RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 06 Mei 2017 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 11:27-28 11:27
Ketika Yesus masih berbicara, berserulah... Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 21 Juli 2015 (Selasa Pagi)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran
25:23-30 perintah mengenai meja roti sajian.
Keluaran
37:10-16 pelaksanaan membuat... Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 26 Maret 2013 (Selasa Siang)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 12:3-4 12:3 Katakanlah kepada segenap jemaah... Ibadah Doa Malam Surabaya, 22 Oktober 2014 (Rabu Malam)
Puji
Tuhan, kita menggunakan kesempatan malam hari ini untuk bertelut di
bawah kaki Tuhan, menyerahkan segenap kehidupan... Ibadah Raya Malang, 12 Agustus 2012 (Minggu Pagi)
IBADAH PENYERAHAN ANAK
2 Korintus 6:14-17 6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang... Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 10 Maret 2015 (Selasa Malam)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Akibat menolak kebenaran firman adalah tulah.... Ibadah Doa Surabaya, 14 Mei 2012 (Senin Sore)
Ibadah
Pendalaman Alkitab dialihkan pada Ibadah Kenaikan Tuhan hari
Kamis Matius
27 secara
keseluruhan ini menunjuk 7
PERCIKAN DARAH DI ATAS... Ibadah Raya Malang, 24 Juni 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 7:13-15
7:13 Dan seorang dari antara... Ibadah Raya Malang, 23 Mei 2010 (Minggu Pagi)
Digabung dengan Hari Pentakosta
Matius 25:1,13
25:1. "Pada waktu itu hal Kerajaan
Sorga seumpama... Ibadah Raya Malang, 24 Januari 2016 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:14-22 tentang sidang jemaat Laodikia. Keadaan... Ibadah Doa Malang, 11 April 2019 (Kamis Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 9:1-12, tentang
peniupan sangkakala yang kelima, atau... Ibadah Raya Surabaya, 10 November 2013 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Raya Surabaya,28 Januari 2018 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Surabaya, 21 Mei 2014 (Rabu Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat
mendengarkan Firman Tuhan.... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 Juli 2011 (Kamis Sore)
Matius 26:17-25 adalah tentang Perjamuan Paskah, terbagi menjadi 2 bagian: Ayat 17-19 adalah persiapan Perjamuan Paskah.Ayat...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 28 Juli 2017 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah
kita sekalian.
Wahyu
6: 7-8 6:7.
Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai
yang keempat,
aku mendengar suara makhluk
yang keempat
berkata: "Mari!" 6:8.
Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda
hijau kuning
dan orang yang menungganginya bernama Maut
dan kerajaan maut
mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat
dari bumi untuk membunuh dengan pedang,
dan dengan kelaparan
dan sampar,
dan dengan binatang-binatang
buas
yang di bumi.
Ini
adalah pembukaan METERAI
yang KEEMPAT;
penghukuman yang keempat dari Allah Roh Kudus atas dunia, yaitu
terjadi kegerakan
kuda hijau kuning/kuda kelabu,
yang mengakibatkan MAUT
DAN KERAJAAN MAUT
menguasai seperempat bagian dari bumi untuk membunuh penduduk bumi
dengan pedang, kelaparan, sampar dan binatang buas (diterangkan mulai
dari Ibadah
Raya Surabaya, 16 Juli 2017).
Tadi
disebutkan, makhluk yang keempat berseru: 'Mari!' Wahyu
4: 7 4:7.
Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang
kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka
seperti muka manusia, dan makhluk
yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Makhluk
keempat adalah sama seperti burung nasar yang sedang terbang. 'Burung
nasar yang sedang terbang'
sama dengan kehidupan yang menantikan kedatangan Yesus kedua
kali.
Jadi, supaya
terlepas dari maut dan kerajaan maut,
CARANYA
adalah kita
harus menantikan kedatangan Yesus kedua kali
di awan-awan yang permai.
Wahyu
22: 18-21 22:18.
Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan
nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada
perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya
malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. 22:19. Dan
jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari
kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon
kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab
ini." 22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini,
berfirman: "Ya,
Aku datang segera!"
Amin,
datanglah, Tuhan Yesus! 22:21.
Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Di
sini terdengar suara: Ya,
Aku datang segera!
Ini menunjuk pada kesiapan
Yesus
untuk segera datang kembali kedua kali di awan-awan yang
permai. Kemudian ada jawaban: Amin,
datanglah, Tuhan Yesus!
Ini adalah kesiapan
gereja Tuhan yang sempurna sebagai mempelai wanita sorga untuk menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan
yang permai.
Apa
persiapan gereja Tuhan?
Ayat 18-19: tentang firman nubuat. Ayat 21: tentang kasih
karunia. Ayat 20--kesiapan kita--diapit oleh ayat 18-19 dan
21. Jadi, kesiapan gereja Tuhan untuk menantikan dan menyambut
kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai--bebas dari maut
dan kerajaan maut--dikaitkan
dengan dua hal:
(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 23 Juli 2017)
- Gereja
Tuhan harus menerima dan mengalami pekerjaan firman nubuat (ayat
18-19) (diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 23 Juli 2017).
- Gereja
Tuhan harus menerima dan mengalami kasih karunia Tuhan Yesus Kristus
(ayat 21).
AD.
1. FIRMAN NUBUAT Firman nubuat adalah firman yang
mengungkapkan segala sesuatu yang akan terjadi dan pasti terjadi di
akhir zaman, terutama tentang dua hal:
- Penghukuman
Tuhan atas dunia. Yakinlah bahwa dunia ini akan dihukum! Penghukuman
Allah atas dunia dimulai dari tiga kali tujuh penghukuman, kiamat
sampai neraka selamanya.
