RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Surabaya, 12 Juni 2011 (Minggu Sore)
Bersamaan
dengan hari Pentakosta Matius
26: 17-19 26:17.
Pada
hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid
Yesus kepada-Nya dan... Ibadah Doa Surabaya, 10 Februari 2010 (Rabu Sore)
Matius
24: 45-51
= berjaga-jaga dikaitkan dengan kedatangan Tuhan yang
tidak diduga waktunya, yaitu:
ay. 45-47=... Ibadah Doa Surabaya, 22 Juli 2009 (Rabu Sore)
Matius 24: 32-35
NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL (nubuat ke-6)
Pohon ara ini ditampilkan dari zaman ke zaman:... Ibadah Doa Malang, 19 April 2018 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
7:4-8
7:4 Dan aku mendengar jumlah... Ibadah Raya Surabaya, 20 Juni 2010 (Minggu Sore)
Matius
25: 1-3
= 10
gadis yang mempersiapkan pelita untuk menyongsong Mempelai Laki-laki
Surga.
Matius
25: 2-4
25:2. Lima di antaranya bodoh... Ibadah Kunjungan Mangkutana IV, 27 Juni 2013 (Kamis Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 4:19b 4:19 ... kamu akan... Ibadah Doa Malang, 07 Juli 2015 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 3:1-6 tentang jemaat di Sardis. Wahyu 3:5-6 3:5... Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus di Kartika Graha I, 16 Juli 2013 (Selasa Sore)
Tema: Matius 25:6 25: 6 ... Mempelai datang! Songsonglah dia!
Pada waktu tengah malam adalah situasi paling gelap,... Ibadah Raya Surabaya, 19 April 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 29 Agustus 2015 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Dalam Lukas 9:18-21, kita mempelajari pengenalan kita... Ibadah Doa Surabaya, 09 Oktober 2019 (Rabu Sore)
Dari rekaman ibadah
doa di Medan
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN... Ibadah Doa Surabaya, 21 Maret 2012 (Rabu Sore)
Matius
27= Dalam susunan Tabernakel terkena kepada
7 kali percikan darah di
atas tabut perjanjian/tutup pendamaian.
Ini
menunjuk sengsara daging... Ibadah Raya Surabaya, 30 Desember 2012 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Raya Malang, 06 Mei 2018 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Wahyu 7:4-8
7:4 Dan aku... Ibadah Doa Malang, 18 Oktober 2016 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:6-7
4:6 Dan di hadapan...
TRANSKRIP LENGKAP
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 17 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 15 September 2014)
Tayang: 29 April 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 06 Oktober 2019 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia,
dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita
sekalian.
Wahyu 10 dalam susunan Tabernakel terkena pada tujuh
kali percikan darah di atas tutup pendamaian--menunjuk
pada sengsara daging yang dialami oleh Yesus sampai mati di kayu
salib untuk menolong kita semua.
Wahyu
10: 1-3 10:1.
Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga,
berselubungkan awan(1),
dan pelangi ada di atas kepalanya(2)
dan mukanya sama seperti matahari(3),
dan kakinya bagaikan tiang api(4). 10:2.
Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang
terbuka(5).
Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas
bumi(6), 10:3.
dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang
mengaum(7).
Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan
suaranya.
Ayat
1-3= tujuh
kali percikan darah yang dialami oleh Yesus menghasilkan tujuh sinar
kemuliaan--penampilan pribadi Yesus dengan tujuh sinar
kemuliaan--(diterangkan
mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 September 2019):
- Berselubungkan
awan. Artinya: pribadi yang diurapi oleh Roh Kudus sepenuhnya.
(diterangkan
mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 September 2019
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 13 September 2019).
- Pelangi
ada di atas kepalanya. Ini menunjuk pada Roh kemuliaan (diterangkan
pada Ibadah
Raya Surabaya, 15 September 2019).
- Mukanya
sama seperti matahari, supaya kita juga bersinar bagaikan matahari
(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 22 September 2019
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 27 September 2019).
- Kakinya
bagaikan tiang api (diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 29 September 2019).
- Dalam
tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka.
- Ia
menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas
bumi.
- Ia
berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.
