RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Kaum Muda Remaja, 13 November 2010 (Sabtu Sore)
Markus 15 menunjuk pada tujuh percikan darah di atas tabut perjanjian, yaitu sengsara Tuhan Yesus... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 08 September 2017 (Jumat Sore)
Bersamaan
dengan penataran imam dan calon imam II
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam,... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 November 2017 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas
11: 37-54 => Yesus mengecam orang-orang Farisi... Ibadah Doa Surabaya, 10 Desember 2008 (Rabu Sore)
Pembicara: Pdp. Yakub
1 Tesalonika 5: 18
Mengapa kita harus bersyukur?Roma 6: 17-18 ->... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 21 Juni 2019 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 24 Mei 2010 (Senin Sore)
Matius
25: 1, 13
25:1. "Pada
waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh
gadis, yang mengambil pelitanya
dan pergi menyongsong... Ibadah Natal Kunjungan di Ngunut, 10 Januari 2014 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Desember 2017 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Surabaya, 06 Januari 2016 (Rabu Sore)
Pembicara:
Pdm. Youpri Ardiantoro
Puji
TUHAN, salam sejahtera, selamat sore, selamat beribadah di dalam
kasih sayangnya TUHAN kita, Yesus... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 19 Juli 2017 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Januari 2018 (Kamis Sore)
Siaran Tunda dari Ibadah Kunjungan di Jakarta.
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Tema:
Wahyu
21:5:
"Aku
menjadikan... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Oktober 2017 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Surabaya, 18 Maret 2009 (Rabu Sore)
Matius 24: 29-31
ay. 31= terjadi tiupan sangkakala yang dasyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan dalam... Ibadah Kunjungan Soroako I, 21 Februari 2012 (Selasa Sore)
Lukas 1:37 1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 31 Oktober 2012 (Rabu Sore)
Ibadah
Doa dialihkan pada hari Senin lalu. Dari
siaran langsung Ibadah Persekutuan di Medan
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Paskah Surabaya, 05 April 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian. Juga selamat Paskah, TUHAN memberkari
kita semua.
Kita
masih berada dalam Wahyu
2-3,
dalam
susunan Tabernakel, menunjuk pada
tujuh
kali percikan darah di depan
Tabut
Perjanjian. Ini
sama dengan
penyucian
terakhir
yang
dilakukan oleh TUHAN kepada
tujuh
sidang jemaat bangsa kafir
(sidang
jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi
sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus
yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang layak untuk menyambut
kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama
TUHAN selamanya.
Banyak kelebihan dan berkat yang sudah
diterima oleh tujuh sidang jemaat bangsa kafir, semuanya dipuji oleh
TUHAN, tetapi jika ada satu
saja
cacat cela, maka tidak ada gunanya, sebab tidak bisa menyambut
kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan binasa
selamanya. Semua berkat dan kelebihan memang perlu dan baik,
tetapi harus ditingkatkan lewat penyucian demi penyucian sampai
penyucian terakhir yaitu sampai kita tidak bercacat cela, sempurna
seperti Dia.
Tujuh
sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
- sidang
jemaat
EFESUS
(Wahyu
2: 1-7)
(sudah diterangkan mulai dari
Ibadah
Raya Surabaya, 27 Juli 2014
sampai
Ibadah
Raya Surabaya, 07 September 2014).
Sidang jemaat Efesus
harus
kembali pada kasih mula-mula
supaya
bisa kembali ke Firdaus.
- sidang
jemaat di
SMIRNA
(Wahyu
2: 8-11)
yang mengalami penderitaan, tetapi TUHAN katakan untuk
tidak
takut dalam penderitaan dan setia sampai mati
(sudah
diterangkan mulai dari
Ibadah
Raya Surabaya, 14 September 2014
sampai
Ibadah
Raya Surabaya, 09 November 2014).
- sidang
jemaat di
PERGAMUS
(Wahyu
2: 12-17)
yang
harus
meninggalkan ajaran-ajaran sesat
(sudah
diterangkan mulai dari
Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014
sampai
Ibadah
Raya Surabaya, 28 Desember 2014).
- sidang
jemaat di
TIATIRA
(Wahyu
2: 18-29)
yang harus
mengalami
penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam
(sudah
diterangkan mulai dari
Ibadah
Raya Surabaya, 04 Januari 2015
sampai
Ibadah
Raya Surabaya, 18 Januari 2015).
- sidang
jemaat di
SARDIS
(Wahyu
3: 1-6)
disucikan untuk mengalami
kebangunan rohani
dan kuat
rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga
(diterangkan mulai dari
Ibadah
Doa Surabaya, 21 Januari 2015
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 04 Maret 2015).
- sidang
jemaat di FILADELFIA
(Wahyu 3: 7-13) (diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 08 Maret 2015).
Kita
mempelajari Wahyu
3: 7-13,
sidang jemaat yang keenam, yaitu SIDANG
JEMAAT FILADELFIA. Kita
masih berada pada ayat 7-8. Wahyu
3: 7 3:
7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah
firman dari Yang
Kudus,
Yang
Benar,
yang
memegang kunci Daud;
apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup,
tidak ada yang dapat membuka.
Kita
sudah mendengar, ada
3
macam penampilan pribadi TUHAN
kepada
sidang jemaat di Filadelfia (diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 08 Maret 2015):
- 'Yang
Benar'
= Halaman Tabernakel.
Yesus tampil sebagai 'Yang
Benar'
untuk membenarkan.
- 'Yang
Kudus'
= Ruangan Suci.
