Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 26:14-16
26:14. Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
26:15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar
tiga puluh uang perakkepadanya.
26:16 Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.


Pengkhianatan terhadap Anak Domba Paskah.
Yudas Iskariot mengkhianati Yesus sebagai Anak Domba Paskah (Anak Domba Allah).

Peringatan bagi kita!
Yudas Iskariot adalah seorang rasul dan bendahara (kepercayaan Tuhan), kehidupan yang hebat secara rohani, tapi bisa mengkhianati Tuhan Yesus.
Siapa kita? Kita bukan siapa-siapa dibanding Yudas Iskariot.

Mengapa Yudas Iskariot mengkhianati Yesus?

  1. Yudas Iskariot datang kepada imam-imam kepala = masuk dalam persekutuan yang tidak benar(persekutuan tanpa Firman Pengajaran benar, persekutuan yang menentang Firman Pengajaran benar, menentang tahbisan yang benar).

  2. Yudas Iskariot tidak mau menyerah kepada Tuhan, ia mempertahankan dosa dan kepentingan diri sendiri, sehingga ia menyerahkan/menjual Yesus dengan harga 30 keping perak.

    Penyerahan kepada Tuhan dimulai dengan menyerahkan dosa terlebih dulu (bagian yang jelek dari kita), baru kita akan bisa menyerahkan segenap tubuh, jiwa, dan roh kita.
Ad. 2.
Keluaran 21:32
21:32 Tetapi jika lembu itu menanduk seorang budak laki-laki atau perempuan, maka pemiliknya harus membayar tiga puluh syikal perakkepada tuan budak itu, dan lembu itu harus dilempari mati dengan batu.

Tiga puluh (30) keping perak
= harga lembu yang suka menanduk.
Kalau lembu menanduk, maka pemiliknya harus membayar 30 keping perak dan lembu itu sendiri harus dibinasakan.

Lembu yang suka menanduk= hamba/pelayan yang tidak taat dengar-dengarandan harus dihukum mati.

Kalau Yesus dijual 30 keping perak, berarti Yesus dianggap sebagai hamba yang tidak taat dan harus mati.
Sebenarnya, Yesus adalah hamba/pelayan Tuhan yang taat dengar-dengaran, buktinya:
  1. Matius 3:13-15
    3:13. Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
    3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"

    3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.

    Yesus taat dengar-dengaran dalam Baptisan Air.

    Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak berdosa (Anak Domba Allah yang tidak bercacat cela), dan tidak perlu dibaptis. Namun, mengapa Yesus harus rela dibaptis?
    • Untuk taat dengar-dengaran menggenapkan seluruh kehendak Allah, sekalipun harus MENGORBANKAN GENGSI/HARGA DIRI.

      Matius 3:15
      3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.

      Yohanes Pembaptis sendiri mengaku tidak layak membaptis Yesus sebab Yesus tidak berdosa. Namun, Yesus rela dibaptis untuk taat dengar-dengaran pada kehendak Bapa.

    • Untuk memberikan teladan baptisan air yang benar kepada kita.
      Baptisan air yang benar adalah baptisan air yang sesuai Alkitab dan sama seperti Yesus dibaptis.

      Matius 3:16
      3:16 Sesudah dibaptis,
      Yesus segera keluar dari airdan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

      Kita (tubuh Kristus) harus dibaptis dengan baptisan yang sama seperti yang diterima Yesus (Kepala).
      Hanya ada 1 Kepala, artinya: hanya ada 1 macam baptisan air yang benar.
      Seperti di zaman Nuh, tentu ada banyak perahu/bahtera lainnya, namun hanya 1 bahtera Nuh yang selamat.

      Roma 6:4
      6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisandalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Kolose 2:12
      2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

      Yesus keluar dari air (Matius 3:16) = keluar dari kuburan air.
      Jika belum dikubur = belum dibaptis.

      Dengan keterangan 2 ayat tersebut di atas (Roma 6:4; Kolose 2:12), kita yang sudah mati dari dosa (bertobat) harus dikuburkan bersama Yesus dalam air, untuk bangkit dalam hidup baru yakni jenis kehidupan Surgawi.

      Kelahiran dari orang tua jasmani hanya menghasilkan jenis kehidupan duniawi, yang hanya cocok hidup di dunia ini.
      Namun, lewat baptisan air kita menerima jenis kehidupan Surgawi.

      Hidup baru (jenis kehidupan Surgawi) = hidup dalam urapan bahkan dipenuhi Roh Kudus.
      Prakteknya:
      • Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, jadi kita harus hidup dalam kebenaran.
        Seluruh hidup kita (sekolah, pekerjaan, di jalan raya, dll.) harus benar.