Yesus
harus tampil dengan tujuh sinar kemuliaan untuk membuat kita, sidang
jemaat yang lemah tak berdaya dan banyak cacat cela bisa menjadi
sempurna, sama mulia dengan Dia. Semua bukan untuk Dia, tetapi untuk
kita semuanya.
AD. 4: KAKINYA BAGAIKAN TIANG API Wahyu
1: 15 1:15. Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan
tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan
desau air bah.
Kakinya bagaikan tiang api sama dengan
kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian. Kaki
menunjuk pada pendirian. Tembaga menunjuk pada
penghukuman--'langit berubah bagaikan tembaga kalau umat Israel
tidak taat' dalam kitab Ulangan.
Jadi, 'kaki-Nya
mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian' atau
'kakinya bagaikan tiang api' artinya kita harus memiliki
pendirian yang teguh untuk:
-
Menghukum segala
dosa sampai puncaknya dosa;
sama dengan menjadi kehidupan tanpa dosa, sehingga Kita bisa hidup
benar dan suci (diterangkan
mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 29 September 2019
sampai
Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Oktober 2019).
-
Menghukum daging
dengan segala keinginan, hawa nafsu, dan tabiatnya sehingga kita
selalu berada dalam kehendak Tuhan (diterangkan
pada Ibadah
Doa Surabaya, 04 Oktober 2019).
Setiap
kehidupan yang memiliki pendirian yang teguh untuk menghukum dosa dan
daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya akan menjadi
tiang di dalam Bait Allah/Rumah Tuhan--salah
satu Bait Allah yang kita kenal adalah Tabernakel, itulah tiang
penopang dalam kerajaan sorga.
Dalam
Tabernakel, ada tiga macam tiang:
- Keluaran
27: 9-10
27:9.
"Haruslah engkau membuat pelataran
Kemah Suci; untuk pelataran itu pada sebelah selatan harus dibuat
layar dari lenan halus yang dipintal benangnya, seratus hasta
panjangnya pada sisi yang satu itu. 27:10. Tiang-tiangnya
harus ada dua puluh, dan alas-alas tiang itu harus dua puluh, dari
tembaga, tetapi kaitan-kaitan tiang itu dan penyambung-penyambungnya
harus dari perak.
'pelataran'
= halaman. Tabernakel terdiri dari: halaman, ruangan suci dan ruang
maha suci.
Tiang
pertama
dalam Tabernakel: tiang-tiang
pada pelataran Tabernakel--60
tiang pada pelataran tabernakel, itulah tiang iman.
60
tiang iman terdiri dari dua bagian:
- Lukas
3: 23-24
3:23.
Ketika Yesus
memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan
menurut anggapan orang, Ia
adalah anak Yusuf,
anak Eli, 3:24. anak Matat, anak Lewi, anak Malkhi, anak Yanai,
anak Yusuf,
Yang
pertama: 56 tiang dihitung dari Abraham sampai Yusuf--ayah Yesus
secara daging. Ini semua adalah golongan bersunat--bangsa
Israel.
- Yang
kedua: empat tiang pintu gerbang: Matius, Markus, Lukas, dan
Yohanes--Lukas tidak bersunat; artinya bangsa
kafir
bisa masuk menjadi tiang.
Pelajaran bagi kita, sebenarnya hanya
orang Israel, tetapi bangsa kafir bisa masuk.
Jadi,
60 tiang terdiri dari golongan bersunat dan tidak bersunat--bangsa
Israel dan bangsa kafir. Artinya:
- Kemurahan
dan keadilan Tuhan sehingga kita bangsa kafir bisa menjadi tiang
dalam rumah Allah.
-
1 Korintus 7:
19
7:19.
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang
penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.
Yang
kedua: untuk menjadi tiang yang dibutuhkan adalah ketaatan (taat
dengar-dengaran).
Oleh
kematian Yesus bangsa kafir bisa menjadi tiang penopang. Bukan kaya
atau miskin, yang penting adalah TAAT
DENGAR-DENGARAN.
Jadi semua bisa jadi tiang, tinggal mau atau tidak.
Salah
satu tiang--tiang pertama--adalah Abraham. Ibrani
11: 8 11:8.
Karena
iman Abraham taat,
ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya
menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui
tempat yang ia tujui.
Abraham
taat dengar-dengaran, buktinya:
- Meninggalkan
negaranya menuju ke tempat yang Tuhan sediakan sekalipun ia tidak
tahu di mana tempatnya.
