Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.

Wahyu 5: 1
5:1. Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnyadan dimeterai dengan tujuh meterai.

'gulungan kitab yang ada di dalam tangan kanan TUHAN, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya', dalam perjanjian baru menunjuk pada logosatau firman Allah yang tertulis di dalam alkitab atau Kitab Suci.
Di dalam perjanjian lama, kitab Keluaran 20-23, firman Allah ditulis pada dua tempat: (diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 September 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 06 November 2016)

  1. Yang pertama: Keluaran 20: 1-17=> firman Allah ditulis pada dua loh batu.
    Sekarang artinya firman ditulis pada hati dan pikirankita (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 25 September 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 02 Oktober 2016).

  2. Yang kedua: Keluaran 21-23=> firman Allah ditulis pada gulungan atau lembaran surat-surat.
    Sekarang artinya firman Allah ditulis dalam lembaran hidup kita--seluruh hidup kita/solah tingkah laku kita (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 02 Oktober 2016sampai Ibadah Raya Surabaya, 06 November 2016).

Praktik sehari-hari jika hati-pikiran dan seluruh hidup kita ditulisi firman Allah
(diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 November 2016):

  1. Keluaran 21: 12-14
    Praktik pertamahati-pikiran dan seluruh hidup ditulisi firman: jangan membunuh!--hukum keenam pada dua loh batu--, artinya jangan membenci (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 November 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 09 November 2016).

  2. Keluaran 21: 15, 17
    Praktik keduahati-pikiran dan seluruh hidup ditulisi firman: hukum kelima pada dua loh batu yaitu hormatilah ayahmu dan ibumu!--hukum kelima pada dua loh batu (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 13 November 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 16 November 2016).

  3. Keluaran 22: 1-15
    Praktik ketigahati-pikiran dan seluruh hidup ditulisi firman: jangan mencuri!--hukum kedelapan pada dua loh batu (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 20 November 2016).

AD. 3 JANGAN MENCURI!

Keluaran 22: 1
22:1. "Apabila seseorang mencuriseekor lembu atau seekor domba dan membantainya atau menjualnya, maka ia harus membayar gantinya, yakni lima ekor lembu ganti lembu itu dan empat ekor domba ganti domba itu.

Ada tiga hal yang dicuri di dalam rumah TUHAN--kita harus hati-hati--: (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 20 November 2016) sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 21 November 2016)

  1. Persepuluhan dan persembahan khusus.
  2. Firman TUHAN.
  3. Ibadah pelayanan dan penyembahan kepada TUHAN.

Mengapa kita harus beribadah melayani dan menyembah kepada TUHAN?Sebab ibadah pelayanan dan penyembahan merupakan hak TUHAN atas kita dan kewajiban kita kepada TUHAN; karena Dia sudah menebus dan membeli kita semua.

Kalau hanya untuk kerja, jadi sarjana, profesor, tidak perlu ditebus dengan darah. Kita ditebus dengan darah Yesus, supaya bisa beribadah melayani dan menyembah kepada TUHAN. Ini merupakan hak TUHAN atas hidup kita dan kewajiban kita kepada TUHAN.

Keluaran 20: 4-5=> tentang ibadah pelayanan dan penyembahan.
20:4.Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5.Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

Di dalam ibadah pelayanan dan penyembahan, TUHAN menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang cemburu. Ini harus diperhatikan! Tidak boleh main-main dalam ibadah pelayanan!

TUHAN sebagai Allah yang cemburu, artinya:

  1. Ibadah pelayanan dan penyembahan adalah milik TUHAN yang tidak bisa diganggu gugat--tidak boleh ditukar/diganti dengan apapun--, jangan diotak-atik; seperti suami dengan isteri. Suami adalah milik isteri, dan isteri milik suami. Tidak boleh diganggu gugat. Kalau suami diganggu orang lain, isteri cemburu, begitu juga kalau istri digoda-goda orang lain, suami cemburu.

  2. Jika kita lalai--tidak setia dalam ibadah pelayanan penyembahan kepada TUHAN, bahkan meninggalkan ibadah pelayanan--, kita akan berhadapan dengan TUHAN yang cemburu--cemburunya TUHAN itu seperti api neraka. Luar biasa! Kita menghadapi TUHAN yang cemburu bagaikan nyala api neraka. Kita harus hati-hati.

    Ibadah pelayanan tidak boleh diganti-ganti! Kalau lalai, akan berhadapan dengan Allah yang cemburu bagaikan nyala api neraka.

