Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Bersamaan dengan penataran imam dan calon imam I

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 7: 17
7:17. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Kita belajar tentang aktivitas Tuhan di takhta sorgayaitu:

  1. Ayat 15b-16: membentangkan kemah-Nya; sama dengan mengembangkan sayap-Nya atas hidup kita; naungan sayap Tuhan atas kehidupan kita mulai sekarang sampai naungan kekal di takhta sorga (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Juni 2018sampai Ibadah Doa Surabaya, 06 Juli 2018).

  2. Ayat 17: Tuhan tampil sebagai Gembala yang baik untuk menggembalakan dan menuntun kita ke mata air kehidupan/sungai air kehidupan, itulah takhta kerajaan sorga yang kekal selamanya (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Juli 2018sampai Ibadah Doa Surabaya, 10 Agustus 2018).

    Mulai sekarang Gembala Agung menggembalakan menuntun kita sampai ke mata air kehidupan di takhta sorga. Penting untuk berada dalam penggembalaan.
    Gembala dan domba harus ada di kandang penggembalaan--gembala memberitakan firman, dan domba-domba makan--; sungguh-sungguh kita dituntun ke takhta sorga, tempat penggembalaan terakhir.

  3. Ayat 17: 'Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka'= Tuhan menghapus air mata kita, mulai dari sekarang sampai nanti segala air mata dihapuskan, berarti kita sudah berada di takhta sorga, bahagia selamanya bersama dengan Dia.

AD. 3
Mazmur 126: 5-6
126:5.Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
126:6.Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

Secara positif, air mata ini untuk penaburan benih firman. Untuk makan firman memang harus mencucurkan air mata. Ini yang akan dihapus. Sekarang kita susah payah untuk mengumpulkan firman, tetapi nanti akan dihapus oleh Tuhan.

Tuhan menghapus air mata kita terutama air mata karena aktivitas penaburan benih firman Allah/aktivitas makan firman Allah.
Banyak cucuran air mata untuk makan firman--mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman Allah. Bayangkan, seperti Abraham harus menyembelih anaknya yang sudah ditunggu selama dua puluh lima tahun. Tentu dengan cucuran air mata; itulah penaburan benih firman Allah/makan firman--mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman. Tetapi air mata ini akan dihapus oleh Tuhan, dan diganti dengan sorak sorai.

Minggu ini merupakan penataran imam dan calon imam. Untuk bekerja di ladang Tuhan--melayani Tuhan--harus dimulai dengan makan firman--penaburan benih. Kalau tidak makan lalu disuruh kerja, bagaimana?
Banyak pelayan Tuhan termasuk gembala yang berhenti melayani karena tidak makan. Kalau tidak makan, akan jatuh pingsan. Harus makan firman--mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman.

Tujuanpenaburan firman adalah menghasilkan buah-buah rohaniyang dipersembahkan kepada Tuhan.
Melayani dan sebagainya, harus merupakan buah rohani, bukan memakai ukuran kita yang tidak bernilai rohani. Karena itu aktivitas apapun harus dikaitkan dengan penaburan benih firman.

Mengapa demikian?

  1. Kalau tidak berbuah rohani, kita akan menjadi sama seperti pohon ara di pinggir jalan yang tidak berbuahsehingga dikutuk oleh Tuhan--letih lesu, beban berat, susah payah, pahit getir, tidak ada kepuasan, kalau dibiarkan akan binasa selamanya.

    Pohon ara berdaun lebat--ada aktivitas--, baik, tetapi kalau tidak berbuah rohani, akan dikutuk oleh Tuhan.
    Nilainya ada pada buah rohani. Karena itu harus disertai dengan penaburan benih firman. Tidak bisa dilepaskan dari penaburan benih firman. Tidak bisa kita melayani seenak kita sendiri.

  2. Efesus 5: 9
    5:9.karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

    Yang kedua: kalau berbuah rohani (buah terang), maka kita bisa menjadi terangnya Tuhan, mulai dari terang dalam rumah tangga, kemudian di depan semua orang, sampai menjadi terang dunia (sempurna seperti Yesus)--buah kesempurnaan/buah mempelaiyang dipersembahkan kepada Tuhan, dan siap untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.

    Buah rohani:

    1. Kebenaran (hidup benar).
    2. Keadilan (tidak memihak siapapun kecuali Tuhan/pengajaran yang benar).
    3. Kebaikan (tidak berbuat jahat, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan).

