RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Raya Surabaya, 07 April 2013 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 22 Maret 2011 (Selasa Sore)
Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding
Matius 7: 12-14 7:12. "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat... Ibadah Kaum Muda Malang, 25 Juli 2009 (Sabtu Sore)
Markus 13:14-16 adalah NUBUAT TENTANG ANTIKRIS
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 September 2016 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan
kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata... Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 07 September 2010 (Selasa Siang)
Kita masih membahas tentang PINTU KEMAH Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 Juni 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Dalam injil Lukas 12,
ada lima tabiat daging yang... Ibadah Raya Surabaya, 03 Februari 2019 (Minggu Siang)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
siang, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Persekutuan Malang II, 01 Agustus 2012 (Rabu Pagi)
Tema: "Mempelai datang! Songsonglah Dia!" (Matius 25:6)
Matius 25:6 25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru:... Ibadah Raya Malang, 06 Mei 2012 (Minggu Pagi)
Matius 26:69-75 berjudul Petrus menyangkal Yesus.
Tiga kali Petrus menyangkal Yesus: Ayat... Ibadah Doa Surabaya, 21 Mei 2014 (Rabu Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat
mendengarkan Firman Tuhan.... Ibadah Doa Malang, 31 Mei 2016 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:2 Ibadah Raya Surabaya, 22 Agustus 2010 (Minggu Sore)
Matius 25: 16-30= sikap terhadap talenta/jabatan dan karunia Roh Kudus.
SIKAP TERHADAP TALENTA Sikap ini ada yang... Ibadah Kaum Muda Remaja, 14 Januari 2012 (Sabtu Sore)
Lukas 1:5-25 menunjuk pada berita tentang kelahiran Yohanes Pembaptis.
Lukas 1:18-23 1:18 Lalu kata Zakharia kepada malaikat... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Juni 2018 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Surabaya, 19 November 2014 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 September 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Dalam injil Lukas 12,
ada lima tabiat daging yang harus disalibkan/dirobek:
- Ayat 1-3=
kemunafikan (diterangkan mulai dari Ibadah
Kaum Muda Remaja Malang, 16 Desember 2017
sampai Ibadah
Kaum Muda Remaja, 06 Januari 2018).
- Ayat 4-12=
ketakutan (diterangkan mulai dari Ibadah
Kaum Muda Remaja, 13 Januari 2018
sampai Ibadah
Kaum Muda Remaja, 10 Maret 2018).
- Ayat 13-21=
keinginan/ketamakan (diterangkan mulai dari Ibadah
Kaum Muda Remaja, 17 Maret 2018
sampai Ibadah
Kaum Muda Remaja, 21 April 2018).
- Ayat 22-34=
kekuatiran (diterangkan mulai dari Ibadah
Kaum Muda Remaja, 28 April 2018 sampai Ibadah
Kaum Muda Remaja, 09 Juni 2018).
- Ayat 35-48=
kelengahan; tidak berjaga-jaga; tidak waspada; lalai (diterangkan
mulai dari Ibadah
Kaum Muda Remaja, 23 Juni 2018).
AD.
5. KELENGAHAN Tabiat
lengah harus dirobek, supaya kita menjadi kehidupan yang selalu
waspada;
selalu berjaga-jaga, terutama
untuk menantikan
dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang
permai. Berjaga-jaga
dalam sekolah dan bekerja, baik, tetapi jangan lupa berjaga-jaga
untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kalau ketinggalan, semua
tidak ada artinya, dan binasa selamanya.
Dalam Injil Lukas 12:
35-48, ada tiga
macam berjaga-jaga
yang dikaitkan dengan kedatangan Yesus kedua kali:
- Ayat
35-37= berjaga-jaga
dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan
(diterangkan mulai dari Ibadah
Kaum Muda Remaja, 23 Juni 2018
sampai Ibadah
Kaum Muda Remaja, 30 Juni 2018).
- Ayat
38-40= berjaga-jaga
dikaitkan dengan waktu kedatangan Yesus kedua kali--yang seperti
pencuri di malam hari--(diterangkan
mulai dari Ibadah
Kaum Muda Remaja, 07 Juli 2018
sampai Ibadah
Kaum Muda Remaja, 21 Juli 2018).