- Kedatangan
Yesus kedua kali di awan-awan yang permai sebagai Raja segala raja
dan Mempelai pria Sorga/Kepala, untuk mempersiapkan kita sidang
jemaat--menyucikan dan menyempurnakan kita--untuk menjadi mempelai
wanita. Karena itu firman nubuat disebut juga dengan kabar
mempelai/firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata
dua.
Kalau penginjilan disebut dengan kabar baik; membawa
orang berdosa untuk percaya Yesus, diselamatkan dan diberkati.
Matius 25: 6 25:6.
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang
berseru: Mempelai datang! Songsonglah
dia!
Tengah malam= keadaan paling gelap; menunjuk pada
dunia akhir zaman. Jadi, pada akhir zaman dimana dosa sudah
memuncak sampai dosa makan minum dan kawin mengawinkan, satu-satunya
kabar/pemberitaan firman yang dibutuhkan adalah kabar mempelai.
Bukan berarti ini kesombongan. Semua pemberitaan firman itu
baik: tentang iman (pintu gerbang), tetapi kalau hanya pintu gerbang,
hanya sampai di sana; bertobat (mezbah korban bakaran), baik;
baptisan, baik. Tetapi kalau di situ saja, kita akan berada di
halaman saja. Yang benar adalah harus terus meningkat sampai pada
tabut perjanjian. Jadi semua pemberitaan firman Allah harus
memuncak pada kabar mempelai, untuk mempersiapkan gereja Tuhan
menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap menyambut kedatangan Yesus
kedua kali di awan-awan yang permai sehingga bebas dari maut
dan kerajaan maut; bebas dari lautan api dan belerang.
Maut
memang akan bekerja secara luar biasa, tetapi kalau kita menerima dan
mengalami pekerjaan firman nubuat, kita akan bebas dari maut dan
kerajaan maut--bebas dari lautan api dan belerang; kematian yang
kedua/neraka selamanya.
Sikap terhadap kabar
mempelai/firman nubuat:
-
Sikap
negatif:
-
Yohanes 6: 60-62,
66
6:60.
Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid
Yesus
yang berkata: "Perkataan
ini keras,
siapakah yang sanggup mendengarkannya?" 6:61. Yesus yang di
dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut
tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu
menggoncangkan imanmu? 6:62. Dan bagaimanakah, jikalau kamu
melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya
berada? 6:66. Mulai dari waktu itu banyak
murid-murid-Nya mengundurkan diri
dan tidak lagi mengikut Dia.
Ayat
62= kalau tidak bisa menerima perkataan Yesus yang keras, tidak
akan mampu melhat saat Yesus datang kembali--Yesus yang naik, Ia
juga akan datang kembali.
Sikap negatif yang pertama: sikap
dari murid-murid--hamba
Tuhan/pelayan Tuhan yang mendengar kabar mempelai--yaitu
bersungut-sungut
sehingga tidak bisa melihat kedatangan Yesus yang kedua kali. Kita
harus hati-hati!
Ayat 66: 'mengundurkan
diri'=
mengundurkan diri dari kabar mempelai/firman nubuat; sama dengan
tidak mengikuti Yesus lagi. Jadi, orang yang mengundurkan diri dari
pengajaran yang benar dan keras sama dengan tidak lagi mengikuti
Yesus. Lalu mengikut siapa? Kelihatan masih beribadah, tetapi
sudah menolak firman; bersungut-sungut dalam mendengar firman
pengajaran yang keras.
2
Timotius 4: 3-4 4:3.
Karena akan datang waktunya, orang tidak
dapat lagi menerima ajaran sehat,
tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk
memuaskan keinginan telinganya. 4:4. Mereka akan memalingkan
telinganya dari kebenaran dan membukanya
bagi dongeng.
Kalau
tidak mengikuti Yesus, berarti mengikuti guru-guru palsu/nabi-nabi
palsu dengan ajaran-ajaran palsunya. Kita harus hati-hati! Kalau
bersungut-sungut saat mendengar firman pengajaran yang benar, itu
berarti mengundurkan diri dari kabar mempelai; tidak lagi mengikuti
Yesus tetapi nabi palsu sehingga menjadi sama dengan nabi
palsu.
Dalam
cerita Yohanes 6 ini, Yesus memecahkan lima roti dan dua ikan untuk
lima ribu orang. Yang menerima firman penginjilan ada lima ribu
orang, tetapi setelah Yesus menyampaikan perkataan yang keras,
semua lari mengundurkan diri, tinggal dua belas, dan Yudas juga
mengundurkan diri--tinggal sebelas. Bayangkan, dari lima ribu
tinggal sebelas!
Inilah, nanti penyaringan yang terjadi di
akhir zaman. Bukan goncangan dalam hal pencobaan lebih dulu, tetapi
justru
goncangan bagaimana kita menghadapi pengajaran.
Ini yang kita hadapi. Seringkali kita bersungut-sungut, lalu
mengundurkan diri dari pengajaran yang benar; tidak lagi mengikuti
Yesus tetapi nabi plasu; jadi serupa dengan nabi palsu.
Ini
nanti goncangan
yang keras di dalam gereja Tuhan!
Bukan menghadapi pencobaan, tetapi pengajaran, kita kuat atau
tidak--dari lima ribu tinggal sebelas. Itu perbandingannya:
11:5000. Kita ingat Elia menyembelih empat ratus lima puluh
nabi baal. Seperti itu perbandingannya: 1:450--satu benar, empat
ratus lima puluh tidak benar. Luar biasa!
Karena itu kita
harus hati-hati, ini goncangan di dalam gereja Tuhan. Murid-murid
ini orang dalam; sudah ada di dalam pengajaran tetapi
bersungut-sungut lalu mengundurkan diri; tidak mau lagi mendengar
kabar mempelai, tetapi dongeng-dongeng--firman tanpa ayat; ajaran
palsu--, dan menjadi sama dengan nabi palsu.
