Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dilimpahkan Tuhan di tengah-tengah kita.

Wahyu 21: 1-8 terbagi dalam tiga bagian:

  1. Ayat 1= langit yang baru dan bumi yang baru (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Oktober 2023).

  2. Ayat 2-3= manusia baru.
  3. Ayat 4-8= suasana baru.

AD. 1
Wahyu 21: 1

21:1.Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.

Rasul Yohanes melihat langit yang baru dan bumi yang baru, karena langit yang pertama dan bumi yang pertama sudah berlalu/lenyap/musnah oleh kiamat.
Ini menunjuk pada pembaharuan, yaitu:

  1. Pembaharuan perhatian= memusatkan perhatian kepada perkara Tuhan; perkara rohani; perkara kekal, yaitu: firman pengajaran yang benar, kemurahan Tuhan, dan kerajaan sorga yang kekal (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 29 Oktober 2023sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 November 2023).

  2. 'lautpun tidak ada lagi'= pembaharuan hati(diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 November 2023).
    Yakobus 1: 6
    1:6.Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

    Laut bergelombang menunjuk pada hati bimbang.

Ad. 2
Hati dibaharui menjadi tidak boleh ada lagi hati yang bimbang.

Mengapa tidak boleh ada hati bimbang?
Markus 4: 37, 40
4:37. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:40. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut?
Mengapa kamu tidak percaya?"

Kalau hati bimbang, keadaan kita akan sama seperti perahu murid-murid yang ditimbus angin gelombang, dan mulai penuh dengan air, berarti sudah mulai tenggelam. Kalau dibiarkan, pasti akan tenggelam di lautan dunia; semua merosot, gagal total, bahkan tenggelam di lautan api dan belerang; binasa selamanya.

Kalau gembala bimbang, pelayanannya akan merosot.
Kita biasanya bimbang terhadap pribadi Yesus dan kuasa-Nya. Saat itu sudah mulai merosot sampai binasa selamanya.

Sehebat apapun keadaan kita, dibandingkan dengan luasnya lautan dunia, kita sangat tidak berarti, lemah, tidak berdaya, dan tidak bisa apa-apa.

Oleh sebab itu, jalan satu-satunya adalah Yesus harus selalu berada dalam perahu kehidupan kita; sama dengan kita harus diisi dengan firman pengajaran yang benar.

Markus 4: 38
4:38. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"

Penyebutan 'Guru' artinya sudah menerima pribadi Yesus sebagai Kepala; sudah menerima firman pengajaran yang benar.
Tanpa pengajaran, tidak akan ada pribadi Yesus, dan keadaannya benar-benar ngeri.

Selagi kita masih bisa mendengar firman pengajaran yang benar, berarti masih ada pertolongan Tuhan. Jangan putus asa! Hidup mati kita di dalam tangan Tuhan, bukan bergantung pada angin gelombang.

Kalau sudah mendengar firman dan menerima dengan sungguh-sungguh, Yesus akan bangun untuk menolong kita.
Sikap terhadap firman ini yang menentukan nasib hidup kita tertolong atau tenggelam.
Pusatkan perhatian untuk mendengar firman hari-hari ini!

Saat semua sudah kita lakukan tetapi masih tidak tertolong, jangan kecewa dan putus asa karena masih ada pemberitaan firman pengajaran yang benar. Kita harus mencari firman pengajaran yang benar; sama dengan mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, yang sanggup untuk menolong dan menuntun kita ke pelabuhan damai sejahtera--Yerusalem baru.

Di mana firman pengajaran yang benar diberitakan di sana terjadi dua hal besar:

  1. Yesus selalu berada dalam perahu kehidupan kita.
    Buktinya:

    • Kita selalu setiaberkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan dan tekundalam doa penyembahan apapun tantangan rintangannya.

      Tenggelam atau tidaknya perahu kehidupan kita bukan bergantung pada besar kecilnya ombak, tetapi ada Yesus ada tidak; bergantung pada kesetiaan dalam ibadah pelayanan dan ketekunan kita dalam menyembah Tuhan. Kalau setia dan tekun, sekalipun ombaknya besar kita tidak akan tenggelam.

    • Tidak ada ketakutan dan kebimbangan terhadap angin dan gelombang, tetapi kita takut akan Tuhan, yaitu membenci dosa sampai membenci dusta; sama dengan taat dengar-dengaranpada Tuhan.

      Markus 4: 40-41
      4:40. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
      4:41.
      Mereka menjadi sangat takutdan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"

      Hati yang bimbang adalah gelombang terbesar untuk menenggelamkan perahu kehidupan kita. Karena itu tidak boleh bimbang terhadap pribadi Yesus--firman pengajaran yang benar.

    • Diam dan tenang.
      Markus 4: 39
      4:39. Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

      Diam= berdiam diri; koreksi diri lewat ketajaman pedang firman Allah. Kalau ditemukan dosa, kita mengaku pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi--bertobat.
      Kalau tidak ada dosa, jangan membela diri--bertobat.

      Saat kita bertobat, saat itu ketenggelaman berhenti, dan kita tidak dibanting lagi oleh Setan.

      Tenang=

      1. Menguasai diri supaya tidak beredar-edar tetapi tergembala dengan benar dan baik. Yakub tenang di kemah, tetapi Esau beredar-edar.

      2. Menguasai diri supaya tidak kecewa dan putus asa, tetapi selalu mengucap syukur pada Tuhan.
      3. Menguasai diri supaya tidak berharap yang lain, tetapi hanya kepada Tuhan sehingga bisa berdoa.