    Karena itu harus ada penaburan benih. Kalau tidak ada penaburan benih, tidak akan bisa berbuah--seperti pohon ara yang hanya berdaun.

    Kaitkan pelayanan, nikah dan semuanya dengan penaburan benih, supaya ada buah terang.

Kita harus memperhatikan dua hal, supaya penaburan benih firman bisa menghasilkan buah rohani:

  1. Benihnya harus benar--tidak boleh dicampur--yaitu firman pengajaran yang benar.
    Imamat 19: 19
    19:19.Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

    Tidak boleh dua jenis benih, tetapi hanya satu benih, yaitu:

    • Benih firman penginjilan yang benar, karena ada yang tidak benar: mengajarkan kalau tidak perlu bertobat; sekali percaya Yesus sudah selamat, biarpun merampok bank ditembak mati tetap selamat. Ada juga ajaran tentang baptisan air yang tidak sesuai dengan alkitab--ada penyesatan. Apalagi baptisan roh, sampai rebah dan telentang, itu sebenarnya roh daging, bukan Roh Kudus. Hati-hati!

      Firman penginjilan yang benar untuk menyelamatkankita--mengajak kita untuk percaya Yesus, bertobat, dan baptisan air. Setelah itu ditingkatkan pada yang kedua.

    • Benih firman pengajaran yang benar/kabar mempelai, untuk menyempurnakankita.

    Mau selamat dan sempurna, bergantung pada benihnya; bergantung pada hamba Tuhan. Doakan seorang gembala supaya bisa menaburkan benih yang benar, karena di sini yang menentukan nasib kita.

    Pilih benih yang benar! Kalau tidak benar, biarpun di sini, jangan datang. Harus yang benar!

  2. Tanahnya= tanah hati.
    Untuk penaburan benih--menentukan benih--saja sudah banyak cucuran air mata--kita dihujat, terserah, yang penting sesuai dengan alkitab, bukan sok benar. Yesuspun juga dihujat: Engkau kerasukan setan.Tidak masalah, yang penting benar. tuhan tolong kita semua.

    Ada empat macam tanah hati:

    • Markus 4: 4, 15
      4:4.Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
      4:15.Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firmanyang baru ditaburkan di dalam mereka.

      'mengambil firmanyang baru ditaburkan di dalam mereka'= jangankan berbuah, tumbuhpun tidak sempat.

      Yang pertama: tanah hati di pinggir jalan.
      Artinya:

      1. Kehidupan yang mengembara/jalan-jalan--seperti pohon ara di pinggir jalan, bukan ditanam di kebun anggur--; tidak tergembala, sehingga terjadi pencampuran benih firman yang tidak sama karena mendengar sana sini--dua benih saja sudah najis, dan nanti pasti memilih yang salah.

        Kalau benihnya sama, namanya fellowship, dan lebih kuat lagi kebenarannya, tetapi kalau tidak sama, itu pencampuran, bukan suci, tetapi hidup itu bertambah najis.

      2. Hati dan pikirannya jalan-jalan saat mendengar firman pengajaran yang benar--tidak konsentrasi saat mendengar firman Allah.
        Banyak gangguan, Tuhan tolong kita. Harus konsentrasi!

      3. Mendengar firman dengan jalan pikiran/logika sendiri, bukan iman, sehingga menolak firman Allah yang mustahil bagi kita.
        Murid-murid semalaman tidak menangkap ikan, lalu siang hari Tuhan perintahkan untuk menebarkan jala. Mana bisa? Tidak mungkin, kalau menggunakan jalan pikiran sendiri.

        Nikodemus adalah seorang guru agama--pandai soal agama--, tetapi begitu Yesus bicara soal baptisan air: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah,ia bingung dan memakai jalan pikiran sendiri: Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?

        Logika manusia memang kalah dengan hikmat sorga, sepandai apapun ia.
        Salah satu contoh hikmat sorga: Yesus mati di salib untuk menyelamatkan manusia; Musa disembunyikan selama tiga bulan, tetapi hikmat dari Tuhan, akhirnya ia dibuang ke sungai Nil. Tidak masuk akal, tetapi itulah hikmat sorga.

        Hikmat sorga harus diterima dengan iman. Iman lebih tinggi dari logika/kepandaian. Kalau iman menerima, kepandaian/logika juga akan menerima.

