Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.

Wahyu 5: 1
5:1. Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnyadan dimeterai dengan tujuh meterai.

'gulungan kitab yang ada di dalam tangan kanan TUHAN, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya', dalam perjanjian baru menunjuk pada logosatau firman Allah yang tertulis di dalam alkitab atau Kitab Suci.
Di dalam perjanjian lama, kitab Keluaran 20-23, firman Allah ditulis pada dua tempat: (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 September 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 06 November 2016)

  1. Yang pertama: Keluaran 20: 1-17=> firman Allah ditulis pada dua loh batu.
    Sekarang artinya firman ditulis pada hati dan pikirankita (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 25 September 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 02 Oktober 2016).

  2. Yang kedua: Keluaran 21-23=> firman Allah ditulis pada gulungan atau lembaran surat-surat.
    Sekarang artinya firman Allah ditulis dalam lembaran hidup kita--seluruh hidup kita/solah tingkah laku kita (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 02 Oktober 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 06 November 2016).

Praktik sehari-hari jika hati-pikiran dan seluruh hidup kita ditulisi firman Allah
(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 November 2016):

  1. Keluaran 21: 12-14
    Praktik pertamahati-pikiran dan seluruh hidup ditulisi firman: jangan membunuh!--hukum keenam pada dua loh batu--, artinya jangan membenci (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 November 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 09 November 2016).

  2. Keluaran 21: 15, 17
    Praktik keduahati-pikiran dan seluruh hidup ditulisi firman: hukum kelima pada dua loh batu yaitu hormatilah ayahmu dan ibumu!--hukum kelima pada dua loh batu (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 13 November 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 16 November 2016).

  3. Keluaran 22: 1-15
    Praktik ketigahati-pikiran dan seluruh hidup ditulisi firman: jangan mencuri!--hukum kedelapan pada dua loh batu (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 20 November 2016).

AD. 3 JANGAN MENCURI!

Keluaran 22: 1
22:1. "Apabila seseorang mencuriseekor lembu atau seekor domba dan membantainya atau menjualnya, maka ia harus membayar gantinya, yakni lima ekor lembu ganti lembu itu dan empat ekor domba ganti domba itu.

Apa yang dicurioleh seorang hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak TUHAN?

  1. Mencuri milik sesama, yaitu korupsi, hutang tidak bayar, penipuan dan lain-lain.
  2. Mencuri milik sesama yang membutuhkan.
    Sebenarnya milik kita, tetapi di dalam berkat yang TUHAN berikan kepada kita ada berkat bagi sesama yang membutuhkan. Kita seringkali mencuri milik sesama yang membutuhkan--'Ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan, ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum.'

  3. Mencuri milik TUHAN--pencurian di rumah TUHAN.

Inilah yang dicuri oleh anak TUHAN/hamba TUHAN/pelayan TUHAN.

Ada tiga hal yang sering dicurioleh anak TUHAN/hamba TUHAN/pelayan TUHAN di dalam rumah TUHAN:

  1. Persepuluhan dan persembahan khusus(sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 20 November 2016).
  2. Firman Allah, terutama firman Allah yang bagaikan api dan palu--firman pengajaran yang keras, yang menyucikan (sudah diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 20 November 2016).

    Hamba TUHAN tidak mau menyampaikan dan jemaat tidak mau menerima--tidak mau dengar firman.

  3. Penyembahan, termasuk di dalamnya ibadah dan pelayanan kepada TUHAN.

AD 3. PENYEMBAHAN, TERMASUK IBADAH DAN PELAYANAN
.
Penyembahan adalah puncak ibadah pelayanan kepada TUHAN.

Markus 11: 17
11:17. Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doabagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"

'rumah doa'= penyembahan kepada TUHAN.
Mengapa kita harus beribadah melayani dan menyembah TUHAN?Kita sudah sibuk sehari-hari, tetapi masih ada ibadah pelayanan dan menyembah TUHAN. Mengapa?

  1. Sebab ibadah pelayanan dan penyembahan kepada TUHAN merupakan hak TUHAN atas kehidupan kita. Bagaimana bisa? Karena TUHAN sudah menebus/membeli kehidupan kita dengan darah-Nya.

    Jadi, seperti kita beli sepeda motor, itu adalah hak kita mau kita pakai ke mana. Begitu juga kita. Kita sudah dibeli oleh darah Yesus. Jadi kita adalah haknya TUHAN; kita harus beribadah melayani dan menyembah TUHAN.

  2. Sebab beribadah melayani dan menyembah TUHAN merupakan kewajiban kita kepada TUHAN. Namanya sudah dibeli, berarti wajib melayani, apalagi harganya mahal, pelayanannya harus sungguh-sungguh!

Kita harus beribadah melayani karena terjadi pencurian-pencurian.
Jika kita lalai--tidak setia--bahkan meninggalkan ibadah pelayanan dan penyembahan kepada TUHAN; tidak mau beribadah melayani TUHAN, maka:

  1. Kita mencuri milik TUHAN--termasuk pencurian.
  2. Kita berhutang darah; sebab kita dibeli dengan darah. Kalau dibeli dengan uang, berhutangnya juga uang. Kalau dibeli dengan darah, tetapi tidak mau beribadah melayani TUHAN, berarti berhutang darah Yesus yang tidak bisa dibayar dengan apapun juga.

    "Mari, saat kita harus ibadah, kita berusaha, mohon pada TUHAN. Jangan berhutang darah! Mari, berusaha untuk tetap beribadah melayani TUHAN. Kalau tidak setia, lalai, sampai meninggalkan ibadah pelayanan, kita berhutang darah. Di manapun bapak ibu, saudara mendengarkan hal ini, yang ibadah jarak jauh, perhatikan sungguh-sungguh! Hutang darah yang tidak pernah lunas--binasa selamanya."