Kita harus sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Banyak percurian hari-hari ini, dia tidak sadar kalau dia berhadapan dengan Allah yang cemburu. Kalau jam-jam ibadah kita gunakan untuk yang lain, Allah cemburu.

Kidung Agung 8: 6
8:6.--Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

(terjemahan lama)
8:6. Taruhlah akan daku dalam hatimu bagaikan meterai, bagaikan meterai pada lenganmu; karena kuat kasih itu seperti kuat maut, dan
cemburuan itu hebat seperti alam barzakh, nyalanya seperti nyala api, seperti halilintar Tuhan.

'cemburuan itu hebat seperti alam barzakh' = seperti nyala api neraka.
Meterai itu ada unsur janji. Jadi, ibadah melayani dan menyembah TUHAN sama dengan mengadakan perjanjian dengan TUHAN--teken kontrak dengan TUHAN. Luar biasa!
Dan TUHAN tidak akan pernah menipu kita. Kalau manusia, meski sudah ada meterai, masih bisa menggugat--pakai pengacara dan lain-lain.

Saat-saat beribadah melayani dan menyembah TUHAN, itu merupakan saat-saat di mana kita mengadakan perjanjian--teken kontrak--dengan TUHAN baik untuk hidup kita sekarang di dunia, termasuk masa depan sampai hidup kekal. Sungguh-sungguh, perjuangkan ibadah!

Teken kontrak dengan bupati saja kita bisa cerita-cerita, apalagi dengan TUHAN. Karena itu kita harus bersaksi kalau kita bisa teken kontrak dengan TUHAN; merasakan bagaimana TUHAN bekerja untuk hidup sekarang, masa depan, sampai hidup kekal.

Tetapi hati-hati! Di samping meterai, ada cemburu TUHANyang seperti alam barzakh--seperti nyala api neraka.
Jadi, kalau hamba TUHAN/pelayan TUHAN mengingkari janjinya/kontraknya/lalai--tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan dan penyembahan kepada TUHAN--ia akan berhadapan dengan TUHAN yang cemburu seperti nyala api. Ini sama denganmemasukkan dirinya ke dalam nyala api neraka--lautan api belerang-- dan binasa selamanya; lepas dari tanggung jawab dan janji TUHAN.

Saat-saat teken kontrak dengan TUHAN adalah saat kita ditahbiskanmenjadi hamba/pelayan TUHAN--zangkoor, musik, tim doa, dan lain-lain. Kalau mengingkari, kita akan berhadapan dengan Allah yang cemburu. Bukan TUHAN yang salah, tetapi kita sendiri yang memasukkan diri ke dalam nyala api neraka; lepas dari perjanjian dengan TUHAN; lepas dari tanggung jawab TUHAN.

Sebaliknya, kalau hamba/pelayan TUHAN setia dalam ibadah pelayanan, sampai setia dalam penyembahan kepada TUHAN--puncaknya--, kita akan semakin dimeteraikan; perjanjiannya tambah kuat.
TUHAN itu adil.
Kalau mengingkari kontrak, kita berhadapan dengan TUHAN yang cemburu dan memasukkan diri kita ke dalam nyala api neraka. Tapi kalau setia, sampai puncaknya setia dalam penyembahan, maka kita dimeteraikan di dada TUHAN--hati TUHAN--dan lengan-Nya--tangan TUHAN.

'Kidung Agung 8: 6: Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu'= di dada dan di lengan= seperti bayi dalam pelukan tangan TUHAN dengan kasih sekuat maut--kasih dari Joljuta. Dia rela mati sampai berteriak:"Sudah selesai!"
Artinya: mautpun tidak bisa merebut kita.

Jangan ragu! Jangankan penyakit atau masalah datang, maut datangpun, Dia tidak lari, Dia rela mati untuk kita. Ini pembelaan TUHAN untuk kita yang mau teken kontrak sungguh-sungguh dengan Dia. Luar biasa!

"Dulu tahun berapa terjadi di Surabaya, bagaimana seorang bayi digendong, kemudian ibunya dijambret dan dibacok dari depan. Ibunya otomatis berbalik untuk melindungi bayinya sehingga punggungnya yang kena, tapi bayinya selamat."

