RINGKASAN LAINNYA
Ibadah Kunjungan Mangkutana II, 26 Juni 2013 (Rabu Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 4:19b 4:19 ... kamu akan Kujadikan penjala... Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Maret 2019 (Rabu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Malang, 07 Maret 2019 (Kamis Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 9:1-12 tentang
peniupan sangkakala yang kelima, yakni... Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 April 2016 (Kamis Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
3:21-22
3:21
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama... Ibadah Raya Surabaya, 17 November 2019 (Minggu Siang)
Salam sejahtera dalam
kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman
TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih... Ibadah Raya Surabaya, 17 Mei 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
pagi, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Malam Surabaya, 20 September 2015 (Minggu Malam)
Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan... Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 Mei 2018 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam
kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Dalam injil Lukas 12,
ada lima tabiat daging yang... Ibadah Persekutuan V di Tentena-Poso, 25 September 2014 (Kamis Malam)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Raya Malang, 30 Januari 2011 (Minggu Pagi)
IBADAH PENYERAHAN ANAK
Lukas 2:10-14 2:10 Lalu... Ibadah Raya Surabaya, 11 Oktober 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai... Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 21 Januari 2014 (Selasa Pagi)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita mempelajari Keluaran 3. Ada 3 pengalaman... Ibadah Doa Malam Surabaya, 23 Oktober 2013 (Rabu Malam)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai... Ibadah Doa Surabaya, 09 Desember 2009 (Rabu Sore)
Matius 24: 36-44
= nubuat ke-7 tentang hukuman Tuhan atas dunia pada saat kedatangan
Tuhan... Ibadah Raya Surabaya, 29 Juli 2012 (Minggu Sore)
Matius
27: =
dalam Tabernakel, terkena pada 7
kali percikan darah di
atas
tabut perjanjian/tutup pendamaian=
sengsara yang dialami oleh Yesus sampai...
TRANSKRIP LENGKAP
Umum Surabaya (Minggu Sore, 07 Desember 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 30 November 2014)
Tayang: 16 Juni 2020
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 26 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 24 November 2014)
Tayang: 10 Mei 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 23 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 19 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 17 November 2014)
Tayang: 07 Januari 2019
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 09 November 2014)
Tayang: 22 Agustus 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 05 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 03 November 2014)
Tayang: 04 Juni 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 02 November 2014)
Tayang: 03 Maret 2018
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 20 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 13 Oktober 2014)
Tayang: 13 Desember 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 12 Oktober 2014)
Tayang: 24 Oktober 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 08 Oktober 2014)
Tayang: 18 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 06 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 05 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Doa Surabaya (Rabu, 01 Oktober 2014)
Tayang: 05 September 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Bible Study Surabaya (Senin, 29 September 2014)
Tayang: 24 Juni 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Umum Surabaya (Minggu Sore, 21 September 2014)
Tayang: 19 Mei 2017
[baca transkrip] | [download file transkrip]
Untuk Koneksi Lambat, silahkan buka http://id.gptkk.org
Transkrip lengkap dari ibadah penggembalaan di Malang dan Surabaya, semuanya di bawakan oleh gembala sidang Pdt. Widjaja Hendra.
Silahkan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau mungkin ingin berlangganan majalah Manna dan silahkan kirim email ke widjaja_h [at] yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala
silahkan ganti tanda [at] dengan @
|
[versi cetak]
Cari rekaman ibadah ini di: http://www.kabarmempelai.org
Ibadah Raya Surabaya, 03 Mei 2015 (Minggu Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Kita
masih berada dalam Wahyu
2-3,
dalam
susunan Tabernakel, menunjuk pada
tujuh
kali percikan darah di depan
Tabut
Perjanjian. Ini
sama dengan
penyucian
terakhir
yang
dilakukan oleh TUHAN kepada
tujuh
sidang jemaat bangsa kafir
(sidang
jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi
sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus
yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang layak untuk menyambut
kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama
TUHAN selamanya.
Tujuh
sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
- sidang
jemaat
EFESUS
(Wahyu
2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari
Ibadah
Raya Surabaya, 27 Juli 2014
sampai
Ibadah
Raya Surabaya, 07 September 2014).
Sidang jemaat Efesus
harus
kembali pada kasih mula-mula
supaya
bisa kembali ke Firdaus.
- sidang
jemaat di
SMIRNA
(Wahyu
2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi TUHAN katakan untuk
tidak
takut dalam penderitaan dan setia sampai mati
(sudah
diterangkan mulai dari
Ibadah
Raya Surabaya, 14 September 2014
sampai
Ibadah
Raya Surabaya, 09 November 2014).
- sidang
jemaat di
PERGAMUS
(Wahyu
2: 12-17) yang
harus
meninggalkan ajaran-ajaran sesat
(sudah
diterangkan mulai dari
Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014
sampai
Ibadah
Raya Surabaya, 28 Desember 2014).
- sidang
jemaat di
TIATIRA
(Wahyu
2: 18-29) yang harus
mengalami
penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam
(sudah
diterangkan mulai dari
Ibadah
Raya Surabaya, 04 Januari 2015
sampai
Ibadah
Raya Surabaya, 18 Januari 2015).
- sidang
jemaat di
SARDIS
(Wahyu
3: 1-6) disucikan untuk mengalami
kebangunan rohani
dan kuat
rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga
(diterangkan mulai dari
Ibadah
Doa Surabaya, 21 Januari 2015
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 04 Maret 2015).
- sidang
jemaat di FILADELFIA
(Wahyu 3: 7-13) (diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 08 Maret 2015)
Kita
mempelajari Wahyu
3: 7-13,
sidang jemaat yang keenam, yaitu SIDANG
JEMAAT FILADELFIA. Kita
masih berada pada ayat 7-8. Wahyu
3: 7 3:
7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah
firman dari Yang
Kudus,
Yang
Benar,
yang
memegang kunci Daud;
apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup,
tidak ada yang dapat membuka.