      Akibatkalau tanah hati di pinggir jalan: tidak mengerti firman, tidak percaya firman, apalagi berbuah. Ini sama dengan benih firman yang ditaburkan dimakan burung--setan--sehingga tidak bertumbuh dan berbuah; tidak selamat tetapi binasa selamanya.

    • Markus 4: 5-6, 16-17
      4:5.Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
      4:6.Tetapi sesudah matahari terbit, layulah iadan menjadi kering karena tidak berakar.
      4:16. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira,
      4:17. tetapi mereka
      tidak berakardan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.

      'segera tumbuh, karena tanahnya tipis; menjadi kering karena tidak berakar'= bisa bertumbuh tetapi tidak ada akarnya; kalau matahari menyinari, ia akan kering.
      'segera menerimanya dengan gembira'= senang kalau cocok dengan daging, kalau dosanya yang ditunjuk, ia marah.

      Yang kedua: tanah hati berbatu= hati yang keras--mengganggu pertumbuhan.
      Artinya:

      1. Mendengar firman dengan emosi, bukan iman.
        Kami hamba Tuhan sering begitu: Yesus naik ke Golgota, begitu luar biasa saudara, mahkota duri-Nya menusuk.Banyak jemaat yang menangis--emosi.
        Ada lagi: Wah, ada orang berkorban, langsung dapat mobil.
        Hanya emosinya yang dibangkitkan, bukan iman.
        Akar firman di hati adalah iman, tetapi ini emosinya.

        Mendengar firman Tuhan dengan emosi bisa terjadi karena hamba Tuhannya membangkitkan emosi.

      2. Hatinya menggebu-gebu saat mendengar firman yang cocok bagi dagingnya, tetapi marah; kesal/kecewa saat tidak cocok bagi dagingnya, terutama firman pengajaran yang keras, yang menyucikan dan menunjukkan dosa-dosanya, sehingga firman Allah tidak menjadi iman; tidak berakar di hati.

        Kalau mendengar dengan sungguh-sungguh, mengerti, dan yakin, firman akan berakar di hati.

      Kalau tanah hatinya berbatu, akibatnya: murtad saat menghadapi pencobaan, gugur dari iman, dan meninggalkan Yesus/ibadah pelayanan.
      Saat sakit jadi sembuh: Yesus luar biasa.Tetapi saat sakit lalu meninggal: Percuma apa yang aku lakukan selama ini.Sudah murtad, karena bukan iman tetapi emosi--yang cocok bagi daging: Menurut saya begini. Tetapi menurut Tuhan: Tidak.Iman yang bisa menerima ini.

      Seperti Yesus, kalau menurut daging: Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku.Memang betul karena Dia tidak berdosa, malah berbuat baik dan membangkitkan orang mati. Dihukum saja tidak boleh, apalagi disalib. Salib adalah hukuman yang paling tinggi. Bukit Golgota adalah tempat penjahat 'kelas kakap'; orang-orang yang sudah tidak bisa ditolerir lagi kejahatannya.
      Tetapi imannya Yesus: Tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.Akhirnya Yesus memang mati terkutuk, tetapi di balik itu ada kemuliaan--iman mampu menembusi sampai jauh, bukan untuk sekarang saja. Kalau emosi, hanya untuk sekarang: Tidak sembuh? Percuma.

      "Ada satu orang aktivis di kaum muda, saya sedih juga mendengarnya. Dia sudah bersekolah lagi, lalu pulang, dia berkata: 'Apa yang kita lakukan ini--maksudnya soal ibadah--sudah benar?' Saya sedih, mentang-mentang dia sudah pintar dan hebat. Hati-hati! Ternyata dia hanya melihat luarnya saja--emosi. Kemudian mungkin ada sedikit kekecewaan, ia berkata: Apa sudah benar? Nanti banyak yang murtad semacam ini. Tuhan tolong kita. Kami hamba Tuhan yang salah karena membangkitkan emosi, bukan iman. Mau berkorban, emosinya yang dibakar."

      Mari, pakai iman--sampai firman menjadi iman--, jangan dengan emosi!

    • Markus 4: 7, 18-19
      4:7.Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.
      4:18.Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu,
      4:19.lalu kekuatirandunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginanakan hal yang lain masuklah menghimpit firman itusehingga tidak berbuah.

      Ayat 7= sempat tumbuh tetapi tidak berbuah.

