RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Oktober 2020 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Lukas 16: 10-18 Perikop:
setia dalam perkara kecil. Di dalam ayat... Ibadah Raya Malang, 29 Oktober 2017 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 6:9-11
6:9 Dan... Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 12 Oktober 2010 (Selasa Pagi)
Dalam doa puasa kali ini, kita belajar dari Musa. Musa berdoa dan berpuasa di atas... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Februari 2019 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 01 April 2014 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 1:10,12 1:10 Pada hari Tuhan aku... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Agustus 2016 (Senin Sore)
Bersamaan
dengan Penataran Imam dan Calon Imam II
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam,... Ibadah Doa Surabaya, 04 Mei 2018 (Jumat Sore)
Dari siaran tunda
ibadah doa di Melaka
Salam sejahtera dalam kasih
sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam,... Ibadah Doa Malam Surabaya, 15 Januari 2014 (Rabu Malam)
Puji
Tuhan selamat malam, hanya karena kemurahan dan kebaikan Tuhan
memberikan kesempatan kepada kita malam ini untuk... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 08 September 2016 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:5
4:5
Dan dari takhta itu... Ibadah Doa Malang, 10 Desember 2019 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keluaran 11:8-10 11:8 Dan semua pegawaimu ini... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 September 2013 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 5:12-13 5:12 Pada suatu kali Yesus... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Oktober 2014 (Senin Sore)
Pembicara:
Pdp. Youpri Ardiantoro
Salam sejahtera, selamat sore,
selamat bersekutu di dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus
Kristus. Pada kesempatan... Ibadah Raya Malang, 03 Maret 2013 (Minggu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28 secara keseluruhan menunjuk tentang... Ibadah Raya Surabaya, 16 Agustus 2015 (Minggu Sore)
Bersamaan
dengan penataran imam dan calon imam IV
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam,... Ibadah Kunjungan Mangkutana III, 26 Juni 2013 (Rabu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius
4:19b
4:19 ...
kamu akan Kujadikan penjala manusia.”
Penjala manusia adalah...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 12 Februari 2017 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai
sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita
sekalian.
Wahyu
5: 5-10 5:5.
Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan
engkau menangis! Sesungguhnya, singa
dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud,
telah
menang,
sehingga Ia dapat
membuka gulungan kitab itu
dan membuka ketujuh meterainya." 5:6. Maka aku melihat di
tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah
tua-tua itu berdiri seekor Anak
Domba
seperti telah
disembelih,
bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang
diutus ke seluruh bumi. 5:7. Lalu datanglah Anak Domba itu dan
menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta
itu. 5:8. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah
keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak
Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas,
penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus. 5:9. Dan
mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak
menerima gulungan kitab itu dan membuka
meterai-meterainya;
karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah
membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan
bangsa. 5:10. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu
kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan
memerintah sebagai raja di bumi."
Ayat
1: gulungan kitab ada di tangan kanan TUHAN di sorga, dan sekarang
diberikan kepada kita di dunia lewat wahyu/pembukaan firman. Di sini
tidak ada yang membukakan sampai rasul Yohanes menangis.
Siapa
yang layak/dapat membuka gulungan kitab dengan ketujuh
meterainya--membukakan rahasia firman--? (diterangkan mulai dari
Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Januari 2017)
- Ayat
5= Yesus sebagai singa dari suku Yehuda dan tunas Daud yang telah
menang (sudah diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 15 Januari 2017
sampai Ibadah
Raya Surabaya, 22 Januari 2017)--Yesus
sebagai Raja membukakan firman.
- Ayat
6-10= Yesus sebagai Anak Domba yang tersembelih (diterangkan mulai
dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 Januari 2017).
AD. 2. YESUS
SEBAGAI ANAK DOMBA YANG TERSEMBELIH Pembukaan
firman Allah dikaitkan dengan Yesus sebagai Anak Domba yang
tersembelih, artinya: pembukaan firman Allah mendorong kita untuk
mengalami PENEBUSAN
DAN PENDAMAIAN oleh darah Yesus;
setiap mendengar firman bukan untuk membuat kita
tertawa-tawa.
Yohanes
1: 29 1:29.
Pada
keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia
berkata: "Lihatlah Anak
domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Tadi,
rasul Yohanes melihat Yesus sebagai Anak Domba yang
tersembelih.
Di sini, nabi Yohanes melihat Yesus sebagai Anak Domba Allah yang
menghapus dosa dunia. Kalau
digabung: Yesus sebagai Anak Domba yang tersembelih artinya Yesus
harus mati di kayu salib untuk menebus/mendamaikan manusia berdosa;
menyelamatkan manusia berdosa lewat darah-Nya. Hanya Yesus
satu-satunya yang bisa menebus dosa manusia, karena Dia satu-satunya
manusia yang tidak berdosa.
