Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Dalam injil Lukas 12, ada lima tabiat daging yang harus disalibkan/dirobek:

  1. Ayat 1-3= kemunafikan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Desember 2017sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 06 Januari 2018).

  2. Ayat 4-12= ketakutan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 13 Januari 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 10 Maret 2018).

  3. Ayat 13-21= keinginan/ketamakan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 17 Maret 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 21 April 2018).

  4. Ayat 22-34= kekuatiran (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 28 April 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 09 Juni 2018).

  5. Ayat 35-48= kelengahan; tidak berjaga-jaga; tidak waspada; lalai (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 23 Juni 2018).

AD. 5. KELENGAHAN
Tabiat lengah harus dirobek, supaya kita menjadi kehidupan yang selalu waspada; selalu berjaga-jaga, terutamauntuk menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Berjaga-jaga dalam sekolah dan bekerja, baik, tetapi jangan lupa berjaga-jaga untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kalau ketinggalan, semua tidak ada artinya, dan binasa selamanya.

Dalam Injil Lukas 12: 35-48, ada tiga macam berjaga-jagayang dikaitkan dengan kedatangan Yesus kedua kali:

  1. Ayat 35-37= berjaga-jaga dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan(diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 23 Juni 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 30 Juni 2018).

  2. Ayat 38-40= berjaga-jaga dikaitkan dengan waktu kedatangan Yesus kedua kali--yang seperti pencuri di malam hari--(diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 07 Juli 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 21 Juli 2018).

  3. Ayat 41-44= berjaga-jaga dalam penggembalaan(diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 28 Juli 2018).

Lukas 12: 45-46
12:45. Akan tetapi, jikalau hamba itu jahatdan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
12:46. maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.


Jika tidakberjaga-jagadalam tiga perkara di atas, kita akan menjadi hamba yang tidak setia; hamba yang malas dan jahat.

Praktiknya:

  1. Hamba yang malas= tidak setia dalam ibadah pelayanan, sampai meninggalkan jabatan pelayanan; tidak mau melayani lagi.
  2. Hamba yang jahat=

    1. 'Memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan'= benci, iri hati, dendam, kebencian tanpa alasan, gosip, fitnah. Hati-hati! Sesama pelayan Tuhan jangan terjadi hal ini--seperti Kain iri pada Habel, kakak-kakak Yusuf membenci Yusuf.

    2. Kikir dan serakah.
      Kikir= tidak bisa memberi.
      Serakah= mencuri milik orang lain, terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.

  3. Akhirnya menjadi hamba yang najis--'makan minum dan mabuk'--= makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, penyimpangan--laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan--, nikah yang salah--kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).

Wahyu 18: 2
18:2. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahatdan tempat bersembunyi semua roh najisdan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

Wahyu 17: 5
17:5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacurdan dari kekejian bumi."

Kota Babel= perempuan Babel= pelacur= tidak setia.
Kota Babel= roh jahat dan najis.

Ini pelajaran bagi kaum muda. Tujuan berpacaran bukan hanya untuk mengikuti tren, tetapi untuk menikah. Jangan ganti-ganti pacar, karena nanti akan mengarah pada perempuan Babel. Kita harus hati-hati!

Jadi, kalau hamba Tuhan tidak setia, bahkan jahat dan najis, ia akan dipakai dalam pembangunan Babel; mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan, untuk dibinasakan selamanya.

Ini yang bahaya, kelihatannya melayani Tuhan tetapi sebenarnya tidak setia, bahkan jahat dan najis, sehingga ia mengarah pada pembangunan Babel.
Karena itu kita harus hati-hati dalam pelayanan. Jangan sampai jahat, najis, dan tidak setia.

Babel ini menguasai laut. Laut menunjuk pada bangsa kafir.
Wahyu 17: 1, 15
17:1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:15. Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah
bangsa-bangsadan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

'tempat yang banyak airnya'= laut bebas.
'Laut bebas'= bangsa-bangsa= bangsa kafir.
Di bumi hanya ada dua kelompok bangsa: bangsa Israel--umat pilihan Tuhan--, di luar itu bangsa kafir.