      Yang ketiga: tanah hati bersemak duri= hati yang penuh keinginan daging dan kekuatiran, sehingga tidak bisa taat dengar-dengaran pada firman Allah--mengganggu pembuahan.

      Ia sudah mendengar, mengerti, dan percaya firman, tetapi saat mau praktik terjadi dua hal:

      1. Ia menjadi kuatir: Nanti kalausaya sungguh-sungguh ikuti firman, saya tidak bisa bayar pegawai; nanti kalausaya jual barang asli, tetangga jual barang palsu harganya miring, barangku tidak laku; nanti kalauaku tidak menyontek, aku tidak lulus; dan sebagainya.
        Istilah 'nanti kalau' berarti sudah kuatir, sehingga tidak bisa praktik firman.

      2. Ada keinginan sendiri: Aku maunya ini,padahal firman: Itu.Tidak bisa.
        Keinginan Yesus adalah tidak disalib karena Ia tidak bersalah, tetapi keinginan firman Ia harus disalib. Ikut mana? Kalau tanah hati semak duri, tidak akan mau disalib.

      Inilah yang membuat tidak bisa praktik firman. Hati-hati dengan istilah 'nanti kalau'! 'Nanti kalau' harus diganti menjadi 'kalau saya praktik firman, pasti ditolong'.
      Hati-hati dengan kekuatiran dan keinginan! Kaum muda, hati-hati soal perjodohan. Dari kecil sampai remaja muda tetap dalam firman, baik, tetapi saat mau berbuah, berhenti gara-gara kuatir soal perjodohan--mengganggu pembuahan. Hati-hati! Semua ukurannya adalah firman, bukan diri sendiri atau mata.

      Lot menggunakan ukuran mata karena penuh keinginan. Karena dombanya Lot dan Abraham terlalu banyak sehingga gembala-gembala mereka bertengkar, maka Abraham berkata kepada Lot: Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri. Seharusnya Lot: Jangan, pak, aku ikut bapak saja, aku terserah. Tetapi karena ada keinginan, Lot melihat Sodom Gomora seperti taman sorga--pandangan jasmani--, padahal di bawahnya ada api. Untung ia masih selamat.
      Sungguh-sungguh!

      Ukur semua dengan firman!Karena itu mau melayani, makan firman dulu, kalau tidak, tidak bisa. Kami hamba Tuhan berkhotbah terus tetapi tidak makan, lama-lama akan pingsan; tidak mau berkhotbah lagi. Harus makan!

      Akibattanah hati bersemak duri: tidak berbuah matang, berarti masih sekam--dalam cerita ini, benih yang ditaburkan adalah benih gandum/padi.
      Banyak kristen sekam--hanya kulit. Artinya hanya puas dengan perkara luar; beribadah melayani hanya untuk mencari perkara jasmani, sehingga hidupnya tidak berubah--tidak berbuah matang.

      Kami hamba Tuhan sering salah, yaitu menarik anak-anak Tuhan datang beribadah melayani hanya untuk mendapatkan perkara jasmani: Kita diberkati.Salah! Itu hanya membentuk kristen sekam, tidak mau diisi firman, memang dapat yang jasmani tetapi nanti akan dibakar.

      Jangan sampai tidak mengutamakan firman! Saat-saat pemberitaan firman adalah saat-saat pengisian. Kalau kita diberkati--kulit--tidak salah, tetapi pada padi, untuk apa kulit itu? Untuk diisi firman dan perjamuan suci. Itulah isi dari butir-butir pagi yaitu firman pengajaran dan perjamuan suci. Ibadah pendalaman alkitab sungguh-sungguh tepat untuk pengisian sekam menjadi buah gandum yang matang.

      2 Timotius 3: 1-5
      3:1.Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
      3:2.Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1)dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3)dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6)dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
      3:3.tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
      3:4.suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18).
      3:5.Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

      'mencintai dirinya sendiri'= egois.
      'tidak mempedulikan agama'= tidak mempedulikan agama, malah belajar agama lain. Jelas salah! Untuk apa? Itu bukan toleransi. Toleransi artinya orang beribadah menurut caranya sendiri, silakan, bukan kita mempelajari agama lain. Iman tidak bisa dicampur-campur, nanti benihnya bercampur lagi.
      'lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah'= tidak taat.