Pertanyaannya, mengapa
manusia berdosa harus mengalami pendamaian/penebusan oleh darah
Yesus;
sampai Yesus mati di kayu salib? Yesaya
59: 1-2 59:1.
Sesungguhnya,
tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan
pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; 59:2. tetapi
yang
merupakan pemisah
antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat
Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar,
ialah segala
dosamu.
'untuk
mendengar'=
untuk mendengar doa kita. Manusia harus mengalami pendamaian oleh
darah Yesus, karena
manusia berdosa ini terpisah dengan TUHAN dan sesama.
Kalau ada dosa di rumah, suami isteri bisa terpisah; anak orang tua
bisa terpisah; kakak adik bisa terpisah. Misalnya ada dosa benci,
bisa terpisah; saling bermusuhan.
Manusia berdosa terpisah
dari TUHAN, artinya:
tidak ada hubungan dengan TUHAN=
- Kering
rohani.
Kering rohani itu sengsara, tidak ada kepuasan, letih
lesu, berbeban berat sampai bersuasana kutukan. Itu sebabnya ada
orang mabuk atau memakai narkoba, karena ia tidak ada kepuasan
sehingga mencari kepuasan yang salah; ia tersiksa. Biar
kaya/miskin, pandai/bodoh, kalau terpisah dari TUHAN, rohaninya akan
kering.
- Tidak
bisa beribadah melayani TUHAN.
- Tidak
bisa menyembah TUHAN. Tidak ada hubungan sama sekali!
Yesus
adalah kepala dan kita tubuh, kalau tidak ada hubungan--tidak bisa
menyembah; tidak ada lehernya--berati mati rohani.
- Sampai
akhirnya, kalau dibiarkan, akan membawa pada kebinasaan selamanya di
neraka.
Untuk perkara rohani
orang memang jarang yakin; kalau jasmani masih yakin: Jangan ya,
pengalamanku dulu beli mobil begini begini: Oh iya, jangan beli kalau
begitu. Kalau untuk yang rohani: Nanti bisa masuk neraka: Ah, mana
ada. Seringkali kita meremehkan yang rohani, tetapi ini kenyataan.
Kalau sudah terpisah dari TUHAN dan sesama, ia akan berada dalam
kebinasaan selamanya.
Tetapi kalau manusia berdosa mau
dipendamaikan/ditebus
oleh darah Yesus, manusia berdosa bisa
kembali pada TUHAN;
bsia beribadah dan melayani TUHAN, bisa menyembah TUHAN--hubungan
paling erat/intim antara kepala dengan isteri adalah penyembahan;
hubungan suami isteri secara rohani. Bisa kembali lagi pada TUHAN
kalau kita ditebusdibebaskan dari dosa-dosa lewat darah Yesus; bisa
setia lagi dalam ibadah pelayanan sampai puncaknya bisa menyembah
TUHAN.
Kita
tinggal memikirkan,
kalau sudah tidak mau ibadah dan tidak bisa menyembah TUHAN, mengapa?
Ini yang kita pikirkan. Ada pemisahnya, itulah dosa. Kalau dibiarkan
kita akan semakin sengsara, semakin kering, sampai binasa. Jangan!
Yesus Anak Domba sudah tersembelih untuk menghapus pemisah kita
dengan Dia. Semua dosa dihapuskan/ditebus oleh darah-Nya sampai kita
bisa kembali menyembah TUHAN.
Tadi, di kitab Wahyu 5: 7,
begitu Anak Domba tersembelih, ada penyembahan. Wahyu
5: 7-8 5:7.
Lalu
datanglah Anak
Domba
itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di
atas takhta itu. 5:8.
Ketika
Ia
mengambil gulungan kitab
itu, tersungkurlah
keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak
Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas,
penuh dengan kemenyan: itulah doa
orang-orang kudus.
'Anak
Domba'=
Anak Domba yang tersembelih. Begitu Yesus tampil sebagai Anak
Domba yang membuka gulungan kitab--ada pembukan firman tentang
penebusan/pendamaian--, kalau kita mau mengaku dan mau ditebus dari
dosa apa saja, kita bisa kembali pada TUHAN, kita bisa beribadah
melayani Dia sampai puncaknya yaitu 'tersungkur'--bisa
menyembah Dia.
Jadi, pembukaan firman yang dikaitkan dengan
Yesus sebagai Anak Domba yang tersembelih mendorong kita untuk
mengalami pendamaian dari dosa/kelepasan dari dosa-dosa oleh darah
Yesus. Dari firman inilah kita tahu bahwa orang berdosa itu sengsara.