- Ayat
41-44= berjaga-jaga
dalam penggembalaan
(diterangkan mulai dari Ibadah
Kaum Muda Remaja, 28 Juli 2018).
Lukas
12: 45-46 12:45.
Akan tetapi, jikalau
hamba itu jahat
dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia
mulai memukul
hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan,
dan makan
minum dan mabuk, 12:46.
maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya,
dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan
membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
Jika
tidak
berjaga-jaga
dalam tiga perkara di atas, kita akan menjadi hamba yang tidak setia;
hamba
yang malas dan jahat.
Praktiknya:
- Hamba
yang malas=
tidak setia dalam ibadah pelayanan, sampai meninggalkan jabatan
pelayanan; tidak mau melayani lagi.
- Hamba
yang jahat=
- 'Memukul
hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan'=
benci, iri hati, dendam, kebencian tanpa alasan, gosip, fitnah.
Hati-hati! Sesama pelayan Tuhan jangan terjadi hal ini--seperti
Kain iri pada Habel, kakak-kakak Yusuf membenci Yusuf.
- Kikir
dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi. Serakah= mencuri
milik orang lain, terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan
persembahan khusus.
- Akhirnya
menjadi hamba
yang najis--'makan
minum dan mabuk'--=
makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan
(percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri
sah, penyimpangan--laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan
perempuan--, nikah yang salah--kawin campur, kawin cerai, dan kawin
mengawinkan).
Wahyu
18: 2 18:2.
Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh,
sudah rubuh Babel,
kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh
jahat
dan tempat bersembunyi semua roh
najis
dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang
dibenci,
Wahyu
17: 5 17:5.
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel
besar,
ibu dari wanita-wanita pelacur
dan dari kekejian bumi."
Kota
Babel= perempuan Babel= pelacur= tidak setia. Kota Babel= roh
jahat dan najis.
Ini pelajaran bagi kaum muda. Tujuan
berpacaran bukan hanya untuk mengikuti tren,
tetapi untuk menikah. Jangan ganti-ganti pacar, karena nanti akan
mengarah pada perempuan Babel. Kita harus hati-hati!
Jadi,
kalau hamba Tuhan tidak setia, bahkan jahat dan najis, ia akan
dipakai
dalam pembangunan Babel;
mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan,
untuk dibinasakan selamanya.
Ini yang bahaya, kelihatannya
melayani Tuhan tetapi sebenarnya tidak setia, bahkan jahat dan najis,
sehingga ia mengarah pada pembangunan Babel. Karena itu kita harus
hati-hati dalam pelayanan. Jangan sampai jahat, najis, dan tidak
setia.
Babel
ini menguasai laut.
Laut menunjuk pada bangsa kafir. Wahyu
17: 1, 15 17:1.
Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh
cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan
menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur
besar,
yang duduk
di tempat yang banyak airnya. 17:15.
Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di
mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa
dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
'tempat
yang banyak airnya'=
laut bebas. 'Laut
bebas'=
bangsa-bangsa= bangsa kafir. Di bumi hanya ada dua kelompok
bangsa: bangsa Israel--umat pilihan Tuhan--, di luar itu bangsa
kafir.
Perempuan Babel duduk di tempat yang banyak airnya,
artinya roh
jahat, roh najis, dan roh tidak setia menguasai bangsa kafir yang mau
bebas seperti laut bebas--pergaulan
bebas dan sebagainya. Bahaya!
Kalau bangsa kafir sudah
diduduki Babel, ia akan tampil sebagai GARAM
YANG TAWAR--seperti
isteri Lot yang dipengaruhi oleh dosa Sodom dan Gomora (dosa jahat,
najis, dan tidak setia--mereka membangun dan menanam yang jasmani,
akhirnya tidak mau menanam di ladang Tuhan, dan tidak mau membangun
tubuh Kristus). Benar-benar hidupnya busuk--garam yang tawar tidak
bisa mencegah kebusukan--, tidak berguna, sampai hancur
selamanya. Karena itu jangan mau bebas--pergaulan bebas, ibadah
bebas--! Semua harus diatur oleh firman Tuhan; harus bisa ditegor dan
dinasihati.