  3. Markus 11: 17
    11:17. Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"

    Yang ketiga: menjadikan hidup kita yang seharusnya rumah doa--tempat ibadah pelayanan, dan menyembah TUHAN--menjadi sarang penyamun--tempatnya roh jahat, roh najis, dan kepahitan; tempat aktifitasnya setan.

    Jadi, kalau kita tidak mau beribadah melayani dan menyembah TUHAN, kita menjadikan hidup kita sebagai tempatnya setan dengan roh jahat, roh najis dan kepahitan untuk merusak dan membinasakan kita semua.

Mari, ibadah pelayanan-penyembahan jangan dicuri--tidak setia sampai tidak mau! Resikonya bukan jadi rumah doa, tetapi menjadi sarang penyamun. Sudah mencuri milik TUHAN, tidak bisa bayar, kita sudah berhutang darah, ditambah lagi kita menjadi sarang penyamun.

Tetapi kerinduan TUHAN, DIA INGIN KITA MENJADI RUMAH DOA. Dia membeli kehidupan kita yang rusak--najis--dengan darah-Nya yang suci, supaya kita menjadi rumah doanya TUHAN.

Bagaimana supaya kita menjadi rumah doa? Yesus harus mengusir orang yang berjual beli di Bait allah.
Matius 21: 12-13
21:12. Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusirsemua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
21:13. dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

TUHAN Yesus mengusir orang yang berjual beli didalam Bait Allah, artinya penyucian Bait Allah--kehidupan kita--dengan tegas, yang menimbulkan sengsara daging--perasaan tersinggung dan lain-lain.
Ini yang disebut dengan percikan darah--penyucian terakhir--supaya kita menjadi rumah doa, bahkan menjadi mempelai wanita sorga. Rumah doa itu dekat dengan mempelai wanita sorga.

Apa yang harus disucikan atau diusir dari dalam Bait Alah--hidup kita masing-masing--?Orang yang berjual-beli di halaman Bait Allah, itulah roh jual beli, yang sama dengan rohnya antikris.
Ini yang harus disucikan dengan tegas.

Roh jual beli menguasai tiga macam alat dalam ruangan suci--Bait Allah--; menguasai kandang penggembalaan:

  1. Meja roti sajian.
    Matius 21: 12
    21:12. Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uangdan bangku-bangku pedagang merpati

    Meja roti sajian semestinya diisi dengan 12 roti yang disusun menjadi 2 susun, masing-masing 6 buah roti--66; 66 buku dalam alkitab; firman pengajaran yang benar; roti kehidupan. Tetapi di sini, meja roti sajian tidak lagi diisi dengan firman pengajaran yang benar, tetapi uang, sehingga menjadi meja penukar uang.

    Hati-hati! Sungguh-sungguh! Kami hamba TUHAN. Kalau hamba TUHAN tidak mau memberi makan sidang jemaat dengan roti kehidupan--firman pengajaran yang benar--, maka hamba TUHAN hanya mencari uang, hanya menghitung uang--meja roti sajian jadi meja penukar uang.

    Sebaliknya, kalau jemaat dan hamba TUHAN beribadah hanya untuk mencari perkara jasmani, berkat jasmani--uang--, bukan pengajaran yang benar, juga tidak ada lagi meja roti sajian, tetapi meja penukar uang.
    Hati-hati dengan fellowship!

    Dalam ibadah pelayanan sudah tidak lagi mengutamakan firman pengajaran yang benar, tidak mengutamakan lagi roti kehidupan, tetapi hanya berkat jasmani--uang dan lain-lain.
    Inilah meja roti sajian yang dikuasai oleh antikris. Datang ibadah nomor satu adalah harus mencari roti kehidupan; makan. Kalau tidak makan firman, tubuh, jiwa, dan roh akan lemah.

  2. Pelita emas.
    Matius 21: 12
    21:12. Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati

    'Bangku' menunjuk pada kedudukan secara rohani dalam tubuh Kristus--jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Contohnya: sebagai gembala, pemain musik dan sebagainya.

    Bangku dijungkirbalikkan, artinya tidak ada lagi jabatan dan karunia Roh Kudus; meninggalkan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--seperti Yudas diganti oleh Matias. Istilah kita adalah pensiun. Jangan sampai pensiun, mari kita berdoa kepada TUHAN.

    Merpati= ketulusan hati; urapan Roh Kudus.
    Merpati dijual= tidak ada lagi urapan Roh Kudus. Semua melayani bukan karena karunia, tetapi dengan kekuatan daging, kemampuan daging--kepandaian, kekayaan, pengalaman dan lain-lain. Tidak lagi mengandalkan urapan Roh Kudus.

    Seperti Musa. Sebelum diutus oleh TUHAN; sebelum digembalakan di Median, ia sebagai anak raja punya kepandaian, kekayaan, kedudukan, ia coba melayani tanpa urapan. Akhirnya bukan melayani, tetapi jadi pembunuh. Kalau melayani dengan jabatan pelayanan dari TUHAN dan karunia Roh Kudus, pasti bisa bekerjasama. Tetapi kalau bukan jabatan dari TUHAN dan tanpa urapan Roh Kudus; tanpa jabatan dan karunia--jabatannya adalah penyanyi, tetapi mau jadi gembala; setiap menyanyi banyak orang yang datang, akhirnya mendirikan gereja, supaya banyak uang--, itu seperti Musa yang hanya mengandalkan kekayaan, kepandaian, kedudukan. Akhirnya bukan bekerjasama--tidak membangun tubuh Kristus--, tetapi membunuh--Musa membunuh orang Mesir.
    Artinya: saling membenci, iri hati, bergosip, saling menjatuhkan dan lain-lain--menghancurkan tubuh Kristus.