        Benar = selamat.
        Tidak benar = tidak selamat.

        Tuhan ada di mana-mana, jadi di mana saja kita harus hidup benar.

      • Merpati = tulus hati, jadikita harus hidup dalam ketulusan hati: tanpa kepahitan hati, iri, dendam, kemunafikan.
        Dengan tulus hati, kita bisa mengalami damai sejahtera.

      • Taat dengar-dengaran, termasuk setia (selalu "Ya").

        Roma 8:15
        8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

        Seringkali kita terlalu berbangga/bergaya dengan bahasa Roh, hingga melalaikan bahasa sendiri, "ya" = taat dengar-dengaran, setia selalu.
        Contoh: Saat Tuhan menggerakkan kita untuk beribadah, kita harus menjawab "ya" = taat dengar-dengaran, setia selalu.

      Kehidupan yang benar, tulus hati, serta taat dan setia = ORANG BENAR. Inilah warga negara Kerajaan Surga.
      Orang benar bisa tergembala.

      Amsal 12:26
      12:26. Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
      • Orang benar pasti bisa (tidak sulit) menemukan tempat penggembalaan yang benar, di mana ada Firman Pengajaran yang benar.

        Kalau tergembala hanya karena melihat gedung gereja yang besar, dsb., itu pasti bukan orang benar.
        Orang benar pasti bisa memilih tempat penggembalaan dengan Firman Pengajaran yang benar.

        Tergembala dalam Firman Pengajaran benar = carang melekat pada pokok anggur yang benar.

      • Orang benar pasti tekun dalam kandang penggembalaan, yakni tekun dalam 3 macam ibadah pokok:
        1. Ibadah Raya = persekutuan dengan Allah Roh Kudus (minum).
        2. Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci = persekutuan dengan Allah Anak dalam Firman dan Perjamuan Suci (makan).
        3. Ibadah Doa Penyembahan = persekutuan dengan Allah Bapa (nafas hidup).

        Dengan demikian, domba-domba mengalami pertumbuhan secara rohani ke arah kedewasaan/kesempurnaan, dan pasti juga bertumbuh secara jasmani.
        Pertumbuhan secara jasmani hanya bonus dari Tuhan, bukan yang terutama.

      Mazmur 5:13

      5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

      Kalau kita menjadi orang benar dan tergembala dalam Firman Pengajaran benar, pasti dipagari dengan anugerah Tuhan.

      Berbahagia kalau kita bisa menjadi orang benar dan tergembala dalam penggembalaan yang benar, sebab kita pasti menerima pagar/perisai anugerah Tuhan dan kebahagiaan.

      Kepandaian, kekayaan, kedudukan tinggi tidak menjamin kebahagiaan.
      • Anugerah Tuhan mampu melindungi kita dari berbagai penyesatan dan dosa-dosa.

        Waspada! Banyak penyesat dan banyak yang disesatkan, sehingga yang benar seringkali dianggap salah, ekstrim, sekte, fanatik, kebenaran diri sendiri, dsb.

        Di mana-mana ada udara, dosa selalu mengincar kita.
        Anugerah Tuhan mampu melindungi kita dari dosa.

        Oleh pagar/perisai anugerah Tuhan, kita semakin mantap dalam kebenaran, ketulusan hati dan ketaatan = mantap dalam keselamatan.

      • Anugerah Tuhan mampu memberkati kita sampai anak-cucu, bahkan sampai hidup kekal.
        Warisan 'kebenaran' = warisan yang kekal pada anak-cucu.

  2. Markus 14:35-36
    14:35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
    14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."


    Yesus taat dengar-dengaran dalam doa di Taman Getsemani.

    Doa penyembahan =
    proses perobekan daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya sehingga bisa taat menerima kehendak Tuhan, sekalipun bertentangan dengan kehendak daging.

    Yesus bisa berseru "Ya Abba, ya Bapa", artinya: Yesus bisa taat dengar-dengaran sekalipun harus MENGORBANKAN KEHENDAK/KEINGINAN DIRI (KEHENDAK DAGING).

    Selama kita bertahan pada kehendak diri, kita tidak akan pernah bisa taat.

    Kita meneladan pada Yesus, taat pada Bapa sekalipun mengorbankan kehendak diri.
    Jangan kita tidak taat!
    Apalagi, kalau sudah jelas-jelas kehendak diri kita itu salah, tidak sesuai dengan kebenaran Firman.

    Hasilnya:
    "tidak ada yang mustahil bagi-Mu"
    Kita menerima kuasa untuk menghapus segala kemustahilan.

  3. Filipi 2:8-10
    2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
    2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,


    Yesus taat di kayu salib sampai MENGORBANKAN DIRI/NYAWA-NYA SENDIRI.

