Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih melanjutkan ibadah kita ini dengan membahas kitab Wahyu 2 dan juga Wahyu 3 yang di dalam tabernakel ini menunjuk pada tujuh kali percikan darah di depan tabut perjanjian = penyucian terakhir yang TUHAN lakukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir/sidang jemaat akhir jaman supaya tidak bercacat cela seperti Dia/sempurna seperti TUHAN = menjadi Mempelai Wanita.

Ketujuh sidang jemaat dimulai dari yang pertama yaitu:

  1. Sidang jemaat di Efesus => ay 1 - ay 7
  2. Sidang jemaat di Smirna => ay 8 - ay 11
  3. Sidang jemaat di Pergamus => ay 12 - ay 17

Kita masih membaca di dalam kitab Wahyu 2 : 12, 13,
12. Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:
13. Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.

ay 12, YESUS tampil sebagai Imam Besar dengan pedang tajam bermata dua/Firman pengajaran yang benar.

ay 13, ada takhta iblis. untuk memindahkan sidang jemaat Pergamus dari takhta iblis ke Takhta TUHAN/Takhta surga.

Jadi ay 12 dan ay 13 => YESUS tampil sebagai Imam Besar dengan pedang tajam bermata dua/Firman pengajaran yang benar untuk memindahkan sidang jemaat Pergamus dari suasana takhta iblis kepada suasana Takhta surga/Takhta TUHAN.

Apa yang dimaksud dengan Takhta TUHAN/Takhta surga? Wahyu 4 : 9 - 11,
9. Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya
10. maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
11. "ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

Jadi, suasana Takhta TUHAN/Takhta surga adalah suasana penyembahan. Ada kaitan antara pedang Firman/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dengan penyembahan; itu sebabnya TUHAN datang dengan pedang bermata dua untuk membawa kita keluar dari suasana takhta iblis menuju Takhta TUHAN yang bersuasanakan penyembahan. Jadi, kalau tidak ada pedang, maka tidak akan ada penyembahan.

Siapa yang dapat menyembah TUHAN/naik ke Gunung TUHAN? Kita ingat ketika YESUS mengajak tiga orang murid naik ke gunung untuk menyembah.

Mazmur 24 : 3, 4,
3. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
4. Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

Jadi, siapa yang dapat menyembah TUHAN/naik ke gunung TUHAN/naik ke Takhta TUHAN? yaitu kehidupan yang memiliki:

  • hati yang suci
  • perbuatan/tangan yang suci dan
  • mulut yang tidak bersumpah palsu dan juga tidak ada penipuan = mulut yang suci = tidak ada dusta.

Kesucian hanya di dapatkan lewat pekerjaan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua => YESUS tampil dengan pedang yang lebih tajam dari pedang bermata dua = Firman pengajaran yang benar.

Kitab Ibrani 4 : 12 dan dilanjutkan dengan Matius 15 : 19. Kedua ayat ini diterangkan sekaligus bagaimana pekerjaan dari pedang Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Semuanya itu penting, itu sebabnya di dalam rumah TUHAN harus ada pedang. Kita sudah menerima Firman penginjilan sehingga:

  • kita percaya kepada YESUS
  • sudah bertobat dan juga sudah
  • diselamatkan

Agar dapat naik ke gunung TUHAN/ke Takhta TUHAN, harus ada pedang, itu sebabnya YESUS tampil dengan pedang supaya memindahkan kita dari takhta iblis menuju ke Takhta TUHAN = suasana penyembahan. Karena kesucian hanya di dapatkan lewat pekerjaan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

Ibrani 4 : 12, Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita 

Jadi, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Firman pengajaran yang benar menusuk/menyucikan sampai ke dalaman hati kita/pusat dari kehidupan rohani/sumber/gudang dari dosa, ini yang harus disucikan terlebih dahulu.

Matius 15 : 19, Karena dari hati timbul segala (1)pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.

Pikiran jahat = prasangka buruk, pikiran najis
Pembunuhan = kebencian tanpa alasan

Sumpah palsu = dusta

Hujat/menghujat = memfitnah => yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar = memfitnah orang lain sampai nanti menghujat TUHAN/menghujat pengajaran yang benar. Yang pertama orangnya yang difitnah, lama kelamaan pengajarannya yang difitnah. Pengajaran yang benar, ia salahkan sedangkan pengajaran yang salah ia dukung dengan mengatakan pengajaran itu hebat.

nilah pedang Firman ALLAH/Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dan kalau Ibrani 4 : 12 dan Matius 15 : 19 digabung, berarti menyucikan hati kita/pusat kerohanian kita dari tujuh keinginan jahat dan najis.