-
Matius 14: 3-4,
9-10
14:3.
Sebab memang Herodes
telah menyuruh menangkap Yohanes,
membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa
Herodias, isteri Filipus saudaranya. 14:4. Karena Yohanes
pernah menegornya,
katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" 14:9.
Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena
tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. 14:10.
Disuruhnya memenggal
kepala Yohanes
di penjara
'menegor'=
firman pengajaran yang keras.
Sikap negatif yang kedua:
Herodes
menolak
firman nubuat;
firman pengajaran yang keras, yang disampaikan oleh Yohanes
Pembaptis--dia menegor tentang nikah Herodes yang salah.
Herodes
bersama dengan isteri tidak sahnya dan anak tirinya, semua menolak
firman. Akibatnya: memenggal kepala nabi Yohanes. Siapa yang nanti
menjadi penyiksa dan tukang pancung? Antikris. Artinya: jadi sama
dengan antikris.
Tadi,
dari dalam--murid-murid--bersungut-sungut sampai akhirnya
mengundurkan diri; menjadi sama dengan nabi palsu, padahal
murid-murid sudah ada di dalam kabar mempelai.
"Waktu
belajar kegerakan kuda putih--penyempurnaan gereja Tuhan; Israel
dan kafir jadi sempurna oleh karena pengajaran--waktunya sangat
singkat, tetapi banyak sikap negatif. Murid-murid banyak yang
menolak, dan Herodes juga memenggal kepala Yohanes sehingga menjadi
sama dengan antikris."
-
Wahyu 22:
18-19
22:18.
Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan
nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan
sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan
kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab
ini. 22:19. Dan jikalau seorang mengurangkan
sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah
akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus,
seperti yang tertulis di dalam kitab ini."
Sikap
negatif yang ketiga: menambah dan mengurangi firman nubuat;
mengubah
firman nubuat.
Mazmur
119: 160 119:160.
Dasar
firman-Mu adalah kebenaran
dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk
selama-lamanya.
Firman
nubuat itu sudah benar; jumlah firman adalah kebenaran. Tidak perlu
ditambah dan dikurangi.
Amsal
30: 5-6 30:5.
Semua
firman Allah adalah murni.
Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya. 30:6.
Jangan
menambahi firman-Nya,
supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
Firman
nubuat itu juga murni, tidak perlu ditambah dan dikurangi.
Dua
saksi ini jelas yaitu firman nubuat tidak perlu ditambah dan
dikurangi. Kalau menambah dan mengurangi, akan jadi pendusta;
menjadi sama dengan setan.
Jadi sikap kita terhadap
firman ini menentukan: jadi sama dengan Tuhan atau setan. Sudah
ada firman, yang didengar sudah benar, tetapi sikapnya bagaimana?
Sikap negatif ini yang bahaya: mulai dengan bersungut-sungut lalu
mengundurkan diri dan mengikuti ajaran-ajaran lain yang enak bagi
daging--ikut dan menjadi sama dengan nabi palsu--, menolak firman
sampai memenggal kepala Yohanes pembaptis--jadi sama dengan
antikris--, dan mengubah firman--jadi pendusta; sama dengan
setan.
Setan, antikris dan nabi palsu inilah yang akan
ditelan maut; masuk lautan api dan belerang. Wahyu
19: 20 19:20.
Maka tertangkaplah binatang
itu
dan bersama-sama dengan dia nabi
palsu,
yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan
demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari
binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya
dilemparkan hidup-hidup ke
dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
'binatang
itu'=antikris. 'keduanya'=
nabi palsu dan antikris--yang punya tanda adalah antikris. 'tanda
dari binatang'=
tanda 666; ini adalah antikris.
Nabi palsu mendorong orang
untuk menyembah antikris, dan menerima cap 666. 'ke
dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang'=
maut dan kerajaan maut; kematian yang kedua.
Wahyu
20: 10 20:10.
dan Iblis,
yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke
dalam lautan api dan belerang,
yaitu tempat binatang
dan nabi
palsu
itu, dan mereka disiksa siang malam sampai
selama-lamanya.
'binatang'=
antikris. Setan, antikris dan nabi palsu akan mengalami kematian
yang kedua; lautan api dan belerang. Kehidupan yang menjadi sama
dengan setan tritunggal, itulah hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang
bersungut-sungut terhadap pengajaran yang benar, menolak pengajaran
yang benar, dan mengubah pengajaran yang benar, mereka juga akan
masuk dalam kematian yang kedua; lautan api dan belerang; neraka
selamanya, tempatnya maut dan kerajaan maut.
Lebih dulu, apa
yang kita dengar? Kalau sudah benar, sekarang sikap kita. Berdoa
dulu: Saya
beribadah harus mendengar firman yang benar. Itu doa kita, jangan sembarangan! Doakan kami gembala-gembala untuk
menyampaikan firman yang benar. Sesudah itu sikap dalam mendengar
firman nubuat. Kita harus hati-hati karena ada sikap yang negatif.
- Sikap
positif:
mendengar,
membaca firman nubuat
dengan sungguh-sungguh sampai mengerti, percaya dalam hati dan
mempraktikkannya.
Wahyu
1: 3 1:3.
Berbahagialah ia yang membacakan
dan mereka yang mendengarkan
kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti
apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Sementara firman yang diberitakan sudah benar, kalau sikap
kita negatif, dampak negatif yang akan kita dapatkan, bahaya, yaitu
menjadi sama dengan setan tritunggal yang akan mengalami kematian
yang kedua; neraka untuk selamanya.
Tetapi kalau firmannya
benar dan sikap kita benar--sikap positif--, kita
akan mengalami kegunaan firman.
Firman itu berguna. Mengapa firman jadi tidak berguna? Karena
sikapnya yang salah, sehingga malah merosot (jadi sama dengan setan
tritunggal)--firman kelihatan seperti tidak berguna.