-
Rela mempersembahkan
Ishak anaknya yang tunggal, karena ia percaya bahwa Tuhan sanggup
membangkitkan orang mati.
Ibrani
11: 19 11:19.
Karena ia berpikir, bahwa
Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara
orang mati.
Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Inilah
bukti bahwa Abraham adalah tiang yang tidak roboh; sama dengan TIANG
IMAN--dua
saksi sudah cukup. Percayalah, kalau itu firman Tuhan, taati. Kalau
kita tidak taat (banyak berpikir), kita akan menjadi tiang yang
miring, semuanya bisa masuk, bahaya.
Hasilnya:
- Kejadian
12: 1-2
12:1.
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan
dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan
Kutunjukkan kepadamu; 12:2. Aku akan membuat engkau menjadi
bangsa yang besar, dan memberkati
engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau
akan menjadi berkat.
Hasil
pertama: Abraham diberkati
sampai anak cucu dan menjadi
berkat bagi orang lain.
Di
balik ketaatan ada keberhasilan dan berkat, dan menjadi berkat bagi
orang lain. Kalau tidak taat, langit akan menjadi tembaga--kutukan;
penghukuman. Rahasia berkat Abraham adalah sesudah diberkati, ia
ingat pada yang lain, yaitu:
- Si
Pemberi Berkat--Tuhan--, bentuknya mengembalikan persepuluhan dan
persembahan khusus milik Tuhan.
Kejadian
14: 18-20 14:18.
Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam
Allah Yang Mahatinggi. 14:19. Lalu ia memberkati Abram,
katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang
Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, 14:20. dan terpujilah
Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke
tanganmu." Lalu
Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya. 14:20.
dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan
musuhmu ke tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya
sepersepuluh dari semuanya. 14:21. Berkatalah raja Sodom itu
kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu, dan
ambillah untukmu harta benda itu." 14:22. Tetapi kata
Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi
TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi: 14:23.
Aku tidak akan mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong
benang atau tali kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat
berkata: Aku telah membuat Abram menjadi kaya.
Ayat
18 = raja Salem = Yesus. Ayat 20 = ada berkat dan kemenangan,
ada persepuluhan. Raja Sodom juga menawarkan berkat dunia,
tetapi Abraham tidak mau.
Persepuluhan adalah
- Pengakuan
bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan, dan kita hidup dari Tuhan.
"Termasuk
saya sebagai hamba Tuhan. Permisi, saya bukan hidup dari
persepuluhan yang saudara kembalikan kepada Tuhan. Kalau lewat
itu, berarti Tuhan tidak adil, sebab ada yang jemaatnya hanya
tiga orang, ada yang seribu. Kita semuanya hidup dari
persepuluhan yang kita kembalikan kepada Tuhan. Kalau berpikir:
Jangan beri persepuluhan, dia sudah kaya. Salah! Persepuluhan
yang kita kembalikan dari sinilah hidup kita. Dulu saya dari
tidak ada jemaat, tetapi saya persepuluhan, saya tetap hidup
sampai hari ini."
- Kuasa
Tuhan atau cara Tuhan untuk melepaskan kita dari ikatan Sodom dan
Gomora--ikatan dunia akhir zaman--, sehingga kita tidak akan
pernah menjadi tiang garam seperti isteri Lot, tetapi tetap
menjadi tiang penopang di rumah Tuhan.
Inilah
persepuluhan; bukan masalah uangnya, melainkan pengakuannya bahwa
kita sudah diberkati dan tidak ada hubungan dari Sodom Gomora.
- Ingat
pada sesama yang membutuhkan.
Inilah
siklus berkat Abraham yang tidak pernah berhenti--mengingat Si
Pemberi berkat (Tuhan dan pekerjaan Tuhan) dan sesama yang
membutuhkan.
- Hasil
kedua: masuk ke negeri perjanjian--Kerajaan sorga.
Artinya:
menerima
hidup kekal selamanya.
- Keluaran
26: 36-37
26:36.
Juga haruslah kaubuat tirai untuk pintu
kemah
itu dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus
yang dipintal benangnya: tenunan yang berwarna-warna. 26:37.
