hosea 8: 12
    8:12 Sekalipun Kutuliskan baginya banyak pengajaran-Ku, itu akan dianggap merekasebagai sesuatu yang asing.

    Permulaan tidaktaat dengar-dengaranyaitu merasa asing terhadap firmanpengajaran yang benar--firman yang diulang-ulang ('Kutuliskan baginya banyak pengajaran-Ku'); firman penggembalaan/ suara TUHAN--karena mendengar suara asing dari dunia--gosip, pengajaran palsu.

    Jika asing terhadap yang benar, akan menjadi satu dengan yang tidak benar. Begitu Hawa tidak taat, ia langsung dibuang ke dunia. Tidak taat, berarti lebih mengasihi dunia; sama dengan orang angkuh.
    Orang semacam ini pasti tidak tergembala.

    Mazmur 119: 19-20
    119:19 Aku ini
    orang asingdi dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku.
    119:20
    Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Musetiap waktu.

    Sebaliknya, permulaan taat dengar-dengaranadalah merasa sebagai orang asing di dunia--tidak punya siapa-siapa, tidak bisa apa-apa, tidak ada kekuatan apa-apa di dunia--sehingga banyak menangis karena merindukan dan membutuhkan firman pengajaran yang benar--merasa hanya seperti domba yang dikelilingi oleh serigala dan tidak bisa apa-apa--sehingga tidak mau asing dari firman; bisa tergembala, bisa mendengar firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh sampai mengerti, percaya, sampai mempraktikkan firman.

    Jadi, bila TUHAN izinkan kita mengalami keadaan seperti orang asing--ditinggal sendiri, tidak ada yang membantu, tidak bisa apa-apa--jangan marah! Itu merupakan kesempatan untuk berhenti mendengar suara asing dan betul-betul menggunakan waktu untuk mencari firman penggembalaan sampai taat dengar-dengaran.

    Taat, dengar-dengaran--praktik firman--adalah sifat domba yang tergembala.
    Taat dengar-dengaran juga sama dengan mengasihi TUHAN lebih dari semua ('siapa mengasihi Aku, ia menuruti perintahKu').

    Hasilnya:
    Mazmur 23: 1
    23:1 mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

    Bila kita mengasihi TUHAN lebih dari semua, maka kita mendapat naungan TUHAN sampai 'takkan kekurangan aku.'

    'takkan kekurangan aku,' artinya:

    • Kita mendapat pemeliharaanTUHAN yang berlimpah-limpah--bukan berapa juta--sehingga selalu mengucap syukurkepada TUHAN.
    • Tidak bercacat cela.

  3. Roma 12: 2
    12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan duniaini, tetapi berubahlaholeh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

    'pembaharuan budimu'= pembaharuan hati.

    Proses ketiga untuk putus hubungan dengan dunia: jangan mejadi serupa dengan dunia.

    Penampilan kita sehari-hari, hidup kita--berdagang, sekolah, nikah, pergaulan, berlalu-lintas--,apalagi dalam ibadah--tata cara ibadah, ibadah pelayanan, cara menyanyi, cara main musik--jangan serupa dengan dunia, jangan ikut-ikut dunia!

    Mengapakita tidak boleh serupa dengan dunia? Karena dunia ini sedang lenyap.
    2 Petrus 3: 10
    3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangusdalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

    Jika kita serupa dengan dunia, maka hidup kita akan ikut dibinasakan bersama dunia.

    Buktikita tidak serupa dengan dunia adalah kita harus mengalami pembaharuan untuk menjadi seperti bayi yang baru lahir. Artinya:

    • Hati dibaharui menjadi hati yang tulus.
      Tulus = peka. Hati tulus = hati yang peka untuk membedakan dengan TEGAS mana yang benar dan tidak benar. Semakin tulus, kita akan semakin peka dan tidak bisa ditipu apapun.

      "Sebagai contoh, bayi biasa diberi minum susu A, lalu diganti susu B. Meskipun susu B lebih mahal, tetapi bayi pasti tidak mau, karena merasa ada yang berbeda.
      Sebaliknya, kalau tidak seperti bayi, seringkali kehidupan itu merasa sok dewasa rohani, akhirnya tidak tegas. Sekalipun sudah tahu susu yang diberikan berbeda, tapi masih ingin coba-coba, merasa tidak apa-apa, padahal sebenarnya sudah keracunan.
      "

      Hati tulus dimulai dari bisa membedakan dengan tegas pengajaran yang benar dengan tidak benar.

