Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 4: 4
4:4. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

Dua puluh empat tua-tua terdiri dari:

  • 12 rasul hujan awal yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal,
  • 12 rasul hujan akhir yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

Kita belajar soal kegerakan ini di dalam injil Matius.
Di dalam Matius 14-15, terjadi 2 kali pemecahan roti (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2016):

  1. Matius 14: 13-21 => pemecahan roti pertama: 5 roti dan 2 ikan untuk memberi makan 5000 orang= kegerakan Roh Kudus hujan awal--kegerakan dalam injil keselamatan/firman penginjilan untuk menyelamatkan manusia berdosa.

  2. Matius 15: 32-39 => pemecahan roti kedua: 7 roti dan beberapa ikan untuk memberi makan 4000 orang= kegerakan Roh Kudus hujan akhir--kegerakan dalam cahaya injil tentang kemuilaan Kristus/firman pengajaran yang benar untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna seperti Yesus--7 roti menunjuk pada kesempurnaan--dan menjadi mempelai wanita sorga.

Di antara pemecahan roti pertama dan kedua, terdapat 3 cerita yang menunjukkan 3 hal:

  1. Matius 14: 22-36 => Yesus berjalan di atas air dan Petrus hampir tenggelam. Sekarang, sama dengan gereja TUHAN dengan pengalamannya(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2016).

  2. Matius 15: 1-20 => perintah Allah dan adat istiadat Yahudi. Sekarang, artinya bangsa Israel dengan kesesatannya.
  3. Matius 15: 21-28 => perempuan Kanaan yang percaya--ada kemurahan. Ini menunjuk pada bangsa kafir dengan kebutuhannya.

AD. 1. YESUS BERJALAN DI ATAS AIR DAN PETRUS HAMPIR TENGGELAM= GEREJA TUHAN DENGAN PENGALAMANNYA
Matius 24: 22
14:22. Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.

Pengikutan kita kepada TUHAN dari selamat menuju sempurna--pemecahan roti I dulu, baru pemecahan roti II--, bagaikan menyeberang lautan dunia menuju pelabuhan damai sejahtera--Yerusalem baru; takhta kerajaan sorga.

Tentunya tidak mulus untuk menyeberang. Tetapi kita sudah dengar pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 April 2016, ini adalah perintah dari TUHAN yang harus dilakukan. Yesus naik ke gunung untuk memanggil, memilih, dan menetapkan kita, baru bisa menyeberang dan masuk kegerakan hujan akhir.

Malam ini kita lihat 2 macam halanaganyang dihadapi untuk menyeberangi lautan dunia menuju pelabuhan damai sejahtera--Yerusalem baru--:

  1. Tantangan dari luar, yaitu angin dan gelombang.
    Matius 14: 24
    14:24. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena anginsakal.

    Ini adalah perahu kehidupan rohani kita untuk mengikut Yesus dari selamat menuju sempurna, yang menghadapi tantangan.
    Angin dan gelombang, artinya:

    • Ajaran sesat; ajaran palsu yang membuat arahnya melenceng; salah arah.
    • Dosa-dosa sampai puncaknya dosa; jatuh/tenggelam dalam dosa.
    • Pencobaan-pencobaan/masalah-masalah di segala bidang sampai yang mustahil, dan membuat kecewa, putus asa, dan pulang seperti orang banyak (berbalik arah)--tinggalkan TUHAN.

    Angin dan gelombang ditiupkan oleh setan untuk menggugurkan imankita semua sehingga tenggelam di lautan dunia sampai tenggelam di lautan api dan belerang--binasa selamanya.

  2. Tantangan dari dalam, yaitu hati yang bimbang.
    Matius 14: 31
    14:31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

    Yakobus 1: 6
    1:6. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

    Hati yang bimbang sama dengan laut yang bergelombang, bahkan gelombang yang terbesar, lebih dari tsunami. Seandainya kita menghadapi tsunami, tetapi kita percaya, kita pasti bisa--gunung saja bisa pindah ke laut kalau kita punya iman sebesar biji sesawi apalagi hanya gelombang, pasti bisa.