Ada
3 macam penampilan Yesus kepada sidang jemaat di Filadelfia
(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surabaya, 08 Maret 2015):
- Yang
Benar,
- Yang
Kudus,
- Yang
memegang kunci Daud.
Kita
masih mempelajari YESUS
TAMPIL SEBAGAI 'YANG MEMEGANG KUNCI DAUD'.
Yesus
tampil sebagai 'Yang
memegang kunci Daud',
untuk melakukan 3
perkara yang besar/dahsyat,
bagi sidang jemaat Filadelfia; sekarang bagi kita:
- Wahyu
3: 8
3:8
Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku
telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang
pun.
Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti
firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Pekerjaan
besar yang pertama: membuka
pintu-pintu yang tidak bisa ditutup oleh siapapun juga, sampai pintu
sorga terbuka
(sudah diterangkan diterangkan
mulai dari Ibadah
Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Maret 2015
sampai Ibadah
Doa Surabaya, 15 April 2015).
- Wahyu
3: 9
3:9
Lihatlah, beberapa orang dari jemaah
Iblis,
yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang
sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan
kepadamu. Sesungguhnya Aku
akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu
dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
Pekerjaan
besar yang kedua: untuk memberikan
kemenangan atas jemaah iblis
(diterangkan mulai dari Ibadah
Raya Surbaya, 19 April 2015).
- Wahyu
3: 10
3:10
Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka
Aku pun akan
melindungi
engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia
untuk
mencobai mereka yang diam di bumi.
Pekerjaan
besar yang ketiga:
melindungi
kita dari hari pencobaan yang akan menimpa atas seluruh dunia.
AD.2
MEMBERIKAN
KEMENANGAN ATAS JEMAAH IBLIS Dalam
setiap sidang jemaat, kita harus berhati-hati, sebab ada jemaah
iblis.
Wahyu 3: 9 3:9
Lihatlah, beberapa orang dari jemaah
Iblis, yaitu mereka
yang menyebut dirinya
orang Yahudi, tetapi
yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta,
akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka
datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku
mengasihi engkau.
Jemaah
Iblis adalah: 'mereka
yang menyebut dirinya
orang Yahudi, tetapi
yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta'.
Sekarang, jemaah iblis adalah hamba
TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN
yang adalah pendusta.
Kita harus berhati-hati!
1
Yohanes 2: 4 2:4.
Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak
menuruti perintah-Nya,
ia adalah seorang pendusta
dan di dalamnya tidak ada
kebenaran.
Pengertian
pendusta adalah: hamba
TUHAN, pelayan TUHAN yang tidak
taat dengar-dengaran
(diterangkan mulai dari Ibadah
Doa Surabaya, 29 April 2015). "Dia
memberitakan firman, mendengar firman, tetapi tidak melakukan/tidak
taat dengar-dengaran."
Kita
harus waspada! Sebab ketidak
taatan melanda dari zaman ke zaman,
sampai pada akhir zaman sekarang ini; menjelang kedatangan Yesus
kedua kali yang sudah tidak lama lagi.
Ketidak
taatan dari zaman ke zaman,
yaitu:
- Zaman permulaan/zaman Allah
Bapa
(dihitung dari Adam sampai Abraham,
kurang lebih 2000 tahun).
Kejadian
3: 6 3:6. Perempuan
itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi
pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya
dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia,
dan suaminyapun memakannya.
Ketidak
taatan diwakili oleh Adam
dan Hawa. Mereka tidak
taat dengar-dengaran kepada firman Allah--firman pengajaran benar--,
yaitu memakan buah yang
dilarang oleh TUHAN.
Sekian
lama mereka taat dan hidup di Firdaus; semuanya enak dan
terpelihara, tetapi mendadak
sontak tidak taat
sampai terkutuk. Mengapa
Adam dan Hawa mendadak sontak tidak taat dengar-dengaran?
- KARENA
MENDENGAR SUARA ULAR; SUARA ASING; AJARAN PALSU.
Selama ini hanya mendengar suara TUHAN--suara pengajaran yang
benar--, aman. Tetapi begitu berani membuka telinga untuk menerima
ajaran yang tidak benar, 'Oh,
saya bisa memilah-milah',
maka akan terhilang. Yakinlah!
Kejadian
3: 1 3:1. Adapun
ular
ialah yang paling cerdik
dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular
itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman:
Semua pohon dalam
taman ini jangan
kamu makan buahnya, bukan?"
Hawa
dulu yang mendengar suara
ular/suara asing/ajaran palsu;
ajaran yang tidak sesuai dengan alkitab/pengajaran benar.
Ayat
1 = ular membolak-balikkan firman TUHAN. " TUHAN
mengatakan semua buah pohon boleh dimakan, kecuali satu; tetapi
ular berkata yang boleh dimakan hanya satu buah
pohon--dibolak-balik--ini yang berbahaya. Kalau alkitab mengatakan
'tidak boleh', tetapi kita mengatakan, 'kalau sekarang tidak
apa-apa, begini alasannya...'. Ini sudah suara ular. Jangan
diikuti, baik dengan seribu satu alasan apapun!"
- Lalu, Adam
juga memakan buah yang dilarang, karena MENDENGAR
SUARA ASING DARI ISTERINYA
(Hawa).
"Hati-hati!
Keluarga juga bisa dipakai; anak, isteri, suami, bisa dipakai oleh
ular. 'Pak, itu kuno, sudah dulu tahun '40-50-an. Sekarang lain.
