Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita masih berada dalam Wahyu 2-3, dalam susunan Tabernakel, menunjuk pada tujuh kali percikan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan penyucian terakhiryang dilakukan oleh TUHAN kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama TUHAN selamanya.

Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikan darah adalah:

  1. sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.

  2. sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi TUHAN katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).


  3. sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampaiIbadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).

  4. sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(sudah diterangkan mulai dariIbadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015sampaiIbadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015).

  5. sidang jemaat di SARDIS(Wahyu 3: 1-6) disucikan untuk mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga(sudah diterangkan mulai dariIbadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015sampaiIbadah Doa Surabaya, 04 Maret 2015).

  6. sidang jemaat di FILADELFIA(Wahyu 3: 7-13); mengalami 3 penampilan Yesusdan 3 perkara besar yang dilakukan oleh Yesus(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 08 Juni 2015).

  7. sidang jemaat di LAODIKIA(Wahyu 3: 14-22) yang berada dalam keadaan suam-suam rohani(diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015).

Kita mempelajari sidang jemaat ketujuh, yaitu sidang jemaat di LAODIKIA.
Jemaat Laodikia adalah jemaat ketujuh--yang terakhir dalam kitab Wahyu; menggambarkan keadaan gereja TUHAN di akhir zaman.

Wahyu 3: 15-17
3:15. Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16. Jadi karena engkau
suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau
melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

KEADAAN ROHANIsidang jemaat Laodikia--sekarang adalah keadaan rohani gereja TUHAN akhir zaman--, yaitu: dalam keadaan SUAM-SUAM KUKU.
Praktiknya:

  1. tidak dingin dan tidak panas.
    'dingin' sama dengan pengalaman kematian yang menghasilkan suasana damai sejahtera; semua enak dan ringan. Jadi, kita sengsara bersama Yesus, tetapi menghasilkan damai sejahtera.

    Kalau tidak dingin, berarti tidak ada damai sejahtera, sebab di dalam hatinya menyimpan keinginan jahat dan roh najis (serigala--roh jahat--dan burung--roh najis).

    'panas' sama dengan pengalaman kebangkitan bersama Yesus yang menghasilkan roh yang setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.

    Tidak panas, berarti tidak setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, bahkan tinggalkan ibadah pelayanan.

  2. Tidak mati dan tidak bangkit; sama dengan tidak mengalami pembaharuan/keubahan hidup, tetapi tetap mempertahankan tabiat daging.

    Ayat 17= tabiat daging yang dipertahankan, yaitu egois/kepentingan diri sendiri--semua diarahkan pada 'aku' ('Akukaya dan akutelah memperkayakan diriku dan akutidak kekurangan apa-apa').

  3. Ayat 17; Laodikia memang kaya secara jasmani, tetapi keadaan rohaninya adalah miskin, buta dan telanjang; hanya menggembar-gemborkan perkara jasmani/berkat-berkat jasmani, sehingga tidak mengutamakan perkara rohani, yaitu firman pengajaran benar dan TUHAN.
    'aku tidak butuh apa-apa'= termasuk tidak butuh TUHAN.

    Akibatnya: keadaan rohaninya miskin, buta, malang, melarat dan telanjang, sehingga dimuntahkan oleh TUHAN. Rohaninya benar-benar terpuruk. Kalau sudah dimuntahkan, tidak akan diambil lagi; terpisah dari TUHAN selamanya--binasa selamanya.

    Sama seperti keadaan Adam dan Hawa. Saat mereka berbuat dosa dan telanjang, mereka diusir dari taman Eden dan terpisah dari TUHAN.
    Dimuntahkan, artinya tidak berguna, jijik, najis sampai terpisah dari TUHAN selamanya.

    Sekalipun kita kaya dan hebat, tetapi kalau keadaan rohaninya seperti muntah, itu tidak berguna sama sekali.

Jadi, kita harus hati-hati! Sekarang keadaan rohaninya akan kembali seperti sidang jemaat Laodikia, yaitu suam-suam kuku--tidak ada damai, tidak setia berkobar-kobar lagi (datang beribadah sekedarnya saja), tidak mengalami pembaharuan dan hanya mengutamakan perkara jasmani. Sangat salah kalau kita mencari perkara jasmani dalam ibadah, sebab di dunia ini, orang-orang di luar TUHAN memperoleh banyak perkara jasmani, jauh lebih banyak dari pada kita. Kalau kita mencari perkara jasmani, kita akan mengesampingkan perkara rohani, tidak peduli lagi ada firman atau tidak, ibadahnya bersifat rohani atau tidak. Akibatnya, keadaan rohaninya benar-benar terpuruk sampai telanjang dan terpisah dari TUHAN selama-lamanya.