    Hati yang bimbang adalah gelombang terbesar dan terdahsyat yang menenggelamkan.
    Kalau hati sudah bimbang--sudah ragu terhadap TUHAN--, ia sudah tidak ada kekuatan sama sekali dan pasti tenggelam. Jaga hati ini!

    Hati bimbang artinya:

    • Bimbang menghadapi ajaran palsu sehingga tidak tegas untuk menolak ajaran palsu, dan tidak tegas untuk berpegang teguh pada ajaran yang benar.
      Tidak seperti Rut. Boas perintahkan Rut: Tidak usah ke ladang lain! Rut taat dan berpegang teguh pada satu laki-laki; tidak bimbang. Kalau ia ada di ladang lain saat Boas datang, habislah dia dan tidak pernah masuk dalam pernikahan.

      Seharusnya kita bangsa kafir seperti Rut--Rut adalah bangsa kafir. Tetapi serignkali banyak yang bimbang. Tidak tegas untuk menolak ajaran palsu dan membka telinga bagi ajaran asing, ini yang bahaya!

    • Hati bimbang juga berarti bimbang menghadapi pencobaan-pencobaan/masalah-masalah; sama dengan bimbang terhadap kuasa TUHAN sehingga kecewa, putus asa, dan tinggalkan TUHAN karena berharap orang lain.

    Akibathati yang bimbang:

    • Yakobus 1: 7-8
      1:7. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatudari Tuhan.
      1:8. Sebab orang yang
      mendua hatitidak akan tenangdalam hidupnya.

      Akibat pertama: hidupnya tidak tenang: stres, dalam ketakutan, kekuatiran, dan yang lebih dalam lagi adalah tidak bisa tergembala.

      Kalau orang mendua hati, ia tidak akan bisa tergembala. Kalau kita berada pada satu pokok, baru bisa tergembala--seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar ('Akulah pokok anggur yang benar').

      Kalau pokok/induknyanya ada dua, pasti bingung, mau dinaungi yang mana? Mau ke sana tidak sampai, nanti ke sini juga tidak sampai; mau ke sana ragu-ragu, mau ke sini ragu-ragu; hidupnya terkatung-katung dan tidak pernah tergembala.
      Kalau satu pokok, pasti tergembala.

      "Bukan kita fanatik dan menganggap di sini paling benar, tetapi semuanya sesuai firman."

      Dari pintu gerbang sampai tabut perjanjian harus sesuai dengan alkitab; ajaran tentang iman, bertobat, baptisan air, kepenuhan Roh Kudus, nikah, dan penggembalaan harus sesuai dengan alkitab. Harus satu! Kalau tidak sesuai alkitab, berarti sudah berbeda dan itulah ajaran lain. Itu sudah menjadi bentuk angin yang menerpa kita.

      'janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu'= kalau tidak tergembala, tidak akan mendapat apa-apa; gagal, bahkan telanjang; jasmani dan rohani tidak dapat apa-apa.

      Kalau di dalam penggembalaan, kita akan berkata: 'Takkan kekurangan aku.'

      Orang yang bimbang, ia bagaikan gelombang laut yang ditiup angin. Tidak pernah tenang, artinya stres, takut, kuatir, dan beredar-edar (tidak tergembala).
      Sama seperti Esau yang tidak tergembala, ia tidak mendapat apa-apa, bahkan kehilangan segala-galanya. Benar-benar gagal total dan telanjang, seperti yang dialami juga oleh Petrus.

    • Wahyu 17: 1, 15
      17:1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
      17:15. Lalu ia berkata kepadaku: "
      Semua airyang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsadan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

      = gelombang laut yang diduduki oleh Babel.
      'di tempat yang banyak airnya'= lautan.
      'bangsa-bangsa'= bangsa kafir.