    Kalau melayani dengan jabatan pelayanan dari TUHAN dan karunia Roh Kudus, sekalipun berbeda-beda, kita bisa bekerjasama untuk membangun tubuh Kristus yang sempurna.

    Ini sudah dijual! Tidak ada lagi jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus; melayani tanpa jabatan dan karunia Roh Kudus; tanpa urapan Roh Kudus. Benar-benar merusak dan menghancurkan tubuh Kristus.

    Inilah kekuatan antikris yang menguasai pelita emas.

  3. Mezbah dupa emas.
    Matius 21: 13
    21:13. dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

    Rumah doa menjadi sarang penyamun. Tidak mau menyembah TUHAN; tidak setia dalam doa penyembahan, tidak tekun, bahkan tidak mau menyembah TUHAN.

    Kalau tidak mau menyembah, satu waktu akan dipaksa menyembah antikris dan menghujat TUHAN.

Harus disucikan dengan tegas! Tidak ada alternatif lain.
Ini penyucian terakhir. Memang sengsara bagi daging, supaya kita menjadi rumah doa.

Kita harus mengalami penyucian yang tegas; penyucian yang menimbulkan sengsara daging supaya menjadi rumah doanya TUHAN:

  1. Penyucian meja roti sajian.
    Matius 21: 12
    21:12. Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uangdan bangku-bangku pedagang merpati

    Bukti disucikan dari roh jual beli adalah meja penukar uang dijungkirbalikan menjadi meja roti sajian.
    Artinya: mulai kembali kepada ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.

    Tadinya tidak peduli firman, sekarang setelah disucikan, kita bisa kembali pada meja roti sajian, aritnya ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
    Meja hati dan pikiran kita harus diisi dengan roti kehidupan, bukan uang. Kalau diisi uang, akan dikuasai antikris. Kalau diisi roti kehidupan, akan dikuasai TUHAN.

    Roti kehidupan= firman pengajaran benar dan perjamuan suci. Saat-saat ibadah semacam ini adaalah saat pengisian roti kehidupan pada hati dan pikiran kita.

    Prosesnya:
    Yakobus 1: 19-22
    1:19. Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
    1:20. sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
    1:21. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
    1:22. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.


    • Cepat untuk mendengar firman--istilah "cepat mendengar firman" artinya: bukan hanya mendengar firman penginjilan--susu--, tetapi sudah waktunya harus menerima--mendengar--firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua--makanan keras--supaya kita bisa bertumbuh ke arah kedewasaan rohani--kesempurnaan--untuk bisa jadi mempelai wanita TUHAN.

      Ibrani 5: 11-13
      5:11. Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
      5:12. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan
      susu, bukan makanan keras.
      5:13. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami
      ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

      'ajaran tentang kebenaran'= pengajaran yang benar.
      Penginjilan penting, tetapi harus ditingkatkan sampai pada pengajaran, supaya rohani kita bertumbuh ke arah kedewasaan rohani untuk bisa menjadi mempelai wanita TUHAN.

      "Rekan hamba TUHAN, jangan sampai kita yang sudah di pengajaran, kembali pada penginjilan lagi. Akan tetap jadi anak kecil, tidak bisa dewasa Kalau sudah di pengajaran lalu kembali lagi ke susu dengan alasan apapun, tidak ada kesempatan untuk kembali lagi. Hati-hati! Sementara yang masih dalam penginjilan sudah mulai mencari pengajaran. Yang terdahulu menjadi terkemudian, yang terkemudian menjadi terdahulu--ketinggalan. Bahaya!"

    • Cepat mendengar juga berarti: kita mendengar firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus, sehingga kita bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan--rasa lapar--, sehingga kita bisa mengerti firmanpengajaran yang benar--firman ditulis di dahi/pikiran.

      Yakobus 1: 19
      1:19. Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;

      Kalau firman pengajaran menjadi pengetahuan, akan seperti matematika. Bisa diseminarkan untuk mencari yang benar. Hanya diperdebatkan dan sebagainya.
      Tetapi kalau firman pengajaran menjadi pengertian, nanti bisa menjadi iman dan dipraktikkan.

      Bukti kalau mengerti firman pengajaran yang benar: 'lambat untuk berkata-kata'--banyak berdiam diri, koreksi diri--, dan 'lambat untuk marah'--sabar. Kalaupun harus marah, kita marah dalam kasih untuk menolong atau mengangkat kehidupan yang salah/jatuh. Jangan marah tanpa alasan!

    • Kita percaya/yakinpada firman pegnajaran yang benar sehingga menjadi iman di dalam hati--tertulis/tertanam di hati.
      Kalau tertanam di hati, akan bertunas, berbunga sampai berbuah, yaitu

      1. Buah keselamatan--'yang berkuasa menyelamatkan jiwamu'.
        Yakobus 1: 21
        1:21. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyakitu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

        Bukti firman menjadi imandi dalam hati adalah kita bisa mengaku dosa--'buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak'. Bukan saling menyalahkan. Hati percaya dan mulut mengaku. Kita bisa mengaku dosa pada TUHAN dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita hidup dalam kebenaran, itulah buah keselamatan.