    Hasilnya:
    Ada kuasa kemenangan atas setan tritunggal  (3 binatang buas) yang sering menguasai anak-anak Tuhan, pelayan-pelayan Tuhan sehingga tidak taat dengar-dengaran.
Lewat 3 bukti di atas, Yesus jelas-jelas adalah hamba Tuhan yang taat dengar-dengaran sepenuhnya (sempurna).
Namun, mengapa Yesus rela dijual 30 keping perak = Yesus rela dijadikan hamba yang tidak taat dengar-dengaran sampai dihukum mati?

Untuk menolong hamba/pelayan Tuhan yang tidak taat dengar-dengaran, supaya jangan binasa, tetapi menjadi hamba/pelayan Tuhan yang taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.

Sekalipun sudah diselamatkan, seringkali kita masih tidak taat dan seharusnya dibinasakan.
Contoh:
  • Lot sekeluarga sudah selamat keluar dari Sodom-Gomora, namun istri Lot tidak taat dan menoleh ke belakang sehingga binasa.
  • Bangsa Israel sudah selamat keluar dari Mesir. Namun, di antara 603.550 orang, ternyata hanya 2 orang yang taat dengar-dengaran dan sampai di Kanaan.
Yesus rela mati di kayu salib (taat sampai mati) sehingga berkuasa mengalahkan setan tritunggal yang membuat anak Tuhan tidak taat dan harus mati, untuk menolong hamba Tuhan yang tidak taat - supaya jangan mati, namun bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara = mengulurkan tangan kepada Tuhan = menyerah sepenuh kepada Tuhan.

Contohnya:Petrus.
Petrus, rasul yang hebat/senior, ternyata tidak taat juga.
Ingat! Siapa kita?
Kita harus lebih sungguh-sungguh dalam mengikut Tuhan.

Yohanes 21:3
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.

Waspada! Jangan ikut-ikutan!
Petrus sudah ditahbiskan Yesus untuk menjadi penjala manusia, namun kembali menjadi penjala ikan lagi.
Celakanya, rasul-rasul yang lain, yang lebih muda dari Petrus - langsung serempak mengikuti Petrus.

Siapa yang TIDAK TAAT, hukumannya adalah MATI!

Namun, oleh pertolongan Tuhan, pelan-pelan akhirnya Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Dua kali Petrus mengulurkan tangan kepada Tuhan:
  1. Matius 14:29-32
    14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
    14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
    14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
    14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.


    Petrus mengulurkan tangan kepada Tuhan saat tenggelam.

    Tuhan mengizinkan terjadi kemerosotan (mungkin di bidang jasmani: sekolah, pekerjaan, dsb.) supaya kita bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan.

    Namun, kali ini Petrus mengulurkan tangan karena masih ada suara daging, karena takutdan ada kepentingan diri(ingin ditolong, dsb.).

    Tuhan baik dan menerima uluran tangan kita. Tuhan mengulurkan tangan juga kepada kita, artinya:
    • Tangan kasih Tuhan mampu memelihara/memberi kehidupan di tengah kesulitan dan kemustahilan.
    • Tangan kasih Tuhan mampu menolong tepat pada waktuNya.
      Kalau terlambat sedikit saja menolong orang yang tenggelam, pasti sudah mati.
      Namun, pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat.
    • Tangan kasih Tuhan mampu mengangkat dari segala kejatuhan dosa - kita bisa hidup benar.
      Tangan kasih Tuhan mampu mengangkat dari segala kegagalan - Tuhan menjadikan semua berhasil.

    Namun, jangan puas hanya sampai di sini, sebab suatu waktu bisa menyangkal Yesus.
    Tidak lama setelah Petrus diangkat dari ketenggelaman, Petrus menyangkal Yesus dan kali inipun seharusnya Petrus sudah dihukum mati.

  2. Yohanes 21:18-19
    21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
    21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."


    Petrus mengulurkan tangan kedua kalinya kepada Yesus karena rela mati, artinya:
    • Taat dengar-dengaran dengan rela mengorbankan apa saja.
    • Taat dengar-dengaran sampai rela mati.
    • Taat dengar-dengaran karena mengasihi Tuhan lebih dari semua (bukan karena pencobaan, dsb.).
    • Taat dengar-dengaran dengan percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan.

    Bagaimana bisa?
    Petrus bisa mengulurkan tangan kedua kalinya pada Yesus, taat sampai daging tidak bersuara, lewat penggembalaan.