Haruslah kaubuat lima
tiang
dari kayu penaga untuk tirai itu dan kausalutlah
itu dengan emas,
dengan ada kaitannya dari emas, dan untuk itu haruslah kautuang lima
alas dari tembaga."
Kayu
penaga--berwarna hitam--= dosa. Kalau kita menghukum dosa, kayu
penaga akan disalut dengan emas, tidak kelihatan lagi
kayunya.
Tiang kedua
dalam Tabernakel: tiang
pintu kemah--menunjuk
pada ruangan suci; ada lima tiang. Artinya: kesucian atau
pengharapan.

Tadi, tiang iman
adalah percaya dan ketaatan. Sekarang tiang pintu kemah adalah
KESUCIAN
ATAU PENGHARAPAN.
Galatia
2: 9 2:9.
Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka
Yakobus(1),
Kefas(2)
dan Yohanes(3),
yang dipandang sebagai sokoguru
jemaat,
berjabat tangan dengan aku(4)
dan dengan Barnabas(5)
sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang
tidak
bersunat
dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;
'sokoguru
jemaat'
= tiang penopang dalam jemaat. 'berjabat
tangan dengan aku'
= rasul Paulus.
Ada
lima tiang pintu kemah yaitu Yakobus--iman--, Petrus--pengharapan--,
Yohanes--kasih--, rasul Paulus dan Barnabas.
Kita ambil satu
tiang pintu kemah yaitu Yohanes. Yohanes
13: 21-26 13:21.
Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan
menyerahkan Aku." 13:22. Murid-murid itu memandang seorang
kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang
dimaksudkan-Nya. 13:23. Seorang di antara murid Yesus, yaitu
murid yang dikasihi-Nya, bersandar
dekat kepada-Nya,
di
sebelah kanan-Nya. 13:24.
Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah
siapa yang dimaksudkan-Nya!" 13:25. Murid yang duduk dekat
Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah
itu?" 13:26. Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya
Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah
berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya
kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
Ayat
23 = 'Seorang
di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar
dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya'
= Yohanes.
Yohanes
menjadi salah satu tiang pintu kemah karena ia selalu bersandar di
dada Yesus, artinya:
- Mengasihi
Tuhan lebih dari semua;
mengutamakan Tuhan lebih dari semua, dan ia dikasihi Tuhan.
Kalau
masih ragu-ragu, berarti tidak bersandar di dada Tuhan. Pilih salah
satu: kalau bersandar di dada Yesus sudah benar dan kita akan hidup
kekal, kalau bersandar pada yang lain (toko dan sebagainya) akan
habis sebab semua yang di dunia akan hancur dan lenyap. Ikut
Tuhan jangan setengah-setengah!
Pintu kemah adalah pintu
masuk ruangan suci. Jadi kehidupan yang suci bisa mengasihi
Tuhan lebih dari semuanya--mengutamakan Tuhan lebih dari semuanya.
- Roma
5: 5
5:5.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih
Allah telah dicurahkan
di dalam hati
kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Yang
kedua: kasih
membuat kita kuat teguh hati,
artinya:
- Tidak
kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi.
- Hanya
percaya sepenuh kepada Tuhan.
2
Yohanes 1: 10-11 1:10.
Jikalau seorang datang kepadamu dan ia
tidak membawa ajaran ini,
janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah
memberi salam kepadanya. 1:11.
Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam
perbuatannya yang jahat.
'ia
tidak membawa ajaran ini'
= tidak membawa ajaran yang benar. Yohanes menuliskan pengalamannya
bersama dengan Tuhan, dia bersandar di dada Tuhan, sehingga tahu
Yudas, kehidupan yang sesat.
'janganlah
memberi salam kepadanya'=
bukan
hanya tidak boleh fellowship,
memberi salampun tidak boleh.
"Sekarang
ini saya masih memberi didikan: Kalau beda ajaran antara kakak,
adik, secara keluarga baik-baik saja. Kalau dalam ibadah, hindari;
kalau ajarannya tidak benar, hindari. Secara kekeluargaan baik-baik
saja."
Kalau
kasih semakin tinggi, pemisahan akan semakin jauh. Pemisahan tidak
bisa dibendung, sampai dua orang di tempat tidur terpisah, suami
isteri tidak bisa memberi salam. Karena itu harus kuat teguh
hati.