      2. Buah kebahagiaan sorga--buah yang manis.
        Di situlah, kita mendengar firman harus sampai bahagia.
        Wahyu 1 dimulai dengan "berbahagialah orang yang membaca, mendengar dan menuruti firman."

        Di dalam ibadah, apa yang membut kita bahagia? Kalau menyanyinya, musiknya belum tentu dari sorga--belum tentu kebahagiaan sorga. Kita dengar kaset lagu dunia, kita juga senang, tetapi bukan dari sorga. Belum tentu. Tetapi kalau kita bahagia saat mendengar firman, itu jelas dari sorga. Bedakan, jangan ditipu!

    • Menjadi pelakufirman pengajaran yang benar--taat dengar-dengaran.
      Yakobus 1: 22
      1:22. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firmandan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

      "Mulai dari saya, hanya memberitakan firman, tetapi tidak praktik, itu sama dengan menipu diri sendiri; memakai kebenaran sendiri. Tidak akan pernah mengaku dosa. Hati-hati! Begitu juga kita--sidang jemaat--hanya mendengar tetapi tidak mau praktik firman, kita juga menipu diri sendiri; memakai kebenaran sendiri; hanya menyalahkan orang lain sampai menyalahkan TUHAN. Dia sendiri sudah berdosa, tetapi tidak mau mengaku, malah menyalahkan orang lain dan firman."

    1 Petrus 1: 22
    1:22. Karena kamu telah menyucikandirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihidengan segenap hatimu.

    Kalau kita taat--mempraktikkan firman--, kita hidup dalam kesuciandan kita bisa saling mengasihi, bahkan mengasihi musuh--tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi kebaikan.
    Mari, kalau masih ada kebencian, tingkatkan kesucian sampai kita bisa saling mengasihi!

    Kalau sudah suci, saling mengasihi bahkan mengasihi musuh, itu berarti sudah satu tubuh.
    Suami-isteri kalau sudah suci dan saling mengasihi sampai mengasihi musuh; kalau ada yang merugikan, kita malah kasihan; tetap berbelas kasih. Sampai di situ.

    "Ini pelajaran bagi saya juga. Kita sama-sama belajar. Orang menyakiti kita, kita malah mengasihi dia--membalas dengan kebaikan. Itu yang dipakai oleh TUHAN dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus; kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus."

    Efesus 4: 11-12
    4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12. untuk
    memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Ayat 11= jabatan pelayanan.
    'untuk memperlengkapi orang-orang kudus' = memperlengkapi orang yang suci dan saling mengasihi.
    Pelayanan pembangunan tubuh Kristus adalah:

    • Dimulai dari dalam nikah dipakai. Menghadapi apapun, Sarah dipakai saat menghadapi suami yang bengis--sampai diberikan ke laki-laki lain. Bisa melayani sampai suaminya sadar. Kita juga. Mungkin isteri merugikan suami, suami merugikan isteri, mari layani! Memang mudah diucapkan, tetapi agak sulit dilakukan, tetapi semua firman dari TUHAN bisa dilakukan oleh pertolongan TUHAN.

      "Mungkin jemaat terhadap gembala, kalau sampai merasa tidak dianggap, tetapi bisa melayani, itu bagus, itu berarti melihat TUHAN. Tetapi seharusnya gembala tidak boleh juga seperti itu pada jemaat. Kalau saya dengar, saya gugup: Salah aku, mana orangnya? Kalau tidak ada yang mengingatkan, lupa juga. Kalau ada jemaat yang melawan, bahaya juga, dalam penyampaian firman bisa terpengaruh juga, bisa kacau. Karena itu didoakan supaya disucikan, bisa saling mengasihi, bahkan mengasihi musuh, sehingga bisa melayani dengan enak. Saya berdoa pada TUHAN suapaya apapun yang saya alami, saya bisa menyampaikan firman dengan enak. Ini kelemahan kami hamba TUHAN. Perlu didoakan."

      Kita dipakai dalam nikah--menghadapi suami, isteri atau anak yang berulah. Bukan berarti tidak boleh marah pada anak. Boleh marah, tetapi dengan kasih untuk menolong. Semuanya harus dengan kasih!

    • Penggembalaan dan fellowshipjuga. Layani! Kalau semua baik-baik, gampang. Tetapi kita melayani dengan kesucian dan saling mengasihi.
    • Sampai tubuh Kristus internasional terbentuk; Israel dengan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna.

    Memang dibutuhkan pengorbanan-pengorbanan--waktu, tenaga, pikiran, perasaan--, tetapi semua tidak sia-sia. Seperti Abraham taat terlebih dahulu--mulainya dari mendengar firman sampai taat. Mejanya diisi roti, bukan uang dan lain-lain--, hidup suci, saling mengasihi, dan ia dipakai dalam pembangunan tubuh. Abraham mendengar firman: Sembelih anakmu! Abraham taat untuk mempersembahkan Ishak di gunung Moria (Kejadian 22). Setelah itu, di gunung Moria--tempat Ishak mau disembelih--, di situ dibangun bait Allah Salomo--ini suatu nubuatan.

    Abraham ini dipakai. Kalau taat, berarti suci, saling mengasihi, dan dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Apapun pengorbanan Abraham--anaknya dikorbankan--, tetapi karena TUHAN; karena taat, akhirnya tidak sia-sia, ada Jehova Jireh.

    Kita juga, dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus. Semua harus dikorbankan, kecuali firman pengajaran yang benar--pribadi TUHAN; Yesus sebagai kepala--tidak boleh dikorbankan.
    Seperti Abraham disuruh mempersembahkan Ishak, tidak bisa dirubah menjadi lembu berapapun banyaknya. Sekalipun logika benar, tetapi pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan. Kalau ini terjadi, hasilnya adalah Jehova Jireh.