      'Secara lahiriahmereka menjalankan ibadah mereka'= kristen sekam; beribadah secara luar saja hanya untuk mencari berkat jasmani.
      'mereka memungkiri kekuatannya'= kekuatan ibadah/hikmat dari sorga adalah pedang firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus/salib. Ini yang ditolak. Ibadah cari yang enak-enak.

      Pedang dan salib tidak bisa dipisahkan. Kalau ada pedang pasti ada salib--sakit bagi daging. Begitu juga sebaliknya. Ini kekuatan ibadah supaya kita bisa diisi menjadi buah yang matang--menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Yesus.

      Kalau menolak kuasa ibadah--firman dan kurban Kristus/salib--, berarti ia tetap mempertahankan manusia daging dengan delapan belas sifat tabiat daging--dicap 666; menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan; sama seperti perempuan bungkuk delapan belas tahun di Bait Allah.

      Sudah berada di Bait Allah, hati-hati! Orang di luar Yesus, tidak selamat, karena ada penginjilan untuk membawa mereka percaya Yesus, bertobat, dan baptisan air. Sudah selamat, lalu beribadah--masuk di dalam. Tetapi di dalam diganggu lagi sampai bungkuk delapan belas tahun--jadi sama dengan antikris. Tidak ada artinya.

      Karena itu setelah masuk di dalam, nomor satu kita berdoa untuk penaburan benih: Saya harus makan firman, saya sudah diberkati Tuhan--kesehatan, belum punya mobil bisa jalan kaki--, sekam harus diisi supaya tidak dibakar.Kulit bukan untuk dibanggakan tetapi diisi terutama dengan firman dan kurban Kristus, sehingga kita bisa berubah--berbuah matang--; kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Dia.

      Kalau kita hanya membanggakan sekam, bahaya, arahnya ke antikris. Jangan! Padi semakin diisi akan semakin tunduk; semakin takut akan Tuhan; semakin diberkati semakin tunduk. Itu bukti kalau kita diubahkan oleh Tuhan. Tuhan tolong kita semua.

      Sungguh-sungguh! Doakan saya sebagai gembala supaya diberi kekuatan untuk mengutamakan firman dan salib untuk bisa berbuah.
      Yang sudah beribadah saja masih harus waspada--bisa-bisa tetap menjadi sekam dan dicap 666--, apalagi yang tidak mau beribadah.

      Mari, biar ini mendorong kita untuk sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan.

    • Markus 4: 8, 20
      4:8.Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat."
      4:20.Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."

      Yang keempat: tanah hati yang baik= hati nurani yang baik.

      Sejak zaman Nuh hati manusia cenderung jahat, dan hanya delapan orang yang hatinya baik.
      Kita dilahirkan ibu kita hanya memiliki hati nurani yang jahat biarpun ibunya hebat--hanya berbuat dosa. Tetapi lewat baptisan air--satu-satunya jalan--, kita bisa mendapatkan hati nurani yang baik.

      Praktikhati nurani yang baik:

      1. Mencari tempat yang baik dalam ibadah--jangan sembunyi-sembunyi--, yang bisa menopang sikap yang baikdalam ibadah.

        "Mungkin kalau di Malang di lantai tiga, tidak ada yang melihat, ia langsung berhadapan dengan Tuhan. Yang ikut siaran langsung, tidak ada yang melihat, kesempatan untuk membuktikan kalau memiliki tanah yang baik. Di sini masih sungkan kalau mengantuk karena saya keraskan suara saya kalau ada yang mengantuk. Kalau dulu saya menjadi guru, yang mengantuk saya lempari kapur, tetapi sekarang tidak boleh, jadi caranya dengan mengeraskan suara saya."

        Mari, cari tempat yang baik dan bersikap yang baik dalam ibadah kepada Tuhan mulai dari awal sampai akhir:

        1. Mulai dari doa pembukaanpenting karena berguna untuk mengusir setan dan mohon hadirat Tuhan.
          Artinya: kita berpindah dari suasana dunia yang dikuasai setan ke suasana sorga.

        2. Saat menyanyi dan kesaksian, untuk menguatkan kita. Mungkin ada yang sudah meneteskan air mata saat menyanyi: Ku kan bertahan,mungkin saat itu dia sudah tidak kuat. Mungkin mau menceraikan pasangannya, tetapi menyanyi: Ku kan bertahan dalam tekanan.Dia bisa kuat kembali.