Yesus tampil sebagai 'Yang
Kudus'
untuk menyucikan.
- 'Yang
memegang kunci Daud'
= Ruangan Maha Suci.
Kita
masih mempelajari bagian ke-3, yaitu YESUS
TAMPIL SEBAGAI 'YANG MEMEGANG KUNCI DAUD'.
Malam ini kita mempelajari kaitan Paskah dengan kunci
Daud. Merayakan Paskah, artinya memperingati
kebangkitan Yesus. Kunci
Daud adalah kemurahan
dan kebaikan TUHAN.
Daud mengatakan, 'kemurahan
dan kebaikan TUHAN mengikuti aku seumur hidupku'.
Dikaitkan dengan Paskah, kunci
Daud
adalah kuasa
kebangkitan TUHAN = kuasa
Paskah. Jadi,
malam ini kita merayakan Paskah, biarlah Yesus tampil sebagai 'Yang
memegang kunci Daud'
di tengah-tengah kita, dengan kuasa kebangkitan-Nya/kuasa
Paskah.
Yesus tampil sebagai 'Yang
memegang kunci Daud',
untuk melakukan 3
perkara yang besar/dahsyat:
- Wahyu
3: 8
3:8
Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku
telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang
pun.
Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti
firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Pekerjaan
besar yang pertama: membuka
pintu yang tidak bisa ditutup oleh siapapun juga.
- Wahyu
3: 9
3:9
Lihatlah, beberapa orang dari jemaah
Iblis,
yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang
sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan
kepadamu. Sesungguhnya Aku
akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu
dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
Pekerjaan
besar yang kedua: memberikan
kemenangan kepada kita atas jemaah iblis.
- Wahyu
3: 10
3:10
Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka
Aku pun akan melindungi
engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia
untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Pekerjaan
besar yang ketiga: melindungi
kita dari pencobaan yang melanda seluruh dunia.
AD.1
YESUS
MEMEGANG KUNCI DAUD UNTUK MEMBUKA PINTU YANG TIDAK DAPAT DITUTUP OLEH
SIAPAPUN JUGA. Wahyu
3: 8 3:8
Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku
telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang
pun.
Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti
firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Jangan
takut jika kita menghadapi pintu tertutup! Yesus akan datang dengan
membawa kunci Daud--kuasa
kebangkitan/kuasa Paskah
(kemurahan dan kebaikan-Nya)--untuk membukakan pintu-pintu yang
tertutup bagi kita, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun.
Kisah
Para Rasul 12: 3-5 12:3
Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia
melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu
hari
raya Roti Tidak Beragi. 12:4
Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah
penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit.
Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan
orang banyak. 12:5 Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara.
Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.
'hari
raya Roti Tidak Beragi'
= hari Paskah; hari raya Paskah ditandai dengan makan roti tidak
beragi, daging panggang dan sayuran/gulai pahit.
Contoh yang
terjadi pada saat Psskah: Rasul
Petrus menghadapi pintu penjara yang tertutup pada hari Paskah,
tetapi akan dibuka oleh TUHAN dengan kuasa Paskah. 'Pintu
tertutup'
= tidak ada jalan keluar, jalan buntu, kesulitan dan
lain-lain.
Mengapa
kita sering kali diizinkan oleh TUHAN menghadapi pintu tertutup?
Sebab Petrus
tidur
secara rohani. Kisah
Para Rasul 12: 6 12:6
Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang
banyak, Petrus
tidur
di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai.
Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka
pintu.
Petrus
tidur di antara 2 orang prajurit dan dibelenggu dengan 2 rantai,
artinya Petrus
tidur secara rohani. Petrus
adalah gambaran dari kehidupan hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang sudah
diselamatkan, diberkati dan dipakai oleh TUHAN, tetapi sayang, sering
kali masih tidur rohani.
'Herode
memasukkan Petrus
ke dalam penjara dan Petrus tidur di antara dua
orang prajurit,
terbelenggu dengan dua rantai'
= Petrus yang tidur rohani dikuasai
oleh Herodes dan 2 prajurit.
Artinya:
- Herodes
= setan/naga
merah di udara
dengan roh
jahat dan najis
yang mendorong hamba TUHAN/pelayan TUHAN/kehidupan Kristen untuk
berbuat dosa sampai puncaknya dosa.
Puncaknya dosa yaitu:
- dosa
makan-minum:
merokok, mabuk, narkoba.
- dosa
kawin-mengawinkan:
dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks sampai
pada nikah yang salah.
Masih
banyak pelayan TUHAN yang dipakai oleh TUHAN, tetapi masih
berbuat dosa.
Akibatnya,
kehidupan semacam ini tidak
mengasihi TUHAN/TANPA
KASIH;
masih diikat oleh dosa-dosa. Dalam bahasa Alkitab, kasih adalah
matahari. Tanpa kasih berarti TANPA
MATAHARI.
- Prajurit
I
= binatang buas yang keluar dari darat, yaitu nabi
palsu
dengan roh
dusta dan ajaran-ajaran palsu.
Banyak
kali hamba TUHAN/pelayan TUHAN/kehidupan Kristen masih
berdusta.
Terang dengan gelap tidak mungkin menjadi satu. Kalau yang satu
berkata benar, sedangkan yang lain berkata dusta, maka tidak bisa
menjadi satu. Kalau berdusta, berarti masih dikuasai oleh nabi palsu
dengan ajaran-ajaran palsu, yaitu mencampur-adukkan pengajaran dan
lain-lain. Orang yang dikuasai roh dusta akan mengatakan 'semua
pengajaran sama saja',
padahal berbeda. Ini sudah terkena ajaran palsu.