Tetapi puji syukur kepada TUHAN, karena Ia mau memercikan darah--mau menolong--kepada jemaat Laodikia--gereja TUHAN akhir zaman--dengan 2 cara:

  1. Wahyu 3: 18-19
    3:18. maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
    3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia
    Kutegordan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

    Cara TUHAN menolong yang pertama: lewat tegoran dan nasihat. Ini sama dengan pemberitaan firman pengajaran yang benar; yang lebih tajam dari pedang bermata dua; tajam dalam menasihati dan tajam dalam menegor.

    2 Timotius 4: 2
    4:2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlahdan nasihatilahdengan segala kesabaran dan pengajaran

    Isi dari firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua adalah:

    • menyatakan kesalahan= menunjuk dosa = pedang firman menusuk kita.
      Jadi, kalau kita mendengar firman yang tajam, seharusnya kita bahagia, karena dosa-dosa kita ditunjukkan oleh TUHAN. Ini pertolongan TUHAN, supaya kita tidak menjadi muntah. Lebih baik dosa-dosa kita yang tersembunyi ditusuk oleh pedang firman. Setelah itu baru kita bisa tertolong.

      Kalau kita diajak melawak, berarti ibadah kita ada di kuil Dagon. Dalam Kitab Hakim-Hakim, Simson--gambaran hamba TUHAN dalam urapan Roh Kudus--dipaksa untuk melawak, akhirnya rubuh dan hancur semuanya.

      Firman menusuk dosa-dosa yang tersembunyi, supaya kita sadar, menyesal dan mengaku dosapada TUHAN (vertikal) dan sesama (horizontal). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.

      Sebenarnya, semua pertolongan TUHAN adalah lewat penyucian. Apapun masalah yang kita hadapi, kalau mau ditusuk pedang--mau mengaku dosa dan meninggalkan dosa--ada pertolongan dari TUHAN.

    • Tegoran yang keras. Ada tegoran yang keras, sebab sering kali setelah kita mengaku dosa, tetapi berbuat dosa lagi. Sebab itu, ada tegoran yang keras, supaya kita berhenti berbuat dosa bahkan terlepas dari dosa; sekalipun ada keuntungan dan kesempatan, ancaman, bahkan paksaan, kita tidak mau berbuat dosa lagi.

      Contoh: Yusuf dengan isteri Potifar. Ada kesempatan--mereka berdua saja--dan keuntungan--kalau Yusuf mau, mungkin kedudukannya diangkat--, bahkan ancaman penjara, tetapi Yusuf tidak mau berbuat dosa.

      Kalau sudah terlepas dari dosa, maka kita bisa hidup benar dan suci.

    • Nasihat:

      1. Nasihat merupakan tuntunan tangan TUHAN supaya kita tetap hidup benar dan suci, bahkan meningkat dalam kebenaran dan kesucian.
      2. Nasihat juga tuntunan tangan TUHAN dari segala masalah; ada jalan keluar dari segala masalah, bahkan pintu Sorga terbuka bagi kita.

    Orang berdosa itu terpisah dari TUHAN, saat ada masalah, mereka tidak tahu jalan. Tetapi kalau sudah menerima tusukan pedang atau mengalami penyucian--bisa mengaku dosa--, kemudian menerima tegoran--berhenti berbuat dosa, lepas dari dosa dan hidup benar suci--, lalu menerima nasihat--mau dituntun oleh TUHAN, sehingga tetap hidup benar dan suci, bahkan meningkat--, maka ada jalan keluar dari segala masalah.

    Banyak orang mengatakan kalau di dalam pengajaran tidak ada mujizat, sedangkan dalam penginjilan terjadi mujizat. Tidak begitu. Dalam pengajaran, mujizat secara jasmani memang tidak banyak diekspos dan lebih mengutamakan keubahan hidup--mujizat secara rohani. Tetapi mujizat jasmanipun sebenarnya ada; kanker disembuhkan; ada yang mau operasi, tetapi setelah dengar firman akhirnya tidak jadi operasi. Semua terserah TUHAN. Yang penting adalah penyucian dan dosa-dosa diselesaikan.

    Jadi, sebenarnya kita berbahagia kalau di dalam rumah TUHAN ada pedang firman--sekalipun firmannya lama dan keras--sebab pintu Sorga terbuka bagi kita.

  2. Wahyu 3: 19
    3:19. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

    Cara TUHAN menolong yang kedua: lewat hajaran TUHAN.