Karena itu penting mendengarkan pembukaan firman Allah. Kita tidak
mau bertahan dalam dosa. Tiap mendengar firman kita teriksa karena
ada dosa. Mungkin belum mampu, tetapi kita mohon pada TUHAN sampai
benar-benar terlepas dari dosa, sehingga kita bisa kembali pada
TUHAN, beribadah melayani TUHAN, sampai puncaknya bisa menyembah
TUHAN--seperti dua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk di sorga
tersungkur menyembah TUHAN.
Kita juga, setiap ada penebusan
oleh darah Yesus, kita akan terdorong untuk kembali pada TUHAN;
beribadah melayani sampai menyembah TUHAN. Doa peneymbahan adalah
hubungan paling erat dengan TUHAN.
Di kitab Wahyu 5: 8,
penyembahan
di takhta sorga ditandai dengan dua hal: 5:8.
Ketika
Ia
mengambil gulungan kitab
itu, tersungkurlah
keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak
Domba itu, masing-masing memegang
satu kecapi
dan satu
cawan emas, penuh dengan kemenyan:
itulah doa
orang-orang kudus.
-
Yang
pertama:
penyembahan di takhta sorga ditandai dengan memegang
satu kecapi.
Bukan
berarti kalau menyembah harus mengambil kecapi. Bukan itu, tetapi
dalam arti rohani.
Karena itu alkitab ini bukan hanya
sejarah, tetapi nubuat--mengandung arti rohani. Ini yang harus
dibukakan. Sebab itu rasul Yohanes menangis untuk mendapatkan
pembukaan firman. Kalau hanya sejarah, tidak ada artinya dan kita
akan bosan, hanya begitu-begitu saja. Tetapi kalau firman dibukakan,
kita akan senang karena ada pembukaan-pembukaan baru.
Dulu,
begitu Saul tidak taat pada TUHAN, Roh TUHAN undur dari padanya dan
roh jahat masuk ke dalam dia sehingga ia merasa gelisah. Ini
raja--kaya, hebat--, tetapi begitu tidak taat--tanpa Roh TUHAN--, ia
stres seperti orang gila. Apalagi kita yang bukan raja. Mari
sungguh-sungguh!
Lalu dipanggilah Daud untuk bermain kecapi
sehingga roh jahat pergi dan Roh TUHAN masuk di sana; ada damai
sejahtera dan tenang.
1
Samuel 16: 23 16:23.
Dan
setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul,
maka Daud
mengambil kecapi
dan memainkannya; Saul
merasa lega dan nyaman,
dan roh yang jahat itu undur dari padanya
"'roh
yang dari pada Allah,'
maksudnya adalah roh jahat yang dari pada Allah. Ini ada yang
bertanya pada saya: 'Om, kok roh jahat dari Allah?' Bukan dari
Allah, tetapi TUHAN izinkan. Kalau taat, TUHAN pagari dan Roh TUHAN
yang ada di situ, tetapi kalau tidak taat, TUHAN tidak bisa apa-apa
dan roh jahat masuk. Itu istilah 'roh
yang dari pada Allah.'
Bukan berarti TUHAN punya Roh Kudus dan roh jahat. Bukan! Itu hanya
untuk orang yang tidak taat. Jangan salah!"
Jadi
menyembah dengan membawa kecapi artinya meenyembah
dalam urapan Roh Kudus
sehingga kita mengalami damai sejahtera/ketenangan yang dari sorga.
- Yang
kedua:
penyembahan di takhta sorga ditandai dengan satu
cawan emas, penuh dengan kemenyan.
Di
dalam Tabernakel, ada dupa, tetapi siang ini kita pelajari dulu soal
kemenyannya.
Kemenyan ini berwarna putih, artinya kebenaran
atau kesucian.
Jadi
doa penyembahan harus berlandaskan kesucian; harus didorong oleh
kebenaran dan kesucian. Ini doa penyembahan yang benar.
Tadi,
doa penyembahan yang benar didorong oleh Roh Kudus sehingga kita
mengalami damai sejahtera/ketenangan, sekarang, didorong oleh
kebenaran dan kesucian.
Kalau kedua hal ini
sudah terpenuhi unsurnya, yaitu ada kecapi dan cawan emas berisi
kemenyan--damai dan kesucian--, maka kita
bisa melihat TUHAN.
Ibrani
12: 14 12:14.
Berusahalah
hidup damai
dengan semua orang dan kejarlah kekudusan,
sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat
Tuhan.
Damai
ini mahal sekali. Raja saja tidak punya damai, sampai memanggil Daud,
padahal ia kaya dan hebat. Hanya ada di dalam urapan Roh Kudus.
Karena itu jaga
hati damai!
Kalau ada sedikit masalah antara suami isteri, cepat selesaikan!