    Tidak usah takut! Sampaipun TUHAN inginkan seluruh hidup kita dikorbankan, kalau memang dari TUHAN, tidak usah takut, ada Jehova Jireh. TUHAN menyediakan dari tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak musthail.

    Gunakan waktu dalam penggembalaan, Dia tidak pernah menipu dan mengecewakan kita.

  2. Penyucian pelita emas.
    Matius 21: 12
    21:12. Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati

    Bukti disucikan dari roh jual beli yang menguasai pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya.

    Tadi, bangku dibalik dan mepati dijual, artinya tidak setiadan meninggalkan jabatan pelayanan. Semua tidak setia dalam ibadah pelayanan, tidak berada dalam urapan Roh Kudus. Tidak tuluslagi, semua mengarah pada keuntungnan jasmani--jual beli.

    Ketekunan dalam ibadah raya= pelita tetap menyala.
    Mari berusaha. Setan mau berusaha supaya penggembalaan dikacaubalaukan. Mulai dari gembalanya. TUHAN tolong kita semua.

    Mulai dari meja roti dikacau menjadi meja penukar uang. Jangan mau! Meja tetap diisi roti dan kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus. Bukan untuk mencari uang, tetapi mari berkorban. Jangan takut sebab ada Jehova Jireh!

    Yang kedua pelita emas mau dipadamkan--tidak setia lagi dan tidak tulus lagi--, mari kita tekun lagi dalam ibadah raya--pelita tetap menyala.

    Pelita tetap menyalaartinya:

    • Hidup dalam terang:

      1. Tidak pernah tersandung pada kegelapan dosasampai puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Pelita harus tetap menyala hari-hari ini! Karena itu, setia dan tekun dalam ibadah raya!

        Di sini, pelita akan tetap menyala; kita sedang menggunakan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk beribadah melayani TUHAN. Dalam ibadah raya ada kesaksian, menyanyi--koor.

      2. Kemudian tidak tersandung dalam ibadah pelayanan, artinya tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan garis akhir atau sampai penuh--istilah rasul Petrus dalam surat Petrus adalah hak penuh--, yaitu sampai meninggal atau sampai TUHAN datang kembali, supaya punya hak penuh untuk masuk kerajaan sorga.

      Hari-hari ini sekolah dan kerja bertambah berat, memang dihantam di sini, untuk menjukirbalikan bangku-bangku, tetapi kita tetap tanggung jawab dalam ibadah pelayanan.

      Lewat pengorbanan juga. Misalnya ada kesempatan untuk bermain, tidak usah main, tetapi istirahat, lalu ibadah, nanti belajar.

    • Arti kedua pelita tetap menyala: ketulusan hati--ada urapan. Ini dijaga!
      Kalau merpati dijual, berarti tinggal ular--tidak tulus.

      Tulus= lurus, tidak boleh belok sedikitpun.
      Kalau ular, belok-belok.
      Mari, sungguh-sungguh! Ular--setan--adalah pendusta dan pembunuh--benci tanpa alasan. Orang seperti itu belok-belok. Hati-hati! Orang yang tidak memiliki Roh Kudus sama dengan ular.

      Yohanes 8: 44
      8:44. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendustadan bapa segala dusta.

      Orang yang berdusta dan benci tanpa alasan, iri, tidak mungkin dia lurus, pasti belok-belok hidupnya sekalipun itu hamba TUHAN.

      Kalau merpati--pelita tetap menyala--, sama dengan ketulusan hati:

      1. Kejujuran. Tidak akan pernah dusta apapun resikonya. Benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.
      2. Kemudian, tidak membunuh--tidak membenci--, berarti saling mengasihi  sampai mengasihi musuh.
      3. Dan tanpa pamrih. Kalau ular: pendusta, pembunuh, ditambah lagi ada pamrihnya--memberi sesuatu untuk mendapatkan sesuatu.

    Ini pelayanan kita--pelita tetap menyala--: jangan tersandung dosa--hidup benar--, jangan tersandung pelayanan--setia berkobar sampai garis akhir. Ditambah lagi, melayani dengan kejujuran, kasih dan tanpa pamrih.

    Tanpa pamrih berarti tidak menuntut hak. Kalau ular, nanti akan menuntut haknya.

    "Kita hamba TUHAN sering digugat, soal baptisan, soal menikahkan, dianggap tidak tahu membalas budi. Membaptis bukan untuk menjadi anggota gereja, tetapi untuk menjadi anggota tubuh Kristus. Menikahkan untuk tubuh Kristus dan masuk perjamuan kawin Anak Domba, bukan untuk hamba TUHAN."

    Lukas 17: 7-8
    17:7. "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
    17:8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu:
    Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmudan layanilah akusampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

    Tanpa pamrihartinya

    • Kita beribadah melayani TUHAN dengan tidak menuntut hak, tetapi hanya melakukan kewajiban.
      Kalau tulus hati, mampu. Kalau tidak tulus, tidak bisa. Roh Kudus yang memampukan kita.

    • 'Ikatlah pinggangmu'= melayani dengan berikat pinggang.
      Yesaya 11: 5
      11:5. Ia tidak akan menyimpang dari kebenarandan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

      Ikat pinggang= setia dan benar.