    Kalau pedang tidak diterima, TUHAN masih mengejar kita supaya tertolong dan tidak menjadi muntah yang dibuang untuk selamanya.

    Hajaran TUHAN masih merupakan kemurahan dan kebaikan TUHAN, supaya kita tidak binasa, tetapi kembali pada kesucian. Jadi kalau kita menolak firman, maka hajaran yang datang.

    "Sering kali saya katakan: firman itu bagaikan uluran tali kemurahan dan kebaikan TUHAN untuk menarik kita yang sudah terpisah. Kalau tidak mau, akan datang lagi tali kemurahan dan kebaikan TUHAN. Kalau tidak mau terus, tali-tali itu akan dipintal menjadi cambuk hajaran."

    Kalau mau kembali pada kesucian, baik lewat pedang firman atau hajaran, maka ada jalan keluar dari segala masalah dan Sorga juga terbuka bagi kita.

Wahyu 3: 20

3:20. Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Aku makan bersama-sama dengan dia’= bersekutu.
ia bersama-sama dengan Aku’ = tidak terpisah lagi.

Saat TUHAN menegor dan menasihati lewat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua dan saat menghajar kita dengan cambuk, itu adalah saat TUHAN sedang mengetok pintu hati kita.

Jemaat Laodikia ini dahsyat sekali, karena TUHAN ada di luar pintu, tetapi yang di dalam hanya perkara jasmani. Firman pengajaran dianggap tidak penting, yang penting mendapatkan yang jasmani. Tetapi bersyukur, TUHAN mengetok pintu hati lewat firman dan cambuk hajaran, bukan untuk menghukum kita.

Ada 2 sikap TUHANsaat mengetok pintu hati kita:

  1. kesabaran TUHANuntuk menunggu sampai kita membuka pintu hati.
    Kesabaran TUHAN dalam bentuk:

    • lewat penyampaian firman pengajaran yang diulang-ulang.

      Jadi, kalau firman masih diulang-ulang, berarti TUHAN sedang mengetok pintu hati kita. Kalau TUHAN tidak sabar, selamanya kita akan menjadi muntah.

    • kesabaran TUHAN juga dalam bentuk kita masih diberi kesempatan untuk mendengar firman.
      Karena itu, sebagai hamba TUHAN, tidak boleh mengusir orang, siapapun dia. Kalau masih mau mendengarkan firman, harus diberikan kesempatan.

      Sebab itu, kita harus sabar. Mungkin sekarang ada orang lain yang belum membuka pintu hatinya, tetapi satu waktu bisa terkena firman dan pintu akan dibuka--TUHAN bisa masuk, dia ditemukan dan makan bersama dengan TUHAN.

      "Lempin-El harus sabar. Pemberitaan Firman pengajaran itu seperti embun. Embun itu datangnya pagi, sehingga tidak banyak yang tahu dan tidak peduli. Satu waktu seperti hujan rintik-rintik, mulai ada respon sedikit, tetapi satu waktu merupakan hujan deras dan tinggal buka pintu gereja, semuanya akan masuk. Memang perlu kesabaran. Jadi, kita yang ada di dalam firman pengajaran, jangan keluar!Kalau keluar, sering kali tidak bisa masuk lagi. Ini yang bahaya! Tetapi yang belum tahu tentang pengajaran, justru mencari."

      Sebab itu, kalau kita sudah bersalah, jangan putus asa. Terus dengar firman, tetapi jangan tetap bertahan dalam kesalahan, sampai satu waktu kita membuka pintu hati--kita keluarkan semua dosa dan kenajisan, dan memasukkan Yesus ke dalam hati kita. Ingat! Kita berlomba dengan waktu untuk menghadapi kedatangan TUHAN kedua kali, karena itu jangan bertahan dalam kesalahan.

  2. Sikap TUHAN yang kedua saat mengetok pintu hati kita: mengulurkan tangan kanan-Nyayang penuh kemurahan dan kebaikan untuk menolong dan mengangkat kita yang seperti muntah; secara umum, orang mengetok pintu dengan menggunakan tangan kanan.

Sikap kita
adalah membuka pintu, jangan mengeraskan hati, tetapi melembut. Artinya:

  1. mengakusejujur-jujurnya segala dosa, kelemahan dan keadaan kita.
  2. kita rela membuang itu semua untuk menerima sepenuhnya apa yang menjadi kehendak TUHAN dalam hidup kita, sekalipun bertentangan dengan kehendak atau cita-cita kita.