      "Saya ingat perkataan Alm. Pdt. Pong Dongalemba: Suatu saat jika urapan sudah benar-benar ada, kita bisa peka. Tidak perlu berbicara. Orang hanya lewat saja, kita sudah bisa merasakan pengajarannya benar atau palsu. Kalau dibalik, sekarang kita yang sudah dewasa mendengar firman lewat telinga, tetapi bayi-bayi bisa mendengar lewat pori-pori.
      Begitu juga kita. Kalau kita sudah menjadi bayi-bayi, kita bisa peka saat antikris sudah datang door to door. Ini bukan menghakimi, tetapi memang ini proses yang akan kita alami.
      "

      Awasan bagi kita!Jangan ada keinginan daging, sebab ini yang membuat hati kita tidak tulus.

      "Sebagai contoh saya kalau ada makanan enak. Ada keladi dari Papua, isteri saya sudah berkata 'Coba dulu, pedas.' Karena ada keinginan--hati tidak tulus--, saya langsung berkata: 'Ah, tidak, ini tidak pedas,' padahal pedas. Setelah itu di mobil baru terasa sakit perut. Kalau tidak ada keinginan, langsung sudah bilang: Pedas, dan tidak dicoba."

      Kaum muda juga hati-hati. Dalam hal jodoh, jangan ada keinginan!

      "Sebagai orang tua, ingat! Kalau anak kita bilang: Tidak ada apa-apa, itu berarti sudah ada apa-apa. Semakin kuat bilang: Tidak ada apa-apa, itu berarti semakin ada apa-apa."

      Malam ini, kita mohon hati yang tulus, supaya bisa tegas membedakan pengajaran, nikah, ibadah, jodoh, dan pekerjaan yang benar dan tidak benar. Tidak perlu bertanya lagi, sehingga kita bisa hidup benar, suci, sampai sempurna.

    • Mulutdibaharui menjadi mulut bayi yang hanya menangis.
      Menangis = memujidan menyembahTUHAN dengan hancur hati untuk mengakui segala kekurangan, kelemahan, dosa-dosa, dan ketidakberdayaan kita.

      Kalau sudah bisa menangis kepada TUHAN--kita bagaikan mengulurkan tangan TUHAN--maka TUHAN juga mengulurkan tangan-Nya untuk memeluk kita.

      Posisikita bagaikan bayi yang berada dalam pelukan/gendongan tangan kasih TUHAN; dalam naungan TUHAN.

      Mazmur 8: 3-6
      8:3 Dari
      mulut bayi-bayidan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
      8:4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:
      8:5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
      8:6 Namun
      Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.

      Kalau bayi berada dalam gendongan; pelukan TUHAN, artinya TUHAN tidak pernah melupakan, tetapi Ia selalu mengingat, mempedulikan, dan mengindahkan kita, dan kita selalu mengingat TUHAN--seperti bayi dan ibunya.

      Hasilnya:

      1. Hasil pertama: 'telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu'= kita mendapat kekuatanTUHAN untuk mengalahkan musuh-musuh, artinya menyelesaikan masalah-masalah dan pencobaan yang sudah mustahil--seperti bayi Musa di tangan puteri Firaun, seharusnya mati, tetapi karena Musa menangis, ia bisa selamat.

        Mungkin malam ini kita dalam keadaan antara mati dan hidup--penyakit, ekonomi--mari menangis, biar TUHAN yang memberikan jalan keluar bagi kita.

      2. Hasil kedua: 'Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu' => ini menunjuk pada kuasa penciptaan TUHAN.
        Artinya, kita mengalami kuasa penciptaandari yang tidak ada menjadi ada; mustahil menjadi tidak mustahil; semua menjadi berhasil dan indah pada waktunya. Tadinya bumi ini campur baur, gelap, dan kosong, tetapi begitu diciptakan, semua menjadi indah.

      3. Hasil ketiga: (ayat 6) 'Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah'= kita mengalami kuasa pembaharuansehingga kita bisa menjadi sama mulia seperti Dia.
        Jika Dia datang kembali kedua kali, kita mendapat mahkota kemuliaan dan kehormatan untuk diangkat dan bisa duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selama-lamanya. Ini adalah puncak naungan.