      Akibat kedua: kalau bimbang, akan dikuasai oleh perempuan Babel, yaitu roh jahat (kikir dan serakah) dan roh najis (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan); menjadi mempelai wanita Babel--sempura dalam kejahatan dan kenajisan--sampai binasa selama-lamanya--dalam satu jam Babel akan dibinasakan. Dalam Wahyu 18, Babel juga dilemparkan ke laut dan tidak muncul lagi, binasa selama-lamanya.

    Inilah nasibnya orang yang bimbang, baik bimbang terhadap ajaran palsu, maupun bimbang saat menghadapi masalah. Hidupnya mulai tidak tenang--stres, takut, tidak tergembala--, hidupnya tidak mendapat apa-apa, bahkan dikuasai oleh perempuan Babel--diarahkan pada roh jahat dan najis.

Memang ada angin dan gelombang dari luar, dan ada hati bimbang dari dalam. Ini justru menghantam hamba-hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang hebat. Contohnya Petrus.

Matius 14: 29-31
14:29. Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrusturun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan
mulai tenggelamlalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31. Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"

Lautan yang bergelombang ini menimpa gereja TUHAN atau hamba TUHAN yang dipakai oleh TUHAN, yaitu Petrus. Ini yang harus kita waspadai!
Petrus ini luar biasa. Ia bisa jalan di atas air yang bergelombang, ada pada pemecahan roti, orang sakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan dan lain-lain. Ia dipakai oleh TUHAN. Tetapi ia dihantam lautan bergelombang sehinggaia mulai tenggelam.

Mulai tenggelam, artinya merosot secara jasmani dan rohani.
Kemerosotan rohani yang dahsyatadalah tidak bisa membedakan dengan tegas ajaran yang benar dan tidak benar; tidak bisa membedakan TUHAN dan hantu. Yesus datang dikatakan: Hantu, kalau hantu datang dikatakan: Ini TUHANku. Ini adalah cikal bakal kemerosotan rohani. Dahsyat sekali!

Kalau sudah tidak bisa bedakan TUHAN dan hantu, ia akan berbuat apa saja. TUHAN dianggap hantu dan ketakutan. Ada pengajaran benar, malah takut, tetapi kalau hantu, malah datang. Ngeri! Ini kemerosotan rohani yang terjadi.

Matius 14: 26
14:26. Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.

'Dia berjalan di atas air'= sebenarnya firman pengajaran yang mengandung kuasa kenaikan/kebangkitan ini dahsyat, tetapi TUHAN dianggap hantu. Ini kemerosotan rohani paling dahsyat. Kadang pengajaran benar dan tidak benar dianggap sama saja; kadang dibalik-balik, yang benar dianggap salah, yang salah dianggap benar.
Kalau tidak bisa membedakan ajaran yang benar dan tidak benar, berarti

  • Tidak bisa membedakan tahbisan/ibadah pelayanan yang benar dan tidak benar. Dianggap sama saja, padahal sudah beribadah di kuil Dagon. Simson--gambaran dari Roh Kudus--dibawa ke kuil Dagon, disuruh melawak dan lain-lain.

  • Tidak bisa membedakan nikah yang benar dna tidak benar,
  • sampai tidak bisa membedakan segala sesuatu yang benar dan tidak benar. Sungguh-sungguh celaka dan tenggelam. Tidak peduli lagi benar atau tidak benar--dalam kuliah, pekerjaan dan lain-lain--, dan ia pasti memilih yang salah.

    Hawa tidak bisa lagi membedakan mana makanan yang benar dan tidak benar, akhirnya ia memilih yang salah dan meninggalkan yang benar.

Ini kemerosotan saat-saat ini. Kita harus hati-hati!
Kalau sudah tidak bisa membedakan segala sesuatu yang benar dan tidak benar, pasti hidup dalam dosa samapi puncaknya dosa, dan akan tenggelam di lautan api belerang.