    Melayani tanpa hak--dengan setia dan benar--sama dengan memberi makan dan minum Yesus--memuaskan hati Yesus; berkenan pada TUHAN. Itulah pelayanan dengan ketulusan hati--dengan merpati. Jangan jual merpati! Melayani dengan jujur, kasih dan tanpa pamrih!

    Jadi tanpa pamrih yaitu tidak menuntut hak dan melayani dengan setia dan benar. Itu yang memuaskan hati TUHAN.
    Hasilnya: ''sesudah itu engkau boleh makan dan minum," artinya

    • Urusan makan minum kita adalah urusan TUHAN. TUHAN bertanggung jawab atas kehidupan kita.
    • Hak-hak kita tidak hilang, ada di dalam tangan TUHAN.
      Ingat! TUHAN tidak pernah menipu kita. Hak kita ada didalam tangan TUHAN--hak kita untuk hidup sekarang sampai hidup kekal ada di dalam tangan TUHAN.

    • TUHAN memuaskan kita dengan kepuasan dari sorga--kepuasan rohani--, sehingga kita tidak akan mencari kepuasan di dunia; tidak jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa. Sampai nanti, puncaknya pada perjamuan kawin Anak Domba.

    Mari, meja roti--sucikan hati dan pikiran, jangan diisi yang lain, tetapi isi dengan roti lewat mendengar sungguh-sungguh, mengerti, percaya, sampai praktik firman. Kita bisa taat, hidup suci, saling mengasihi, dan kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Kita behrhadapan denga Jehova Jireh. Tidak ada jadi ada, mustahil jadi tidak mustahil.

    Kemudian, penyucian pelita emas. Jangan tinggalkan jabatan--jangan dijual--, tetap dalam ketulusan hati. Mari disucikan supaya pelita tetap menyala, tidak tersandung dalam dosa, tidak tersandung dalam pelayanan, tetapi tetap setia dan berkobar, dan melayani dengan ketulusan. Tulus sama dengan lurus. Biar orang berkata apa, yang penting lurus sesuai dengan firman, bukan menurut diri sendiri--kebenaran sendiri. Juga tanpa pamrih: tidak menuntut hak, tetapi hanya melakukan kewajiban; setia dan benar--memakai ikat pinggang. Itu yang memuaskan TUHAN dan TUHAN memuaskan kita. Urusan makan minum kita adalah urusan TUHAN.

  3. Penyucian mezbah dupa emas.
    Ruman doa menjadi sarang penyamun--tidak setia dalam menyembah, tidak mau menyembah. Mengantuk dalam menyembah. Hati-hati! Berjuang semua. TUHAN tolong kita semua.

    Bukti mezbah dupa emas disucikan: ketekunan dalam ibadah doa.

    Mengapa kita harus menyembah TUHAN?
    Wahyu 12: 1-3
    12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
    12:2. Ia sedang
    mengandungdan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkania berteriak kesakitan.
    12:3. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah,
    seekor naga merah padamyang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

    Sehebat apapun gereja TUHAN di akhir zaman--ini gereja TUHAN sudah terang benderang, hebat--hanya seperti perempuan yang mengandung, yang hendak melahirkan anak.
    Kalau mengandung, masih ada kuatnya, tetapi kalau sudah hendak melahirkan, itu adalah keadaan paing tidak berdaya. Dan ditambah lagi menghadapi naga merah--setan--dengan krisis, pencobaan, dosa dan puncaknya dosa, ajaran palsu, aniaya, kesulitan dan lain-lain.
    Yang sehat saja tidak mampu, apalagi ini hendak melahirkan.

    Apa yang dilakukan gereja TUHAN?Kita mengeluh dan mengerang kepada TUHAN. Itu sebabnya harus ada penyucian mezbah dupa. TUHAN merindu: rumah Ku adalah rumah doa. Mari berdoa!

    Mengeluh dan mengerang kepada TUHAN= menyembah dengan hancur hati.

    "Karena itu kalau hendak melahirkan, jangan berteriak: Aduh. Tetapi, bilang: Yesus. Nanti Yesus yang menarik rasa sakitnya. Ada satu, dokter tidak mau operasi, saya doakan lagi, dia mengerang, dokternya keluar, bayinya juga keluar."

    Inilah kehidupan kita, yaitu mengeluh dan mengerang--menyembah dengan hancur hati, mengaku tidak layak, tidak bisa apa-apa, banyak kesalahan dan kelemahan, dan hanya bergantung pada tangan anugerah TUHAN yang besar. Itu saja!
    Mau apa lagi? TUHAN sudah beri tahu posisi kita--seperti perempuan yang hendak melahirkan, tidak berdaya dan ada naga di depan. Mau apa lagi? Tinggal mengeluh dan mengerang pada TUHAN. Mari banyak menyembah!
    Teruslah menyembah, tidak ada ruginya, malah kita dekat dengan TUHAN.

    Kalau kita sudah berharap pada belas kasih anugerah TUHAN--mengulurkan tangan pada TUHAN--Dia memberikan karunia/anugerah kepada kita.

    Wahyu 12: 6, 14
    12:6. Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
    12:14. Kepada perempuan itu
    diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

    (terjemahan lama)
    12:14. Maka
    dikaruniakanlahkepada perempuan itu kedua sayap burung nasar yang besar itu, supaya ia dapat terbang ke padang belantara kepada tempatnya, yaitu tempat ia dipeliharakan di dalam satu masa dan dua masa dan setengah masa lamanya, jauh daripada mata ular itu.

    'seribu dua ratus enam puluh hari lamanya' = tiga setengah tahun; 42 bulan.
    'satu masa dan dua masa dan setengah masa' = tiga setengah tahun.