Kami sudah pandai, sudah sekolah'. Ini yang sering kali terjadi,
anak-anak sudah sekolah, sudah pandai, mulai mempengaruhi orang
tuanya. Kalau dulu, isteri mempengaruhi suami. Padahal orang tuanya
dari dulu sampai sekarang bisa mempunyai gereja besar karena
pengajaran benar, tetapi mau dipengaruhi."
Kejadian
3: 17 3:17. Lalu
firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan
perkataan isterimu
dan memakan dari buah
pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari
padanya, maka terkutuklah
tanah karena engkau;
dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah
seumur hidupmu:
"Saat
ini, Lempin-El 'Kristus Ajaib' juga sedang mendengarkan. Kalau mau
menjadi hamba TUHAN, jangan
salah pilih isteri!
Sebab isteri sangat menentukan nasib pelayanan dari hamba TUHAN,
apakah pelayanan mau menanjak atau menurun. Bukan sembarangan
melihat-lihat, putih atau hitam, tinggi atau pendek, tetapi
rohaninya yang betul-betul dilihat; apakah ada pengajarannya. Kita
semua juga jangan salah memilih isteri; yang perempuan juga jangan
salah pilih suami!
Kalau salah pilih suami, nanti saudari dikira bola, ditendangi tiap
hari. Biarlah kita berdoa pada TUHAN, sungguh-sungguh. Sebab nikah
sangat menentukan nasib pelayanan kita,
masa depan kita, sampai nasib kehidupan rohani kita, mau ke sorga
atau ke neraka. Itu semua ditentukan oleh nikah rumah tangga."
Adam dan Hawa adalah orang
yang hebat:
- Secara rohani: diciptakan
segambar dengan TUHAN, bergaul erat dengan TUHAN.
- Secara jasmani: hidup di
Taman Eden. Tidak usah bekerja, tinggal makan saja selama 24 jam.
Mereka hebat secara jasmani dan
rohani, tidak ada kekurangan, tetapi
bisa tidak taat.
Apalagi kita, bangsa kafir yang tidak hebat secara jasmani; hanya
anjing dan babi secara rohani. Kita
harus ekstra hati-hati!
Jangan mendengar suara asing dan jangan memberi kesempatan!
Bukan
fanatik! Fanatik adalah sudah tahu itu salah, tetapi tetap
dilanjutkan. Justru kalau kita tidak mau mendengar yang lain, itu
namanya tegas. Jangan dibolak-balik!
"Istilah
dari Om Pong adalah 'fanatik bodoh-bodoh'."
Jangan
memberi kesempatan satu
kali pun untuk
mendengar suara asing!
Baik langsung dari ular/setan, maupun dari siapapun juga - dari
isteri, anak, orang tua atau hamba TUHAN siapapun. Sebab akibat
ketidaktaatan sungguh dahsyat.
Akibat
ketidak taatan Adam dan Hawa:
- Kejadian 3: 7
3:7.
Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka
telanjang;
lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Akibat
pertama: Telanjang
= hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa. Puncaknya dosa yaitu:
- dosa makan-minum: merokok,
mabuk, narkoba.
- dosa kawin-mengawinkan: dosa
seks dengan berbagai ragamnya.
"Hati-hati, kaum muda! Kalau
tidak taat, maka sebentar lagi pasti telanjang. Tidak ada lagi
pakaian kebenaran dan kesucian."
- Kejadian 3: 23
3:23.
Lalu TUHAN Allah mengusir
dia dari taman Eden
supaya ia mengusahakan
tanah dari mana ia diambil.
Akibat
kedua: Adam dan Hawa DIUSIR
dari Taman Eden ke dalam
dunia, artinya kehilangan suasana Taman Eden dan masuk dalam
suasana kutukan/duri-duri, yaitu kepedihan hati, kepahitan hati,
susah payah, stress, letih lesu, beban berat, sengsara, dan
lain-lain.
KALAU KITA SUDAH BERANI
MENDENGAR SUARA ASING/AJARAN LAIN, BERARTI SUDAH BERANI BERALIH DARI
FIRDAUS MENUJU SUASANA KUTUKAN; SUDAH SIAP MENUJU
KETELANJANGAN.
"Bukan
berarti fanatik, atau hanya di sini yang paling benar. Tidak. Harus
diperiksa, apakah sesuai Alkitab atau tidak. Kalau Alkitab
mengatakan: tidak boleh, ya tidak boleh. Jangan mengatakan: boleh!
Alkitab mengatakan: harus, tetapi dikatakan: tidak boleh; yang tidak
boleh menjadi boleh."
Inilah
akibat ketidak taatan di zaman permulaan. Dari suasana Firdaus
beralih
pada suasana kutukan. Sudah di dunia, manusia masih terus tidak
taat. Itulah sebabnya disebutkan, ketidak taatan melanda dari zaman
ke zaman.
- Zaman pertengahan/zaman
Anak Allah
(dihitung dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali,
kurang lebih 2000 tahun).
Diwakili oleh Raja
Saul, raja
yang hebat. Dari
sekian manusia di Israel, hanya Saul yang dipilih. Jika dilihat dari
postur tubuhnya, orang-orang hanya setinggi bahunya. Tetapi sayang,
tidak taat.
Dua
kali Saul tidak taat:
- 1 Samuel 13: 6-10,
12-13
13:6.
Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit--sebab
rakyat memang terdesak--maka larilah rakyat bersembunyi di gua,
keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi; 13:7.
malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan
menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan
seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar. 13:8. Ia menunggu
tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi
ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu
berserak-serak meninggalkan dia. 13:9. Sebab itu Saul berkata:
"Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu."