Kita teringat angka tujuh = tujuh lampu pada pelita emas; tetapi jika hati dikuasai oleh tujuh keinginan jahat dan najis, maka kehidupan itu akan membabi buta/mata gelap sebab pelitanya padam = hidup dalam kegelapan. Hidup dalam kegelapan menghasilkan perbuatan dan perkataan-perkataan najis seperti anjing dan babi/membabi buta.

Tetapi kalau hati disucikan akan lain => Matius 5 : 8. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Jika hati disucikan dari tujuh keinginan jahat dan najis maka kita dapat:

  • melihat Wajah TUHAN
  • hidup dalam terang = dapat menyembah TUHAN

Saat ini, biarlah pedang bekerja terlebih dahulu menyucikan:

  • hati kita
  • perkataan dan perbuatan kita supaya disucikan
  • maka mata kita dapat melihat Wajah TUHAN sehingga kita dapat
  • hidup di dalam terang, tidak membabi buta lagi dan juga kita dapat
  • menyembah TUHAN karena tidak kering lagi; sebab kalau gelap, kita dapat menjadi kering.

Yehezkiel 39 : 29, Aku tidak lagi menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, kalau Aku mencurahkan Roh-Ku ke atas kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Aku tidak lagi menyembunyikan Wajah-Ku terhadap mereka => berarti kita dapat melihat Wajah TUHAN dan TUHAN mencurahkan Roh.Kudus kepada kita kalau saat ini jika hati disucikan, perbuatan/tangan disucikan dan perkataan kita disucikan, maka kita dapat memandang Wajah TUHAN dan juga kita dapat menyembah TUHAN, maka TUHAN akan mencurahkan Roh. Kudus kepada kita.

Sangat penting Roh.Kudus; sehebat apa-pun seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN, jika tanpa Roh.Kudus, maka kehidupan itu:

  • hanya seperti seonggok tanah liat yang mudah retak dan hancur sebab tidak tahan terhadap benturan-benturan
  • sehebat apa-pun hamba TUHAN/pelayan TUHAN, hanya seperti kayu yang rapuh dan juga hancur sebab tidak tahan panas dan dingin
  • tidak dapat memandang Wajah TUHAN dan juga tidak dapat dipandang oleh TUHAN dan ini berarti kehidupan itu betul-betul dikuasai oleh kegelapan dan juga dikuasai oleh setan sehingga menjadi takhta setan. Itu sebabnya kita sangat membutuhkan Roh.Kudus.

Banyak yang menjadi kebutuhan kita, tetapi semuanya sudah tercakup di dalam Roh.Kudus dan kita mohon kepada TUHAN sebab kita membutuhkan Roh.Kudus.

Kegunaan dari Roh.Kudus:

  1. Roma 12 : 11, Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

    Jadi, Roh.Kudus membuat kita menjadi setia dan berkobar-kobar/menyala-nyala dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Kalau seorang hamba TUHAN suci dan juga setia berkobar-kobar, ini bagaikan nyala api.
    Ibrani 1 : 7 => ini ada kaitan dengan takhta, di atas diterangkan jika seorang hamba TUHAN itu suci, kemudian setia berkobar-kobar, maka ia bagaikan nyala api. Ibrani 1 : 7, Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

    Sekali lagi, hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang suci dan setia berkobar- kobar/menyala-nyala dalam melayani TUHAN = pelayan TUHAN bagaikan nyala api dan ini ada kaitannya dengan Takhta TUHAN yang bagaikan nyala api.

    Daniel 7 : 9, Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

    Jadi, jelas, pelayan TUHAN = nyala api. Takhta TUHAN = nyala api, berarti hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang suci, setia dan berkobar-kobar menjadi Takhta TUHAN. Itu sebabnya kita jangan ragu-ragu, kita bukan lagi menjadi takhta iblis tetapi menjadi Takhta TUHAN dan kita betul-betul dipelihara dan diperhatikan oleh TUHAN di tengah krisis yang melanda dunia ini.

    Kerajaan boleh mengalami krisis/krisis sudah melanda rakyat tetapi di sekitar takhta/disekitar raja masih terpelihara. Begitu juga jika kita menjadi Takhta TUHAN/pelayan TUHAN yang suci, setia dan berkobar-kobar, bukan memiliki prinsip "yang penting melayani" kita jangan memiliki prinsip seperti ini sebab akan rugi. Jika kita mau melayani, maka kita harus sungguh-sungguh suci, setia dan berkobar-kobar sehingga ada urapan Roh.Kudus, maka kita akan menjadi Takhta TUHAN dan TUHAN tidak pernah menipu kita = kehidupan itu sangat diperhatikan dan dipelihara oleh TUHAN ditengah krisis dunia, Sang Raja sanggup memelihara kita. Semoga kita dapat mengerti.