Ini
adalah kehidupan TANPA
ROH KUDUS.
Hanya kehidupan dalam urapan Roh Kudus yang bisa menolak ajaran
palsu dengan tegas. Tanpa urapan Roh Kudus = tanpa Pelita Emas =
TANPA
BINTANG. Tanpa
urapan Roh Kudus, manusia daging hanya berbuat dosa dan mudah
disesatkan oleh ajaran-ajaran palsu.
- Prajurit
II =
binatang buas yang keluar dari dalam laut = antikris
dengan kekuatan
mamon/ikatan akan uang.
Banyak
kehidupan Kristen/hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang terikat
oleh mamon,
sehingga menjadi kikir
dan serakah. Kikir
= tidak bisa memberi. Serakah = merampas hak orang lain, terutama
hak milik TUHAN, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus, juga
mencuri hak sesama, yaitu menipu, hutang tidak bayar, korupsi dan
lain-lain.
Mengapa
demikian?:
Sebab merasa hidupnya dari uang/bukan dari iman. Jadi, ini sama
dengan kehidupan tanpa iman = TANPA
BULAN
di bawah kaki/tanpa penebusan.
"Kalau
hamba TUHAN/pelayan TUHAN merasa hidupnya dari uang, berarti ia
dipermainkan/dicengkeram oleh antikris."
AKIBAT
menghadapi pintu tertutup/sesuatu yang mustahil; tanpa matahari,
bulan dan bintang: Kisah
Para Rasul 27: 20 27:20
Setelah beberapa hari lamanya baik matahari
maupun bintang-bintang tidak kelihatan,
dan angin
badai yang dahsyat
terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami
untuk dapat menyelamatkan diri kami.
Tidur
rohani artinya:
- dikuasai
oleh setan,
sehingga berbuat
dosa
sampai puncaknya dosa = tanpa
matahari,
- dikuasai
oleh nabi
palsu,
sehingga berdusta
dan tidak bisa membedakan mana ajaran benar dengan ajaran palsu =
tanpa
bintang,
- dikuasai
oleh antikris,
sehingga menjadi kikir
dan serakah,
bahkan sampai membuat hamba TUHAN/pelayan TUHAN menjadi pencuri
seperti Yudas Iskariot = tanpa
bulan.
Akibatnya:
-
Menghadapi
pintu penjara yang tertutup seperti Petrus, dan tidak mungkin bisa
keluar; sama dengan menghadapi badai di tengah lautan dunia, dan
tidak ada yang sanggup menghadapi badai.
- Lebih
dasyat lagi, saat TUHAN datang kedua kali, pintu perjamuan kawin
Anak Domba/pintu Sorga tertutup, berarti kebinasaan selamanya,
seperti yang dialami oleh 5 gadis yang bodoh (Matius
25: 1-13).
1
Korintus 13: 12-13 13:12
Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang
samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.
Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku
akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. 13:13
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman,
pengharapan dan kasih,
dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
Ayat
12 = sekarang kita memandang Yesus lewat cermin firman masih berupa
bayangan samar-samar. Kita terus memandang cermin firman, sehingga
kita disucikan terus menerus, sampai kita semakin jelas memandang
Yesus, dan satu waktu kita menjadi sempurna, kita dapat memandang
Yesus muka dengan muka.
SIAPA
yang bisa memandang Yesus muka dengan muka? Yaitu orang yang memiliki
iman, pengharapan dan kasih. Jika
tidak memiliki iman, pengharapan dan kasih, maka tidak bisa melihat
Yesus yang datang kedua kali di awan-awan permai; pintu
perjamuan kawin Anak Domba/pintu Sorga tertutup,
sama dengan tertinggal dan binasa.
Kita harus berjaga
sungguh-sungguh. Petrus, rasul yang hebat bisa tidur rohani, apalagi
kita.
JALAN
KELUARNYA: Kisah
Para Rasul 12: 7-9 12:7
Tiba-tiba berdirilah
seorang malaikat TUHAN
dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu
menepuk Petrus untuk membangunkannya,
katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari
tangan Petrus. 12:8
Lalu kata malaikat itu kepadanya: "Ikatlah pinggangmu dan
kenakanlah sepatumu!" Ia pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu
berkata kepadanya: "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!" 12:9
Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa
yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia
melihat suatu penglihatan.
Malaikat
TUHAN = Yesus yang memegang kunci Daud dengan kuasa Paskah. Jalan
keluarnya yaitu Petrus
harus dibangunkan,
supaya bisa keluar dari penjara. Artinya sekarang, kita sebagai orang
Kristen/hamba TUHAN/pelayan TUHAN HARUS
mengalami kebangunan rohani lebih dahulu,
sehingga mengalami pintu terbuka mulai di dunia ini sampai kita bisa
keluar/terangkat dari dunia, bertemu dengan Yesus yang datang kedua
kali di awan-awan permai, untuk menuju Kanaan samawi/Yerusalem
baru.
Paskah artinya kelepasan.
Kalau dulu orang Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan di timur
tengah. Sekarang, kita akan terlepas/terangkat dari dunia ini untuk
menuju Kanaan samawi/Yerusalem baru. Kuasa
Paskah membawa kita masuk dalam kebangunan rohani.
SARANA
untuk bisa masuk kebangunan rohani:
- Kisah
Para Rasul 12: 7
12:7
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat TUHAN dekat Petrus dan cahaya
bersinar dalam ruang itu.
Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya:
"Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan
Petrus.
Sarana
yang pertama untuk
bisa masuk kebangunan rohani:
harus
menerima cahaya yang bersinar.
Cahaya
bersinar,
yaitu cahaya injil kemuliaan Kristus yang adalah wujud Allah.
2
Korintus 4: 3-4 4:3
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa, 4:4
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Ada
2 macam pemberitaan firman:
- Firman
penginjilan = Injil keselamatan = kabar baik (Efesus 1: 13).
Yaitu
injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke
dunia dan mati di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan
manusia berdosa. Sesudah diselamatkan, kita diberkati dan dipakai
oleh TUHAN. Kalau hanya firman penginjilan saja tidak cukup,
sebab sering kali masih tidur rohani. Oleh sebab itu perlu
pemberitaan firman yang ke-2.
- Cahaya
injil kemuliaan Kristus = firman pengajaran benar yang lebih tajam
dari pedang bermata dua = kabar mempelai.
Yaitu injil yang
memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan
permai dalam kemuliaan sebaga Raja segala raja dan Mempelai Pria
Sorga, untuk menyucikan dan menyempurnakan kita semua. Ini yang
kita butuhkan untuk membangunkan kerohanian kita.
"Bukan
pengjinjilan tidak penting, tetapi sangat perlu. Sebab jika tidak
ada penginjilan, maka saya tidak akan pernah ada di sini. Saya bukan
keturunan orang Kristen maupun keturunan hamba TUHAN. Tetapi jika di
dalam gereja hanya ada firman penginjilan saja, tidak ada
pengajaran, itu berbahaya. Nanti akan seperti Petrus, 'Oh, kami
diselamatkan, diberkati dan dipakai', tetapi tidur rohani. Harus ada
firman pengajaran untuk membangunkan kerohanian kita. Sebaliknya
Lempin-El, kita di Lempin-El "Kristus Ajaib" justru ditekankan
soal pengajaran, apalagi kita berada di organisasi GPT (Gereja
Pantekosta Tabernakel). Kalau mundur ke penginjilan, nanti akan
tertidur rohani semua. Justru kita dikaruniai firman pengajaran oleh
TUHAN untuk membangunkan gereja-gereja yang lain dengan kabar
mempelai. Bukan sombong, tetapi ini kenyataan. Firman penginjilan
tetap diberitakan, buktinya ada baptisan air, ada jiwa-jiwa baru
datang setiap saat, tetapi jangan di situ saja, harus ada pengajaran
supaya tidak tidur rohani. Seperti perumpamaan 10 anak dara. Mereka
tertidur rohani, tetapi hanya 1 suara yang membangunkan mereka pada
tengah malam, yaitu, 'Lihat! Mempelai datang, songsonglah dia'. Ada
yang bertanya pada saya, 'Lho, Om, jadi hanya kabar mempelai yang
bisa sempurna? Yang lain bagaimana?' Nanti yang lain, mau tidak mau
akan mencari kabar mempelai ini. Seperti saudara-saudara Yusuf yang
akhirnya mencari gandum Yusuf, hanya mencari 1 gandum untuk mencapai
kesatuan tubuh Kristus. Mari, kita berdoa, supaya kita dipakai untuk
menyebarkan kabar mempelai dan membangunkan gereja-gereja."
Firman
pengajaran menunjuk Meja
Roti Sajian,
artinya ketekunan dalam kebaktian Pendalaman Alkitab dan Perjamuan
Suci. Di sini kita mendapat firman yang semakin diperdalam, ditambah
dengan perjamuan suci, sehingga firman
mendarah daging
dalam hidup kita.
Pada
Meja Roti Sajian ada:
- 12
roti dibagi menjadi 2 susun, masing-masing 6 susun = 66 kitab dalam
Alkitab/firman pengajaran.
- Roti
= tubuh Kristus.
- Korban
curahan (Keluaran 25: 29) = anggur/darah Yesus.
Ketekunan
dalam kebaktian Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci menghasilkan
iman
yang teguh
dalam kehidupan kita sampai permanen = BULAN
(penebusan).
"Jadi,
dalam merayakan Paskah disertai perjamuan suci seperti malam ini,
harus ada pengajaran dahulu. Ini penting. Kalau tidak, nanti
perjamuan suci akan menjadi kebiasaan, tidak mengerti apa-apa. Jadi,
pengajaran dahulu baru perjamuan suci."
- Kisah
Para Rasul 12: 7
12:7
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat TUHAN dekat Petrus dan cahaya
bersinar dalam ruang itu. Malaikat
itu menepuk Petrus
untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka
gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.
'Malaikat'
= Yesus yang sudah bangkit, ada di tengah-tengah kita.
Sarana
yang kedua untuk
bisa masuk kebangunan rohani:
tangan
TUHAN menepuk Petrus. Tangan
TUHAN = Roh
Kudus yang dicurahkan bagi kita;
ini menunjuk pada alat Pelita
Emas. Artinya
sekarang ketekunan dalam Kebaktian Umum. Di situ ada urapan dan
karunia-karunia Roh Kudus. Jika kita tekuni, akan menghasilkan
pengharapan
yang tidak mengecewakan
= BINTANG.