Lalu ia mempersembahkan korban bakaran. 13:10. Baru
saja ia habis
mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul
pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya. 13:12. maka
pikirku:
Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal
aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab
itu aku memberanikan diri,
lalu mempersembahkan korban bakaran." 13:13. Kata Samuel
kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh.
Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang
diperintahkan-Nya kepadamu; sebab
sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu
atas orang Israel untuk selama-lamanya.
Ayat
10: 'baru saja'=
kalau mau menunggu sebentar lagi, m aka akan selamat dan mendapat
berkat yang besar. Ini yang sering kali terjadi. Sering kali kita
tidak sabar.
Ayat 12: 'pikirku'=
Saul menggunakan logika. Ketaatan
harus menggunakan iman,
tidak bisa menggunakan logika. Kalau menggunakan logika, pasti
tidak taat. Seperti Petrus disuruh TUHAN menebarkan jala di
siang hari. Kalau menggunakan logika, pasti tidak taat.
Ketidak
taatan Saul yang pertama: Raja
Saul tidak taat saat dalam keadaan terjepit. Dalam
keadaan terjepit, banyak kali kita MENGGUNAKAN
LOGIKA/PIKIRAN DAGING,
yang bahasanya sederhana: 'nanti
kalau....'; 'nanti kalau
saya tidak menyontek, bagaimana?'; 'nanti kalau saya tidak menurut
bos untuk korupsi, lalu dipecat, bagaimana?' dan sebagainya. Inilah
bahasa daging yang harus kita waspadai.
Ayat 12 = 'sebab
itu aku memberanikan
diri'= Saul
nekat. Ayat 13 = 'Perbuatanmu
itu bodoh'=
dalam keadaan terjepit, sering kali menggunakan pikiran daging,
sehingga tidak taat dengar-dengaran. Ini sama dengan melakukan
tindakan bodoh dan
nekat.
Akibatnya:
ayat 13: 'sebab
sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu'=
Saul kehilangan kerajaan.
- 1 Samuel 15: 13-16,
23
15:13.
Ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya:
"Diberkatilah
kiranya engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman
TUHAN." 15:14. Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu
apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi
lembu-lembu yang kudengar itu?" 15:15. Jawab Saul:
"Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat
menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan
maksud
untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi
selebihnya telah kami tumpas." 15:16. Lalu berkatalah
Samuel kepada Saul: "Sudahlah! Aku akan memberitahukan
kepadamu apa yang difirmankan TUHAN kepadaku tadi malam." Kata
Saul kepadanya: "Katakanlah." 15:23. Sebab
pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan
adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau
telah menolak firman TUHAN, maka Ia
telah menolak engkau sebagai raja."
Ayat
15: 'dengan
maksud'= perasaan
daging.
Sekalipun maksudnya baik, tetapi kalau melawan firman--TUHAN
perintahkan untuk menumpas semuanya, baik rajanya, manusianya dan
semua binatangnya--, tidak ada gunanya.
Ketidak taatan Saul
yang kedua: Saul tidak
taat dengar-dengaran saat diberkati--saat
menang atas Amalek.
Mengapa
Saul tidak taat?:
- Sebab Saul lebih MENDENGAR
SUARA RAKYAT/suara
asing daripada suara
TUHAN.
1 Samuel
15: 20-21 15:20.
Lalu kata Saul kepada Samuel: "Aku memang mendengarkan suara
TUHAN dan mengikuti jalan yang telah disuruh TUHAN kepadaku dan
aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek itu
sendiri telah kutumpas. 15:21. Tetapi rakyat
mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang
terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk
mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal."
Suara
rakyat = suara banyak orang, suara banyak pendeta/jemaat.
"Sering
kali hamba TUHAN mendengar suara asing karena takut kehilangan
uang dan kehilangan jemaat, sebab merasa hidupnya dari jemaat atau
uang. Kalau hidupnya dari TUHAN, pasti mendengar suara TUHAN
apapun yang harus dihadapi. Ini Saul, gambaran dari kita hamba
TUHAN."
Kita
harus tetap memilih firman pengajaran benar, sekalipun ditinggal
oleh rakyat/sidang jemaat. sekalipun kehilangan apapun di dunia
ini, tetap pilih suara TUHAN. Bahkan, sampai ditinggalkan oleh
keluarga besar, terserah, asal kita pilih suara TUHAN. Atau
bahkan sampai ditinggalkan seorang diri seperti Ayub yang
ditinggal isterinya, kita harus tetap memilih suara
TUHAN.
Jadikanlah pengalaman Saul ini sebgai pelajaran.
Jangan mendengarkan
suara mayoritas, tetapi salah dan melawan firman! Dengarkan suara
TUHAN, meski kita seorang diri dan TUHAN tidak akan menigngalkan
kita.
- Yang kedua, Saul tidak taat
sebab Saul MENGGUNAKAN
PERASAAN DAGING;
sekalipun maksud hati baik, tetapi kalau melawan firman, tidak ada
gunanya.
"Contoh:
saya kehausan saat khotbah, lalu saya suruh beli air minum seharga
Rp 500,-. Tetapi maksud hati, 'masak saya kasih om 500? Lebih baik
kuambilkan laptop, harganya 10 juta, lebih mahal'. Tetapi itu
tidak berguna, sebab tidak taat. Saya haus malah diambilkan
laptop. Saya terima laptop, tetapi pingsan, tidak ada gunanya."
Sebaliknya,
sekalipun sederhana, tetapi kalau kita taat, itu sangat berguna
bagi TUHAN. TUHAN tidak lihat hebat atau tidaknya kita, tetapi
TUHAN
lihat ketaatan kita
hari-hari ini.