    Dan kalau kita menjadi Takhta TUHAN, di mana kita melayani dan ini berarti di mana-pun, kapan-pun, situasi apa-pun kita melayani sebagai Takhta TUHAN, maka sidang jemaat akan tertarik untuk datang dan ditolong oleh TUHAN. Tergantung pada kita, kalau gembala, imam-imam menjadi takhta iblis, maka semua akan lari, tetapi kalau menjadi Takhta TUHAN, itu akan menarik jiwa-jiwa datang dan akan ditolong oleh TUHAN. Semoga kita dapat mengerti dan juga bertanggung jawab yang dimulai di dalam rumah tangga, suami, istri dan anak melayani, suci, setia dan berkobar-kobar sebagai Takhta TUHAN sehingga betul-betul ada pemeliharaan TUHAN dan juga ada kebahagiaan di dalam TUHAN sehingga membuat orang-orang tertarik untuk datang dan tertolong sebab ada kesaksian-kesaksian. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Yesaya 30 : 15, 16.
    15. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: " Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
    16. kamu berkata: Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

    Roh. Kudus membuat kita dapat menjadi diam dan tenang. Inilah suasana urapan Roh.Kudus. di atas tadi dikatakan bahwa Roh. Kudus membuat kita menjadi setia dan berkobar-kobar.

    Diam = banyak memeriksa diri atau mengoreksi diri dan kalau ditemukan kesalahan, maka kita harus mengaku kepada TUHAN dan sesama (?), jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi = bertobat.
    Tenang = menguasai diri supaya tidak berharap kepada yang lain, sehingga kita dapat berdoa = percaya dan hanya berharap kepada TUHAN => 1 Petrus 4 : 7, Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

    Jadi tenang = menguasai diri supaya tidak berharap kepada yang lain. Seringkali berharap kepada manusia/orang sampai lama kelamaan berharap pada setan; kapan? Sebab saya tidak pergi kedukun-dukun atau ahli sihir? Kalau kita menghadapi suatu masalah/tidak memiliki uang padahal kita harus membayar spp, kemudian kita korupsi => ini melawan Firman. Melakukan korupsi = mengambil jalan sendiri = berharap pada setan. Kalau tetap berharap pada TUHAN, kita tidak akan melakukan korupsi, sekali-pun tidak membayar spp, tetapi tetap tidak melakukan korupsi dan TUHAN Yang akan menolong. Jika melakukan korupsi sehingga dapat membayar spp = berharap pada setan sekali-pun tidak pergi ke dukun = melawan Firman. Mari!! Menguasai diri supaya tidak berharap kepada yang lain tetapi kita tetap berharap pada TUHAN sehingga kita dapat berdoa kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.

    Jika kita dapat berdoa kepada TUHAN, maka kita dapat menjadi rumah doa. Jadi, Roh.Kudus ini membuat kita menjadi diam dan tenang sehingga kita menjadi rumah doa. Saat kita menghadapi gelombang di tengah laut => waktu perahu murid-murid ditimbus oleh angin dan gelombang, YESUS tidur. Murid-murid berharap pada yang lain seperti kepandaian, pengalaman, mereka pandai kalau soal gelombang, tetapi mereka gagal sehingga mereka membangunkan YESUS dan YESUS bangun tetapi IA hanya berkata 'diam, tenang', maka semuanya menjadi selesai.

    YESUS bangun = bangkit. Tidur = mati. Kuasa kebangkitan TUHAN sanggup untuk menyelesaikan/meneduhkan laut yang bergelora = menyelesaikan semua masalah yang sudah mustahil. Itu sebabnya jika kita menghadapi masalah-masalah, kita harus diam dan tenang (jangan kesana kemari) sehingga kita dapat berdoa dan menjadi rumah doa dan kita akan mengalami kuasa kebangkitan TUHAN untuk meneduhkan gelombang lautan = menyelesaikan semua masalah yang mustahil. Semoga kita dapat mengerti.

    Yesaya 30 : 15, 16,
    15. ( bagian akhir) Tetapi kamu enggan
    16. kamu berkata: Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

    Seringkali kita enggan sebab kita mau naik kuda/mau mengandalkan kuda. Kuda itu menunjuk:


    1. kekuatan daging
    2. kecepatan daging.