    Kalau kita hanya mengulurkan tangan pada TUHAN--tanda tak berdaya, hanya percaya berharap anugerah TUHAN yang besar--, Dia akan menganugerahkan dua sayap burung nasar yagng besar--mengulurkan dua tangan anugerah-Nya yang besar--utnuk memeluk kita.

    Kegunaan dua sayap burung nasar:

    • Keluaran 19: 4
      19:4. Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.

      Dulu, dari Mesir dibawa ke padang gurun untuk dekat dengan TUHAN.

      Kegunaan yang pertama: membawa kita dekat pada TUHAN.

      Buktinya: diam dan tenang. Mazmur 62: 2
      62:2. Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.

      Diam= bertobat; memeriksa diri. Kalau ada dosa minta ampun. Diampuni dan jangan berbuat dosa lagi.
      Tenang= berdoa.

      Bertobat dan berdoa, itulah orang yang dekat pada TUHAN dan jauh dari mata ular.
      Kalau tidak bertobat, ia dekat pada naga--antikris--, dan jauh dari TUHAN.

      Siapa tidak berbuat dosa? Semua berbuat dosa. Kalau sudah dengar firman, nasehat dari orang tua, mari bertobat. Kalau kita diam dan tenang, maka dua sayap burung nasar akan membawa kita melintasi badai lautan.

      Markus 4: 37-39
      4:37. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
      4:38. Pada waktu itu
      Yesus sedang tidurdi buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
      4:39. Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "
      Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

      Perjalanan hidup kita seperti kapal di tengah lautan yang ditiup angin gelombang. Kekuatan kita adalah diam dan tenang. Itulah dua sayap burung nasar bekerja; dua tangan anugerah TUHAN yang besar bekerja.

      Saat menghadapi badai gelombang di lautan dunia, kita membutuhkan diam dan tenang, sama dengan dua sayap burung nasar akan membawa kita melintasi badai di lautan dunia, sampai teduh.
      Sampai teduh artinya:

      1. Sampai damai sejahtera, semua enak dan ringan. Biar di tengah gelombang, Yesus tidur, itulah damai sejahtera, enak dan ringan.
      2. Kalau laut teduh, kapal bisa jalan, artinya ada masa depan yang berhasil dan indah; semua selesai pada waktunya.

      Kita hanya seperti ibu yang hendak melahirkan bayi, tidak bisa apa-apa dan menghadapi naga. Kekuatan kita adalah dua sayap burung nasar; pelukan tangan anugerah TUHAN.

    • Wahyu 12: 14
      12:14. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

      Kegunaan yang kedua: dua sayap burung nasar yang besar menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata antikris yang berkuasa 3,5 tahun di bumi.

      Kita dipelihara secara langsung oleh TUHAN lewat firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci.
      Ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci adalah latihan menyingkir ke padang gurun. Sayap akan semakin membesar, untuk membawa kita menyingkir ke padang gurun.

      Buktipunya sayap adalah kita tekun dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.

      Sayap sudah tumbuh, mulai diam dan tenang, mulai jauh dari antikris sampai satu waktu benar-benar terpisah--jauh dari mata antikris.

    • Yesaya 40: 29-31
      40:29. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
      40:30. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
      40:31. tetapi
      orang-orang yang menanti-nantikan TUHANmendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

      Kegunaan yang ketiga: dua sayap burung nasar yang besar mengangkat kita ke awan-awanyang permai jika Yesus datang kembali kedua kali.

      Mengangkat, artinya: mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu kuat teguh hati. Jangan loyo hari-hari in! Jangan sampai sayap terkulai! Kuat teguh hati untuk menantikan kedatangan TUHAN, apapun yang kita hadapi.
      Sekalipun kita tidak berdaya seperti perempuan yang hendak melahirkan dan menghadapi naga, tetap kuat teguh hati. Daud kuat teguh hati saat menghadapi Goliat.
      Yosua dan Kaleb--dua pengintai--kuat teguh hati sekalipun seperti belalang yang menghadapi raksasa. Biarpun seperti belalang yang menghadapi raksasa, masih ada sayap burung nasar yang besar; ada anugerah TUHAN yang besar.

      Kaum muda, kuat teguh hati!
      Kuat teguh hati, artinya:

      1. Tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar, jangan disesatkan, jangan diombang-ambing oleh ajaran palsu. Kalau diombang ambing, akan tenggelam. Kalau disesatkan, akan kehilangan arah dan hancur.

      2. Tidak kecewa, putus asa dan meninggalkan TUHAN, tetapi tetap percaya dan berharap TUHAN. Kalau sudah tidak bisa apa-apa lagi, mau apa? Hanya mengeluh dan mengerang--menyembah TUHAN.

      3. Tidak tersandung. Banyak kaum muda dan imam-imam yang tersandung--berhenti di tengah jalan. Kita tidak tersandung dan terjatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa; kita tetap hidup benar dan suci.

      4. Tidak berletih lesu dan berbeban berat--tidak loyo--tetapi tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.

      Ini benar-benar kuat teguh hati. Kalau TUHAN Yesus datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia dan diangkat ke awan-awan sampai ke takhta sorga.

Malam ini mungkin kita lemah, mohon naungan sayap TUHAN sampai kita tenang dan teduh dalam pelukan tangan anugerah TUHAN. Kita mengeluh mengerang: 'Peluk saya TUHAN, naungi dengan sayap burung nasar.'

Bagaimana sayap kita malam ini? Kalau sudah terkulai--banyak yang kecewa, mulai tersandung, mulai malas, letih, mulai berbuat dosa--, mari kembali!
Perjamuan suci--makanan burung nasar--adalah kekuatan kita.