Ini keadaan di akhir zaman!
Roh Kudus hujan awal sudah mengarah ke Roh Kudus hujan akhir; sudah selamat dan dibawa menyeberang menuju kesempurnaan--kegerakan besar hari-hari ini--, supaya kita nanti berada di takhta--menjadi sama seperti dua puluh empat tua-tua yang ada di takhta. Yang penting kita ikuti gerakan hujan awal, yaitu selamat, dilanjutkan dengan gerakan hujan akhir, yaitu sempurna, dan nanti kita akan bersama-sama dengan dua puluh empat tua-tua di takhta sorga.
Sementara menuju ke sana, kita dihantam dari luar dan dalam sampai hampir tenggelam. Benar-benar merosot kerohaniannya.

Kalau gembalanya yang merosot, tidak bisa membedakan yang benar dan tidak benar, benar-benar celaka. Jadi berbahagaia, jangan marah kalau gembala masih memberi nasihat sekalipun keras--seperti Daud yang ditegor dengan keras. Kalau diterima, akan selamat smapai kesempurnaan.
Herodes tidak mau menerima, sampai satu keluarga--nikah yang salah--bersekongkol, supaya bisa memancung Yohanes Pembaptis. Dimulai dari Herodias--isteri tidak sah--, kemudian anaknya, sampai Herodes. Anaknya dipakai menari-nari yang hebat dan Herodes--bapak tidak sah--menanyakan anaknya mau minta apa. Anaknya bertanya pada ibunya dan ibunya mengatakan untuk minta kepala Yohaenes Pembaptis.

Nikah yang tidak sah hanya memancung kepala Yohanes Pembaptis, artinya tidak pernah lahir baru, tetapi tetap dalam dosa, terus merosot sampai tenggelam. Serius!
Kaum muda, jangan salah!TUHAN tolong. Yang sudah terlanjur karena dulu tidak mengerti firman, berdoa minta ampun, supaya diperbaiki oleh TUHAN. Ngeri kalau nikah itu tidak sah!Hanya untuk memancung dan bersekongkol.
Kalau nikah yang benar, akan bersekutu menuju penggembalaan, antar-penggembalaan, dan tubuh Kristus.
Kita sungguh-sungguh, banyak kemerosotan hari-hari ini!

JALAN KELUARNYA
Matius 14: 30
14:30. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

Kalau orang tenggelam, sekalipun tidak ditulis, tetapi pasti otomatis tangannya terulur ke atas.
Mari, malam ini jalan keluarnya adalah mengulurkan tangan kepada TUHAN dan menyeru nama TUHANlewat 2 cara:

  1. Lewat pemberitaan firman pengajaran yagn benar--Yesus datang.
    Setiap pemberitaan firman pengajaran yang benar adalah uluran dua tangan TUHAN kepada kita. Kita harus mendengar dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, dan kita menyembah TUHAN.

  2. Lewat doa penyembahan dengan hancur hati.
    Kalau orang tenggelam, benar-benar ngeri dan takut.

    "Saya pernah cerita. Saya belum tenggelam, baru di tengah laut didatangi penyu besar. Teman saya bilang: 'Gawat ini.': 'Kenapa?' Saya tidak tahu, jadi hanya ikut lari-lari. Saya tanya: 'Kenapa kalau penyu besar?': 'Menabrak kapal.': 'Oh...' Baling-baling kapalnya saja hanya satu, tetapi kita lebih jauh dari nelayan di situ. Saat itu, belum tenggelam, tetapi sudah ketakutan. Tidak pernah ke gereja, tetapi saya berteriak: 'Yesus, tolong!'. Teman saya, orang India dari agama lain juga ikut-ikut: 'Yesus, tolong!' Betul-betul takut, di tengah laut itu ngeri. Jadi saya percaya Petrus ini sambil menangis: 'Yesus, tolong!'"