    Kali ini, Petrus taat dengar-dengaran dan mempermuliakan Tuhan.
    Hasilnya:

    Tangan kasih Tuhan mempermuliakan Petrus, artinya:
    • Tangan kasih Tuhan memakai Petrus (dan juga kita semua yang mau taat sampai daging tidak bersuara).
    • Tangan kasih Tuhan menuntun ke masa depan yang indah dan bahagia.
    • Tangan kasih Tuhan mengubahkan kita sampai sempurna dan sama mulia dengan Dia, masuk Yerusalem Baru, kita bersama Tuhan selama-lamanya.
      Nama Petrus tertulis di Yerusalem Baru.
Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pembukaan Lempinel Angkatan XXXII, 16 Oktober 2009 (Jumat Sore)
    ... pelayanan seperti Korah akibatnya juga adalah kebinasaan. Di manapun kapanpun situasi apapun kita harus beribadah melayani Tuhan dengan setia dan mengucap syukur selalu. Kalau setia dan baik mengucap syukur selalu maka kita akan menerima kebahagiaan Sorga Matius yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun juga di dunia. Pengkhianatan dalam nikah Maleakhi - praktiknya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 31 Agustus 2016 (Rabu Sore)
    ... kebun anggur bahkan utusannya dipukuli dilukai dibunuh bahkan anaknya juga dibunuh. Ini sama dengan penggarap-penggarap tidak bisa menghasilkan buah anggur yang manis. Yesaya - . Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur. . Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 Februari 2015 (Minggu Pagi)
    ... dan memberikan kepada mereka gandum dari langit setiap orang telah makan roti malaikat Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah. Manna sama dengan roti malaikat. Roti sama dengan firman malaikat sama dengan gembala. Jadi manna adalah firman penggembalaan yaitu firman yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 13 Agustus 2014 (Rabu Dini Hari)
    ... emas murni haruslah tetap diaturnya lampu-lampu itu di hadapan TUHAN. Lampu bekerja di tengah kegelapan sepanjang malam dari petang sampai pagi. Artinya gereja Tuhan menjadi saksi di tengah kegelapan baik di rumah tangga di gereja di kantor di depan semua orang. Minyak untuk lampu adalah minyak zaitun tumbuk berasal dari ...
  • Ibadah Paskah Persekutuan III di Square Ballroom Surabaya, 08 Juni 2016 (Rabu Sore)
    ... perempuan-perempuan itu siapa saja yang disukai mereka. . Berfirmanlah TUHAN Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia karena manusia itu adalah daging tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja. Manusia masih harus menerima pencurahan Roh Kudus karena manusia mengikuti keinginan dan hawa nafus dagingnya sehingga manusia putus hubungan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 April 2018 (Minggu Siang)
    ... Yesus kedua kali sampai masuk Yerusalem baru--takhta kerajaan sorga. Kita memegang daun-daun palem bukan ijazah karena ijazah tidak ada kaitan dengan takhta sorga. Sasaran dari kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah keledai. Keledai menunjuk pada bangsa kafir kita semua--sebenarnya untuk bangsa Israel tetapi karena sebagian bangsa Israel keras hati dan menolak Yesus ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 Juni 2010 (Minggu Sore)
    ... kehangatan kasih dalam kandang ada kain lampin . Yakobus . Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya. Syarat ketiga adalah mengalami kelahiran kembali lewat Firman pengajaran yang benar dari manusia daging menjadi manusia rohani ...
  • Ibadah Persekutuan II di Square Ballroom Surabaya, 30 Mei 2018 (Rabu Pagi)
    ... dan kita di dunia berarti sekarang waktunya kita berpuasa. Setelah kita bertemu dengan Tuhan di awan-awan yang permai barulah kita tidak perlu berpuasa lagi selamanya. Itu yang benar. Firman harus diterangkan dengan ayat-ayat. Kalau mengambil yang enak bagi daging itu bukan pembukaan firman tetapi tafsiran manusia. Pembukaan firman memang merupakan perobekan ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 September 2022 (Minggu Pagi)
    ... firman pengajaran benar tidak mengandalkan Tuhan. Hidup dalam hawa nafsu daging yang memuncak pada dosa makan-minum merokok mabuk narkoba dan kawin-mengawinkan. Yeremia Mereka adalah kuda-kuda jantan yang gemuk dan gasang masing-masing meringkik menginginkan isteri sesamanya. Wahyu - Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas permata dan mutiara ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 22 November 2019 (Jumat Sore)
    ... Tuhan teracung untuk menghukum kehidupan yang menolak pembukaan firman Allah atau terulur untuk menolong kehidupan yang menerima firman nubuat diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya November . Jadi ada dua sikap gereja Tuhan terhadap kitab kecil yang terbuka Sikap negatif yaitu menolak pembukaan firman Allah menolak firman nubuat. Contoh Firaun menolak firman ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.