Kalau tidak, nanti buta semua--tidak melihat TUHAN. Kalau tidak
melihat TUHAN, kita akan membabi buta, gelisah, stres dan bisa gila.
Sungguh-sungguh! Selesaikan semua!
Kalau menyembah TUHAN
dengan kesucian dan damai sejahtera, maka kita bisa memandang wajah
Yesus. Inilah penyembahan yang benar; penyembahan dari sorga sekarang
diturunkan ke bumi lewat pembukaan firman. Kita tahu bagaimana
penyembahan di sorga, yaitu dengan damai dan kesucian. Itu yang bisa
memandang wajah Yesus; tersungkur untuk memandang wajah
Yesus.
Ketika Yesus bangkit, Dia berada di tengah-tengah
murid-murid-Nya, lalu Dia memperlihatkan lambung dan tangan-Nya,
setelah itu baru murid-murid melihat wajah-Nya.
Proses
untuk memandang wajah Yesus: Yohanes
20: 19-20 20:19.
Ketika
hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah
murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu
yang terkunci
karena mereka takut
kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri
di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai
sejahtera bagi kamu!" 20:20. Dan sesudah berkata demikian, Ia
menunjukkan tangan-Nya
dan lambung-Nya
kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat
Tuhan.
'pintu-pintu
yang terkunci karena mereka takut'=
kalau terpisah dari TUHAN dan sesama, itu seperti menghadapi pintu
yang terkunci. Bukan hanya takut, tetapi juga tidak ada jalan keluar.
Kalau orang mempertahankan dosa--terpisah dari TUHAN dan sesama;
seperti mengunci pintu supaya TUHAN dan sesama tidak bisa masuk--,
keadaannya bukan hanya takut dan stres, tetapi pintunya terkunci
juga. Susah, tidak ada jalan keluar dalam hidupnya, kalau hatinya
tidak damai--terpisah dari TUHAN.
'Damai
sejahtera bagi kamu!'
=> harus damai dan suci dulu, baru bisa memandang TUHAN:
-
Proses pertama
memandang wajah TUHAN: memandang
lambung Yesus.
Yohanes
19: 33-34 19:33.
tetapi
ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati,
mereka tidak mematahkan kaki-Nya, 19:34.
tetapi
seorang dari antara prajurit itu menikam
lambung-Nya
dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah
dan air.
Dua
penjahat belum mati lalu dipukul kakinya supaya cepat mati dan
mayatnya diturunkan, sebab pada hari Sabat tidak boleh ada mayat
yang tergantung--Yesus mati saat menjelang hari Sabat. Tetapi ketika
sampai pada Yesus, Ia sudah mati dan kaki-Nya tidak boleh
dipatahkan.
Memandang lambung Yesus di sini artinya memandang
lambung Yesus yang mengeluarkan darah dan air.
Ini adalah luka kelima. Yesus sudah mati dengan empat luka
utama--dua di tangan dan dua di kaki--untuk menebus dosa bangsa
Israel--umat pilihan TUHAN. Tetapi ada luka kleima--mengeluarkan
daran dan air--untuk menebus bangsa kafir. Ia sudah mati tetapi
masih ingat kita bangsa kafir; Ia rela ditombak sesudah mati.
Jadi
jangan sakit hati kalau kita disebut: kafir. Memang betul, yang
tidak kafir hanya orang Israel. Di luar itu, kafir. Jangan marah!
Itu betul, tetapi sekarang kita sudah ditebus oleh darah Yesus lewat
lambung-Nya.
Saa ini, kalau mau memandang wajah Yesus, lihat
dulu lambung-Nya yang mengeluarkan darah dan air:
-
Darah= mezbah korban
bakaran= percaya
kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat dan bergobat;
berhenti berbuat dosa dan kembali pada TUHAN.
Kalau imannya
benar-benar sampai dalam hati, iman itu akan menjadi rem, supaya
tidak berbuat dosa. Kalau berkata; Yesus hebat, luar biasa, tetapi
terus berbuat dosa, berarti imannya hanya di mulut dan tidak
menyelamatkan.
Iman
itu dari dalam hati.
Itu rem yang sungguh-sungguh. Buktinya adalah kita bertobat, mulai
dari tidak
ada dusta--iman
itu kebenaran.
Yeremia
9: 5-6 9:5.
Yang
seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar;
mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata
dusta;
mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat. 9:6.
Penindasan
ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal
TUHAN.
Kalau
sudah berdusta, ia tidak bisa bertobat lagi; tidak bisa melihat
TUHAN. Ini yang bahaya! Jadi, bertobat itu mulai dari tidak ada
dusta lagi.