Untuk menghadapi Babel, kita harus tampil sebagai
GARAM
YANG ASIN. Kita
hanya air laut, lalu bagaimana supaya bisa menjadi garam yang
asin?
Proses
pembuatan garam yang asin:
- Proses
pertama menjadi garam asin: sebagian kecil dari air laut dimasukkan
ke dalam tambak.
Artinya sedikit bangsa kafir yang mendapatkan
kemurahan Tuhan untuk dibebaskan dari laut yang dikuasai Babel=
sedikit bangsa kafir yang dipanggil
oleh Tuhan
untuk diselamatkan/dibenarkan. Dalam Tabernakel ini sama dengan
masuk halaman
kerajaan sorga.
Tuhan memperlihatkan kerajaan sorga kepada
Musa di atas gunung Sinai, dan Ia perintahkan Musa untuk membuat
kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel, supaya di bumi sama
dengan di sorga. Tabernakel terdiri dari tiga ruangan: halaman,
ruangan suci, dan ruangan maha suci--tempat hadirat Tuhan.
Hanya
sedikit bangsa kafir yang mendapatkan kemurahan Tuhan--dipanggil
untuk dibenarkan dan diselamatkan. Prosesnya:
- Percaya
kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.
- Bertobat;
mati terhadap dosa.
- Baptisan
air.
Hasilnya:
kita menerima hidup baru--baptisan Roh Kudus--yaitu hidup
dalam kebenaran--selamat
dan diberkati oleh Tuhan. Tidak benar sama dengan tidak
selamat.
Buang yang tidak benar! Tidak benar justru tidak
benar, tetapi hidup benar adalah bebas. Jangan salah! Misalnya
naik motor tidak pakai helm--tidak benar--, apakah tenang? Karena
tidak benar, justru jadi bingung, takut ada polisi--tidak bebas.
Tetapi kalau benar, mau lewat mana saja, santai--bebas.
- Proses
kedua menjadi garam asin: tambaknya dibendung, supaya air lautnya
tidak kembali lagi ke laut; tambak tidak ada lagi kaitan dengan
lautan bebas.
Artinya: digembalakan;
masuk kandang penggembalaan--ruangan
suci. Sudah
berada di halaman kerajaan sorga saja tidak cukup.
Kandang
penggembalaan= ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
- Pelita
emas= ketekunan dalam ibadah raya termasuk ibadah kaum muda;
persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
- Meja
roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman
pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah
dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah
Bapa di dalam kasih-Nya.
Di
dalam kandang penggembalaan tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada
Allah Tritunggal; tidak bisa bebas lagi--dibendung--,
tidak bisa dikuasai oleh perempuan Babel.
Dua pengertian
dibendung:
-
Disucikan;
dibatasi supaya tidak berbuat dosa.
Kita disucikan lewat pedang
firman. Dalam penggembalaan harus ada pedang firman.
Apa
yang disucikan?
Roh jahat, roh najis, dan roh tidak setia, sehingga kita bisa hidup
dalam kesucian. Kalau
masuk ruangan suci, mau tidak mau kita akan menjadi suci.
Tekuni!
Kalau sudah suci, kita akan diberi
jubah indah--jabatan
pelayanan dan karunia Roh Kudus--; kita diangkat menjadi imam dan
raja untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna. Efesus
4: 11-12 4:11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar, 4:12. untuk memperlengkapi
orang-orang kudus
bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ayat
11= lima jabatan pokok bisa dijabarkan menjadi pelayanan-pelayanan
lainnya.
Kalau sudah dipakai dalam pelayanan pembangunan
tubuh Kristus yang sempurna, hidup kita akan menjadi indah.
- Yang
kedua: dibatasi
supaya tidak liar,
tetapi mengikuti kehendak Tuhan.
Liar= bebas mengikuti keinginan
daging, mata, dan hawa nafsu--seperti orang gila di kuburan;
dikuasai maut dan kebinasaan.
Kalau mengikuti kehendak Tuhan
kita akan mengalami
ketenangan/damai sejahtera--seperti
lima ribu orang laki-laki duduk di atas rumput, tidak lari-lari
atau teriak-teriak. Hati-hati!