"Kalau
saudara lihat, bentuk Pelita Emas sangat indah. Lampunya menyala,
ada kelopak, tombol dan bunganya. Satu waktu diharapkan untuk
menghasilkan buah; ada harapan untuk berbuah. Orang yang diurapi Roh
Kudus, sekalipun dia hanya seperti tongkat, tetapi dia bisa
bertunas, berbunga dan berbuah. Seperti tongkat Harun, sekalipun
hanya tongkat, tetapi waktu diletakkan di hadapan TUHAN, maka
tongkat Harung bisa bertunas, berbunga dan berbuah."
Kalau
kita diurapi Roh Kudus, apapun keadaan kita, sekalipun seperti
tongkat kecil yang tidak bisa apa-apa, tetapi kita ada
pengharapan dan bisa diharapkan.
"Sekalipun
ada ijazah, tetapi belum tentu bisa diharapkan. Ada anak yang sudah
mendapat ijazah, kemudian lupa pada orang tuanya, ada juga yang
sudah mendapat ijazah tetapi sulit mencari pekerjaan. Tetapi kalau
ada urapan Roh Kudus, kita punya pengharapan di dunia sampai
pengharapan yang kekal, dan bisa diharapkan."
- Kisah
Para Rasul 12: 5
12:5
Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan
tekun
mendoakannya
kepada Allah.
Sarana
yang ketiga untuk
bisa masuk kebangunan rohani:
tekun
dalam doa penyembahan. Ini
menunjuk pada alat Mezbah
Dupa Emas,
yaitu ketekunan dalam kebaktian Doa Penyembahan yang menghasilkan
kasih
Allah,
bagaikan MATAHARI
bersinar.
Jadi,
sarana kebangunan rohani ada
di dalam Ruangan Suci
(3 macam alat ini ada di Ruangan Suci) = kandang
penggembalaan. Halaman
Tabernakel adalah kehidupan yang sudah diberkati dan dipakai oleh
TUHAN, tetapi harus meningkat/harus bangun rohaninya.
TEMPAT
untuk mengalami kebangunan rohani adalah di dalam Ruangan Suci =
kandang
penggembalaan
= ketekunan
dalam 3 macam ibadah pokok. Kita
harus tergembala dengan benar dan baik, dimulai dari seorang gembala
harus tergembala dengan benar dan baik. Jika gembala tidak setia
dalam penggembalaan, maka jemaat akan tercerai-berai.
"Kemarin,
baru jam 12 malam saya tiba dari Jakarta, karena ada pelayanan di
sana. Tadi pagi, jam 7 sudah harus melayani Kebaktian Paskah.
Sekarang, di sini melayani kebaktian Paskah. Seharusnya ada alasan
untuk digantikan orang lain, 'Karena saya capek, jemaat pasti
mengerti'. Namanya gembala, harus ada di kandang untuk memberi makan.
Kecuali ada persekutuan antar kandang. Tetapi harus segera kembali,
dan langsung melayani."
Jika
kita tergembala dengan benar dan baik--
kita mendapatkan matahari, bulan dan bintang--, maka
badai segera berlalu. Tetapi
di
luar
kandang penggembalaan,
hanya ada badai
yang menghantam dan pintu
yang tertutup.
"Kalau
gembala tidak tergembala dengan benar dan baik, maka yang dihadapi
adalah badai di dalam sidang jemaat dan pintu-pintu tertutup, yaitu
menghadapi masalah jasmani dan rohani, masalah nikah. Tetapi jika
kita berada di dalam kandang penggembalaan, sekalipun ada masalah,
tetapi badai akan segera berlalu."
Inilah
sarana kebangunan rohani. Jadi, penyebab kita mengalami pintu
tertutup adalah karena tidur rohani. Sekalipun sudah diselamatkan,
diberkati dan dipakai TUHAN, bahkan seperti rasul Petrus, tetapi
tidur rohani. Oleh sebab itu kita harus mengalami kebangunan rohani.
Tempat mengalami kebangunan rohani adalah di dalam kandang
penggembalaan, baru nanti antar kandang penggembalaan (ibadah
kunjungan) dan badai segera berlalu, kita ada dalam ketenangan.
"Kita
tidak boleh egois, sebab jika hanya di dalam kandang saja, lama-lama
jemaat/domba-domba akan dimakan oleh gembala. Ini lebih
ngeri/dahsyat, karena kalau gembala yang makan, sampai bulu-bulunya
pun dimakan."
PRAKTIK
orang yang mengalami kebangunan rohani/tergembala:
- Kisah
Para Rasul 12: 8
12:8
Lalu kata malaikat itu kepadanya: "Ikatlah
pinggangmu
dan kenakanlah sepatumu!" Ia pun berbuat demikian. Lalu
malaikat itu berkata kepadanya: "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah
aku!"
Praktik
pertama mengalami kebangunan rohani: memakai
ikat pinggang
= berikat
pinggang kebenaran.
Efesus
6: 14 6:14
Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan
kebenaran
dan berbajuzirahkan keadilan,
Kebiasaan
orang Israel adalah selalu memakai ikat sebelum bekerja; selalu siap
sedia disuruh apa saja dan jam berapapun. 2
arti dari ikat pinggang:
- Siap
sedia untuk berpegang
teguh
pada firman pengajaran benar.
- Siap
sedia untuk selalu hidup
dalam kebenaran,
apapun resikonya.
"Kalau
ada yang tidak benar, berarti tidur rohani. Sekalipun orang itu
mengatakan, 'Kami hebat', tetapi sebenarnya tidur rohani. Mungkin
keuangan, nikah, pelayanan tidak benar, sama dengan tidur rohani.
Kita harus siap sedia untuk selalu hidup dalam kebenaran, apapun
resikonya. Mungkin satu waktu harus di-PHK di kantor karena hidup
benar, kita disuruh korupsi tetapi tidak mau.