          Atau dalam bentuk kesaksian. Ada orang sakit disembuhkan lalu bersaksi, orang lain juga menjadi kuat kembali karena ada harapan.
          Harus sungguh-sungguh dalam nyanyian dan kesaksian!

        3. Doa untuk mendengar firmanjuga penting untuk mengusir setan yang mengganggu pemberitaan firman. Saat setan diusir, ia menunggu waktu yang baik. Tadi di doa pembukaan ia sudah diusir dan kita menyanyi. Setelah menyanyi, dia datang lagi saat pemberitaan firman. Karena itu harus setan diusir lagi.

          Di Injil lukas, Yesus dicobai oleh Iblis setelah Ia berpuasa, tetapi Ia menang. Dan sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik. Hati-hati! Waspada! Doa untuk pemberitaan firman juga untuk sekali lagi mengusir setan yang mengganggu pemberitaan firman Allah.

          Kita juga mohon urapan Roh Kudus--kekuatan ekstra dari Tuhan--, supaya kita bisa menikmati firman. Biar sekolah kita tidak tinggi, Roh Kudus adalah guru yang menjelaskan firman kepada kita sehingga kita bisa mengerti dan percaya akan firman--kita menikmati firman.

          Semua tindakan ini--mulai dari doa pembukaan sampai doa untuk pemberitaan firman--sama dengan menggemburkan tanah hatisehingga bisa menjadi tanah hati yang baik, untuk menerima penaburan benih firman.
          Semua proses ini penting, karena itu jangan main-main!

        4. Sesudah pemberitaan firman, doa lagi. Doa sesudah firman berguna untuk menyelesaikan masalah-masalah. Ikuti doa setelah pemberitaan firman! Penting! Kalau mau ke belakang masih bisa ditahan, tahan dulu untuk bisa berdoa. Tadi sudah percaya firman, lanjutkan dengan berdoa, supaya semua masalah diselesaikan.

        5. Terakhir, doa berkatuntuk mengunci dan memantapkan semua berkat dalam ibadah pelayanan.

        Inilah tanah hati yang baik, yaitu mengambil tempat yang baik, dan ada sikap yang baik dari awal sampai akhir ibadah.

      2. Yakobus 1: 21-22
        1:21.Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
        1:22.Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firmandan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

        Ayat 21= kalau hati baik, firman akan tertanam--berakar--dan menyelamatkan--menjadi iman.

        Praktik kedua hati nurani yang baik: bisa menerima firman pengajaran yang benar sekeras apapun--bisa menerima dan menikmati firman.

        Prosesnya:


        1. Mendengar firman dengan sungguh-sungguh dalam urapan Roh Kudus sehingga kita sungguh-sungguh mengerti.
        2. Urapan Roh kudus menolong kita untuk bisa percaya firman--firman menjadi iman di dalam hati; tertanam di dalam hati; berakar di dalam hati.

          Buktifirman sudah menjadi iman: hati percaya, mulut mengaku Yesus(mengaku dosa-dosa kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi--hidup benar dan hidup dari iman; kita selamat dan diberkati Tuhan.

          Hidup benar sama dengan selamat dan diberkati Tuhan--firman sudah berakar di dalam hati. Kita juga mengakui kekurangan dan kelemahan kita.
          Kalau kita masih menuding/menghakimi orang lain, jangan-jangan kita masih kristen di pinggir jalan--bertumbuhpun, belum. Jangan!

          Kalau sudah ada akar, akan ada tunasdan buahnya.
          Mari, perbaiki sikap kita! Untuk penaburan benih kita mencucurkan air mata. Kita sering diejek, biar saja, yang penting sesuai dengan alkitab. Untuk mempertahankan benih juga cucuran air mata.
          Untuk bisa bertumbuh, bertunas sampai dalam hati juga pergumulan--kita menghadapi tiga macam tanah, yang keempat baru berhasil. Tuhan tolong kita.

        3. Praktik firman apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi. Ini adalah buah ketaatan (berbuah seratus kali lipat); sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan.

          100= 10 x 10= mendengar dan melakukan firman.
          Begitu ada buah ketaatan, kita akan mulai memetik buah yang manis. Pahit getir sudah dibuang semua, dan kita menerima buah yang manis dari Tuhan.