Kaum muda, jangan
teriak-teriak di sekolah, jalan! Itu gambaran liar, seperti orang
gila di pekuburan. Jangan ikut-ikut! Liar juga berarti memukul
dirinya dengan batu. dalam hubungan suami isteri, sama seperti
suami memukuli isterinya. Tetapi jika belum menikah, memukul
diri sendiri sama dengan bunuh diri; mencelakakan diri--misalnya
lewat kebut-kebutan.
Ini semua harus dibendung lewat
penggembalaan. Pergaulan-pergaulan yang tidak baik juga harus
dibendung. Harus digembalakan supaya mengalami damai
sejahtera/ketenangan--ketika orang gila di pekuburan sudah waras,
ia duduk (Markus 5).
Orang tergembala akan tenang, semua
enak dan ringan--air di tambak sudah tenang--, dan kita juga
kenyang--lima roti dua ikan bisa memberi makan lima ribu orang,
belum termasuk perempuan dan anak-anak, masih ada sisa dua belas
bakul. Secara jasmani kita kenyang--terpelihara--, secara rohani
juga mengalami kepuasan--selalu mengucap syukur.
Kita tidak
terpengaruh lagi oleh angin dan gelombang di lautan, sehingga bisa
menjadi kristal garam. Selama
air laut tidak bisa tenang, tidak akan bisa menjadi kristal
garam.
Diam dan tenang dulu, baru bisa menjadi kristal
garam. Jangan lari ke sana ke mari, tetapi tergembala sampai
menjadi kristal garam.
Inilah
hamba Tuhan yang suci
dan setia berkobar-kobar,
kita sudah terpisah dari Babel/lautan dunia--sudah menjadi kristal
garam.
-
Proses
ketiga menjadi garam asin: kristal garam harus direbus, kemudian
dijemur, dan dikeringkan.
Artinya: mengalami
percikan darah;
sengsara daging karena Yesus. Ada teman ulang tahun, kita ibadah
dulu, itulah percikan darah.
Kita sudah melayani, hidup kita
sudah indah, mengalami damai, semua enak dan ringan, tenang dan
kenyang--sudah dipelihara Tuhan--, tetapi harus lewat satu proses
lagi yaitu percikan darah. Dalam Tabernakel, menunjuk pada ruangan
maha suci--di
dalamnya ada tabut perjanjian yang dipercik dengan darah.
Dulu
Harun satu tahun sekali masuk ke ruangan maha suci dengan membawa
darah dan dupa, kemudian darah dipercikkan pada tabut perjanjian
sehingga terjadi shekinah
glory.
1
Petrus 4: 12-14 4:12.
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala
api siksaan
yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang
luar biasa terjadi atas kamu. 4:13. Sebaliknya, bersukacitalah,
sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus,
supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia
menyatakan kemuliaan-Nya. 4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu
dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Kita
harus mengalami percikan darah, supaya
Roh kemuliaan ada di dalam hidup kita.
Semakin besar nyala api siksaan, semakin nyata Roh kemuliaan,
semakin nyata pemakaian dan berkat Tuhan atas hidup kita. Ikuti saja
geraknya Tuhan! Kita tidak akan mati.
Roh kemuliaan
mengadakan mujizat rohani yaitu mengubahkan
hidup kita
dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari
tidak
ada dusta. Efesus
4: 24-25 4:24.
dan mengenakan manusia
baru,
yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan
kekudusan yang sesungguhnya. 4:25. Karena itu buanglah
dusta
dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah
sesama anggota.
Tidak
ada dusta= jujur, ya katakan: ya,
tidak katakan: tidak,
benar katakan: benar,
tidak benar katakan: tidak
benar. Ini
adalah PERKATAAN
YANG ASIN;
kita sudah MENJADI
GARAM YANG ASIN yang bisa dicicipi. Kalau
masih berdusta, berarti masih garam yang tawar--perkataan hambar--,
dan busuk. Permisi, yang paling busuk adalah mulut--bakteri paling
banyak di mulut. Hati-hati dengan mulut! Jangan bergosip atau
memfitnah anak-anak Tuhan!
Mari, jadi garam asin lewat
perkataan asin yaitu jujur, bersaksi, berkata benar dan baik,
menjadi berkat bagi orang lain.