Perasaan daging sama dengan suara
daging. Sering
kali orang mengatakan suara daging beda tipis dengan suara TUHAN.
Ini perkataan dari manusia daging. Padahal sebenarnya, bagi
manusia rohani jelas beda jauh.
Kalau
hati kita tulus seperti merpati,
maka kita sangat
peka membedakan
antara yang tidak benar dengan yang benar; antara suara TUHAN
dengan suara daging. Ada firman dan kita tinggal membaca saja.
Akibatnya:
Saul kehilangan kerajaan dan ditolak menjadi raja. Artinya sekarang
yaitu TIDAK BISA
KEMBALI lagi ke
Firdaus (Kerajaan 1000
Tahun Damai).
Inilah setan yang benar-benar
menghalangi rencana TUHAN. Manusia sudah ditaruh di Firdaus--Adam
dan Hawa--, tetapi dibuat tidak taat oleh setan, sehingga dibuang
ke dunia. Dari dunia, masih ada harapan untuk kembali ke Firdaus.
Tetapi, di zaman pertengahan--diwakili oleh Saul--, manusia tidak
taat lagi, sehignga tidak
bisa kembali lagi ke
Fridaus.
Inilah usaha setan untuk terus menekan manusia
dengan suara asing, supaya manusia tidak taat.
- Zaman akhir/zaman Allah Roh
Kudus
(dihitung dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus
kedua kali, kurang
lebih 2000 tahun). Juga diwakili oleh orang hebat.
Dari zaman ke
zaman, semuanya diwakili oleh orang-orang hebat. Tetapi begitu
mendengar suara daging atau suara asing, jatuh semuanya. Sebab itu,
kita yang tidak hebat harus hati-hati. Hati-hati
dengan telinga ini!
Matius
7: 21-23 7:21.
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk
ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku
yang di sorga. 7:22. Pada hari
terakhir
banyak
orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat
demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga? 7:23. Pada waktu itulah Aku akan
berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal
kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
Pada
zaman ini, diwakili
oleh hamba TUHAN yang super
hebat, tetapi karena
tidak-taat,
maka gugur juga.
Ayat 22: gambaran dari hamba TUHAN yang
hebat; menyampakan firman nubuat/kabar mempelai, mengusir setan dan
mengadakan mujizat.
'pembuat
kejahatan'=
hamba TUHAN yang hebat bisa menjadi pembuat kejahatan. Sedangkan
penjahat di kayu salib yang seharusnya mati, bisa menjadi pelayan
TUHAN dan kembali ke Firdaus.
Kita harus hati-hati! Jangan
menhghina-hina orang. Serahkan pada TUHAN. Pemakaian TUHAN hanya
dilihat dari taat atau tidaknya.
Hamba TUHAN yang hebat--bisa
bernubuat, mengusir setan dan melakukan mujizat--, tetapi bisa tidak
taat dengar-dengaran pada firman pengajaran benar, sebab mendengar
suara daging, yaitu PENYAKIT "MERASA"--merasa
dipakai.
Jemaat Laodikia juga 'merasa'. Mereka merasa kaya,
tidak butuh apa-apa, tetapi TUHAN katakan, 'engkau
miskin, melarat, buta'.
"Seperti
orang mabuk, merasa tidur di istana padahal sebenarnya tidur di
selokan. Mabuk berarti tidak bisa dikontrol oleh
kepala/otak."
Kepala
adalah Yesus/pengajaran benar. Orang yang punya penyakit 'merasa',
tidak bisa dikontrol oleh pengajaran benar, karena selalu
mengatakan, 'buktinya...buktinya...hebat...luar
biasa dan sebagainya',
padahal sudah menyimpang dari pengajaran benar. Ini yang berbahaya
dari penyakit 'merasa', tidak bisa dikontrol oleh Yesus/pengajaran
yang benar. Sekalipun sudah menyimpang, yang penting baginya adalah
'merasa' sudah hebat dan sebagainya.
"Mungkin
memang benar gerejanya besar. Tetapi dia lupa, tempat parkir di mall
lebih besar dari gerejanya. Dia lupa karena sudah mabuk. Banyak yang
seperti itu, sudah gembar gembor, tetapi sebenarnya sudah
menyimpang, tidak terkontrol lagi."
Akibatnya:
- salah dalam tahbisan;
kalau komandonya salah, maka tahbisannya juga salah.
"Maaf,
saya hanya memberi contoh. Kalau kepala sudah terganggu, otaknya
ada titik sedikit saja, tangannya sudah tidak terkontrol
lagi."
Salah
dalam tahbisan= ibadah pelayanannya tidak benar, sehingga
ditolak/tidak diakui oleh TUHAN ('Aku
tidak kenal engkau'); dan
dianggap sebagai pembuat
kejahatan.
Kain
dan Habel sama-sama beribadah melayani TUHAN, tetapi hanya satu
yang diterima dan satu ditolak. Inilah ibadah pelayanan yang tidak
sesuai dengan pengajaran benar.
'Pembuat kejahatan', artinya
semakin melayani, semakin berbuat jahat. Serius malam ini! Bisa
bahaya.
"Satu
waktu, sekitar tahun 1995. kalau sekarang, saya sudah ada tukang
potongnya sendiri dari seorang jemaat. Saya tidak ke mana-mana.
Kalau dulu, sebelum dibangun plasa elektronik, ada sungai dan gubuk
kecil, di situlah saya potong rambut. Biasanya orang muda yang
memotong. Satu kali, orang tua yang memotong. Ternyata benar,
tangannya sudah bergoyang, dan saya hanya berdoa,
'Yesus...Yesus...'. Setelah itu, lebih ngeri lagi, siletnya tajam
sekali. Waktu dipotong, saya berteriak, 'aduh..Yesus..Yesus...'