    Menyembah dengan hancur hati artinya mengaku tidak layak, tidak mampu, dan semua tidak berarti apa-apa. Kalau sudah seperti itu, semua tidak berarti. Mau punya apapun di dunia, tetapi kalau sudah mau tenggelam, benar-benar ngeri.
    Sama seperti di atas pesawat, kalau pesawat sudah mulai berguncang, sudah tidak ingat semua, tetapi yang diingat hanya: 'TUHAN, tolong!' Sama juga kalau tenggelam.

    Malam ini, semua sudah tidak berarti dan hanya TUHAN yang berarti. Bukan berarti semua dijual atau dibuang, tetapi jangan mempengaruhi kita. Hanya kepada Yesus sajalah pandangan kita. Kita hanya menyeru nama Yesus dan Ia akan mengulurkan tangan-Nya kepada kita semua sehingga terjadi mujizat, yaitu semua teduh.

    Matius 14: 32
    14:32. Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.

    Semua teduh, artinya: semua masalah selesai pada waktunya, yang gagal menjadi berhasil dan indah, yang hancur menjadi baik.

    Matius 16: 18
    16:18. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karangini Aku akan mendirikan jemaat-Kudan alam maut tidak akan menguasainya.

    Secara rohani, kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--seperti Petrus yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
    Kita semua dipakai, tidak pulang dan tidak melenceng.

    Yang jasmani diselesaikan semua: jadi berhasil dan indah, hancur jadi baik, dan secara rohani: kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna--kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan yang besar--dengan dasar yang kuat--tidak bimbang lagi--dan kita dituntun ke pelabuhan damai sejahtera.

    Mazmur 107: 28-30
    107:28. Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasanmereka,
    107:29.
    dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang.
    107:30. Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan
    dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.

    'dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan'= tidak ada lagi ketakutan dan lain-lain.
    'dibuat-Nyalah badai itu diam'= semua selesai, dan semua dijadikan berhasil dan indah.
    'pelabuhan kesukaan mereka'= pelabuhan damai sejahtera= Yerusalem baru.

    Kita dibaharui terus menerus sampai sempurna; air mata dihapus sedikit demi sedikit sampai kita sempurna seperti Yesus. Tidak ada lagi air mata dan kita duduk di takhta bersama Dia, seperti dua puluh empat tua-tua.
    Semakin diubahkan, air mata semakin dihapus. Mungkin malam ini kita dibaharui menjadi jujur, air mata sudah dihapus. Besok diubahkan lagi, air mata lebih dihapus lagi. Terus diubahkan, sampai tidak ada setetespun air mata dan kita sudah berada di takhta bersama Dia selamanya.

Kita lemah. Petrus saja gagal dan tenggelam, apalagi kita. Kita tidak mampu menghadapi perjalanan di dunia ini. Kita menghadapi tantangan dan hantaman dari luar dan dalam. Kita hanya mohon pada TUHAN, supaya Ia memegang tangan kita. TUHAN tolong kita semua. Kita berseru kepada TUHAN.

Jangan berharap pada siapapun, tetapi hanya berharap Yesus! Perjalanan menyeberang tidak mulus, tetapi yang penting kita ada di dalam tangan TUHAN. Berseru kepada Dia! Kaum muda, jangan gagal di tengah jalan! Jangan layu sebelum berkembang! Serahkan hidup dalam tangan TUHAN! Yang hampir tenggelam atau sudah tenggelam, masih ada kesempatan untuk mengulurkan tangan dan berseru kepada TUHAN.