Kegunaan
firman nubuat
(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 23 Juli 2017): 1
Korintus 14: 3 14:3.
Tetapi siapa yang bernubuat,
ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun,
menasihati
dan menghibur.
-
Membangun=
membawa kita pada pembangunan tubuh Kristus/kebangunan rohani.
Rohani kita meningkat kalau sikapnya benar. Kalau sikapnya salah, kita
akan merosot sampai menjadi sama dengan setan tritunggal (sudah
diterangkan pada Ibadah
Raya Surabaya, 23 Juli 2017).
- Menghibur;
memberi kekuatan ekstra kepada kita.
2
Korintus 1: 3-6 1:3.
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh
belas kasihan dan Allah sumber
segala penghiburan, 1:4.
yang menghibur
kami dalam segala penderitaan kami,
sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam
bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima
sendiri dari Allah. 1:5. Sebab sama seperti kami mendapat bagian
berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh
Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah. 1:6. Jika
kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu;
jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu,
sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar
menderita
kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.
Kabar
mempelai memberikan kekuatan ekstra/menghibur saat
menghadapi penderitaan bersama Yesus/salib/percikan darah sehingga kita menjadi sabar
dalam penderitaan bersama Yesus. Kalau secara logika, seharusnya
dia sudah kecewa, tetapi bisa bertahan. Ini kekuatan kabar
mempelai.
Sabar
dalam penderitaan artinya:
- Tidak
bersungut, kecewa, putus asa dalam penderitaan, tetapi justru bisa
mengucap syukur.
Secara logika tidak mungkin.
"Seringkali
kita melihat penderitaan-penderitaan: secara fisik, mungkin tidak
makan kok bisa tahan ya? Mungkin dalam penyakit, kok bisa tahan ya?
Inilah kekuatan firman. Kalau secara logika, tidak bisa ini. Waktu
kami dari Netherland, sudah memeluk opa Totaijs (almarhum), di
pesawat saya tanya pada seorang dokter: 'Bagaimana itu?': 'Secara
badan dari segi kedokteran, itu sudah mati, sudah tidak bisa,
tetapi jiwa dan rohnya dia kuat.' Malah kita yang menangis dan dia
menghibur kita. Ini kekuatan firman yang banyak saya lihat, sidang
jemaat juga mengalami. Membesuk itu bukan hanya memberi simpati,
berdoa dan ikut menanggung, itu baik, tetapi juga jadi
pelajaran/guru bagi kita. Saat saya menghadapi sesuatu, dalam
pikiran: Aduh, kok begini? Kemudian ingat yang saya besuk: Ah, dia
saja kuat, masak saya hanya begini tidak kuat? Pengalaman saya
begitu. Kekuatan firman, apapun yang kita hadapi, kita bisa
mengucap syukur."
-
Sabar menunggu waktu
Tuhan
yaitu tidak mengambil jalan sendiri di luar firman. Kalau tidak
kuat, saat kurang uang, di kantor bekerja sebagai kasir tinggal
ambil uang kantor. Memang sudah terdesak, besok harus bayar SPP
kalau tidak anaknya dipecat, bagaimana? Kalau tidak ada kekuatan
firman, dia akan mengambil uang itu. Tetapi kalau ada kekuatan
firman kita sabar menunggu waktu Tuhan; tidak mengambil jalan
sendiri di luar kebenaran firman.
"Saya
mengalami yang kecil-kecilan, waktu saya masih di kota kecil. Ada
anak yang saya sekolahkan selama tiga tahun. Dia datang lalu
menangis: Besok saya harus bayar sembilan puluh ribu untuk ujian
nasional, kalau tidak ada, tidak boleh ujian. Dia menangis, saya
juga, karena tidak punya juga. Lalu, di gereja itu saat saya datang
ada sepeda--sepeda itu yang dia pakai--, tetapi asal usulnya saya
tanya dijawab: Oh itu punya si A, orangnya pergi lalu ditaruh di
gereja. Saya pikir: Jual saja. Ini jalan sendiri, padahal sepeda
ini bukan milik gereja, tetapi milik orang. Saya sudah tanya kalau
dijual bisa laku delapan puluh ribu sampai sembilan puluh ribu.
Untung saya ingat firman, ini kan tidak sah karena belum diserahkan
sepenuhnya, tetapi hanya disuruh pakai untuk besuk; bukan
diserahkan untuk dijual. Jadi doa saja dan menangis. Sore hari, ada
orang datang memberi seratus ribu, pas sepuluh ribu untuk
persepuluhan dan sembilan puluh ribu untuk anak itu. Itu hasilnya
kalau sabar. Jangan
ambil jalan sendiri di luar kebenaran firman!
Kalau saya jual sepedanya, mungkin ditawar jadi berapa, belum cukup
juga, tetapi yang bahayanya adalah masuk nerakanya itu--miliknya
orang kok dijual, itu sama dengan mencuri. Ini contoh
kecil."
Sabar
dalam penderitaan! Jangan berharap orang lain, tetapi berharap
sepenuh pada Tuhan; hanya percaya dan berharap sepenuh pada Tuhan.
Ini kekuatan dari Tuhan, dan Dia
yang akan memberikan jalan keluar yang terbaik di dunia sampai
jalan untuk menuju kerajaan sorga.
Kekuatan firman nubuat
membuat kita sabar. Menghadapi masalah apa saja--mungkin terjepit
seperti Saul--, itu hanya ujian
dari Tuhan sejauh mana kita pecaya dan berharap Tuhan/menghargai
firman.
Jangan ambil jalan sendiri di luar firman apapun yang kita hadapi!
Kalau mengikuti
jalan sendiri,
itu di luar firman; bukan jalan keluar, tetapi jalan
buntu ditambah binasa.