Saya kira, ini gambaran dari pembuat kejahatan yang tepat. Kalau
dia potong saya seperti itu, makin lama saya semakin berdarah. Ini
gambaran dari semakin melayani semakin berbuat jahat."
Sering
kali kita tidak sadar dan merasa dipakai oleh TUHAN, padahal
pelayanannya justru
merugikan tubuh Kristus;
hancur dan luka semua tubuh Kristus. Ini yang harus dijaga.
- DIUSIR
lagi oleh TUHAN
('Enyahlah kamu....').
Ini
kurang ajarnya setan. Orang yang sudah berada di Firdaus, dibuat
menjadi tidak taat, sehingga diusir
ke dunia. Sudah berada di dunia, masih dibuat tidak taat--Saul--,
sehingga tidak bisa
kembali lagi ke
Firdaus. Dan di akhir zaman, tidak taat lagi, sehingga diusir
lagi oleh TUHAN, sama
dengan masuk neraka selama-lamanya.
Inilah pendusta! Mengatakn
orang Yahudi, tetapi pendusta. Mengatakan hamba TUHAN, tetapi
pendusta, yaitu mendengarkan dan menyampaikan firman, tetapi tidak
taat dengar-dengaran. Perbuatannya berbeda dengan firman yang dia
terima, karena dia mendengar suara asing/suara ular, suara diri
sendiri (penyakit 'merasa'). Akibatnya: berpindah dari Firdaus ke
dunia, tidak bisa kembali lagi, malah diusir untuk kedua kali; diusir
ke neraka selama-lamanya. Serius
malam ini!
Sebab
itu, jangan bangga
kepada suami/isteri/anak/pekerjaan dan lain-lain--seperti jemaat
Laodikia yang merasa kaya dan sebagainya--, sebab akan menjadi
sandungan untuk tidak taat, justru di akhir zaman,
karena terlalu berharap anak/suami dan sebagainya, tidak lagi
berharap TUHAN.
Sandungan untuk tidak taat justru di akhir
hidupnya dan
tidak ada kesempatan
untuk memperbaiki diri/untuk bertobat.
Hanya diusir oleh TUHAN. Jangan
bangga, tetapi juga jangan kecewa! Kecea
juga membuat kita tidak taat.
Yang
benar
adalah saat diberkati
atau terjepit, kita harus
selalu mengucap syukur kepada TUHAN,
supaya kita bisa selalu taat dengar-dengaran.
Di akhir zaman
ini, kita harus berusaha, supaya kita selalu taat dengar-dengaran
kepada TUHAN. Kejadian 6:
5 6:5.
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa
segala kecenderungan
hatinya selalu membuahkan kejahatan
semata-mata,
Kita
dituntut untuk selalu taat dengar-dengaran kepada perintah TUHAN,
tetapi kenyataan yang
ada, manusia memiliki
hati yang cederung jahat;
cenderung tidak taat dengar-dengaran, sehingga hanya menghasilkan
kejahatan semata-mata.
Dari
mana kita mendapat hati yang taat dengar-dengaran? 1
Petrus 3: 20-21 3:20.
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak
taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh
sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit,
yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. 3:21.
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan--maksudnya
bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk
memohonkan
hati nurani yang baik kepada Allah--oleh
kebangkitan Yesus Kristus,
Pada
zaman Nuh, semua tidak taat, hanya 8 yang taat; sedikit yang taat.
Hanya 8 orang yang masuk bahtera dan yang lain justru mengolok-olok,
karena tidak ada angin, tidak ada hujan, tetapi membuat bahtera.
Bahkan, Nuh sekeluarga masuk bahtera bukan saat hujan sudah turun.
TUHAN berfirman, 'tujuh
hari lagi,
air bah akan datang. Kamu masuk bahtera dan bawa binatang-binatang
yang tidak haram'.
Tidak
ada hunan dan angin, Nuh sekeluarga masuk ke bahtera. Masih 7 hari
lagi, itupun kalau hujannya datang. Kalau tidak? Tetapi inilah ujian
ketaatan.
Dari satu dunia, jangankan taat, tetapi justru mengolok-olok, karena
memang hati manusia cenderung jahat.
Lalu
ke mana kita untuk mendapatkan hati yang taat dengar-dengaran? Lewat
baptisan air yang
benar. Hanya
ada satu bahtera Nuh, berarti hanya ada satu baptisan air yagn benar.
Kita harus masuk baptisan air yang benar, yaitu (Roma 6: 2, 4):
- syaratnya:
bertobat, mati terhadap dosa,
- pelaksanannya:
orang mati harus dikubur bersama Yesus di dalam air, sehingga ia
akan bangkit dari air--keluar dari air--bersama Yesus, untuk
mendapat hidup baru/hidup Sorgawi.
Hidup
baru atau hidup Sorgawi, yaitu mempunyai hati
nurani yang baik. Jadi,
baptisan air adalah pembaharuan dari hati nurani yang cenderung
jahat; hati yang tidak taat menjadi hati nurani yang baik; hati yang
taat dengar-dengaran, apapun resikonya.
Jangan
salah masuk bahtera!
Satu keluarga, harus satu bahtera. Kalau isteri Nuh masuk bahtera
lain, maka ia akan terpisah.
Tadi, dari zaman ke zaman
diwakili oleh orang-orang hebat. Tetapi sekarang, sekalipun kita
tidak hebat,
tetapi jika kita bisa
taat dengar-dengaran,
maka kita benar-benar mengalami
mujizat dari TUHAN. Seperti
jemaat Filadelfia yang kita pelajari, 'kekuatanmu
tidak seberapa, tetapi engkau taat',
dan mereka mendapat kunci Daud. Kita juga akan mengalami kunci Daud;
kemurahan dan kebajikan TUHAN. Tangan kemurahan dan kebajikan TUHAN
akan melakukan mujizat-mujizat bagi kita, sekalipun kita tidak hebat
malam ini. Memang untuk taat, kita akan diolok-olok, bahkan Yesuspun
dianggap kerasukan setan, tetapi ada jaminan dari TUHAN.