Jangan putus asa dan kecewa! Kita hanya berserah dan berseru kepada TUHAN--mengulurkan tangan--menghadapi lautan dunia ini. Yang masih enak dan lain-lain, jangan sembrono! Jangan bangga! Ombak bisa datang sekonyong-konyong menghantam perahu kehidupan kita. Kita tetap berserah dan berseru kepada TUHAN.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 Juni 2015 (Minggu Sore)
    ... dan kita semua. Ada tanda keadaan suam-suam rohani ada penyembahan berhala lembu emas. Bangsa Israel waktu itu menyembah lembu emas. Keluaran . Diterimanyalah itu dari tangan mereka dibentuknya dengan pahat dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka Hai Israel inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah MesirMungkin ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 02 Juli 2011 (Sabtu Sore)
    ... penginjilan. Efesus Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Injil keselamatan memberitakan kedatangan Yesus pertama kali di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Prosesnya Percaya iman kepada Yesus. Iman yang benar kepada ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Januari 2012 (Minggu Sore)
    ... yang pernah mengecap karunia sorgawi dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus . dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang . namun yang murtad lagi tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian hingga mereka bertobat sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Oktober 2016 (Senin Sore)
    ... mendengar firman Kristus--firman yang diurapi Roh Kudus. Roh Kudus menolong kita untuk mendengar firman dengan sungguh-sungguh sampai mengerti firman. Kita berdoa. Tanpa Roh Kudus firman hanya jadi pengetahuan--untuk berdebat dan diskusi-- tetapi kalau ada Roh Kudus kita bisa mengerti firman. Roh Kudus juga menolong kita untuk percaya yakin pada firman sehingga firman ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 24 Januari 2016 (Minggu Sore)
    ... sorga masuk ke dalam kebenaran atau keselamatan. Halaman Tabernakel adalah daerah kebenaran atau keselamatan. Setelah masuk pintu gerbang ada halaman. Di luar pintu adalah daerah dosa dunia gelap sampai binasa. Di halaman tabernakel ada dua macam alat. Praktik berada di halaman Tabernakel Mezbah korban bakaran bertobat--kalau dulu binatang disembelih dan dibakar untuk ...
  • Ibadah Persekutuan Kartika Malang IV, 02 Juli 2009 (Kamis Pagi)
    ... pedang penghukuman maka manusia tidak perlu lagi kena pedang penghukuman. Tetapi kita harus terkena pedang penyucian pedang yang menusuk amat dalam Ibrani - sampai kedalaman hati dan pikiran. Pedang penyucian firman yang lebih tajam dari pedang dari pedang bermata dua urim dan tumim firman pengajaran yang benar yang sanggup menyucikan hidup ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Juli 2023 (Sabtu Sore)
    ... . Jadi karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya dengan hormat dan takut. . Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan. Yang tergoncang akan keluar dari Tuhan tetapi yang tidak tergoncang akan tetap dalam Tuhan. Seringkali kita sudah kalah ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 05 Februari 2014 (Rabu Sore)
    ... memberi sampai menjadi pakaian putih berkilau-kilau. Pakaian pelayanan pakaian imamat . Pakaian pelayanan merupakan pakaian yang dipakai oleh Imam Besar saat melakukan pelayanan pendamaian. Keluaran Haruslah engkau menenun kemeja dengan ada raginya dari lenan halus dan membuat serban dari lenan halus dan haruslah kaubuat ikat pinggang dari tenunan yang berwarna-warna. Pakaian pelayanan pakaian ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 April 2012 (Minggu Sore)
    ... nasib kita di dunia sampai hidup kekal. Sebab itu jangan mempertahankan sesuatu tetapi semua harus dipercik dengan darah Kalau mengalami percikan darah kita tidak akan salah pilih. Malam ini kita lanjutkan mulai ayat . Matius - . Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan isterinya mengirim pesan kepadanya Jangan engkau mencampuri perkara orang ...
  • Ibadah Natal Kunjungan di Sitiarjo, 13 Desember 2013 (Jumat Sore)
    ... dan menuruti Firman Allah sebab ada waktunya dimana kita tidak bisa mendengar dan membaca Alkitab. Malam ini biarlah kita gunakan waktu untuk mendengar Firman. macam pemberitaan Firman Efesus . Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan dengan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.