    Jangan paksakan kehendak kita kepada TUHAN!Mungkin kita sudah berusaha, tetapi kalau kehendak TUHAN lain, kita harus mengikuti kehendak TUHAN. Mungkin sakit bagi daging, tetapi satu waktu kita akan berkata, 'untung...'. Sebaliknya, kalau kita tetap berkeras dan tidak mengikuti kehendak TUHAN--dalam hal pekerjaan, studi, nikah--, satu waktu kita akan mengatakan 'aduh..kenapa aku?'

TUHAN mengetuk pintu hati dari zaman ke zaman. Yang membuka, akan benar-benar bahagia dan selamat. Tetapi yang menutup, akan binasa dan hancur.

  1. Zaman Allah Bapa atau zaman permulaan (dihitung dari Adam sampai Abraham); diwakili zaman Nuh.

    TUHAN mengetok hati manusia di zaman Nuh, di mana keadaan manusia rusak, yaitu hidup dalam dosasampai puncaknya dosa:

    • dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
    • dosa kawin-mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya.

    Karena hidup dalam puncaknya dosa, maka manusia mendapatkan peringatan akan datangnya hukuman air bah atas dunia yang TUHAN sampaikan lewat Nuh.

    1 Petrus 3: 18-21
    3:18. Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,
    3:19. dan di dalam Roh itu juga
    Ia pergi memberitakan Injilkepada roh-roh yang di dalam penjara,
    3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh
    tidak taatkepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabarwaktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
    baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    'Allah tetap menanti dengan sabar'= untuk mengetok pintu, butuh kesabaran.
    di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu’ = yang lainnya keras, cuma sedikityang membuka pintu hati.
    TUHAN mengetok hati manusia pada zaman Nuh LEWAT PEMBERITAAN INJIL(firman penginjilan); Nuh sebagai pemberita kebenaran. Tetapi sayang, hanya 8 orang--keluarga Nuh--yang mau membuka pintu hati untuk TUHAN; masuk dalam bahtera Nuh; sama dengan MASUK DALAM BAPTISAN AIR YANG BENAR.

    Hanya ada satu bahtera Nuh, berarti hanya ada satu baptisan air yang benar. Baptisan air yang benar, yaitu orang yang sudah mati terhadap dosa, dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit dari air bersama Yesus untuk menerima hidup baru--hidup surgawi--itulah hidup dalam kebenarandan tidak berbuat dosa lagi.

    Semua manusia pada zaman Nuh--di luar 8 orang--menutup pintu hati untuk TUHAN; tetap MEMPERTAHANKAN KEHENDAK DAN KEINGINANNYA SENDIRI--tetap mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa.
    Akibatnya: binasa oleh air bah.

    Hati-hati! Hanya sedikityang mau masuk dalam baptisan air yang benar. Yang lain, hanya menurut logika dan kehendaknya sendiri.

    2 Petrus 3: 10-11
    3:10. Tetapi hari TUHAN akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
    3:11. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian,
    betapa suci dan salehnya kamu harus hidup

    Keadaan manusia di akhir zaman akan kembali seperti pada zaman Nuh--hidup dalam dosa dan puncaknya dosa-, sehingga ada peringatan dari TUHAN bahwa dunia akhir zaman akan dihukum dengan api belerang dari langit, sehingga musnah--kiamat--dan akan disusul dengan api neraka untuk selamanya.
    Inilah peringatan TUHAN kepada kita semua!

    Biarlah kita mau melembutkan hati untuk menerima kehendak TUHAN. Kita masuk dalam baptisan air yang benar, supaya kita mendapatkan hidup yang baru, yaitu hidup dalam kebenaran.

    Bahtera Nuh juga gambaran dari kandang penggembalaan. Orang benar akan menempati tempat penggembalaan.
    Amsal 12: 26
    12:26. Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

    Jadi, setelah masuk baptisan air yang benar, kita MASUK DALAM KANDANG PENGGEMBALAAN--ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--, supaya kita bisa hidup suci dan salehuntuk menanti kedatangan TUHAN kedua kali--tidak masuk kiamat. Kalau orang fasik itu menyesatkan. Jadi orang yang tidak benar, tidak akan mau digembalakan.

    Serahkan keinginan dan kehendak kita kepada TUHAN dan kita menerima kehendak TUHAN! Biarlah hanya kehendak TUHAN yang jadi! Sebab, kehendak TUHAN adalah suatu kepastian; keinginan dan kehendak kita bukanlah suatu kepastian. Biar hidup kita mengalir saja.