Berdusta=
menutupi dosa dengan dosa; menimbun dosa dengan dosa sampai
menggunung--jadi gunung dosa yang akan dicampakkan ke laut, binasa
selamanya. Sebab itu ayat menuliskan: Kalau kamu punya iman,
campakkanlah gunung ini ke laut! Pasti terjadi! Maksudnya adalah
gunung dosa, bukan gunung sungguhan--'gunung
dosa, pergi ke laut, aku mau berrtobat!'
Jangan diartikan secara lahiriah, itu berarti mencobai TUHAN, kalau
gunung dipindah, apa gunanya? Yang penting adalah gunung dosa yang
dipindah ke laut. Gunung dosa apaun bisa pindah ke laut dengan iman
yang benar. Mari, kita bertobat!
- Air:
-
Baptisan air=
lahir baru.
Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah
mati terhadap dosa--bertobat--harus dikuburkan dalam air bersama
Yesus supaya ia bangkit dari dalam air--keluar dari dalam
air--bersama Yesus unyuk mendapatkan hidup baru; hidup yang
diurapi Roh Kudus; sama dengan Yesus. Ini adalah dasar.
Matius
3: 16 3:16.
Sesudah
dibaptis, Yesus segera keluar
dari air
dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh
Allah
seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
'keluar
dari air'=
keluar dari kuburan air (Roma 6: 4). Hidup baru= hidup sorgawi=
hidup yang diurapi Roh Kudus= hidup
dalam kebenaran. Inilah
dasar
yang kuat,
yang tidak goncang sedikitpun.
Harus sama dasarnya dengan
Yesus! Kalau mau menjadi sama dengan Yesus, mulai dari baptisannya
harus sama. Baptisan air bukan peraturan gereja, tetapi menentukan
kita bisa jadi sama dengan Yesus atau tidak. Baptisan air harus
sama dengan Yesus! Dia adalah kepala dan kita tubuh, satu
baptisan.
-
Air
hujan firman pengajaran yang benar.
Efesus
5: 25-27 5:25.
Hai
suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 5:26.
untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman, 5:27.
supaya
dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi
supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
'memandikan
dengan air'=
baptisan air. Dia menyucikan kita dengan air dan firman sampai
kita sempurna seperti Yesus. Dasarnya adalah baptisan
air--dimandikan dengan air--, tetapi masih belum cukup, harus
dimandikan lagi dengan air hujan firman pengajaran; diselamkan
dalam firman pengajaran yang benar. Ibadah pendalaman alkitab
penting. Sudah masuk baptisan, lalu masuk pendalaman
alkitab--sesudah dikubur di dalam air, lalu dikubur dalam firman
pengajaran--supaya sempurna.
Ulangan
32: 1-2 32:1.
"Pasanglah
telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi
mendengarkan ucapan mulutku. 32:2.
Mudah-mudahan
pengajaranku
menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana
hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus
hujan
ke atas tumbuh-tumbuhan.
Perkembangan
firman pengajaran:
- Mulai
dari embun. Embun ini jarang dilihat karena kita masih tidur.
Gereja TUHAN yang tidak melihat firman pengajaran, berarti ia
masih tidur. Apalagi orang kota, jarang lihat embun. Berarti
rohaninya masih tidur.
- Hujan
rintik-rintik. Mulai ada respon, rohaninya mulai bergerak.
- Hujan
lebat. Mau ke mana kalau hujan lebat? Harus menerima firman
pengajaran. Semua arahnya ke firman pengajaran.
Semua gereja
punya gandun--seperti kakak-kakak Yusuf--, tetapi semua tunduk
pada gandum Yusuf--firman pengajaran yang benar, yang menyucikan
sampai pada kesempurnaan dan menjadi mempelai.
Semua
tunduk pada gandum Yusuf, bukan berarti lebih hebat, tetapi semua
mengarah ke sana.
Karena
itu yang sudah dalam pengajaran kalau keluar, bahaya!
Yang terdahulu menjadi terkemudian. Itu yang bahaya! Sedangkan
yang terkemudian begitu semangat.
"Kami
ke Medan seringkali terlambat, jam 9 malam baru khotbah, tetapi
orang tidak lari, mereka tetap datang lagi. Sangat butuh. Mereka
bukan orang-orang baru. Mereka orang-orang yang sudah lama ikut
TUHAN tetapi baru dalam pengjaaran. Sampai kalau ditanya di
pesawat: Jam berapa kebakitannya, Pak? Saya malu mau jawab.
Tetapi mereka tunggu. Karena itu kita yang dalam pegnajaran
sungguh-sungguh. Bukan berarti paling hebat, tetapi semua ke arah
sana, mau ke mana lagi kita?"
Air
hujan firman pengajaran memandikan kita bangsa kafir--tadi lambung
Yesus ditombak untuk bangsa kafir--, terutama
dari tabiat kekafiran
yaitu
-
Kekuatiran.