      Diam dan tenang= bertobat dan berdoa; mengulurkan tangan imankepada Tuhan; menyerah sepenuh pada Tuhan. Kita menyerahkan segala kekurangan dan kelemahan kita secara jasmani dan rohani kepada Tuhan.

  2. Yesus bangun; sama dengan Dia bergairah untuk mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita.
    Iman ditambah dengan belas kasih, mujizat akan terjadi. Laut menjadi teduh sekali.

    Hasilnya:

    • Hati damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan. Mungkin belum ditolong tetapi hati sudah damai karena segala beban sudah dipikul oleh Tuhan.
      Hati damai adalah pertolongan Tuhan yang ajaib. Wajah kita berseri.

    • Semua masalah yang mustahil diselesaikan oleh Tuhan.
    • Tuhan memberikan masa depan berhasil dan indah.
    • Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, mulai dari nikah--suami mengasihi istri, istri tunduk pada suami, anak taat pada orang tua--, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

      Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersorak-sorai: Haleluya. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru selamanya.

Ada pemberitaan firman, berarti ada Yesus. Serahkan segala kebimbangan kepada Tuhan. Kita setia, tekun, diam, dan tenang--bertobat dan berdoa. Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya untuk menolong kita semua.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 21 Agustus 2010 (Sabtu Sore)
    ... perbuatan mereka mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik. Yaitu lewat perbuatan jahat dan najis perbuatan durhaka. Salah satu bentuk perbuatan durhaka adalah tidak setia dalam ibadah pelayanan durhaka pada orang tua jasmani durhaka pada orang tua rohani. Ibrani - Janganlah kita menjauhkan diri ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 Februari 2014 (Kamis Sore)
    ... aku tahu bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya. Ya TUHAN berikanlah kemenangan kepada raja Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru Raja adalah seorang yang diurapi Roh Kudus sehingga selalu menang. Jadi mengapa disebut imam ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Desember 2010 (Kamis Sore)
    ... pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain karena engkau tidak mengetahui saat bilamana Allah melawat engkau. Malam ini kita membahas lawatan yang pertama. Lukas - . Dan Zakharia ayahnya penuh dengan Roh Kudus lalu bernubuat katanya Terpujilah Tuhan Allah Israel sebab ...
  • Ibadah Doa Malang, 04 Juni 2019 (Selasa Siang)
    ... menjadi tanda yang nyata yaitu bisa dilihat dan bisa didengar dalam setiap kehidupan kita. Ada tanda Paskah Tanda pada tangan. Artinya pertobatan dalam perbuatan tingkah laku. Tanda pada dahi. Artinya pertobatan dalam pikiran hati. Tanda pada bibir. Artinya pertobatan dalam perkataan sehingga di bibir mulut ada firman pengajaran yang benar. Maleakhi Sebab ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 April 2014 (Kamis Sore)
    ... Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas. Yesus tampil sebagai Imam Besar dengan tanda yaitu Memakai jubah yang panjangnya sampai di kaki. Dada berlilitkan ikat pinggang dari emas. Pengertian ikat pinggang dari emas ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 April 2018 (Rabu Sore)
    ... angkuh yaitu mengandalkan sesuatu di dunia ini lebih dari Tuhan mengesampingkan Tuhan ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kalau kuliah bekerja semangat tetapi untuk ibadah biasa-biasa saja. Itulah tabiat bangsa kafir. Bukan tidak boleh punya kepandaian silakan tetapi jangan sampai sombong. Harus ditebus supaya kita bisa mengutamakan Tuhan. Bangsa Amori. Amori artinya pandai bicara ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 April 2015 (Senin Sore)
    ... tubuhmu' tidak mengikuti keinginan daging dengan segala hawa nafsu dan ambisinya. Tanda kehidupan yang sudah tamat dagingnya adalah tidak berbuat dosa lagi dan taat dengar-dengaran apapun resikonya. Terhadap perintah TUHAN apapun bentuknya hanya berseru ya Abba ya Bapa . Kita pelajari satu persatu kehidupan yang taat sampai daging tidak bersuara. YESUSMarkus . ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 Februari 2017 (Rabu Sore)
    ... batu sandungan bagi mereka yang lemah. Tanda iman yang lemah gampang tersandung gampang berbuat dosa. Ada kesempatan berbuat dosa. Kalau tidak ada kesempatan justru cari-cari kesempatan. Kalau gampang tersandung ia juga gampang menjadi sandungan bagi orang lain. Kapan jadi sandungan bagi yang lain Saat kita saling menghakimi atau saling mempersalahkan. Roma . Karena itu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Februari 2025 (Rabu Sore)
    ... Surabaya Januari . Wahyu - peringatan tentang membasuh jubah. Wahyu peringatan tentang tugas gereja Tuhan bersaksi dan mengundang. Wahyu - peringatan untuk tidak menambah dan mengurangi--merubah--firman nubuat firman pengajaran yang benar. AD. Dua macam arus Ayat a arus kejahatan dan kecemaran--kenajisan--yang mengarah pada pembalasan Tuhan sampai binasa di neraka diterangkan ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Mei 2022 (Selasa Sore)
    ... gairah kasih Allah yang membuat kita setia berkobar dalam ibadah pelayanan diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya Mei . Energi. Artinya kekuatan kasih Allah. ad. . Kekuatan kasih Allah memberikan kekuatan ekstra kepada kita sehingga kita menjadi imam-imam yang kuat dan teguh hati. Kita tidak berhenti di tengah jalan dengan alasan apa pun ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.