Perempuan Babel duduk di tempat yang banyak airnya, artinya roh jahat, roh najis, dan roh tidak setia menguasai bangsa kafir yang mau bebas seperti laut bebas--pergaulan bebas dan sebagainya. Bahaya!

Kalau bangsa kafir sudah diduduki Babel, ia akan tampil sebagai GARAM YANG TAWAR--seperti isteri Lot yang dipengaruhi oleh dosa Sodom dan Gomora (dosa jahat, najis, dan tidak setia--mereka membangun dan menanam yang jasmani, akhirnya tidak mau menanam di ladang Tuhan, dan tidak mau membangun tubuh Kristus). Benar-benar hidupnya busuk--garam yang tawar tidak bisa mencegah kebusukan--, tidak berguna, sampai hancur selamanya.
Karena itu jangan mau bebas--pergaulan bebas, ibadah bebas--! Semua harus diatur oleh firman Tuhan; harus bisa ditegor dan dinasihati.

Untuk menghadapi Babel, kita harus tampil sebagai GARAM YANG ASIN.
Kita hanya air laut, lalu bagaimana supaya bisa menjadi garam yang asin?

Proses pembuatan garam yang asin:

  1. Proses pertama menjadi garam asin: sebagian kecil dari air laut dimasukkan ke dalam tambak.
    Artinya sedikit bangsa kafir yang mendapatkan kemurahan Tuhan untuk dibebaskan dari laut yang dikuasai Babel= sedikit bangsa kafir yang dipanggil oleh Tuhanuntuk diselamatkan/dibenarkan.
    Dalam Tabernakel ini sama dengan masuk halamankerajaan sorga.

    Tuhan memperlihatkan kerajaan sorga kepada Musa di atas gunung Sinai, dan Ia perintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel, supaya di bumi sama dengan di sorga.
    Tabernakel terdiri dari tiga ruangan: halaman, ruangan suci, dan ruangan maha suci--tempat hadirat Tuhan.

    Hanya sedikit bangsa kafir yang mendapatkan kemurahan Tuhan--dipanggil untuk dibenarkan dan diselamatkan.
    Prosesnya:

    • Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat.
    • Bertobat; mati terhadap dosa.
    • Baptisan air.

    Hasilnya: kita menerima hidup baru--baptisan Roh Kudus--yaitu hidup dalam kebenaran--selamat dan diberkati oleh Tuhan.
    Tidak benar sama dengan tidak selamat.

    Buang yang tidak benar! Tidak benar justru tidak benar, tetapi hidup benar adalah bebas. Jangan salah!
    Misalnya naik motor tidak pakai helm--tidak benar--, apakah tenang? Karena tidak benar, justru jadi bingung, takut ada polisi--tidak bebas. Tetapi kalau benar, mau lewat mana saja, santai--bebas.

  2. Proses kedua menjadi garam asin: tambaknya dibendung, supaya air lautnya tidak kembali lagi ke laut; tambak tidak ada lagi kaitan dengan lautan bebas.
    Artinya: digembalakan; masuk kandang penggembalaan--ruangan suci.
    Sudah berada di halaman kerajaan sorga saja tidak cukup.

    Kandang penggembalaan= ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

    • Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya termasuk ibadah kaum muda; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
    • Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.

    • Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

    Di dalam kandang penggembalaan tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal; tidak bisa bebas lagi--dibendung--, tidak bisa dikuasai oleh perempuan Babel.

    Dua pengertian dibendung:

    • Disucikan; dibatasi supaya tidak berbuat dosa.
      Kita disucikan lewat pedang firman. Dalam penggembalaan harus ada pedang firman.

      Apa yang disucikan?Roh jahat, roh najis, dan roh tidak setia, sehingga kita bisa hidup dalam kesucian.
      Kalau masuk ruangan suci, mau tidak mau kita akan menjadi suci. Tekuni!