Itu yang bahaya! Kalau jalan Tuhan, akan ada pembukaan jalan di
dunia ditambah pembukaan jalan ke sorga. Itu bedanya.
1
Tesalonika 4: 13, 16, 18 4:13.
Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak
mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan
berdukacita
seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. 4:16.
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat
berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun
dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu
bangkit; 4:18. Karena itu hiburkanlah
seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.
Ayat
18= penghiburan firman sampai sejauh ini. Firman nubuat sanggup
menghiburkan
kehidupan hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang paling berdukacita.
Rumah terpaksa dijual atau terjadi sesuatu, memang berdukacita,
tetapi yang paling berdukacita adalah saat ditinggal mati seorang
yang kita kasihi--sudah puncak dukacita di dunia, lebih dari
kehilangan mobil dan lain-lain. Tetapi kalau ada kekuatan firman,
ada kekuatan penghiburan, supaya kita tidak larut dalam dukacita
sampai mengarah pada kekecewaan, ragu pada Tuhan, apalagi
meninggalkan Tuhan; kita bisa bersukacita di dalam Tuhan. Itulah
kekuatan firman.
Kalau kita ingat firman: Ya,
dia meninggal, tetapi ada janji Tuhan.
Ini yang membuat kita kuat dan bisa bersukacita. Secara logika,
tidak mungkin, tetapi bisa karena itulah kekuatan firman yang
menghiburkan kita.
Sekali lagi, berdoa untuk pemberitaan
firman yang benar, tetapi juga berdoa untuk sikap yang benar. Kalau
sikap negatif, kita akan menerima akibat-akibatnya sehingga firman
yang seharusnya berguna menjadi seolah-olah tidak berguna karena
salah kita sendiri: bersungut-sungut--mengikuti nabi palsu, mencari
ajaran palsu. Salah
satu ciri ajaran palsu adalah mengenakkan daging; kompromi dengan
daging.
"Waktu
ibadah pertama di Jakarta, ada seorang yang baru kali itu
datang--dia seorang pengerja di sebuah gereja--, dia hanya bilang:
'Pak, saya mau bertemu.' Dia lama menunggu saya. Setelah ketemu
saya,dia katakan: 'Baru kali ini saya ikut, yang saya amati hanya
satu: tegas, tidak ada kompromi. Ini yang dicari.' Itu bahasanya
dia. Lalu dia entah bagaimana di gereja itu, dia berkata sambil
menangis--dia sudah punya isteri--: 'Saya bertekad, Pak, saya mau
merintis': 'Bagus, kalau memang itu dari Tuhan, silahkan, tetapi
jangan karena kebencian dan lainnya': 'Saya bagaimana mempelajari
ini, Pak?': 'Ada websitenya, pelajari ya.': 'Iya, terima kasih.' Itu
yang saya tangkap: tidak ada kompromi, kalau yang lain ada kompromi.
Ini yang cocok. Dia sendiri yang bicara, saya hanya menyampaikan.
Saya bilang: 'Itulah, hanya kita dengan Tuhan, bukan dengan yang
lain, kalau kompromi, itu yang nanti jadi ajaran palsu--firman
ditambah dan dikurangi--; harus ya katakan: ya, tidak katakan:
tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.
Titik! Tuhan tolong."
Sungguh-sungguh
hari-hari ini, biarlah firman Tuhan menghiburkan kita semua.
Sampaipun ditinggal mati seorang yang kita kasihi, firman masih bisa
menghiburkan; kita masih bisa kuat dan bersukacita di dalam
Tuhan.
Kalau sikapnya salah, seperti tidak berguna. Ini bukan
salahnya Firman, Firman jangan dikambing hitamkan: Itu pengajaran
kok begitu. Ini karena salah sikapnya. Kalau sikapnya benar, maka
benar-benar berguna untuk membangun, menghibur, dan yang terakhir
berguna untuk menasihati.
- Kegunaan
firman nubuat yang ketiga: menasihati.
1
Korintus 14: 3 14:3.
Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia
membangun, menasihati
dan menghibur.
2
Timotius 4: 1-2 4:1.
Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang
hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu
demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: 4:2. Beritakanlah
firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah
apa yang salah,
tegorlah
dan nasihatilah
dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Isi
firman pengajaran
yang benar; yang lebih tajam dari pedang bermata dua; kabar
mempelai:
- Menyatakan
apa yang salah=
mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi sehingga kita bisa sadar,
menyesali dan mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni,
jangan berbuat dosa lagi.
Hasilnya, kita diselamatkan; kita
bebas dari maut--bebas dari hukuman Allah; bebas dari lautan api
belerang--dan kerajaan maut. Ini yang kita doakan setiap
mendengarkan firman yaitu supaya ditunjukkan apa yang tersembunyi.
Yang tadinya kita tidak sadar atau tidak tahu, akan ditunjukkan
sampai yang tersembunyi; sampai ke ginjal. Contohnya tentang ajaran
palsu/ajaran Izebel (wanita boleh mengajar dan memerintah
laki-laki). Sampai ke sini kedalaman. Jangan dilanggar lagi!
Diampuni
sama dengan diselamatkan.
- Menegor--tegoran
keras--= supaya kita bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali
pada Tuhan--mati terhadap dosa--; hidup dalam kebenaran. Kalau
sudah minta ampun, jangan diulangi lagi dosanya.
Kalau
kita mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa, maka firman
pengajaran semakin hari akan semakin keras--semakin
menegor dengan keras--, supaya kita terlepas dari
dosa-dosa--tinggalkan dosa--dan kita bisa hidup benar. Kalau sudah
tinggalkan dosa dan hidup benar, firman akan jadi nasihat.
Selama
mempertahankan dosa, firman akan seperti pedang yang tajam terus;
firman bertambah keras, sehingga ada dua kemungkinan:
- Bahayanya,
kita bisa keras hati dan menolak; selamanya hidup dan enjoy
dalam dosa sampai mengalami maut dan kerajaan maut.