    Kalau tergembala, kita dilindungi dari apiyang akan datang; baik api pencobaan jasmani dan rohani--panah api si jahat--, api penghukuman atas dunia--kiamat--dan api neraka. Di luar itu, bahaya. Seperti dulu, bangsa Israel berada di Gosyen saat terjadi hujan es ditambah lagi api menyambar-nyambar. Nanti, hujan es menjadi kasih yang dingin. Api yang menyambar menjadi api belerang dari atas--kiamat. Tetapi yang tinggal di Gosyen selamat, sedangkan orang Mesir habis semua. Ini nanti akan terjadi lagi!

    Dalam kandang penggembalaan, bukan kegiatannya yang dilarang, tetapi kehendak dagingnya. Jangan salah paham, supaya kita jangan menjadi seperti lautan bebas yang diduduki oleh babel.

  2. zaman Anak Allah atau zaman pertengahan (dihitung dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali); diwakilii oleh Ayub.

    TUHAN mengetok pintu hati Ayub, karena ia MEMPERTAHANKAN KEBENARAN DIRI SENDIRI.

    Ayub 1: 1-3
    1:1. Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
    1:2. Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
    1:3. Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.

    Ayub merupakan seorang yang benar, suci dan saleh, sehingga diberkati oleh TUHAN baik jasmani, rohani maupun nikah rumah tangganya, tetapi TUHAN mengetok pintu hati Ayub, sebab Ayub mempertahankan kebenaran sendiri.

    Ayub 32: 1-2
    32:1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
    32:2. Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia
    menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

    Praktik kebenaran sendiri:

    • menutupi dosa dengan selalu menyalahkan--menghakimi--orang lain; tidak mau koreksi diri,
    • menyalahkan TUHAN; menyalahkan pengajaran benar.

    Hati-hati!Kita mendapatkan kasih karunia dari TUHAN, yaitu menerima firman pengajaran yang benar atau kabar mempelai dalam terang Tabernakel yang diwahyukan oleh TUHAN kepada Pdt Van Gessel. Kita tinggal melanjutkan sesuai keadaan zaman--bertambah atau berkembang sampai kesempurnaan dan jangan merubah-rubah. Wahyu dari TUHAN sudah benar dan tidak pernah salah. Kalau mau merubah, itu berarti kebenaran sendiri.

    "Seperti dulu, Pdt In Juwono menerangkan 'nanti di televisi..', karena memang dulu hanya televisi. Tetapi sekarang sudah menggunakan internet, lebih cepat lagi sampai ke mana-mana. Bukan dirubah, tetapi berkembang sesuai kedaaan zaman. Tahun ini sudah 80 tahun pengajaran ini. Tetapi bukan berarti kuno, karena pembukaan firman selalu baru (up to date)--mengikuti perkembangan zaman."

    TUHAN mengetok pintu hati Ayub LEWAT HAJARAN/UJIAN HABIS-HABISAN. Akhirnya Ayub membuka pintu hatinya.

    Tadi, pada zaman Nuh lewat penginjilan. Masuk bahtera Nuh; masuk baptisan air yang benar dan masuk penggembalaan. Sesudah baptisan air dan hidup benar, harus mencari penggembalaan yang benar. Kita jangan asal tergembala, sebab sekarang banyak gembala pandir--merasa lebih pandai dari TUHAN, sehingga menambah dan mengurangi firman, bahkan menyalahkan TUHAN--, ada juga gembala pedagang--tidak memberi makan domba, malah mencari uang. Jangan masuk dalam penggembalaan yang tidak benar, nanti kita akan rugi!
    Bahtera Nuh itu ada tiga tingkat, demikian juga Tabernakel ada tiga ruangan.

    Ayub 42: 5-6
    42:5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
    42:6. Oleh sebab itu
    aku mencabut perkataankudan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

    Untung hati Ayub terbuka saat diketok oleh TUHAN dan Ayub DIPULIHKAN 2 KALI LIPAT.
    Ayub membuka pintu hatinya kepada TUHAN, artinya

    • ia mengaku bahwa ia banyak kesalahan, kekurangan dan dosa-dosa, merasa tidak layak, sehingga ia mencabut perkataannya.

      Terutama dalam hal perkataan, banyak yang tidak benar; banyak gosip yang tidak benar. Kalau digosipkan, dan memang benar, harus mengaku. Kalau tidak benar, biarkan saja (diam saja). Kalau hati nuraninya baik, pasti tahu mana yang benar dan tidak. Kalau hati nuraninya tidak benar, akan ikut tenggelam.

      Hati-hati!Kita memang banyak salah dalam perkataan dan harus dicabut.