      Kalau sudah suci, kita akan diberi jubah indah--jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus--; kita diangkat menjadi imam dan raja untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Efesus 4: 11-12
      4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
      4:12. untuk
      memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

      Ayat 11= lima jabatan pokok bisa dijabarkan menjadi pelayanan-pelayanan lainnya.

      Kalau sudah dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, hidup kita akan menjadi indah.

    • Yang kedua: dibatasi supaya tidak liar, tetapi mengikuti kehendak Tuhan.
      Liar= bebas mengikuti keinginan daging, mata, dan hawa nafsu--seperti orang gila di kuburan; dikuasai maut dan kebinasaan.

      Kalau mengikuti kehendak Tuhan kita akan mengalami ketenangan/damai sejahtera--seperti lima ribu orang laki-laki duduk di atas rumput, tidak lari-lari atau teriak-teriak.
      Hati-hati!

      Kaum muda, jangan teriak-teriak di sekolah, jalan! Itu gambaran liar, seperti orang gila di pekuburan. Jangan ikut-ikut!
      Liar juga berarti memukul dirinya dengan batu. dalam hubungan suami isteri, sama seperti suami memukuli isterinya.
      Tetapi jika belum menikah, memukul diri sendiri sama dengan bunuh diri; mencelakakan diri--misalnya lewat kebut-kebutan.

      Ini semua harus dibendung lewat penggembalaan. Pergaulan-pergaulan yang tidak baik juga harus dibendung.
      Harus digembalakan supaya mengalami damai sejahtera/ketenangan--ketika orang gila di pekuburan sudah waras, ia duduk (Markus 5).

      Orang tergembala akan tenang, semua enak dan ringan--air di tambak sudah tenang--, dan kita juga kenyang--lima roti dua ikan bisa memberi makan lima ribu orang, belum termasuk perempuan dan anak-anak, masih ada sisa dua belas bakul.
      Secara jasmani kita kenyang--terpelihara--, secara rohani juga mengalami kepuasan--selalu mengucap syukur.

      Kita tidak terpengaruh lagi oleh angin dan gelombang di lautan, sehingga bisa menjadi kristal garam.
      Selama air laut tidak bisa tenang, tidak akan bisa menjadi kristal garam.

      Diam dan tenang dulu, baru bisa menjadi kristal garam. Jangan lari ke sana ke mari, tetapi tergembala sampai menjadi kristal garam.

    Inilah hamba Tuhan yang suci dan setia berkobar-kobar, kita sudah terpisah dari Babel/lautan dunia--sudah menjadi kristal garam.

  3. Proses ketiga menjadi garam asin: kristal garam harus direbus, kemudian dijemur, dan dikeringkan.
    Artinya: mengalami percikan darah; sengsara daging karena Yesus. Ada teman ulang tahun, kita ibadah dulu, itulah percikan darah.

    Kita sudah melayani, hidup kita sudah indah, mengalami damai, semua enak dan ringan, tenang dan kenyang--sudah dipelihara Tuhan--, tetapi harus lewat satu proses lagi yaitu percikan darah. Dalam Tabernakel, menunjuk pada ruangan maha suci--di dalamnya ada tabut perjanjian yang dipercik dengan darah.

    Dulu Harun satu tahun sekali masuk ke ruangan maha suci dengan membawa darah dan dupa, kemudian darah dipercikkan pada tabut perjanjian sehingga terjadi shekinah glory.

    1 Petrus 4: 12-14
    4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab
    Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Kita harus mengalami percikan darah, supaya Roh kemuliaan ada di dalam hidup kita. Semakin besar nyala api siksaan, semakin nyata Roh kemuliaan, semakin nyata pemakaian dan berkat Tuhan atas hidup kita. Ikuti saja geraknya Tuhan! Kita tidak akan mati.

    Roh kemuliaan mengadakan mujizat rohani yaitu mengubahkan hidup kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari tidak ada dusta.
    Efesus 4: 24-25
    4:24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
    4:25. Karena itu
    buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

    Tidak ada dusta= jujur, ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.
    Ini adalah PERKATAAN YANG ASIN; kita sudah MENJADI GARAM YANG ASIN yang bisa dicicipi.
    Kalau masih berdusta, berarti masih garam yang tawar--perkataan hambar--, dan busuk. Permisi, yang paling busuk adalah mulut--bakteri paling banyak di mulut. Hati-hati dengan mulut! Jangan bergosip atau memfitnah anak-anak Tuhan!