- Tetapi
kalau mau hancur hati, kita bisa tertolong. Karena dihantam firman
terus, kita bisa hancur hati; mengakui, meninggalkan dosa,
bertobat dan hidup dalam kebenaran.
Inilah dua
kemungkinannya. Tetapi lama-lama kemungkinan pertama yang terjadi
yaitu tidak tahan lagi mendengar firman.
- Menasihati.
Kalau sudah hidup benar, maka firman pengajaran yang keras menjadi
nasihat.
Mazmur
73: 24 73:24.
Dengan
nasihat-Mu Engkau menuntun aku,
dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
Nasihat
adalah tuntunan tangan Tuhan sampai membawa kita dalam kemuliaan di
Yerusalem baru--dulu Tuhan menuntun Israel dari Mesir sampai ke
negeri Kanaan; sekarang Tuhan menuntun kita sampai ke Kanaan
Samawi/kemuliaan Yerusalem baru.
Bagaimana
tuntunan itu? Wahyu
7: 17 7:17.
Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan
menggembalakan
mereka dan akan menuntun mereka ke
mata air kehidupan.
Dan Allah
akan menghapus segala air mata
dari mata mereka."
Tidak
ada lagi air mata= di Yerusalem baru; takhta kerajaan
sorga. Bagaimana cara Tuhan menuntun kita yang sudah hidup benar
dan suci untuk sampai kemuliaan? Dia tampil sebagai Gembala Agung
yang menggembalakan kita, mulai
dari kandang penggembalaan di dunia
ini sampai kandang penggembalaan terakhir di Yerusalem
baru.
Dituntun dulu ke kandang penggembalaan di dunia. Itu
caranya. Dia tetap tampil sebagai Anak Domba yang
menggembalakan, berarti Yerusalem baru adalah penggembalaan
terakhir. Di takhta Dia sedang menggembalakan, berarti di sanalah
kandang penggembalaan terakhir.
Sebagai contohnya adalah
Petrus. Yohanes
21: 15-17 21:15.
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon
Petrus:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari
pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan,
Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus
kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku." 21:16.
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus
kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku." 21:17.
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga
kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka
sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya:
"Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya:
"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku.
Nasihat
adalah tuntunan tangan Tuhan; yang sudah benar akan dituntun terus
sampai kemuliaan di Yerusalem baru. Bagaimana sistemnya? Dia
menuntun kita sampai masuk sistem penggembalaan. Tuhan Yesus
sebagai Gembala Agung menuntun kita masuk kandang penggembalaan di
dunia ini sampai satu waktu masuk kandang penggembalaan yang
terakhir di Yerusalem baru. Jadi harus masuk dalam kandang
penggembalaan di dunia!
Di sini Yesus tiga kali bertanya
pada Petrus; ini menunjuk pada ketekunan
dalam tiga macam ibadah pokok;
ketekunan dalam kandang penggembalaan. Kita sudah hidup benar lalu
dinasihati, artinya kita dibawa ke kandang penggembalaan. Di luar
kandang, sekalipun sudah hidup benar, kita masih bisa menyimpang ke
sana ke mari--ditabrak serigala. Tetapi kalau di kandang, kita
tidak bisa tertabrak serigala sekalipun diancam. Ada kandang yang
membentengi/membendung kita. Kalau tidak di kandang, tadinya
lurus--sudah hidup benar--, bisa menyimpang. Sebab itu harus
dituntun terus dalam kandang. Kalau berada di kandang, tidak akan
bisa dipengaruhi oleh apapun juga. Masuk kandang!
Ketekunan
dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita
emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh
Kudus di dalam karunia-karunia-Nya--ada urapan dan karunia Roh
Kudus--; kembali
pada gambar Allah Roh Kudus
lewat setia
dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan
sesuai dengan jabatan pelayanan sampai garis akhir. Kalau tidak
setia, tidak ada gambar Allah Roh Kudus, tetapi mengarah pada
gambar setan tritunggal.
Tadi sikap negatif mengarah jadi
sama dengan setan tritunggal--setan, antikris, nabi palsu; tiga
binatang buas yang akan dilempar ke lautan api dan belerang. Sikap
positif pada firman membawa kita pada kandang penggembalaan. Di
sinilah kita dibentuk untuk kembali pada gambar Allah Tritunggal.
- Meja
roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman
pengajaran dan kurban Kristus; kembali
pada gambar Anak Allah
lewat penyucian
secara dobel: firman pengajaran dan perjamuan suci. Kita disucikan
dari keinginan, hawa nafsu dan kehendak daging sehingga kita bisa
taat
dengar-dengaran--Yesus
taat sampai mati.
Kalau taat, akan ada gambar Anak Allah.
Kalau melawan, yang ada gambarnya setan tritunggal. Petrus
sudah jadi sama dengan iblis (Yesus berkata kepada Petrus saat ia
menolak salib: 'Enyahlah
iblis!'),
karena itu Tuhan tuntun lewat kandang penggembalaan untuk kembali
pada gambar Allah Tritunggal.
- Mezbah
dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan
dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya; kembali
pada gambar Allah Bapa.
Mungkin
pertanyaan pertama, Simon jawab: Jelas
mengasihi.
Pertanyaan kedua, jawaban Simon mulai kendor. Pada pertanyaan yang
ketiga, hati Petrus sedih karena ia menyangkal Tuhan tiga
kali--tubuh, jiwa dan roh menyangkal Allah Tritunggal; menyangkal
salib, menjadi sama dengan setan tritunggal.
Waktu Yesus
berkata Ia hendak ke Yerusalem, Petrus menarik Yesus. Inilah
menyangkal salib.