Semua harus benar, mulai dari KTP, SIM, berkendara motor di jalan
raya harus mengenakan helm. Ini praktik mengalami kebangunan
rohani. Tidak perlu mengatakan, 'Saya ikut KKR', tapi naik motor
tidak pakai helm. Kalau tidak hidup benar berarti tidur rohani,
sekalipun ia hamba TUHAN. Ada yang bilang, 'Sudah tidak apa-apa,
saya yang tanggung, kamu ini melayani TUHAN.' Melayani TUHAN kok
tidak benar. Kasihan yang dilayani. Pengalaman pertama saya ditegor
TUHAN, mengapa firman ini berkembang sampai tentang berlalu lintas,
soal KTP dan lain-lain, sampai saya diberi julukan 'Pendeta
Polisi', karena membahas soal helm. Tidak apa-apa. Setelah Om Pong
meninggal, saya melayani selama beberapa waktu di GPPS Bibis.
Karena jalanan macet, kami mengambil jalan pintas lewat bahu jalan.
Lalu saya berkhotbah tentang kebenaran, tapi tiba-tiba khotbah saya
terhenti, tidak bisa berbicara. Saya ditegor oleh TUHAN, 'Kamu
mengajarkan tentang kebenaran, tetapi tadi kamu melanggar di jalan
tol'. Saya minta ampun dahulu kepada jemaat, karena sudah
melanggar, tidak benar. Lalu saya bisa melanjutkan khotbah
lagi. Dari situlah TUHAN bukakan bahwa soal KTP-pun harus benar.
Saya langsung ditest. Dulu waktu masih harus membayar fiskal kalau
mau ke luar negeri, saya ditawari seseorang untuk membuat KTP
Batam, supaya tidak perlu membayar fiskal kalau mau ke luar negeri.
Saya langsung ditegor oleh TUHAN, 'Keselamatan di gunung Jojuta
yang berjuta-juta, mau ditukar dengan membayar fiskal sebesar satu
juta'. Akhirnya saya katakan, 'Maaf Pak, saya tidak mau'."
Bukan
berarti kita sudah benar semua. Tetapi, kalau
ada yang tidak benar, harus cepat diakui, jika diampuni jangan
berbuat dosa lagi. Ini berikat pinggang.
- Praktik
kedua mengalami kebangunan rohani: mengenakan
kasut.
Kisah
Para Rasul 12: 8 12:8
Lalu kata malaikat itu kepadanya: "Ikatlah pinggangmu dan
kenakanlah
sepatumu!"
Ia pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya:
"Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!"
Efesus
6: 15 6:15
kakimu
berkasutkan kerelaan
untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
Mengenakan
kasut artinya kerelaan
hati untuk berkorban apapun juga,
sehingga kita bisa melayani TUHAN. Kalau tidak berkorban, maka tidak
bisa melayani.
Semua harus dikorbankan untuk melayani TUHAN,
kecuali
satu,
yaitu firman pengajaran benar.
Kesaksian: "Sering
kali kita berkorban perasaan dalam pelayanan, misalnya dicaci-maki,
difitnah. Guru dan gembala saya selalu mengatakan: 'kita diutus
kepada orang yang tidak
mau
dilayani'. Berat memang, tetapi tenang saja. Saya mengalami, ketika
menghadapi seseorang. Kalau orang lain yang bicara, dia senang,
tetapi ketika saya bicara dengan dia, orang itu selalu tidak suka.
Dalam hati saya sampai berkata, 'Kalau tidak menjadi hamba TUHAN,
saya tidak mau'. Begitu terus sampai bertahun-tahun. Hanya saya saja
yang tidak diperhatikan, isteri saya diperhatikan. Tetapi terus saya
layani, akhirnya bisa menerima dan sayang sama saya."
Jika
kita memiliki kasut kerelaan hati untuk berkorban, maka kita tidak
akan pernah tersandung,
kecewa dan mundur dari pelayanan,
tetapi tetap
beribadah melayani TUHAN sampai garis akhir. Garis
akhir yaitu sampai kita meninggal dunia atau sampai Yesus datang
kedua kali. Pelayanan kita tidak akan pernah rusak, seperti umat
Israel mengenakan kasut selama 40 tahun dan tidak pernah rusak (40
tahun menunjuk pada 40 tahun zaman gereja).
Tetapi kalau kita
melayani hanya untuk mencari berkat, jodoh dan lain-lain, maka
sebentar lagi pasti akan berhenti melayani.
- Kisah
Para Rasul 12: 8
12:8
Lalu kata malaikat itu kepadanya: "Ikatlah pinggangmu dan
kenakanlah
sepatumu!"
Ia pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya:
"Kenakanlah
jubahmu
dan ikutlah aku!"
Praktik
ketiga mengalami kebangunan rohani: mengenakan
jubah. Jubah
mengingatkan pada jubah maha indah Yusuf = jabatan
pelayanan dan karunia Roh Kudus.
Kita
harus melayani sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus
yang TUHAN percayakan kepada kita. Ini mengarah kepada pembangunan
tubuh Kristus yang sempurna. Kalau melayani tidak
sesuai
jabatan, justru akan merusak tubuh Kristus.