    Mari, jadi garam asin lewat perkataan asin yaitu jujur, bersaksi, berkata benar dan baik, menjadi berkat bagi orang lain.

Sudah menjadi garam asin, sekarang sifat garam asinadalah

  1. Murah, tetapi sangat dibutuhkan. Garam asin tidak menonjol tetapi sangat dibutuhkan.
    Artinya: tidak menonjolkan diriatau sesuatu yang memang kita miliki, tetapi juga tidak rendah diri.

  2. Rela melarut untuk memberi rasa enak dan menjadi berkat bagi orang lain. Artinya: tidak egois demi orang lain yang enak; menjadi berkat bagi orang lain.
    Contoh: Yesus taat sampai mati di kayu salib untuk menolong kita semua yang berada dalam kutukan di dunia.

    Mari, kita rela melarut lewat taat sampai daging tidak bersuara lagi; percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan; mengulurkan tangan kepada Tuhan.
    Abraham taat untuk mempersembahkan anaknya, dan sampai sekarang ia menjadi berkat; ia menjadi bapa orang-orang percaya, kalau tidak ada Abraham, tidak ada manusia yang beriman.

Malam ini, jangan berharap orang tua sekalipun mereka hebat, satu waktu akan kecewa. Percaya dan berharap Tuhan! Kita menjadi garam asin--taat. Isteri Lot tidak taat pada perkara kecil yaitu tidak boleh menoleh ke belakang. Seringkali kita tidak taat pada hal-hal yang sederhana. Mana bisa menjadi garam yang asin?

Mari taat, dan Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya kepada kita semua.
Hasilnya:

  1. Yohanes 21: 3-6
    21:3. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
    21:4. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
    21:5. Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?"
    Jawab mereka: "Tidak ada."
    21:6. Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu
    mereka menebarkannyadan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.

    Yang sering membuat tidak taat adalah gengsi dan kepandaian.
    'Jawab mereka: "Tidak ada'= jujur saat dalam kegagalan. Banyak kali kita marah saat dalam kegagalan, itu sama dengan tidak jujur. Tidak boleh begitu apalagi pada orang tua. Kalau orang tua bertanya, karena ingin mendoakan atau memberi jalan keluar.
    'mereka menebarkannya'= taat. Menebarkan jala, mudah, tetapi kalau mengikuti otak, susah, karena hari siang dan di tepi pantai. Mari taat sekalipun firman di luar logika kita.

    Hasil pertama: kuasa penciptaandari tidak ada menjadi ada. Yang mustahil jadi tidak mustahil.
    Apa yang tidak ada malam ini secara jasmani? Taat! Tuhan bisa menolong.

    "Om dulu tidak bisa makan dan minum, tetapi saya taat. Waktu itu firman yang saya ingat adalah hamba Tuhan sepenuh tidak boleh utang dan minta. Saya bertekad sekalipun harus mati saya tidak mau utang. Waktu itu ketaatan saya diuji. Tuhan kirim murid saya yang dulu tidak pernah bayar waktu les, dan saat itu mau bayar. Setelah reuni saya tanya dia: 'Kok bisa ke rumah saya? Kan sudah lima tahun tidak pernah bertemu.': 'Saya tidak tahu, pak, saya waktu itu tertuduh.'"

  2. 1 Petrus 5: 5-6
    5:5. Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklahkepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
    5:6. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya
    kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Hasil kedua: kuasa pengangkatan.

    Mungkin malam ini kita dalam keadaan direndahkan, gagal, jatuh, sudah tidak bisa lagi, mari percaya pada Tuhan dan taat. Tangan-Nya akan meninggikan kita tepat pada waktunya; yang gagal menjadi berhasil, yang jatuh dipulihkan kembali menjadi hidup benar dan suci.