Jadi di dalam kandang penggembalaan kita
bukan sombong, tetapi sedih--; selalu bisa koreksi diri,
mengecilkan diri--; hancur
hati,
jujur/tulus
mengaku apa adanya--mengaku dosa, kekurangan-kekurangan. Inilah
gambar Allah Bapa, bukan malah menyalahkan orang.
Inilah pentingnya
kandang penggembalaan. Kalau cuma kebaktian umum, banyak, luar
biasa. Sekarang kalau ibadah pendalaman alkitab, tinggal berapa?
Saat ibadah doa, bisa-bisa hanya di pojok saja.
Hamba Tuhan, pelayan
Tuhan yang memiliki gambar Allah Tritunggal adalah hamba Tuhan,
pelayan Tuhan yang SETIA,
TAAT DAN JUJUR--tulus.
Itu sama dengan kembali
pada ciptaan semula.
Manusia sudah diciptakan satu gambar dengan Allah Tritunggal, tetapi
diganggu oleh setan.
Sudah diberikan firman, tetapi
bersungut, menolak seperti Herodes, menambah dan mengurangi
firman--sok pintar, mau lebih pintar/bijaksana dari pada Tuhan--,
dan akhirnya menjadi sama dengan setan tritunggal.
Tetapi
bersyukur kepada Tuhan, jika saat pemberitaan firman sikap kita
benar, kita akan dikembalikan; dibangun, dihibur, dituntun oleh
Tuhan ke kandang penggembalaan terakhir--Yerusalem baru--, lewat
kandang penggembalaan di dunia ini. Ini jelas! Tuhan berkata: 'Simon
adakah engkau mengasihi Aku'....'gembalakanlah
domba-domba-Ku!'
Jadi ada penggembalaan di dunia, ini perintah Tuhan sendiri.
Seperti baptisan air--, 'Pergilah,
baptiskanlah mereka dalam nama-Ku!'
Ini perintah Tuhan.
Lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah,
kita diproses sampai memiliki gambar Allah Tritunggal. Apa itu
gambar Allah Tritunggal? Setia--Allah Roh Kudus--, taat--Anak
Allah--, hancur hati sampai jujur/tulus hati--Allah Bapa. Inilah
hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang memiliki gambar Allah
Tritunggal--menjadi ciptaan semula.
Dulu Adam dan Hawa
diciptakan sama mulia dengan Tuhan, tahu-tahu kehilangan gambar
Allah Tritunggal, keturunannya sampai menjadi seperti setan
tritunggal. Gara-gara apa ini? Karena
tidak taat.
Perintah Tuhan: Semua
buah pohon di taman boleh kau makan buahnya dengan bebas, kecuali
satu.
Akhirnya yang satu (yang dilarang) itu yang dimakan. Inilah
ketidaktaatan.
Praktik
ciptaan semula:
taat.
Dulu manusia tidak taat--gambar Allah Tritunggal berubah jadi gambar
setan tritunggal. Sekarang bukti kalau gambar setan tritunggal
menjadi Allah Tritunggal adalah taat dengar-dengaran. Setelah
Petrus sedih hatinya, ia dikembalikan pada gambar Allah Tritunggal.
Yohanes
21: 18 21:18.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau
mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja
kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau
akan mengulurkan tanganmu
dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat
yang tidak kaukehendaki."
Mengangkat
dua tangan--'terserah
Engkau Tuhan'--=
bukti Petrus kembali pada gambar Allah Tritunggal, sampai ia rela
mati untuk Tuhan. Kembali pada gambar Allah Tritunggal= hanya
mengangkat tangan pada Tuhan; percaya dan mempercayakan diri sepenuh
pada Tuhan; taat sampai daging tidak bersuara lagi, dan Tuhan akan
mengulurkan dua tangan kemurahan dan kebaikan-Nya. Itu adalah
kunci Daud.
Kunci
Daud hanya ada di dalam penggembalaan--bagaimana dia melawan singa,
gembala dua tiga ekor domba sampai menjadi raja, sampaipun dia jatuh
dengan Batsyeba, masih ada kemurahan dan kebajikan Tuhan. Daud
mengakui: 'Tuhan
adalah Gembalaku ....kemurahan dan kebajikan selalu mengikuti aku
sepanjang
umur hidupku.'
Sampai
garis akhir jangan lepaskan kemurahan dan kebajikan Tuhan!
Kalau
Daud melepaskan kemurahan dan kebajikan Tuhan, saat ia jatuh dengan
Batsyeba, habislah dia. Karena itu dia tulis: sepanjang
umur hidupku (bahkan sampai selama-lamanya), jangan pernah lepas dari tangan
kemurahan kebajikan Tuhan! Ingat kalau sudah mau lepas--bisa karena
kecewa--, tarik nafas, hembuskan, kalau masih ada, kita ingat kita
harus hidup dalam kemurahan Tuhan; begitu juga kalau mau bangga atau
sombong. Di luar itu tidak bisa apa-apa. Tuhan tolong kita semua.
Kita hidup dalam tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan yang ajaib dan
besar.
Hasilnya: Mazmur
136: 1, 4 136:1.
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk
selama-lamanya kasih
setia-Nya. 136:4.
Kepada Dia yang seorang
diri melakukan keajaiban-keajaiban besar!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
'kasih
setia-Nya'
= kemurahan-Nya. (terjemahan
lama) 136:1. Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Ia, karena
kemurahan-Nya
itu kekal selama-lamanya.
Jangan
pernah lepas, apapun yang kita hadapi, tetapi tetap dalam kemurahan
dan kebajikan Tuhan. Kita percaya dan mempercayakan diri sepenuh
hanya kepada Yesus--Seorang Diri--, dan kita
akan mengalami keajaiban besar:
-
Mujizat terbesar yaitu
pembaharuan
hidup.