"Contohnya,
tangan mau jadi kaki atau kaki mau jadi tangan, berjalan seharusnya
dengan kaki tapi menggunakan tangan, makan seharusnya dengan tangan
tapi mau menggunakan kaki. Bukan gembala tetapi mau jadi gembala,
akhirnya tidak bisa memberi makan. Kita yang sudah dipakai menjadi
penyanyi dan sudah hebat, tetapi supaya orang tidak lari ke gereja
lain, maka mau mendirikan gereja, mau jadi gembala, padahal bukan
jabatannya. Ini akan merusak tubuh Kristus."
Kita
harus ingat!
Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus adalah jubah
maha indah. Jika
kita dipakai oleh TUHAN dalam pelayanan, bukan untuk menyiksa kita
tetapi untuk memperindah hidup kita.
Jubah
maha indah Yusuf harus dicelup
dalam darah. Artinya:
kita harus melayani dengan tanda
salib/tanda
sengsara daging bersama Yesus.
Jangan
melayani hanya untuk mencari yang enak bagi daging! Itu berarti
jubah tidak
dicelup
dalam darah. Itu berbahaya, sebab akan direbut dan dirobek oleh
setan, sehingga berhenti melayani. Tetapi jika kita melayani
dengan jubah dicelup
dalam darah/melayani dengan tanda darah, maka:
- setan
tidak bisa merebut jubah kita,
menelanjangi, mempermalukan dan menjamah kita, sebab ia takut pada
darah Yesus.
Kalau jubah tidak direbut oleh setan, maka kita
bisa melayani TUHAN sampai garis akhir.
"Kalau
dalam ibadah, kita merasa, 'Aduh Om, saya capek duduknya'. Kalau
untuk TUHAN, itu sudah betul. Kecuali hamba TUHANnya bergurau,
melawak sampai lama, sehingga saudara merasa, 'Apa ini kok melawak
saja?' Itu lain. Tetapi kalau dalam ibadah, firman diberitakan
dengan ayat menerangkan ayat, lalu saudara merasa sakit, itu sudah
betul, teruskan. Yang melayani zangkoor, sehabis ibadah masih harus
latihan, yang dari kuliah harus tergembala dalam 3 macam ibadah,
masih harus latihan, lalu merasa capek, itu sudah betul. Berarti
jubah dicelup dalam darah."
- Menjadi
jubah putih berkilau-kilau
= jubah Mempelai, sehingga kita layak menyambut kedatangan Yesus
kedua kali di awan-awan yang permai.
- Praktik
keempat mengalami kebangunan rohani: "Ikutlah
Aku."
Yohanes
21: 15, 18-19 21:15.
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?"
Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar TUHAN, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku." 21:18.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau
mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja
kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau
akan mengulurkan tanganmu
dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat
yang tidak kaukehendaki." 21:19. Dan hal ini dikatakan-Nya
untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah.
Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah
Aku."
Ketika
Petrus tidur rohani, dia tidak bisa mengikut Yesus, malah menyangkal
Yesus karena tidak ada sarana kebangunan rohani dan tidak ada
praktik kebangunan rohani.
"Sering
kali kita, Lempin-El berkata: 'Luar biasa.' Tetapi setelah itu: 'Ah
salah..ini itu dan sebagainya'. Banyak yang menyangkal karena tidak
ada sarana kebangunan rohani dan tidak ada praktik kebangunan
rohani."
Tetapi
begitu Petrus masuk sarana kebangunan rohani, yaitu kandang
penggembalaan, baru badai berlalu, dilanjutkan dengan praktik
kebangunan rohani, baru Petrus bisa mengikut Yesus.
Mungkin
kita juga mengahdapi badai dan tidak ada jalan keluar, bahkan
mustahil, berarti kita sedang tidur rohani. Harus dibangunkan.
Kembali pada penggembalaan yang benar, ada iman, pengharapan dan
kasih; bulan, bintang dan matahari muncul kembali di dalam kandang
penggembalaan dan badai segera berlalu. Setelah itu, lanjutkan pada
praktik mengalami kebangunan rohani.
Ayat 15: 'Gembalakanlah
domba-domba-Ku'
diulang sampai 3 kali, sama dengan masuk sarana kebangunan rohani
(ketekunan dalam 3 macam ibadah/tergembala). Setelah itu, baru bisa
mengikuti Yesus (ayat 19). kalau di luar kandang, Petrus menyangkal
TUHAN. Belum diapa-apakan sudah menyangkal. Baru ditanya anak kecil,
Petrus sudah menyangkal.
Bagaimana kita sekarang? Mari kita
tergembala sungguh-sungguh. Itulah kedewasaan rohani, sehingga bisa
ikut Yesus. Setelah tergembala, barulah Petrus bisa mengikut
Yesus, sama dengan mengulurkan tangan kepada Yesus.
Mengulurkan
tangan pada Yesus,
artinya:
- taat
dengar-dengaran apapun resikonya,
- setia
dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir,
- rela
berkorban apapun sampai berkorban nyawa untuk TUHAN,
- berserah
dan berseru pada TUHAN, hanya percaya dan mempercayakan diri
sepenuh pada TUHAN (menyembah TUHAN).
Maka,
tangan kemurahan dan kebajikan Yesus Gembala Agung yang sudah
bangkit--tangan
dengan kuasa kebangkitan/kuasa Paskah dari Gembala Agung--diulurkan
kepada Petrus, sekarang kepada kita. Kita mengulurkan tangan dan Dia
juga mengulurkan tangan kemurahan dan kebajikan-Nya.
Hasilnya:
- Hasil
pertama: TUHAN
Gembala Agung mampu menolong kita tepat pada waktunya.
Ibrani
4: 16 4:16.