    • Ayub juga merasa tidak mampu apa-apa dan tidak berharga apa-apa.

    Saat itulah, tanah liat yang tidak layak dan tidak mampu apa-apa berada di dalam tangan kanan Sang Pencipta, sehingga Ayub mengalami pemulihan secara dobel, yaitu jasmani--yang hancur dan habis ditolong oleh TUHAN--dan rohani--hidup benar dan suci.

  3. Zaman Allah Roh Kudus atau zaman akhir (dihitung dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali); diwakili jemaat Laodikia.

    Sekarang sudah tahun 2015, kalau TUHAN belum datang, ini merupakan panjang sabar TUHAN bagi kita semuanya.

    Keadaan gereja TUHAN akhir zaman seperti Laodikia. Secara jasmani, diberkati, tetapi suam-suam rohani, sampai telanjang karena MEMPERTAHANKAN KEPENTINGAN DIRI SENDIRI ATAU EGOIS('aku kaya...aku tidak perlu apa-apa lagi').

    "Saya dengar satu cacian, 'apa sih bawa pengajaran Tabernakel sampai ke Poso, bahkan ke luar negeri?' Padahal dia dulu panitia juga. Saya sedih juga. Doakanlah, supaya TUHAN tolong."

    TUHAN mengetok pintu hati LEWAT FIRMAN PENGAJARAN YANG LEBIH TAJAM DARI PEDANG BERMATA DUA DAN LEWAT HAJARAN, supaya kita terlepas dari kepentingan sendiri. Ini dobel--firman dan hajaran--, sebab sudah akhir zaman.

    Wahyu 3: 18-19
    3:18. maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
    3:19. Barangsiapa Kukasihi,
    ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

    Filipi 2: 21
    2:21. sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.

    Biarlah kita membuka pintu hati kita, sama dengan membuang kepentingan diri sendiri, untuk BERADA DALAM KEPENTINGAN TUHAN; mengutamakan pekerjaan TUHAN, yaitu aktif dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    "Dulu saya hanya mendengar dari Om Yo. Beliau selalu katakan, 'pembangunan yang rohani lebih penting dari pada yang jasmani . Kalau saya kumpulkan uang, kita bisa membangun gereja yang besar'. Sekarang kita juga masih belum punya gereja sendiri, tetapi uang yang keluar tiap bulan banyak sekali. Kalau uangnya dikumpulkan bisa untuk beli tanah. Tetapi gerakan TUHAN kepada saya belum di situ. Yang penting adalah yang rohaninya dulu. Kalau yang jasmani sudah dibutuhkan, TUHAN akan berikan dari yang tidak ada menjadi ada dalam sekejab mata."

    Kuliah, bekerja, semuanya harus sungguh-sungguh, tetapi jangan egois. Egois artinyalebih mengutamakan yang lainnya dari pada pembangunan tubuh Kristus.
    Apapun yang kita lakukan, kita harus utamakan pembangunan tubuh Kristus.

    Kalau kita egois, kita akan mati seperti janda Sarfat (‘Aku makan, anakkku makan, sesudah itu kami akan mati’). Begitu egoisnya dibuang (‘untuk TUHAN terlebih dahulu’), ia tidak mati.

    Ini suatu pelajaran bagi kita. Kalau kita berikan untuk pekerjaan TUHAN terlebih dahulu, maka kita akan dipelihara sampai zaman antikris. Yang penting, jangan karena emosi daging, tetapi karena gerakan dari kepala, itulah firman pengajaran benar.

    Dalam pembangunan tubuh Kristus, tubuh harus digerakkan oleh kepala, bukan orang lain.

    "Di Nias, saya katakan: ada orang kaya, semuanya dijual karena ada ajaran bahwa TUHAN mau datang. Bukan seperti itu. Itu hanya emosi."

    Kalau digerakkan oleh manusia, kita hanya menjadi seperti orang-orangan di sawah. Jangan mau! Kita hanya digerakkan oleh suara firman--suara sangkakala; Yesus sebagai kepala yang menggerakkan.

    Kalau kita hilangkan kepentingan sendiri, hasilnya: TUHAN mengulurkan tangan kanan-Nya yang penuh kemurahan dan kebaikan kepada kita semua.
    Dia yang mengetok pintu hati kita, maka Dia juga akan mengulurkan tangan kanan-Nyakepada kita semuanya.