"Satu waktu saya hampir meluluskan permintaan orang untuk tidak ibadah. Seorang oma tua, lalu anak-anaknya datang pada saya: 'Pak Wi mama saya sudah tidak bisa ibadah, sudah sulit, mohon maaf tidak bisa ibadah lagi.' Tetapi saya digerakkan TUHAN dan berkata: 'Jangan!' Dia ini orang yang setia, sejak dari saya datang di Malang orang ini paling setia. Dulu masih melayani zangkoor, saya tahu di rumahnya dia latihan sendiri. Saya katakan: 'Jangan! Apa yang bapak ibu butuhkan? Butuh pengerja berapa, saya kirim, mau dua atau tiga pengerja, terserah. Mau diangkat atau diangkut, terserah.' Akhirnya tetap ibadah dan sampai meninggal, saya yang melayani. Kalau dulu saya izinkan dia tidak ibadah, saya akan menyesal seumur hidup."

Jangan sampai sayap terkulai! Masih ada perjamuan suci. Mari, kuatkan semua! Mengeluh dan mengerang, sampai TUHAN menaungi dan memeluk kita. Semua bisa TUHAN sediakan bagi kita.

Apapun keadaan kita, ada naungan sayap TUHAN; ada anugerah TUHAN yang besar, lebih besar dari apapun. Serahkan semua kepada TUHAN! Kalau tidak ada yang mempedulikan kita, kesempatan kita untuk menyembah Dia.

Jangan putus asa, kecewa, bangga, jangan kendor! Semakin banyak tantangan, serahkan semuanya! Semakin mata melihat yang mustahil, semakin yakin malam ini, Yesus bersama kita, bukan kita sendirian. Kita tinggal menunggu waktu TUHAN. Pulang dengan hati teduh; hati damai. Kita pulang dengan naungan sayap TUHAN--anugerah TUHAN yang besar. Semua terbang bersama dengan TUHAN.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Malang Session I, 11 September 2012 (Selasa Malam)
    ... bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu. Sikap berjaga-jaga Yakub terhadap Esau sama dengan sikap kita berjaga-jaga dan berdoa untuk menghadapi pencobaan sampai menghadapi antikris. Prosesnya Meninggalkan pergaulan Esau untuk masuk pergaulan malaikat. Pergaulan Esau adalah pergaulan daging yaitu ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 September 2015 (Sabtu Sore)
    ... di awan-awan yang permai masuk Perjamuan Kawin Anak Domba. Lanjut masuk Firdaus yang akan datang atau Kerajaan tahun damai. Lanjut masuk Yerusalem Baru selamanya. Jadi arah pengikutan kita kepada Yesus adalah menuju Yerusalem Baru lewat jalan salib perjalanan hari . Perjalanan menuju Yerusalem Baru sama dengan perjalanan bangsa Israel menuju ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Juni 2019 (Selasa Pagi)
    ... Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Mengapa harus ada pelayanan pendamaian Roma Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Semua manusia sudah hidup dalam dosa terkutuk dan menuju kebinasaan selamanya. Semua yang hebat di dunia kepandaian kekayaan kedudukan dll tidak bisa menyelesaikan dosa malah memicu manusia berbuat ...
  • Ibadah Raya Malang, 28 Oktober 2012 (Minggu Pagi)
    ... mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Firman yang merupakan perkataan Yesus sendiri adalah firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Inilah firman ...
  • Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus Medan II, 26 Oktober 2010 (Selasa Sore)
    ... Injil keselamatan firman penginjilan susu kabar baik. Efesus . Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Ini adalah injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 09 April 2014 (Rabu Sore)
    ... pedang tajam bermata duaIbrani . Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Sebilah pedang tajam bermata dua yang keluar dari mulut Yesus adalah ...
  • Ibadah Doa Malang, 02 April 2013 (Selasa Sore)
    ... menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Untuk menyongsong kegerakan Roh Kudus hujan akhir kita mutlak harus hidup dalam kesucian sampai kesempurnaan. Salah satu cara untuk hidup dalam kesucian adalah lewat doa puasa. Matius Tetapi apabila engkau berpuasa minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu Tanda puasa yang benar yaitu Minyakilah kepalamu artinya pikiran ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Mei 2011 (Senin Sore)
    ... aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya. Kasih karunia juga menunjuk firman penggembalaan yaitu firman pengajaran yang benar yang dipercayakan oleh Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat. Jadi menyalahgunakan ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 November 2011 (Minggu Pagi)
    ... tergoncang imannya karena Engkau aku sekali-kali tidak. Tanda kehidupan yang memakai kebenaran diri sendiri Mulai bersungut-sungut berbantah-bantah terhadap Firman Penggembalaan Firman Pengajaran benar yang disampaikan berulang-ulang dengan setia seperti kokok ayam sampai menolak dan muak terhadap Firman. Kehidupan semacam ini tidak pernah mendapatkan koreksi dari Firman. Pasti cenderung menyalahkan orang lain merasa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 29 Januari 2023 (Minggu Siang)
    ... dibutuhkan di akhir zaman adalah kabar mempelai untuk membangunkan gereja Tuhan yang tidur dan mabuk rohani. Firman penginjilan penting untuk menambah kuantitas tetapi setelah itu harus ada firman pengajaran supaya kita tidak tidur dan mabuk. Semakin malam badan akan semakin lemah mengantuk tidur dan mabuk--dikuasai Babel. Tuhan tidak rela keadaan gereja ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.