Matius
6: 31-34 6:31.
Sebab
itu janganlah kamu kuatir
dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami
minum? Apakah yang akan kami pakai? 6:32.
Semua
itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi
Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya
itu. 6:33.
Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu
akan ditambahkan kepadamu. 6:34.
Sebab
itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok
mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari."
Bangsa
kafir kuatir untuk hidup sehari-hari--makan, minum, pakaian--dan
masa depan. Akhirnya tidak
bisa setia
dalam ibadah pelayanan dan tidak
bisa benar
hidupnya--menuju kebinasaan.
Sebab itu, mari disucikan
dari kekuatiran. Buktinya adalah kita bisa
percaya dan mempercayakan hidup kepada TUHAN, dan mengutamakan
TUHAN lebih dari semua--'carilah
dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya.'
"Macam-macam.
Nanti kalau saya datang....... Padahal yang yang datang lalu
disembuhkan. Sebab itu jangan bilang: Nanti kalau. Itu kalimatnya
bangsa kafir yang berbahaya. Tetapi kalimat kita: Kalau saya
datang, PASTI saya ditolong."
Kita
utamakan TUHAN lebih dari semua; beribadah melayani TUHAN dengan
setia dan benar, dan semua akan ditmbahkan bagi kita. Kita hidup
dari salib/kemurahan TUHAN, tidak pernah minus--salib itu tanda
plus. Salib
itu selalu surplus.
TUHAN tolong.
-
Tabiat
kefir yang kedua: anjing dan babi= kenajisan--perkataan
najis, kotor dan dusta, dan perbuatan najis (dosa makan
minum--merokok, mabuk, narkoba--dan dosa kawin
mengawinkan).
Banyak kali kalau tidak mengenal pengajaran,
enak saja, (maaf) kita lelanjang tetapi tidak tahu malu--seperti
anjing dan babi. Merokok tapi khotbah atau main musik.
Tetapi
kalau kita mengerti pengajaran--mendalam--, kita tahu kalau tidak
boleh. Ini bedanya.
"Jangan
percaya hamba TUHAN, termasuk saya. Kita katakan: Hebat, ternyata
pernah kawin cerai, ada masalah uang, pengadilan dan lain-lain.
Termasuk saya juga harus diperika."
Karena itu nharus mendalam--dimandikan--dulu, baru bisa
berkenan pada TUHAN; disucikan dari tabiat anjing dan
babi.
Kalau sudah disucikan dari tabiat anjing dan
babi--kita hidup dalam kesucian--, kita pasti dipakai
TUHAN. Keluaran
29: 1 29:1.
"Inilah
yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan
mereka, supaya mereka memegang
jabatan imam bagi-Ku:
Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang
tidak bercela,
Kalau
sudah hidup suci, pasti
diangkat menjadi imam-imam;
diberi jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Kita dipakai
TUHAN dalam pembangunan tubuh Kristus. Kita menerima jubah indah;
hidup kita lebih indah.
Dipakai TUHAN bukan sengsara,
tetapi hidupnya makin indah. Yudas Iskariot tidak mau dipakai
TUHAN, jubahnya diambil, bukan tidak indah lagi, tetapi hancur.
Bukan hanya telanjang, tetapi perutnya robek. Bukan hanya
jubahnya yang robek, tetapi perutnya juga pecah, tidak ada
indahnya sama sekali--hancur-hancuran. Serius!
Mari, yang
sudah tinggalkan pelayanan, kembali, jangan tunggu robek seperti
Yudas! TUHAN tolong.
- Proses
kedua
memandang wajah TUHAN: memandang
tangan yang berlubang paku.
Aritnya:
-
Sesudah diangkat
menjadi imam-imam--melayani TUHAN--, jangan sembarangan, tetapi
kita melayani
seperti Yesus melayani.
Sebab itu mulai dari baptisan sudah harus seperti Yesus, supaya
nanti kerjanya seperti Yesus; semuanya seperti Yesus.
Matius
7: 21-23 7:21.
Bukan
setiap orang yang berseru
kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia
yang melakukan
kehendak Bapa-Ku
yang di sorga. 7:22.
Pada
hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,
bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi
nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 7:23.
Pada
waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata:
Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat
kejahatan!"
Tahbisan
yang benar, yang dinilai adalah ketaatan dan kesetiaan! Ayat
21= ukuran dari tahbisan yang berkenan pada TUHAN. Bentuk
pelayanannya terserah, tetapi yang dinilai adalah ketaatan,
termasuk setia. Taat
tetapi tidak setia, apa gunanya? Tidak ada gunanya. Mari,
sungguh-sungguh!