    Ini seringkali kami sebagai hamba TUHAN memiliki target => kami tahun ini memiliki target harus begini, harus ini dan pada akhirnya menghalalkan segala cara dengan menaiki kuda. Inilah seringkali kita menginginkan yang cepat/yang instan tetapi cepat yang salah sebab berharap pada kuda dengan kekuatan dan kecepatan daging dan seringkali gagal total sebab pengejarmu/musuh-musuhmu lebih cepat.

    Itu sebabnya, mari! Kalau rumah doa = percaya dan berharap pada TUHAN itu tidak menggunakan kuda tetapi menggunakan kesabaran; kalau kita belum ditolong, kita harus bersabar, jangan menggunakan kuda/kekuatan dan kecepatan daging sehingga kita menghalalkan segala cara dan akan gagal total. Tetapi kalau kita menjadi rumah doa, maka kita akan mengandalkan kesabaran.

    Yohanes 7 : 6, Maka jawab Yesus kepada mereka:"Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.

    Kalau TUHAN belum menolong kita, maka sebagai rumah doa, kita harus bersabar = melatih kesabaran/dilatih kesabaran oleh TUHAN = diberi tabiat kesabaran dan penyerahan sepenuh kepada TUHAN = percaya dan berharap sepenuh hanya kepada TUHAN saja, maka waktu TUHAN akan datang untuk menyelesaikan semua masalah. Kita jangan memakai cara dunia/memakai cara diluar Firman = berharap pada setan. Jangan!! Tetapi kita hanya berharap TUHAN/rumah doa.

    Seperti murid-murid yang ditunggu oleh TUHAN ketika kapal ditimbus oleh angin gelombang, TUHAN hanya menunggu/TUHAN tidur. Sampai mereka sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi dan terakhir mereka berseru 'TUHAN tolong' sebab murid-murid sudah tidak dapat berharap kepada siapa-pun juga. Barulah TUHAN berseru 'diam, tenang' dan selesailah semuanya. Semoga kita dapat mengerti.

    Mari!! Bersabar, sekali-pun mata kita melihat bahwa semakin bergelombang dan semakin tenggelam, kita harus tetap tenang dan bersabar = percaya dan berharap kepada TUHAN dan TUHAN menyelesaikan semuanya.


  3. Titus 3 : 5, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat -Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh.Kudus.

    Roh. Kudus mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia yang rohani seperti YESUS = mujizat yang terbesar/mujizat rohani. Orang yang dikuasai oleh Roh.Kudus akan berseru 'ya Abba, ya Bapa' =


    1. taat dengar-dengaran apa-pun risiko yang kita hadapi
    2. taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.


    Inilah mujizat yang terbesar.

    Saya selalu memberi contoh Abraham untuk menyerahkan anaknya => inilah mujizat kalau Abraham dapat melakukannya, kalau tidak, ia akan mengamuk karena harus menyembelih anaknya. Tetapi kalau ada Roh. Kudus, maka dapat taat sampai daging tidak bersuara lagi. Dan! Mujizat secara jasmani juga terjadi, tiba-tiba ada domba => darimana domba itu, dari tidak ada menjadi ada.

    Mari kita taat, sebab itu merupakan mujizat yang terbesar dan akan diikuti dengan mujizat-mujizat secara jasmani yang tidak ada menjadi ada dan juga yang mustahil menjadi tidak mustahil. Sampai mujizat yang terakhir jika YESUS datang kembali kedua kali, maka mujizat terakhir adalah kita diubahkan menjadi sama mulia seperti Dia = sempurna seperti Dia = menjadi Mempelai Wanita yang layak untuk menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali di awan-awan yang permai.

Mari!!

  1. YESUS datang dengan pedang untuk terlebih dahulu menyucikan hati, perbuatan kita sampai kita dapat memandang Wajah-Nya dan menyembah Dia. Hidup kita jangan membabi buta saat kita bekerja, bersekolah dan juga di dalam rumah tangga = menjadi mata gelap sebab itu merupakan takhta setan. Membabi buta seperti anjing dan babi. Tetapi, mari! Terang! Sehingga mata dapat memandang Wajah YESUS = hidup dalam terang sehingga Roh Kudus akan dicurahkan. Jika tanpa Roh.Kudus, maka hidup kita akan membabi buta; tetapi kalau ada Roh.Kudus maka kita dapat menjadi suci dan setia berkobar-kobar menjadi Takhta TUHAN = ada perhatian dan pemeliharaan TUHAN dan kita dapat menjadi kesaksian bagi orang lain.