Ayat 11 = fellowship
itu mewarisi tabiat, perbuatan, dan perkataan.
Kalau
berfellowship
dengan yang jahat, nanti kita juga jahat. Fellowship
sama dengan makan bersama, berarti mewarisi hati nurani.
"Saya
pernah mengalami, hari sabtu saya datang fellowship, pendetanya
bergurau terus, hari minggu saya berkhotbah juga ikut-ikut bergurau
terus. Satu kali saja dengar, sudah beda, inilah mewarisi semuanya.
Kita tidak sadar. Nanti kalau pemisahan semakin jauh, kita tidak
bisa memberi salam lagi."
Praktik
kuat teguh hati:
- Kuat
teguh hati saat menghadapi ajaran lain
sampai menyingkir dari ajaran lain, bahkan satu waktu terjadi
puncak pemisahan yaitu perpisahan selamanya seperti Yudas Iskariot
dengan Yohanes--seperti perpisahan dua orang di tempat tidur, satu
terangkat, satunya tertinggal. Tidak main-main!
Harus
tegas untuk berpegang teguh pada ajaran yang benar dan menolak
yang salah! Jangan memberi kesempatan satu kalipun mendengar
ajaran yang salah.
- Bilangan
13: 27-28, 32
13:27.
Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri,
ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu
dan madunya, dan inilah hasilnya. 13:28. Hanya, bangsa yang
diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat
besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. 13:32.
Juga
mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri
yang diintai mereka,
dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai
adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang
kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi
perawakannya.
Praktik
kedua: kuat
teguh hati saat menghadapi pencobaan-pencobaan.
Kalau
tidak kuat teguh hati, hanya akan membawa kabar busuk. Kabar
busuk artinya kabar mempelai (pengajaran yang benar) ditambah
dengan suara daging--sudah mengakui kebenaran firman tetapi
ditambah dengan logika. Dia tidak menghormati Tuhan tetapi
manusia.
Kabar busuk membuat kita bimbang, kecewa,
bersungut-sungut, putus asa, dan meninggalkan pengajaran yang
benar. Mengapa begitu? Karena kabar busuk membesarkan
pencobaan-pencobaan, godaan, masalah lebih dari pada firman
Tuhan.
Kalau kuat teguh hati kita akan selalu mengucap
syukur kepada Tuhan apapun yang kita hadapi hari-hari ini.
Tegas
dalam menghadapi pengajaran! Hadapi pencobaan dengan ucapan
syukur, kita tetap percaya dan yakin pada Tuhan.
- Praktik
ketiga: kuat
teguh menghadapi dosa dan puncaknya dosa--dosa
makan minum dan kawin mengawinkan--, sehingga bisa hidup benar dan
suci.
Tadi,
kita menjadi tiang iman (ketaatan) seperti Abraham, hasilnya
diberkati sampai anak cucu. Sekarang kalau menjadi TIANG
KUAT TEGUH HATI,
hasilnya:
- Yohanes
13: 25
13:25.
Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya:
"Tuhan,
siapakah
itu?"
Hasil
pertama: dilindungi
dari antikris dan nabi palsu.
Doakan
seorang gembala! Gembala memiliki karunia khusus yaitu karunia
menimbang roh; bisa membedakan dengan tegas antara pengajaran benar
dan ajaran palsu, bahkan sampai satu waktu tidak usah bicarapun
sudah bisa membedakan, sehingga bisa memberikan makanan yang
sehat--makanan yang benar--bagi sidang jemaat, dan sidang jemaat
tidak menjadi korban dari antikris--binatang buas.
"Saya
sudah mengalami, yaitu soal 46 tahun (Bait Allah dirombak),
ditambah 20 tahun untuk membangun Bait Allah. Semua sudah tepuk
tangan, saya langsung turun, saya jelaskan: 46 ditambah 20 = 66,
coba alkitab dirombak--66 menunjuk pada jumlah kitab dalam
alkitab. Baru mereka sadar kalau salah. Inilah karunia menimbang
roh. Baru satu kata, bisa tahu kalau salah. Tetapi lain kali (saya
belum mengalami ini), Pdt Pong mengatakan: Tidak usah bicarapun
bisa tahu, karena urapan sudah maha kudus."