Inilah orang asing--putus hubungan dengan dunia--, yaitu

  1. Jangan bersahabat dengan dunia--menjadi setia dan baik--sehingga ada naungan pemeliharaan dan kebahagiaan.
  2. Tidak mengasihi dunia--taat dengar-dengaran, dan tergembala  dengan benar dan baik--sehingga ada naungan yang berkelimpahan--bisa selalu mengucap syukur.
  3. Tidak mau serupa dengan dunia--hati tulus dan mulut hanya menangis. Kita digendong/dipeluk TUHAN. TUHAN selalu mengingat kita dan kita selalu mengingat Dia. 
    Kita hanya seperti bayi--tidak bisa apa-apa, tidak berdaya, tidak hebat--tetapi ada waktunya TUHAN yang bekerja bagi hidup kita.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 01 Mei 2016 (Minggu Pagi)
    ... Gembala harus mendapat pembukaan rahasia firman Allah firman pengajaran yang benar. Gembala harus membuka pintu hati dan pintu mulut selebar-lebarnya untuk menyampaikan pembukaan rahasia firman Allah secara terus terang dan berulang-ulang tidak boleh ada yang disembunyikan. Korintus - Hai orang Korintus Kami telah berbicara terus terang kepada kamu hati kami ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014 (Minggu Sore)
    ... akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah. ayat sidang jemaat memiliki banyak kelebihan tetapi ada celanya yaitu KEHILANGAN KASIH MULA-MULA. Biar hebat tetapi kalau ada celanya akan tertinggal saat Yesus datang kembali dan tidak ada artinya. Oleh sebab itu perlu penyucian yang terakhir sampai sempurna ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 05 Juli 2015 (Selasa Pagi)
    ... Tetapi tidak seorangpun yang tidak bersunat boleh memakannya. Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu. Seluruh orang Israel berbuat demikian seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa dan Harun demikianlah diperbuat mereka. Dan tepat pada hari itu juga TUHAN membawa orang ...
  • Ibadah Doa Malang, 31 Oktober 2017 (Selasa Sore)
    ... seperti keadaan Israel di Rafidim. nbsp Keluaran Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai dengan titah TUHAN lalu berkemahlah mereka di Rafidim tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu. Rafidim adalah tempat perhentian tetapi tidak ada air artinya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 November 2015 (Minggu Sore)
    ... kita hadapi. Tetap hidup dalam kebenaran apapun yang sedang kita hadapi. Ada yang saat menghadapi pencobaan lalu tidak benar lagi. Tidak punya uang lalu korupsi. Ini tidak punya iman lagi sudah goyah dan roboh. Iman adalah kebenaran. Saat menghadapi keuntungan kita seringkali tidak benar. Tadi dalam kesaksian sampai pun mengendarai sepeda motor ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 September 2019 (Selasa Sore)
    ... turunlah sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya. Lagi firman TUHAN kepada Musa Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk. Pada saat Israel keluar dari Mesir maka bangsa Israel telah rusak lakunya karena keras hati dan keras kepala. Sehingga mereka menyembah ...
  • Ibadah Kunjungan di Medan IV, 30 Januari 2020 (Kamis Pagi)
    ... Dia Tuannya bagaimana mungkin Ia anaknya pula . Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya. Dua kali pertanyaan tentang Yesus Mesias Anak siapakah Mesias Orang Farisi bisa menjawab bahwa Yesus adalah Anak Daud. Sebab orang Farisi memiliki pandangan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Oktober 2015 (Minggu Sore)
    ... dan baptisan Roh Kudus menunjuk pada masuk halaman Tabernakel. Manusia daging yang berdosa berada di luar sorga dan binasa selamanya. Tetapi mari Lewat proses yang pertama kita masuk halaman kerajaan sorga. PERCAYA IMAN kepada Yesus lewat mendengarkan firman Kristus--firman yang diurapi Roh Kudus. Langkah-langkahnya mendengar firman dengan sungguh-sungguh dalam urapan Roh Kudus mengerti ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Juni 2014 (Senin Sore)
    ... tangan kananmu. Kegunaan tangan yang pertama untuk memberi. Tangan kanan mati tidak bisa memberi pada Tuhan dan sesama yang membutuhkan kikir . Karena tidak bisa memberi kehidupan itu justru mengambil milik Tuhan dan sesama serakah . Korintus . pencuri orang kikir pemabuk pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Kalau dibiarkan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Agustus 2009 (Minggu Sore)
    ... keubahan hidup itu adalah seperti Yesus sebagai Tunas Daud meneladani Yesus sebagai Tunas Daud. macam keubahan hidup atau teladan Yesus sebagai Tunas Daud Yesaya - hidup dalam urapan Roh Kudus. Kalau kita mau bertunas maka kita juga harus hidup dalam urapan Roh Kudus jangan hidup menurut daging. Praktik hidup dalam ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.