          Contoh dan hasilnya--Musa dua kali mengulurkan tangan kepada Tuhan--:

          • Keluaran 14: 16, 21-22
            14:16.Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas lautdan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
            14:21.Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timuryang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
            14:22.Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

            'Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut'= tidak masuk akal; di depan laut, belakang musuh, kiri kanan padang gurun, Tuhan hanya memerintahkan untuk mengulurkan tangan. Mana bisa? Kalau menggunakan logika, Musa akan marah, tetapi untunglah ia menerima dengan iman--hati nurani yang bak.

            Yang pertama: Musa mengulurkan tangan kepada Tuhan saat menghadapi jalan buntu--maut.

            Apakah kita menghadapi jalan buntu, maut? Sediakan benih, pilih benih yang benar yaitu alkitab!
            Sungguh-sungguh dalam firman sampai mempraktikkannya!

            Kita mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan-Nya--Roh Kudus/angin timur--untuk membelah laut Kolsom, sehingga mujizat jasmani terjadi. Roh Kudus menghapus kemustahilan, memberi jalan keluar dari segala masalah. Tangan kita hanya satu hasta, tidak bisa lebih lagi, hanya ini usaha kita, tidak bisa lebih; tidak bisa sombong, selanjutnya adalah tangan Tuhan untuk menghapus kemustahilan, menyelesaikan semua masalah yang mustahil, dan memberi masa depan yang berhasil dan indah.

            Kalau benih kita baik, punya tanah hati yang baik, sampai bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan, biar tangan Tuhan yang bekerja, dan semua beres.

            'sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka'= tangan Tuhan sanggup melindungi dan memeliharakita mulai sekarang di zaman yang sulit ini, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.

            Ini jaminan dari Tuhan kalau kita bisa mengangkat tangan.
            Urusan kita adalah mencari benih yang baik, dan menyediakan tanah hati yang baik.

            Air mata juga dihapuskan oleh Tuhan--diberi kebahagiaan sorga.

            Firaun, hebat dan luar biasa, mati konyol di dunia, tetapi Israel, tidak hebat; tidak bisa apa-apa, hanya mengulurkan tangan, dan Tuhan sanggup memberikan segalanya. Betapa indahnya mengikut dan melayani Tuhan. Jangan ragu-ragu melayani Tuhan!

            Mengapa Musa menghadapi laut Kolsom? Karena ia melayani Tuhan.
            Kalau Musa tidak melayani Tuhan, kelihatannya enak di istana, tetapi ia binasa. Sebaliknya, ia melayani Tuhan, harus mencucurkan air mata, tetapi di balik itu ada kebahagiaan kekal. Layani Tuhan sampai ulurkan tangan kepada-Nya!

          • Keluaran 14: 26-28
            14:26.Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalikmeliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda."
            14:27.Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.
            14:28.Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka.

            Yang kedua: Musa mengulurkan tangan, dan Tuhan mengulurkan tangan untuk menghukum Firaun.

            Firaun= setan.
            Perwira-perwira= antikris.
            Kereta berkuda= nabi palsu.
            Kalau kita taat, setan tritunggal akan dikalahkan. Yesus taat sampai mati di kayu salib, dan Dia mendapatkan nama di atas segala nama untuk mengalahkan setan tritunggal.

            Filipi 2; 8-11
            2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
            2:9.Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
            2:10.supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit(setan)dan yang ada di atas bumi(nabi palsu)dan yang ada di bawah bumi(antikris),
            2:11.dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

            Kalau kita taat--mengulurkan tangan--kita akan mengalami kuasa nama Yesus untuk mengalahkan setan tritunggal yang menguasai lidah hamba/pelayan Tuhan sampai buas--berdusta, bergosip, memfitnah. Sangat buas!
            Hati-hati jangan bergosip sembarangan, apalagi tentang suami, isteri, anak, kecuali berbagi dengan saudara untuk mencari cara mengatasinya.

            Bukti setan tritunggal dikalahkan: lidah diurapi oleh Roh Kudus sehingga bisa berkata benar, baik, hanya memuliakan Tuhan, bersaksi, dan jujur--ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.

            Sampai kalau Tuhan datang kembali, lidah tidak salah dalam perkataan. Kita diubahkan menjadi sempurna seperti Yesus.
            Yakobus3: 2
            3:2.Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

            Kita hanya berseru: Haleluya,untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Tidak ada lagi air mata di sana, kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), sampai berdiri di hadapan takhta sorga, tempat penggembalaan terakhir di mana tidak ada setetespun air mata; kita berbahagia. Semoga keluarga kita ada di sana semua.