    Mazmur 118: 15-16
    118:15. Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar: "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan,
    118:16. tangan kanan TUHAN berkuasa
    meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"

    Kalau tangan TUHAN yang penuh kebajikan dan kemurahan diulurkan, maka:

    • kita menangatas segala musuh (‘Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan’)
      Artinya:

      1. semua masalah sampai yang mustahil diselesaikan oleh TUHAN.

        Jangan ragu! Kalau kita ikut pelayanan pembangunan tubuh Kristus, maka kita akan mengalami kemenangan:

        1. mulai dari dalam nikah, mari layani nikah dengan baik; suami tetap mengasihi isteri, isteri tetap tunduk pada suami. Misalnya:

          • suami sudah korban perasaan karena isteri, tetapi suami tetap mengasihi isteri dan tidak berlaku kasar. Nanti suami akan mengalami kemenangan.

          • isteri dipukuli oleh suami, tetapi isteri tetap tunduk kepada suami. Satu waktu tangan kanan TUHAN akan bekerja dan memberikan kemenangan.

        2. lebih besar lagi di dalam penggembalaan. Kalau melayani dalam penggembalaan, baik sebagai zangkoor dan sebagainya, maka tangan kanan TUHAN diulurkan lebih besar lagi.

        3. antar penggembalaan. Jika melayani antar penggembalaan, maka keajaiban yang kita alami akan lebih besar lagi.
        4. sampai yang terbesar, saat Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna. Kita akan diangkat di awan-awan.

      2. Tangan TUHAN juga membuat semua indah dan berhasil, semua terpelihara di tengah-tengah kesulitan (‘Aku akan duduk makan bersama dia’).

    • Tangan TUHAN meninggikan atau mengangkatkita (‘tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan’).
      Artinya:

      1. kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir--pembangunan tubuh Kristus yang sempurna,
      2. kita disucikan dan diubahkan terus menerus sampai satu waktu kita sempurna seperti Yesus untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan yang permai. Kita duduk bersanding dengan Dia di takhta Sorga untuk selamanya.

        Wahyu 3: 21
        3:21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Keadaan di akhir zaman seperti Laodikia, yaitu suam-suam semua sampai dimuntahkan oleh TUHAN. Tetapi TUHAN tidak rela. TUHAN mau menolong kita dengan cara mengetok pintu hati kita lewat pengajaran dan hajaran. TUHAN mengetok mulai dari zaman Nuh. Jangan salahkan TUHAN kalau ada yang binasa, sebab TUHAN selalu sabar untuk mengetok pintu hati kita.

Dari zaman Nuh, diketok lewat firman penginjilan untuk masuk bahtera, artinya masuk dalam baptisan air yang benar dan penggembalaan; hasilnya tangan kanan TUHAN melindungi kita.

Zaman Ayub, diketok lewat hajaran dan ada tangan kanan TUHAN yang memulihkan 2 kali lipat.

Di akhir zaman, kita diketok lewat firman pengajaran dan hajaran, sehignga ada tangan kanan TUHAN yang memberi kemenangan dan mengangkat kita semuasampai duduk bersanding di takhta Sorga selama-lamanya.

Serahkan hidup ini di dalam tangan kanan TUHAN. Ada jaminan kepastian; ada perlindungan seperti pada zaman Nuh, ada pemulihan seperti zaman Ayub dan di zaman akhir ada pengangkatan dan kemenangan. Semua ada di dalam tangan kanan TUHAN. Kaum muda, jangan takut! Ikuti kehendak TUHAN, masuk bahtera--penggembalaan-, jangan benar sendiri, tetapi ikuti kebenaran TUHAN--seperti Ayub yang merendahkan diri. Jangan egois, tetapi ikuti kegerakan dari TUHAN untuk pembangunan tubuh Kristus. Semua ada di dalam tangan kanan TUHAN.

Apapun keadaan kita--sampai seperti ludah sekalipun, sudah tidak berguna, bahkan jahat, najis, jijik dan terpisah dari TUHAN--mari kembali pada tangan kanan TUHAN. Yang sudah berhasil, jangan sombong! Jangan hanya sebatas jasmani, tetapi mari kita semua meletakkan hidup kita sungguh-sungguh di dalam tangan kanan TUHAN.

Biarlah TUHAN memegang kita, kehidupan tanah liat yang tidak mampu apa-apa. Mungkin tidak ada yang tahu, tetapi TUHAN tahu sekalipun kita sudah hancur berantakan. Biarlah kita dipegang oleh tangan kanan TUHAN dan di situ ada semuanya--pengangkatan, kemenangan, perlindungan, pemulihan dan segala-galanya--sampai kita duduk bersanding dengan Dia selama-lamanya.