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta
kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih
karunia untuk
mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Sering
kali kita tidak sabar. Kita mau mengatur TUHAN. Jangan! Kita hanya
mengulurkan tangan. Kalau kita yang mengatur, maka TUHAN diam.
Serahkan semua pada TUHAN dan TUHAN akan menolong kita tepat pada
waktu-Nya, tidak terlambat dan tidak terlalu cepat.
Kita
hanya tinggal menunggu waktu TUHAN.
Menghadapi pintu tertutup dan menghadapi badai, mari kita banyak
mengulurkan tangan pada TUHAN.
"Boleh
menambah modal atau sekolah lagi, silahkan, saya doakan, tetapi
nomor satu yang harus kita lakukan adalah kembali pada
penggembalaan yang benar, masuk sarana pembangunan rohani. Setelah
itu, praktikkan! Hidup benar, layani TUHAN dan seterusnya sampai
mengulurkan tangan pada TUHAN. Itu saja."
Jangan
seperti Saul!
Saat ia menunggu Samuel datang selama 7 hari, sudah hari ketujuh
dan tinggal
tunggu jam/menit/detik,
ia tidak taat, tidak mau mengulurkan tangan lagi. Memang masuk akal
karena rakyat sudah lari dan musuh datang, tetapi Samuel belum
datang. Saul yang membakar korban dan baru
saja
ia membakar korban, Samuel datang. Sudah terlambat. Jangan
mendahului TUHAN!
Sabar menunggu waktu TUHAN, penyerahan sepenuh, pasti
tepat waktu!
Pengkhotbah
3: 11a 3:11a.
Ia
membuat segala sesuatu indah pada waktunya,
Jika
kita mau menunggu waktu TUHAN, maka TUHAN akan membuat semua
berhasil dan indah pada waktunya. Waktu
TUHAN adalah kembali pada penggembalaan yang benar dan praktikkan
kebangunan rohani dalam hidup sehari-hari sampai megnulrukan tangan
kepada TUHAN. Kalau kita sudah bisa berserah dan berseru,
'terserah
Kau, TUHAN',
berarti sudah selesai dan TUHAN akan ulurkan tangan. Itulah tepat
pada waktunya TUHAN.
Kisah
Para Rasul 12: 9 12:9.
Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa
yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh
terjadi,
sangkanya
ia melihat suatu penglihatan.
Mungkin
sekarang masih angan-angan, tetapi jika kita masuk dalam sarana
kebangunan rohani (kandang penggembalaan)dan ada praktik kebangunan
rohani sampai mengulurkan tangan, maka pertolongan TUHAN akan
menjadi kenyataan. Pertolongan juga nyata. Petrus menyangka ia
bermimpi. Kita tunggu TUHAN dan TUHAN menunggu kita. Semua yang
indah akan menjadi kenyataan dan pertolongan TUHAN juga menjadi
kenyataan.
- Kisah
Para Rasul 12: 10
12:10.
Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua,
sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu
itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka.
Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan
tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.
Hasil
kedua: kuasa
Paskah/kunci Daud sanggup membuka pintu besi/pintu
kemustahilan.
Secara
jasmani, mungkin kekuatan kita kecil seperti jemaat Filadelfia
(Wahyu 3: 8), tetapi TUHAN yang membuka bagi kita. Apa yang
sudah mustahil di dunia ini bagi kita, masalah ekonomi, masalah
nikah dan lain-lain, kembali pada kebangunan rohani dan praktikkan
sampai berserah dan berseru pada TUHAN, maka TUHAN akan membukakan
pintu bagi kita.
Secara rohani, pintu besi yang terakhir
yaitu Pintu
Tirai terbuka,
artinya kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi
manusia rohani seperti Yesus, mulai dari tidak
boleh ada dusta/tidak boleh ada suara daging. Dusta
adalah suara daging yang otomatis keluar. Contoh:
ditanya baik-baik: 'Belum
makan?'.
Tetapi karena malu dan sebagainya, lalu dijawab:
'Oh...sudah..sudah'.
Sudah berddusta. Ini tirai yang harus dirobek.
Efesus
4: 24-25 4:24.
dan mengenakan
manusia baru,
yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan
kekudusan yang sesungguhnya. 4:25. Karena itu buanglah
dusta
dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah
sesama anggota.
Tidak
ada dusta = tirai terobek. Dan jika Yesus datang kedua kali,
maka kita diubahkan menjadi sempurna, sama mulia dengan TUHAN. Kita
terangkat bersama-sama dengan TUHAN di awan-awan yang permai. Pintu
perjamuan kawin Anak Domba dan pintu Yerusalem baru terbuka bagi
kita.
Inilah
tangan dengan kuasa kebangkitan/kuasa Paskah yang mampu menolong kita
tepat pada waktunya, membuat semua berhasil dan indah tepat pada
waktunya. Mungkin sekarang masih angan-angan, 'mana bisa?',
tetapi satu waktu akan menjadi kenyataan dan membuka pintu-pintu yang
mustahil bagi kita bahkan membuka pintu tirai. Daging yang sering
bersuara dusta dan sebagainya harus dimatikan; kita diubahkan sampai
sempurna, tidak salah dalam perkataan (Yakobus 3: 2), kita hanya
berseru 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali
di awan-awan yang permai sampai pintu Sorga terbuka bagi ktia.
Di
malam Paskah yang indah ini, biarlah kita berada dalam kebangunan
rohani sampai bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan, jangan tidur
rohani. Waktu Israel mau keluar dari Mesir, mereka berjaga-jaga,
tidak boleh tidur.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|