Dua kali mengulurkan tangan: secara jasmani: mujizat terjadi, secara rohani: mari berubah terutama mulai dari lidah. Sungguh-sungguh! Tuhan tolong kita semua.
Siapapun kita, banyak cucuran air mata untuk bisa taat, mendengar firman, dan beribadah, tetapi ada kemuliaan Tuhan di sana.

Kaum muda mungkin tidak tahu masa depan, bapak/ibu mungkin ada yang gagal, mustahil, hancur dan lain-lain. Angkat tangan kepada Tuhan!
Yang sudah berhasil tetap mohon: Pegang saya, Tuhan, jangan saya merosot dan jatuh.

Tidak ada yang tahu, baik, hanya Tuhan yang tahu. Apa yang tidak bisa kita pikirkan dan lakukan, serahkan kepada Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Oktober 2012 (Kamis Sore)
    ... yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya yang diam di dalam kamu. Dalam tabernakel terkena pada pelita emas menunjuk ibadah raya. Kuasa kebangkitan dalam kasih Allah. Yohanes . Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Mei 2022 (Sabtu Sore)
    ... - . dan berkata kepada Musa Rakyat membawa lebih banyak dari yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan. . Lalu Musa memerintahkan supaya dimaklumkan di mana-mana di perkemahan itu demikian Tidak usah lagi ada orang laki-laki atau perempuan yang membuat sesuatu menjadi persembahan khusus bagi tempat kudus. ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 Oktober 202 (Minggu Siang)
    ... sehingga kita mendapatkan hidup baru hidup sorgawi yaitu hidup dalam kebenaran. Kita selamat dan diberkati Tuhan. Kita menghadapi peperangan. Antikris menggunakan kekuatan ekonomi sehingga lebih hari perekonomian akan lebih sulit--semakin dikuasai oleh Antikris. Siapa yang menang Yang dipanggil hidup benar. Seperti tadi dalam kesaksian Oleh sebab itu saya mau hidup ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 Oktober 2013 (Minggu Sore)
    ... karena kamu mengikuti jalan dunia ini karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Kalau tidak mendahulukan Firman kita tidak akan bisa tahan uji. Pencobaan ini akan membawa kita pada kehancuran dan kebinasaan. Roh durhaka juga termasuk anak-anak durhaka terhadap orang tua. Dan ini sama ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 Oktober 2017 (Minggu Siang)
    ... kita sudah aktif lebih dulu. Hagai . Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas demikianlah firman TUHAN semesta alam. Yang kedua untuk menetapkan kita sebagai milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat digeser oleh siapapun dan apapun--bagaikan emas dan perak kepunyaan Tuhan selamanya. Inilah maksud Tuhan mengizinkan terjadi kegoncangan. Bukan Tuhan bermaksud jelek ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 Juni 2014 (Minggu Sore)
    ... Biarlah damai sejahtera bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian. Kita masih berada pada Kitab Wahyu - mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya Mei . Wahyu - Ketika aku melihat Dia tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 Juli 2010 (Senin Sore)
    ... Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru ya Abba ya Bapa Kalau kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara kita mengalami minyak urapan Roh Kudus dan kita bisa berseru ya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 Februari 2024 (Kamis Sore)
    ... Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Sehingga dikuasai serigala dan burung roh jahat dan roh najis yang mengarah pada pembangunan Babel gereja palsu. Wahyu Dan ia berseru dengan suara yang kuat katanya Sudah rubuh sudah rubuh Babel kota besar itu dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 November 2019 (Jumat Sore)
    ... dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Oktober . Penampilan pribadi Yesus dengan tujuh sinar kemuliaan berguna untuk menyinari gereja Tuhan yang lemah tak berdaya dan banyak dosa supaya satu waktu menjadi sempurna sama mulia dengan Dia mempelai wanita sorga yang siap untuk ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Maret 2023 (Minggu Siang)
    ... satu tenunan saja. Yang pertama pakaian Yesus yang dirobek menjadi empat bagian pakaian kebenaran keselamatan--pakaian pengampunan. Empat bagian menunjuk pada empat penjuru bumi. Jadi pakaian pengampunan adalah Tidak dibatasi oleh jarak. Seluruh dunia bisa menerimanya. Tinggal mau atau tidak. Tidak dibatasi dengan jenis dosa apapun. Semua dosa sampai puncaknya dosa--dosa makan minum ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.