Hasilnya
(kita ambil contoh dari kehidupan-kehidupan yang tidak
hebat):
- Nuh
tidak hebat--Alkitab tidak menuliskan kehebatan dari Nuh--, tetapi
hanya taat dengar-dengaran.
Nuh mewakili bapak-bapak. Hasil
yang dialami keluarga Nuh adalah mereka masuk ke dalam bahtera,
sehingga lolos dari hukuman air bah. Artinya:
mengalami perlindungan dan
pemeliharaan TUHAN:
- secara
jasmani: TUHAN sanggup
memelihara
kita di tengah kemustahilan dunia; TUHAN sanggup melindungi
kita dari celaka-marabahaya yang melanda bumi ini, dan dari hukuman
TUHAN atas dunia sampai api neraka.
Yang ada di dunia, semua
mati karena kena air bah. Kalau gunung saja hilang karena kena air
bah, kit amau hidup di mana? Sulit, bahkan mustahil. Tetapi terjadi
perlindungan dan pemeliharaan TUHAN.
'Nuh sekeluarga'=
doakan keluarga kita, supaya terjadi perlindungan dan pemeliharaan
TUHAN.
- Secara
rohani:
- Air bah gambaran dari
dosa-dosa.
Artinya: TUHAN melindungi
kita dari dosa-dosa
sampai puncaknya dosa yang melanda di mana-mana seperti air bah,
bahkan sampai di punggung dan saku, sehingga kita tetap
hidup benar dan suci.
"Ini
sama seperti dulu, waktu Mesir dihukum oleh TUHAN. Salah satu
hukuman adalah katak. Katak ini memanjati punggung. 'di punggung
ada katak, om?': 'ada, yaitu laptop'. Tas laptop banyak
menggunakan tas di punggung, jarang yang diangkat biasa. Di
punggung ini ada kataknya. Begitu dibuka, katak-katak
berlompatan."
Puncaknya
dosa adalah dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan (dosa seks
dengan berbagai ragamnya sampai penyimpangan seks).
"Saya
pernah bercerita, kawin cerai sudah diakui oleh orang-orang yang
percaya Yesus. Kemudian homoseks dan lesbian di beberapa negara
juga minta harus diberkati di gereja. Tinggal kawin mengawinkan
yang belum. Kalau kawin mengawinkan seks bebas, termasuk salah
satunya (maaf) prostitusi sudah disetujui, maka tidak lama lagi
Tuhan datang. Saya baru lihat di televisi, satu pemuka agama sudah
menyetujui. Justru dia yang setuju. Diibaratkand engan membuang
kotoran dan sebagainya. Itulah logika. Saya katakan kepada Markus,
'hati-hati ya, kalau ini sampai tembus semuanya, dilegalkan
semuanya, berarti TUHAN sudah mau datang.' Hati-hati! Air bah
secara rohani sudah datang."
Air
bah juga berarti ajaran-ajaran palsu yang melanda dunia. Kita
dilindungi, sehingga kita tetap
berpegang teguh pada pengajaran yang benar.
TUHAN
juga melindungi kita dari
pergaulan yang tidak baik;
baik pergaulan di dunia nyata maupun dunia maya.
- Yang masuk bahtera adalah 4
pasang suami isteri.
Artinya: TUHAN memelihara
dan melindungi nikah dan buah nikah kita,
supaya mencapai perjamuan kawin Anak Domba Allah saat Yesus datang
kembali kedua kali. Anak-anak Nuh baik semua dan masuk dalam
nikah yang benar.
- Janda Sarfat--mewakili
ibu-ibu--yang
hanya memiliki segenggam tepung dan sedikit minyak dalam
buli-buli.
Kemudian dia mengatakan kepada nabi Elia, 'aku
akan membuat roti kecil untuk aku dan untuk anakku, sesuah itu
mati'. Tetapi nabi Elia
berkata, 'buatlah untuk
aku dahulu'; 'buatlah
untuk TUHAN dulu'.
Ini
ujian
ketaatan. Seharusnya,
janda ini marah. Tetapi, jika kita taat, maka resiko ditanggun oleh
orang yang menyuruh. TUHAN yang menanggung resikonya bagi kita, asal
segenggam tepung di tangan kita.
'tepung'= firman. Segenggam
ini seperti jantung; jantung besarnya sekepalan tangan. Taat
dengar-dengaran= firman
Allah berada dalam genggaman tangan kita; firman/pribadi
TUHAN sudah mengisi jantung hati kita,
tidak ada yang lain.
Menghadapi masa paceklik selama 3,5
tahun--zaman antikris--, janda ini dipelihara oleh TUHAN.
1
Raja-raja 17: 12-13, 15 17:12.
Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup,
sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam
tepung
dalam tempayan dan sedikit
minyak
dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga
potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan
bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan
mati." 17:13. Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah
takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah
lebih dahulu bagiku
sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku,
kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. 17:15. Lalu
pergilah perempuan itu dan berbuat
seperti yang dikatakan Elia;
maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat
makan beberapa waktu lamanya.
'beberapa
waktu lamanya'=
3,5 tahun zaman antikris.
Nanti ijazah, tabungan,
deposito semua dikuasai antikris. Hanya bisa hidup kalau mau
menyembah antikris. Pada saat itu, TUHAN akan menyingkirkan kita
ke padang gurun dan kita dipelihara langsung oleh TUHAN, seperti
janda ini. Mulai dari ketaatan!