    Mari, merendah! Jangan sombong! Tuhan akan menolong kita.
    Sampai kalau Tuhan datang kita diubahkan menjadi sempurna untuk terangkat di awan-awan yang permai, kita bersama dengan Dia selama-lamanya.

Tidak ada jalan atau masih di bawah? Berseru kepada Tuhan malam ini!

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 18 Juni 2014 (Rabu Malam)
    ... yaitu doa minta-minta doa permohonan menunjuk halaman Tabernakel. Doa semacam ini baik tapi tidak tahan uji tidak mampu menghadapi goncangan-goncangan pencobaan. Markus - Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. Ada seorang muda yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain lenan untuk menutup badannya mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya ...
  • Ibadah Doa Malang, 01 Juli 2014 (Selasa Sore)
    ... yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan hati sampai mulut kita menyucikan seluruh kehidupan kita sampai sempurna seperti Yesus menjadi mempelai wanita Surga. Proses penyucian seluruh kehidupan kita Penyucian hati dari keinginan jahat dan keinginan najis. Matius - Kamu telah mendengar firman Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu Setiap ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Februari 2020 (Selasa Sore)
    ... membunuh bait Allah lewat merokok mabuk narkoba juga makanan yang membahayakan nyawa. Juga lewat tindakan yang membahayakan nyawa termasuk bunuh diri. Secara rohani ada tiga hal yang membinasakan bait Allah Menjauhkan diri dari Tuhan meninggalkan Tuhan. Mazmur . Sebab sesungguhnya siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa Kaubinasakan semua orang ...
  • Ibadah Persekutuan Ciawi III, 27 Februari 2013 (Rabu Sore)
    ... di zaman Lot mereka makan dan minum mereka membeli dan menjual mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Juga di jaman Lot manusia termasuk anak Tuhan berbuat dosa sampai puncaknya dosa dan dibinasakan dengan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 13 September 2019 (Jumat Sore)
    ... menjadi pengikut Musa mereka mengalami baptisan air masuk laut Kolsom tetapi juga dibaptis dengan awan Roh Kudus . Korintus - . Aku mau supaya kamu mengetahui saudara-saudara bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut. . Untuk menjadi pengikut Musa mereka ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 10 Mei 2018 (Kamis Sore)
    ... kepada anak sulungnya itu sebab katanya Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku. Manasye anak sulung Yusuf lahir di tanah Mesir atau di daerah Kafir. Artinya bangsa Kafir juga mendapat kesempatan untuk menjadi anak sulung sehingga mendapat hak kesulungan dari Tuhan. Apakah hak kesulungan ...
  • Ibadah Jumat Agung Malang, 25 Maret 2016 (Jumat Sore)
    ... Berkatalah Simson Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar dengan rahang keledai seribu orang kupukul. Keledai ditunggangi oleh Yesus untuk masuk ke Yerusalem. Sekarang bangsa Kafir dipakai oleh Yesus dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir untuk masuk Yerusalem Baru. Langkah-langkah keledai dipakai Yesus untuk masuk Yerusalem Baru Langkah penebusan. Keluaran Tetapi ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Februari 2016 (Kamis Sore)
    ... harus menjaga nikah yang jasmani dalam kebenaran kesucian sampai kesatuan nikah yang sempurna. Mulai dari permulaan nikah harus dijaga perjalanan nikah sampai masuk perjamuan kawin Anak Domba. Jadi untuk bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba maka kita harus masuk dalam pelayanan persekutuan tubuh Kristus yang sempurna. Mulai dari nikah penggembalaan ...
  • Ibadah Raya Malang, 14 Februari 2016 (Minggu Pagi)
    ... halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka Ada tertulis Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun. Tanda menjadi rumah doa adalah gemar untuk bersaksi gemar untuk berdoa dan menyembah Tuhan. Kemungkinan negatif jika keras hati dan menolak firman ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Desember 2011 (Minggu Pagi)
    ... perumpamaan lain lagi kepada mereka kata-Nya Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu lalu pergi. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.