Untuk dapat menjangkau kita dengan tangan kanan-Nya dan mengetok pintu hati kita, Dia harus mati di kayu salib. Kalau tidak, tidak bisa menjangkau kita yang sudah terpisah dari Dia. Ini harga ketokan dan uluran tangan kanan TUHAN, yaitu seharga kurban Kristus. Jangan keraskan hati jika TUHAN mengetok pintu hati kita!Bukalah pintu hati dan biar tangan kanan-Nya menjamah dan memegang kita. Ada jaminan kepastian dari TUHAN bagi kita. Jangan ragu, apapun keadaan kita. Ada uluran tangan kanan yang berlubang paku bagi kita.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 31 Maret 2014 (Senin Sore)
    ... Surga. seluruh hak dari mempelai wanita Surga berada di dalam tangan Mempelai Pria Surga. Petrus - Sebab kamu tahu bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana bukan pula dengan perak atau emas melainkan dengan darah yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 30 Juli 2014 (Rabu Sore)
    ... pertengahan . Diwakili oleh Petrus yang kembali menjadi penjala ikan sekalipun Tuhan perintahkan menjadi penjala manusia. Akibatnya gagal total dan telanjang. zaman Allah Roh Kudus zaman akhir terutama diwakili oleh pelayan-pelayan Tuhan. Ini yang harus kita waspadai termasuk kita sebagai pelayan Tuhan sebab di akhir jaman Tuhan akan berterus terang kepada pelayan-pelayanNya. Matius - ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 17 Februari 2013 (Minggu Sore)
    ... menabur. Yohanes - . Bukankah kamu mengatakan Empat bulan lagi tibalah musim menuai Tetapi Aku berkata kepadamu Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. . Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. Pekerjaan menabur ...
  • Ibadah Raya Malang, 08 Agustus 2010 (Minggu Pagi)
    ... dan Perjamuan Suci dan Ibadah Doa. Kalau tergembala maka kita berada dalam tangan Gembala Agung hasilnya Seperti pohon aras yang tumbuh besar artinya mendapat kekuatan iman dari Tuhan supaya bertahan menghadapi angin pencobaan dan gelombang di dunia dan mengalami pertolongan dari Tuhan untuk menyelesaikan semua masalah. Pohon aras ini juga ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 November 2019 (Selasa Sore)
    ... benci dll . 'Tidak panas' tidak mengalami kebangkitan bersama Yesus karena tidak mati terhadap dosa. Artinya tidak bisa hidup dalam kebenaran dan tidak setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. 'Tidak dingin dan tidak panas' tidak mati dan tidak bangkit tidak mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani tetapi ...
  • Ibadah Doa Malam Session I Malang, 28 Agustus 2012 (Selasa Malam)
    ... kita mengalami masalah pencobaan bukan untuk menghancurkan kita tetapi untuk meningkatkan rohani kita supaya bisa menyembah Tuhan tersungkur di bawah kaki Tuhan. Wahyu Ketika aku melihat Dia tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku lalu berkata Jangan takut Aku adalah Yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 Juni 2009 (Minggu Sore)
    ... sampai pada kebinasaan kekal selama-lamanya. Sebab itu bagi yang belum melayani harus berdoa untuk bisa melayani. Dan yang sudah melayani harus hati-hati sebab masih ada kemungkinan tidak bisa menghasilkan buah. Lalu mengapa pohon ara sudah berdaun tapi tidak berbuah Karena pohon ara ini di tanam di tepi jalan artinya kristen ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Juli 2011 (Kamis Sore)
    ... turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya. Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya pada hari pertamapun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi dari hari pertama sampai hari ketujuh orang itu harus dilenyapkan dari antara Israel. MAKAN ROTI YANG ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 November 2009 (Kamis Sore)
    ... tidak pelayanan hebat tidak tetapi pelayanan benar tidak. Kita harus berjaga-jaga supaya kita melayani dengan benar. Ad. . Keluaran tahbisan yang benar ditandai macam korban Korban lembu jantan -- gt korban pendamaian. Korintus - semua manusia adalah hamba dosa untuk bisa menjadi hamba Tuhan kita harus menerima korban pendamaian. Proses ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 Desember 2016 (Minggu Pagi)
    ... benar mendarah daging dalam hidup kita. Mengalami penyucian tabiat daging sehingga tabiat Yesus yang mendarah daging dalam hidup kita. Salah satu tabiat Yesus adalah diam dan tenang di tengah badai. Kita juga harus diam dan tenang di tengah badai lautan dunia. Diam artinya berdiam diri mengoreksi diri lewat ketajaman pedang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.