Tabhisan yang benar adalah melayani untuk
melakukan kehendak Bapa--taat dan setia. Itu yang menghasilkan
pembukaan
pintu-pintu keberhasilan sampai pintu sorga terbuka bagi
kita--hidup
kekal. Taat hari-hari ini!
- Arti
kedua
memandang tangan yang berlubang paku: bekerja
dengan kerelaan untuk berkorban,
bukan menuntut. Ibadah pelayanan itu ditandai dengan pengorbanan.
Semua harus dikorbankan untuk ibadah pelayanan, kecuali ffirman
pengajaran yang benar, sebab itu adalah pribadi Yesus.
Semua
yang kita korbankan untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus tidak
hilang, tetapi kita bertemu Jehovah Jireh. Abraham sampai
mengorbankan anaknya, tetapi tidak hilang, malah bertemu Jehovah
Jireh, yang sanggup
menyediiakan dari tidak ada menjadi ada.
Jangan takut berkorban!
-
Mazmur 123:
1-2
123:1.
Nyanyian
ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam
di sorga. 123:2.
Lihat,
seperti mata
para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya,
seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya,
demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai
Ia mengasihani kita.
Arti
ketiga
memandang tangan yang berlubang paku: bekerja
dengan belas kasih kemurahan TUHAN.
Artinya: bangsa kafir seharusnya tidak boleh menjadi imam--tidak
layak, tidak mampu--, tetapi karena ada luka kelima dari
Yesus--kemurahan TUHAN--, kita boleh menjadi imam, sebab itu kita
harus bekerja lebih keras dan lebih sungguh-sungguh lagi
dari pada yang lain, sampai garis akhir--sampai meninggal atau
sampai TUHAN datang.
"Saya
betul-betul dipanggil. Dari generasi saya tidak ada yang kristen,
ada saudara kami yang katolik tetapi sudah meinggal, tetapi
keluarga lain tidak ada. Mau jadi hamba TUHAN, itu luar biasa. Mari
kerja keras, lebih sungguh-sungguh sampai garis akhir."
1
Korintus 15: 9-10 15:9.
Karena
aku adalah yang paling
hina
dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. 15:10.
Tetapi
karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang,
dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.
Sebaliknya, aku telah bekerja
lebih keras dari pada mereka semua;
tetapi bukannya aku, melainkan kasih
karunia Allah
yang menyertai aku.
Mari,
kalau merasa kita dulunya hancur-hancuran, dan sekarang bisa
melayani, itu adalah anugerah TUHAN. Itu sudah betul, sekarang
lanjutkan! Anugerah TUHAN bukan hanya untuk menghapus yang dulu
saja, tetapi juga mendorong kita untuk lebih setia. Mungkin kita
sakit dan seharusnya mati, tetapi bisa sembuh, apa maksud TUHAN?
Kalau hanya untuk tidur-tiduran di rumah, lebih baik mati, tetapi
maksud TUHAN menyembuhkan kita adalah kita
mau dipakai lebih giat bekerja untuk-Nya;
TUHAN
butuh tenaga super hari-hari ini;
anugerah-Nya ditambahkan lagi.
Mari, semua punya pengalaman.
Mungkin sakit disembuhkan, tidak punya uang, tidak bisa jalan dan
lain-lain,tetapi akhirnya bisa, maksud TUHAN adalah yang di
belakang TUHAN sudah tolong dengan anugerah-Nya, dan ke depan
dilempar oleh anugerah itu untuk bisa semangat.
"Yang
sudah 100% jadi hamba TUHAN kalau tidak datang ibadah, padahal yang
dari kuliah datang, saya tidak bicara lagi. Malu sekali. Karena itu
di Mesir, saat Musa mau membawa umat Israel beribadah, Firaun
katakan: Pemalas kamu! Karena itu tidak kerja di dunia. Itulah kami
hambaTUHAN, sudah tinggalkan dunia, tetapi pemalas. Semoga anugerah
TUHAN mendorong kita semua."
- Proses
ketiga
memandang wajah TUHAN: melihat
wajah Yesus--tersungkur
dan menyembah Dia, berkata-kata dengan Dia dan tangan diulurkan
kepada Dia; menyerah
sepenuh.
Mata
memandang Yesus, mulut berkata-kata kepada Dia--menyeru nama
Yesus--dan tangan diulurkan kepada-Nya--hanya menyerah sepenuh
kepada TUHAN. Mari pandang wajah-Nya, berseru dan berserah
pada-Nya! Jangan pandang yang lain! Pandang Dia saja, berseru dan
berserah kepada Dia apapun keadaan kita saat ini!
Hasilnya:
-
Ada sinar karsih
karunia dari TUHAN.
Bilangan
6: 25 6:25.