- Yosua
1: 6-7
1:6.
Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah
yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan
dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada
mereka. 1:7. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan
sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum
yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah
menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya
engkau beruntung,
ke manapun engkau pergi.
Hasil
kedua: kita akan dipakai
dalam kegerakan ke Kanaan;
kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna, dengan hati-hati, supaya tetap beruntung;
berhasil dan indah pada waktunya. Jaga keberuntungan dari Tuhan!
Lebih baik hati-hati.
"Saya
di Australia dijebak, sudah datang ke sana tetapi ibadahnya tidak
sesuai. Saya tidak mau, karena harus bertindak hati-hati. Doakan
saya agar tidak mengikuti hawa nafsu dan popularitas. Demikian
juga dalam pekerjaan. Sekalipun tampaknya luar biasa, tetapi kalau
ada jerat-jerat, jangan! Harus bertindak hati-hati. Jaga
keberuntungan dari Tuhan."
Tadi,
tiang halaman: taat dengar-dengaran, dan kita akan
diberkati. Kemudian tiang pintu kemah: kuat teguh hati, kita
berhasil dan beruntung.
- Keluaran
26: 31-32
26:31.
Haruslah kaubuat tabir
dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus
yang dipintal benangnya; haruslah dibuat dengan ada kerubnya, buatan
ahli tenun. 26:32. Haruslah engkau menggantungkannya pada empat
tiang dari kayu penaga,
yang disalut dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas,
berdasarkan empat alas perak.
Tiang
ketiga
dalam Tabernakel: tiang
pintu tirai
untuk masuk ruangan maha suci--terdapat 4 tiang pintu tirai yang
menunjuk pada 4 pribadi manusia yang sudah terangkat ke sorga yaitu
Henokh, Musa, Elia, dan Yesus; ada yang mati dulu baru
bangkit--Yesus dan Musa--, ada juga yang diangkat
hidup-hidup--Henokh dan Elia.
Kita ambil satu contoh: Henokh. Kejadian
5: 22-24 5:22.
Dan Henokh
hidup bergaul dengan Allah
selama tiga
ratus
tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan
anak-anak lelaki dan perempuan. 5:23. Jadi Henokh mencapai umur
tiga ratus enam puluh lima tahun. 5:24. Dan Henokh hidup bergaul
dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia
telah diangkat oleh Allah.
Ayat
22= 'Henokh
hidup bergaul dengan Allah selama tiga
ratus
tahun lagi'
= angka 300 merupakan keliling Tabernakel: panjang: 100, lebar
50. Jadi Henokh bergaul dengan Allah yang dibina dengan kabar
mempelai dalam terang Tabernakel, sampai ia terangkat ke sorga.
Tabernakel terdiri dari tiga ruangan, artinya: kabar
mempelai membawa kita masuk halaman--kebenaran; selamat--, ruangan
suci--kesucian--, dan ruangan maha suci--kesempurnaan. Kita sudah
selamat---percaya, bertobat--, tetapi belum sempurna. Jadi kita
harus berada di ruangan suci.
Inilah bergaul dengan Allah
dalam sistem Tabernakel. Di dalam ruangan suci ada tiga macam alat,
sekarang tiga macam ibadah pokok--kandang
penggembalaan.
Harus berada di ruangan suci kalau mau menjadi tiang seperti
Henokh. Ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita
emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh
Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya--ada nyanyian dan kesaksian.
- Meja
roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman
pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah
dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan
dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Di
dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada
Allah Tritunggal sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal
dan kita bisa bergaul erat dengan Allah seperti Henokh. Kita
disucikan secara terus menerus sampai JUJUR.
Amsal
3: 32 3:32.
karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan
orang jujur Ia bergaul erat.
Hari-hari
ini yang penting adalah kejujuran:
- Jujur
soal pengajaran. Kalau benar kita pegang--kita dengarkan--dan
praktikkan. Kalau tidak benar, kita lari menyingkir, jangan
coba-coba.
- Jujur
soal nikah dan keuangan.
Ibrani
13: 4-5 13:4.
Hendaklah
kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan
dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang
sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. 13:5. Janganlah
kamu menjadi hamba uang
dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah
telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau
dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Ayat
4 = 'penuh
hormat'
= jujur. Mulai
dari permulaan nikah harus jujur.