  2. Kita menjadi rumah doa sehingga kita dapat berdoa dan akan ditolong oleh TUHAN tepat pada waktu-Nya dan
  3. Kita akan dibaharui oleh TUHAN sehingga mujizat terjadi oleh kuasa Roh.Kudus sampai kita menjadi sempurna dan layak untuk menyambut TUHAN dan kita benar-benar masuk dan duduk bersanding di Takhta surga bersama - sama dengan Dia untuk selama-lamanya.

TUHAN memberkati.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 11 Juni 2017 (Minggu Siang)
    ... memelihara minyak urapan Roh Kudus Mazmur . Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi. Ini tentang Yesus--tanduk bagi Daud. Kalau kita diurapi maka pelita bisa tetap menyala. Kita harus hidup dalam urapan Roh Kudus memelihara minyak urapan Roh Kudus supaya pelita ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Desember 2012 (Minggu Pagi)
    ... Yesus Kristus. Matius menunjuk pada shekinah glory atau sinar kemuliaan. Di balik pengalaman kematian pasti ada pengalaman kebangkitan dan kemuliaan bersama Yesus. Matius - tentang kebangkitan Yesus. Matius - Setelah hari Sabat lewat menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain menengok kubur itu. Maka ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 Juli 2009 (Selasa Sore)
    ... Tuhan tetapi tidak memuaskan Tuhan tidak berkenan kepada Tuhan. Akibatnya adalah kering rohaninya hidup dalam kutukan sampai kebinasaan. Mengapa pohon ara sudah berdaun tetapi tidak berbuah Sebab tertanam di pinggir jalan tidak tergembala artinya beredar-edar tidak tekun dalam penggembalaan tidak taat tidak dengar-dengaran pada suara gembala lebih banyak mendengar suara asing. Seharusnya ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 Februari 2016 (Sabtu Sore)
    ... Yesus dalam kemuliaan-Nya dan kedua orang yang berdiri di dekat-Nya itu. Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus Petrus berkata kepada-Nya Guru betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah satu untuk Engkau satu untuk Musa dan satu untuk Elia. Tetapi Petrus tidak tahu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 Februari 2019 (Minggu Siang)
    ... apa saja akan menjadi sia-sia dan binasa selamanya. Yang menyelamatkan kita bukan perbuatan baik tetapi darah Yesus karena kita sudah manusia berdosa. Bangsa kafir mutlak memiliki meterai darah Yesus di dahi. Proses menerima meterai darah Yesus kita belajar dari alat mezbah korban bakaran--dulu binatang korban yang dibakar sekarang Yesus yang mati ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 September 2022 (Kamis Sore)
    ... yang akan membawa kita pada kebenaran dan kesucian. Kita pasti hidup terpelihara dalam menghadapi keadaan apapun menghadapi siapapun termasuk antikris yang akan berkuasa sepenuhnya di bumi selama tahun. Kita tidak akan menyembah antikris. Kita tetap menyembah Tuhan. Jadi pada akhir zaman ini saat kita menghadapi kesulitan adalah saat paling tepat untuk ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 November 2017 (Minggu Pagi)
    ... pembesar-pembesar serta perwira-perwira dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia yang duduk di atas takhta dan terhadap ...
  • Ibadah Persekutuan Jakarta I, 09 Agustus 2016 (Selasa Sore)
    ... haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. . Barangsiapa menang ia akan memperoleh semuanya ini dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku. . Tetapi orang-orang penakut orang-orang yang tidak percaya orang-orang keji orang-orang pembunuh orang-orang sundal tukang-tukang sihir penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta mereka ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 April 2017 (Sabtu Sore)
    ... teratur tetapi kosong. Artinya kehidupan yang sudah ditebus oleh darah Yesus sehingga terlepas dari roh jahat dan roh najis tetapi kosong dari ibadah pelayanan kepada Tuhan. Rumah yang bersih tersapu dan rapi teratur. Bersih tersapu artinya disucikan oleh firman Allah Meja Roti Sajian . Rapi teratur artinya diurapi oleh Roh Kudus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 April 2019 (Rabu Sore)
    ... kepala mereka ada sesuatu yang menyerupai mahkota emas' mahkota ada kaitan dengan takhta kepala menunjuk pada pikiran. Artinya dosa bertakhta di pikiran sama dengan menguasai pikiran manusia termasuk hamba pelayan Tuhan. Yang kedua 'muka mereka sama seperti muka manusia' muka menunjuk pada hati. Kalau hati takut wajahnya pucat hati marah wajahnya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.