TUHAN
menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi
engkau kasih karunia;
Sinar
kasih karunia dari wajah Yesus--uluran tangan TUHAN--sanggup
mengadakan
mujizat jasmani pada waktunya.
Ibrani
4: 16 4:16.
Sebab
itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih
karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan
kasih karunia
untuk mendapat
pertolongan kita pada waktunya.
Ini
jelas! Kita hanya tinggal menunggu. Ada masalah yang tidak bisa
dipikiir dan tidak bisa dikerjakan, mau apa lagi? Kalau dipikir,
akan stres. Tinggal pandang lambung Yesus lebih dulu--lahir baru,
hidup benar, yang tidak benar, buang, dan tabiat kekafiran
disucikan--, lalu layani TUHAN dengan sungguh-sungguh, taat, rela
berkorban. Ini ujian dari TUHAN. Sudah tidak punya apa-apa, disuruh
ke gereja.
"Saya
pernah bersaksi, saya pernah menuntun motor karena tidak punya uang
sedikitpun. Orang sampai heran karena motornya tidak apa-apa. Saya
jalan beberapa kilometer. Kalau ada yang kenal: ini guru Petra.
Tidak masalah, itu masih ujian dari TUHAN. Kita ulurkan tangan pada
TUHAN dan tunggu waktu TUHAN. TUHAN mengulurkan tangan anugerah
yang besar untuk bisa menolong kita tepat pada waktunya; bisa
menyelesaikan masalah yang mustahil pada waktunya."
Tugas
kita hanya menunggu waktu TUHAN. TUHAN tolong kita semua.
- Ada
sinar kemuliaan di atas gunung--wajah
Yesus bersinar bagaikan sinar matahari. Itu adalah sinar kemuliaan
untuk mengubahkan
kita
dari manusia daging menjadi manusia rohani--wajah.......jadi wajah
berseri.
Kalau ada pertolongan, bisa berseri.
Wajah
muram, pandang wajah Ysus, pulang berseri; wajah takut/pucat,
pandang wajah Yesus, pualng berseri; wajah buruk (najis/jahat),
pandang wajah Yesus, pulang sudah berseri--kuat
teguh hati.
Ini mujizat rohani.
Salah satu contoh: Maria
menghadapi Lazrus yang sudah mati empat hari. Jasmani
hancur-hancuran, mustahil, rohani busuk juga, nikah busuk, semua
busuk, masa depan hancur, tetapi bisa memandang wajah-Nya dan
tersungkur. Ada sinar kasih karunia dan kemuliaan bekerja di
tengah-tengah kita.
Yohanes
11: 32 11:32.
Setibanya
Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
ia di depan kaki-Nya
dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini,
saudaraku pasti tidak mati."
Orang-orang
menyangka Maria akan meratap di kuburan, tetapi Maria datang pada
Yesus, bukan pada masalah. Jangan pikir masalahnya! Kalau sudah
tidak bisa dipikir lagi, datang pada Yesus, jangan ke kuburan!
Kita
hanya tinggal menyerah saja dan tinggal tunggu waktunya. Tunggu
proses dan Lazarus dibangkitkan. TUHAN tolong kita.
Dan jika
TUHAN datang kembali, kita akan diubahkan menjadi sempruna seperti
Dia. Kita layak untuk menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali di
awan-awan yang permai. Kita duduk di takhta--di tempat di mana
gulungan kitab berada--; kita bersama Dia selamanya.
Dia
menyinari dan mengulurkan tangan. Yang mustahil menjadi tidak
mustahil; yang busuk menjadi baik. Mungkin yang lain tidak tahu,
suami tidak tahu, isteri tidak tahu, anak tidak tahu, orang tua tidak
tahu, tidak bisa menolong, tidak berdaya, dipikirpun juga tidak bisa,
mari pandang lambung, tangan dan wajah Yesus. Jangan ragu sedikitpun
sekalipun masalah sudah mustahil! Itu adalah ujian
kepercayaan.
Tidak ada yang bisa dilakukan oleh bangsa kafir,
kecuali hanya percaya dan menunggu waktu TUHAN. Sampai matipun Dia
ingat bangsa kafir. Percayalah! Mujizat terjadi dan kita pulang
dengan wajah berseri.
Ada harapan baru bagi bangsa kafir,
bukan hanya di dunia, tetapi sampai sempurna seperti Dia. Kita pulang
dengan tangan anugerah yang memeluk kita. Hari-hari ini kita hanya
memandang Yesus, bukan yang lain. Memandang lambung-Nya untuk punya
akar/dasar yang kuat, memandang tangan-Nya untuk bekerja yang
berkenan pada-Nya, dan memandang wajah-Nya untuk menerima sinar
kemuliaan dan kasih karunia dari wajah-Nya; sanggup mengadakan
mujizat sampai kita menjadi sempurna.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|