"Kalau
sudah punya satu pasangan, jangan ada lagi. Maksudnya mau apa? Itu
hanya menyakiti/memperdaya orang. Ini bisa terjadi sama perempuan
atau laki-laki. Tanya dulu kepada orang tua setuju atau tidak.
Jangan sudah jalan tetapi orang tua tidak setuju, lalu orang tua
disalahkan: orang tua tidak perhatian. Kalau tidak perhatian, orang
tua akan bilang: Terserah ya, mau dapat siapapun boleh. Itulah
tidak perhatian. Tetapi kalau orang tua bilang: Sebentar, itu
siapa, keputusannya 'tidak boleh' itulah perhatian. Setelah
menikah juga harus jujur."
Ayat
5= jujur soal keuangan; uangnya Tuhan dan uangnya sesama harus
jujur.
"Kalau
di antara suami-isteri tidak tahu berapa uangnya, ini bagaimana?"
- Jujur
dalam segala hal.
Kalau
sudah jujur soal pengajaran, nikah, keuangan dan jujur dalam segala
hal, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita--Imanuel.
Kalau
digabung: kehidupan yang taat, kuat teguh hati, dan jujur (tiga
tiang) akan dipasang tirai. Tirai pintu gerbang, tirai pintu kemah,
tirai pintu tirai adalah pribadi Yesus. Ada Yesus di sana, dan Dia
tidak akan meninggalkan kita--Imanuel. Dia selalu memperhatikan,
mempedulikan, dan bergumul untuk kita semua. Sungguh-sungguh!
Di
atas kayu salib Yesus bergumul sampai berteriak: Sudah
selesai! Artinya: Dia yang menanggung dan mengampuni semua
dosa sehingga kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan.
Apa yang berat? Yang penting bisa taat, kuat teguh hati, dan
jujur, Dia akan memperhatikan kita, sampai berteriak: Sudah
selesai. Kalau dosa selesai, masalah juga akan selesai pada
waktunya. Dia Imam Besar bisa menyelesaikan semua masalah pada
waktunya.
Hati damai adalah bukti dosa selesai, masalah akan
selesai, dan semua berangsur-angsur menjadi berhasil dan indah.
Tenang saja, yang penting kita berusaha. Usaha yang harus ditekuni
adalah menjadi tiang taat, kuat teguh hati, dan jujur. Usaha kita
terbatas, tetapi Tuhan tidak terbatas.
Dia meneguk anggur asam
bercampur empedu, dan Dia gantikan dengan anggur baru kepada
kita--pembaharuan. Di atas kayu salib Dia berteriak: Sudah
selesai, untuk membaharui kita dari manusia daging menjadi
manusia baru. Pada kesempatan siang hari ini kita diubahkan oleh
Tuhan. Kita minum anggur yang baru.
Apa yang diubahkan?
KESABARAN. Sudah taat, kuat teguh hati, jujur, mengapa
belum terjadi mujizat? Sabar menunggu waktu Tuhan. Dalam kesabaran
kita bisa mengoreksi diri, jangan menyalahkan orang. Kalau
sudah taat, kuat teguh hati, jujur, ditambah sabar, mujizat akan
terjadi, sampai kalau Tuhan datang kembali ke dua kali terjadi
mujizat yang terakhir, kita diubahkan menjadi sempurna seperti
Dia(tidak ada dosa lagi) untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali
di awan-awan permai. Kita menjadi tiang penopang di Yerusalem
baru, tidak keluar dari sana selamanya.
Wahyu 3:
12 3:12. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan
sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak
akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan
nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun
dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Kalau
jadi tiang, pasti digantungi tirai; ada pribadi Tuhan yang
memperhatikan kita. Kita
hanya memandang Dia; berseru kepada Dia. Tuhan tidak melihat
masalah, kemustahilan dan lain-lain yang kita hadapi, tetapi Dia
melihat hati yang taat, kuat teguh hati, jujur, dan sabar. Jangan
mengomel atau menuntut tetapi serahkan semua kepada Dia.
Biarpun
kita sudah hancur, yakinlah Tuhan menolong kita. Itulah kehidupan
sebagai tiang. Yang terbaik akan Dia lakukan sampai kita
disempurnakan.
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|