Apa
yang ada di genggaman kita?
Kalau yang ada di genggaman kita orang tua, anak, ijazah dan
lain-lain, kita akan kecewa. Yang paling tepat adalah menggenggam
firman pengajaran benar.
Hasilnya:
- TUHAN memelihara
kita mulai sekarang sampai zaman antikris
berkuasa di bumi selama 3,5 tahun.
Mari,
anak-anak muda, anak-anak kecil, belajar menggenggam tepung; hanya
mempercayakan hidup kepada firman. Bukan berarti membuang orang
tua, tetapi jangan berharap pada orang tua, melainkan berharap pada
TUHAN, itulah yang menjamin hidup kita.
- 1 Raja-raja 17: 17-19,
21-22
17:17.
Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan
sakitnya itu sangat keras sampai
tidak ada nafasnya lagi. 17:18.
Kata perempuan itu kepada Elia: "Apakah maksudmu datang ke
mari, ya abdi Allah? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan
kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?" 17:19. Kata
Elia kepadanya: "Berikanlah anakmu itu kepadaku." Elia
mengambilnya dari pangkuan perempuan itu dan membawanya naik ke
kamarnya di atas, dan membaringkan anak itu di tempat
tidurnya. 17:21. Lalu ia mengunjurkan badannya di atas anak itu
tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN,
Allahku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam
tubuhnya." 17:22. TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu,
dan nyawa anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia
hidup kembali.
Bukan
hanya memelihara, tetapi juga terjadi keajaian; yang
mati menjadi bangkit.
Artinya:
- secara jasmani: yang
mustahil menjadi tidak mustahil.
- Secara rohani: yang sudah
busuk bahkan mati rohani dipulihkan kembali oleh TUHAN.
Mari, suami genggam tepung, isteri
genggam tepung. Mulai
dari isteri dulu (janda
Sarfat) yang menggenggam tepung demi
nasih nikah dan buah nikah. Sekalipun
anak itu sudah mati rohani, tetapi kalau ada ibu yang menggenggam
tepung--jantung hatinya hanya berisi firman--, tidak mustahil TUHAN
akan mengadakan mujizat untuk anak kita.
- 1 Petrus 5: 5-6
5:5.
Demikian jugalah kamu, hai orang-orang
muda,
tunduklah
kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu
seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." 5:6.
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat,
supaya kamu ditinggikan-Nya
pada waktunya.
Yang
ketiga: anak
muda, dalam keadaan
tidak dianggap, direndahkan, tidak punya apa-apa, dalam keadaan
gagal. Jangan takut dan putus asa! Asalkan tunduk/taat
dengar-dengaran pada TUHAN; kita mengulurkan tangan pada TUHAN dan
TUHAN juga mengulurkan tangan pada kita semua, maka akan terjadi
kuasa pengangkatan. Semua
bisa berhasil dan indah pada waktunya. Kita hidup dalam tangan
TUHAN.
Mari bapak-bapak,
masukanlah keluarga kita ke
dalam bahtera, kita taat
dengar-dengaran, supaya terjadi mujizat.
Keselamatan keluarga ini penting baik secara jasmani maupun
rohani.
Ibu-ibu,
termasuk janda, jangan
pegang yang lain, tetapi pegang
tepung biarpun hanya
segenggam--firman yang sudah mengisi jantung hati kita, sudah
mendarah daging dalam hidup kita--, pegang betul-betul. TUHAN sanggup
mengadakan mujizat
untuk menghadapi antikris dan
kematian-kematian--kemustahilan-kemustahilan secara jasmani dan
rohani. TUHAN tolong semuanya.
Dan kaum
muda, yang sudah gagal,
jatuh, hancur berkeping-keping bahkan hancur dalam dosa, mari kembali
pada ketaatan, sehingga
terjadi pengangkatan,
semua berhasil, indah, dan dipulihkan oleh TUHAN. Kita bisa hidup
benar dan suci, berguna bagi TUHAN--dipakai oleh TUHAN--dan berguna
bagi orang tua.
Sampai nanti, jika TUHAN datang kembali,
mujizat terakhir terjadi, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan
TUHAN, kita terangkat ke awan-awan bersama TUHAN. KITA
KEMBALI KE FIRDAUS,
sampai masuk kerajaan Sorga yang kekal selama-lamanya.
Setan
berusaha untuk membuang manusia dari Firdaus ke dalam dunia, tidak
boleh kembali, terus dikejar supaya tidak taat, malah diusir kembali.
Sudah jadi hamba TUHAN yang hebat, tetapi diusir, binasa
selama-lamanya.
Tetapi, TUHAN rindu supaya kita bisa taat
dengar-dengaran lewat baptisan air. Yang sudah baptisan air, tinggal
hasilnya, yaitu taat dengar-dengaran. Yang belum dibaptis, berdoa
kepada TUHAN untuk masuk dalam baptisan.
Dan lewat ketaatan
ini, maka suami, isteri, dan anak-anak akan mengalami mujizat dan
pengangkatan-pengangkatan sampai diangkat di awan-awan yang
permai.
Serahkan semua pada TUHAN! Sekarang taat, mungkin
harus menunggu, seperti Nuh menunggu 7 hari. Seharusnya, Saul hanya
menunggu 7 hari saja. Tetapi, sering kali kita tidak sabar. Mari,
sekarang kita taat. Mungkin diolok seperti Nuh. Tetap sabar. Mungkin
kaum muda dalam kegagalan dan kesulitan, mari taat
dan sabar menunggu
waktu TUHAN.
TUHAN memberkati.
kembali ke halaman sebelumnya
|