Sudah menjadi garam asin, sekarang sifat
garam asin adalah
- Murah,
tetapi sangat dibutuhkan. Garam asin tidak menonjol tetapi sangat
dibutuhkan.
Artinya: tidak
menonjolkan diri
atau sesuatu yang memang kita miliki, tetapi juga tidak rendah
diri.
- Rela
melarut untuk memberi rasa enak dan menjadi berkat bagi orang lain.
Artinya: tidak
egois demi orang lain yang enak; menjadi berkat bagi orang
lain.
Contoh:
Yesus taat sampai mati di kayu salib untuk menolong kita semua yang
berada dalam kutukan di dunia.
Mari, kita rela melarut lewat
taat
sampai daging tidak bersuara lagi;
percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan; mengulurkan
tangan kepada Tuhan. Abraham taat untuk mempersembahkan anaknya,
dan sampai sekarang ia menjadi berkat; ia menjadi bapa orang-orang
percaya, kalau tidak ada Abraham, tidak ada manusia yang beriman.
Malam
ini, jangan berharap orang tua sekalipun mereka hebat, satu waktu
akan kecewa. Percaya dan berharap Tuhan! Kita menjadi garam
asin--taat. Isteri Lot tidak taat pada perkara kecil yaitu tidak
boleh menoleh ke belakang. Seringkali kita tidak taat pada hal-hal
yang sederhana. Mana bisa menjadi garam yang asin?
Mari taat,
dan Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya kepada kita semua. Hasilnya:
-
Yohanes
21: 3-6
21:3.
Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan."
Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau."
Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak
menangkap apa-apa. 21:4.
Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi
murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5. Kata
Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai
lauk-pauk?" Jawab
mereka: "Tidak ada." 21:6.
Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah
kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka
menebarkannya
dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Yang
sering membuat tidak taat adalah gengsi dan kepandaian. 'Jawab
mereka: "Tidak ada'=
jujur saat dalam kegagalan. Banyak kali kita marah saat dalam
kegagalan, itu sama dengan tidak jujur. Tidak boleh begitu apalagi
pada orang tua. Kalau orang tua bertanya, karena ingin mendoakan
atau memberi jalan keluar. 'mereka
menebarkannya'=
taat. Menebarkan jala, mudah, tetapi kalau mengikuti otak, susah,
karena hari siang dan di tepi pantai. Mari taat sekalipun firman di
luar logika kita.
Hasil pertama: kuasa
penciptaan
dari tidak ada menjadi ada. Yang mustahil jadi tidak mustahil. Apa
yang tidak ada malam ini secara jasmani? Taat! Tuhan bisa
menolong.
"Om
dulu tidak bisa makan dan minum, tetapi saya taat. Waktu itu firman
yang saya ingat adalah hamba Tuhan sepenuh tidak boleh utang dan
minta. Saya bertekad sekalipun harus mati saya tidak mau utang.
Waktu itu ketaatan saya diuji. Tuhan kirim murid saya yang dulu
tidak pernah bayar waktu les, dan saat itu mau bayar. Setelah reuni
saya tanya dia: 'Kok bisa ke rumah saya? Kan sudah lima tahun tidak
pernah bertemu.': 'Saya tidak tahu, pak, saya waktu itu tertuduh.'"
-
1
Petrus 5: 5-6
5:5.
Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah
kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu
seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 5:6.
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat,
supaya kamu
ditinggikan-Nya pada waktunya.
Hasil
kedua: kuasa
pengangkatan.
Mungkin
malam ini kita dalam keadaan direndahkan, gagal, jatuh, sudah tidak
bisa lagi, mari percaya pada Tuhan dan taat. Tangan-Nya akan
meninggikan kita tepat pada waktunya; yang gagal menjadi berhasil,
yang jatuh dipulihkan kembali menjadi hidup benar dan suci.
Mari,
merendah! Jangan sombong! Tuhan akan menolong kita. Sampai kalau
Tuhan datang kita diubahkan menjadi sempurna untuk terangkat di
awan-awan yang permai, kita bersama dengan Dia selama-lamanya.
Tidak ada jalan atau masih di bawah?
Berseru kepada Tuhan malam ini!
Tuhan memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|