Tadi Petrus digembalakan sampai hancur hati--sedih hatinya--, dan
saat ia mengulurkan tangan kepada Tuhan, Tuhan juga mengulurkan
tangan-Nya, sehingga ia mengalami keajaiban besar, yaitu
pembaharuan hidup.
Pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi
manusia rohani adalah kuat
teguh hati.
Sejak saat itu Petrus tidak pernah menyangkal, tidak pernah takut
dan kecewa lagi.
Mari, kuat teguh hati hari-hari ini! Untuk
menantikan kedatangan Tuhan yang dibutuhkan adalah kuat teguh hati:
tidak kecewa, putus asa, bangga dan tinggalkan Tuhan, tetapi tetap
setia berkobar dalam ibadah pelayanan, tetap menyembah Tuhan, tetap
berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
Mazmur
27: 14 27:14.
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah
dan teguhkanlah hatimu!
Ya, nantikanlah
TUHAN!
Syarat
menantikan Tuhan adalah kuat dan teguh hati.
Seperti Yosua saat mau masuk Kanaan, Tuhan hanya pesan empat kali:
Kuatkan
dan teguhkanlah hatimu
- Keajaiban
besar secara jasmani
juga terjadi.
-
Mazmur 136: 5
136:5.
Kepada Dia
yang menjadikan langit
dengan kebijaksanaan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya.
Yang
tidak ada menjadi ada--tidak ada langit menjadi ada langit--; yang
hancur menjadi baik; yang tidak baik menjadi baik--pada awal
penciptaan dulu bumi campur baur, hancur lebur, tidak bisa
ditempati, tetapi setelah Tuhan ciptakan, Ia katakan: semua
baik--;
yang busuk jadi harum; yang gagal jadi berhasil dan indah. Daud
jatuh dengan Batsyeba tetapi masih bisa ditolong.
- Mazmur
136: 13
136:13.
Kepada Dia yang membelah
Laut Teberau
menjadi dua belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih
setia-Nya.
'membelah
Laut Teberau'
=
yang
mustahil jadi tidak mustahil;
semua masalah yang mustahil diselesaikan oleh Tuhan dan kita
dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir;
kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Saat
laut Teberau terbelah, bangsa Israel bisa maju ke Kanaan.
- Sampai
mujizat terakhir saat Yesus datang kembali ke dua kali, kita
disempurnakan
jadi sama mulia dengan Tuhan, untuk layak menyambut kedatangan-Nya
kedua kali di awan-awan yang permai.
Ada
kegerakan maut dan kerajaan maut, mari kita menantikan kedatangan
Tuhan. Perhatikan firman nubuat yang benar! Setelah itu, sikap
jangan salah! Kalau sikap kita salah, akan menjadi setan
tritunggal dan binasa selamanya; masuk maut dan kerajaan maut. Kalau
sikap kita benar, kita akan menjadi mempelai wanita Tuhan; kita
sungguh-sungguh digembalakan dan kembali pada gambar Allah
Tritunggal.
Buktinya: hanya mengangkat
tangan--ciptaan semula hanya taat; mengangkat tangan pada Tuhan--;
kita hidup dalam tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan. Apapun yang
kita hadapi: di lembah kegagalan atau kejatuhan, bisa Tuhan tolong
semuanya; tidak ada menjadi ada; yang mustahil menjadi tidak
mustahil; dan kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Mari, semua dipakai, jangan sampai dipakai Babel, tetapi dipakai
Tuhan, sampai kesempurnaan.
Petrus, hamba Tuhan yang hebat
bisa jatuh, Daud hebat bisa jatuh, siapa kita ini? Harus hidup dalam
tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan. Hanya itu saja. Jangan bangga
atau putus asa dengan sesuatu! Kejatuhan, kegagalan, sampai detik
ini, jangan putus asa! Masih ada uluran tangan kemurahan dan
kebajikan Tuhan yang tidak berubah, dan ada keajaiban besar bagi kita
semua. Saat kita jatuh atau diberkati, mari angkat tangan pada Tuhan:
Kalau bukan Engkau, aku tidak bisa, Tuhan. Satu waktu angin ribut
datang, kita juga bisa tenggelam. Mohon supaya Tuhan tetap memeluk
kita! Dalam keadaan apapun kita, angkat tangan pada Tuhan! Di dalam
Dia ada penghiburan, kekuatan, dan ada semuanya. Mungkin tidak ada
yang tahu (anak, isteri, orang tua), bukan kebetulan, tetapi
sungguh-sungguh ada kesempatan dengan Yesus Seorang Diri dan kita
seorang diri bersama Dia.
Dua orang menjadi patokan kita dalam
penggembalaan: Daud dan Petrus yang hebat bisa jatuh dan gagal,
apalagi kita. Sebab itu, tetaplah dalam tangan kemurahan dan
kebajikan Tuhan! Tunjukkan kelemahan dan ketidakmampuan kita,
kemustahilan, kesedihan apa yang kita hadapi, tunjukkan semua! Bukan
yang bagus-bagus yang kita tunjukkan, tetapi yang tidak baik, yang
kita alami hari-hari ini, juga keberhasilan-keberhasilan kita akui
itu hanya karena kemurahan dan kebajikan Tuhan.
Ada ketakutan
dan sebagainya, percayalah, ada tangan dengan keajaiban besar; tangan
kemurahan dan kebajikan Tuhan. Serahkan semua pada Tuhan! Kaum muda,
serahkan semua pada Tuhan! Kita pulang dalam damai sejahtera, kita
berada dalam pelukan tangan kemurahan dan kebajikan-Nya. Perjamuan
suci adalah uluran tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan yang mampu
melakukan apa saja sampai memuliakan dan menyempurnakan kita. Jangan
lupa keluarga kita, kita serahkan semua dalam tangan Tuhan agar semua
bisa menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali di awan-awan yang
permai.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|