Itu kasih ibu, tetapi masih lemah, karena ada ibu yang membuang anaknya. Tetapi itulah gambaran kasih ibu bagaimana dia melindungi bayinya. Kalau Yesus, Dia sudah membuktikan dengan mati di kayu salib, supaya maut tidak bisa menerjang bayi-bayi dalam gendongan-Nya. Sungguh-sungguh perjuangkan ibadah! Bayi itu tidak bisa berbuat apa-apa. Dia yang bekerja sampai menembusi alam maut dan kita tinggal memetik hasilnya.

Hasilnya:

  1. Tangan TUHAN dengan kasih sekuat maut sanggup melepaskan kitayang tidak berdaya dari maut dosasampai puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
    Ini yang sekarang menghantam kita.

    Sekalipun kita kaya atau pinntar, kalau tidak ibadah, tidak ada yang melindungi dari maut dosa. Sebaliknya sekalipun kita sederhana, kalau tetap dalam gendongan tangan TUHAN dan memperhatikan ibadah pelayanan, maut dosa tidak akan bisa menerjang kita.

    Lepas dari maut dosa, artinya: kita bisa sadar akan dosa, menyesali dan mengaku dosa. Siapa yang tidak berbuat dosa? Tetapi kalau digendong TUHAN, dosa yang baru tidak bisa datang, dan dosa yang lama kita sadari, sesali dan akui kepada TUHAN dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita hidup dalam kebenaran, sehingga menjadi senjata kebenaran--imam-imam dan raja-raja.

    Benar dulu--dibenarkan dulu--, baru bisa dipakai menjadi senjata kebenaransesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita. Ini teken kontrak dengan TUHAN.

    Tahbisan itu kekuatan.

    "Saya dengar kesaksian Pdt. Pong almarhum mau lari saat baru-baru di Surabaya, tetapi beliau ingat: "Aku ditahbiskan di sini." Dulu saya sebagai domba hanya menyimak. Setelah di Malang, saya mengalami: "Ah, tidak mau aku di sini, aku pergi saja." Waktu saya diundang ada pernikahan seorang pengerja di Jawa Tengah , saya berdoa: "TUHAN, pindahkan saya di sini! Aku tidak mau lagi ke Malang." Isteri saya tidak tahu. Tetapi setelah saya pulang, saya ingat kesaksian om Pong: Aku ditahbiskan disini. Nah..saya kuat, saya harus bertahan. Timbul kesombongan: 'Kalau ini mengajar jadi dosen, guru, mungkin sudah aku tinggalkan. Tidak mau aku. Cari tempat lain, aku pasti diterima.' Tetapi ini tahbisan."

    Mari, teken kontrak dengan TUHAN!

    Mengapa harus imam dan raja--teken kontrak--? Bukan dipersulit--besok ujian tapi sekarang harus melayani--, tetapi kalau kita diangkat sebagai imam dan raja, kita dipindahkan dari suasana dunia ke suasana Firdaus, karena penghuni Firdaus dan kerajaan sorga adalah imam dan raja. Jangan salah paham!

    Wahyu 20: 6
    20:6.Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imamAllah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai rajabersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

    Untuk mengangkat kita menjadi senjata kebenaran supaya tidak diterjang dosa, Yesus harus mati. Semua dosa Dia selesaikan dan Dia memeluk kita malam ini dengan tangan kasih sekuat maut. Jangan dihantam maut dan dipakai senjata dosa, tetapi senjata kebenaran, supaya kita jangan bersuasana dunia dan binasa bersama dunia, tetapi bersuasana Firdaus, bahkan sampai menjadi penghuni Firdaus dan masuk ke Yerusalem baru.
    Mari, yang belum melayani, berdoa!

    Wahyu 22: 3, 5
    22:3. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
    22:5.Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai rajasampai selama-lamanya.

    Lewat ibadah pelayanan dan penyembahan, kita dipeluk TUHAN dengan tangan kasih sekuat maut. Jangankan pencobaan, mautpun tidak bisa menembusi kita. Luar biasa!

  2. Tangan TUHAN dengan kasih sekuat maut sanggup melepaskan kita dari maut antikris--antikris menganiaya, membunuh, menyengsarakan.
    Kidung Agung 8: 7
    8:7.Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.

    Begitu dimeteraikan di dada dan tangan TUHAN--dipeluk dalam tangan kasih sekuat maut--sungai-sungai tidak bisa menghanyutkan.
    Sungai-sungai= antikris.

    Wahhyu 12: 15-16
    12:15.Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
    12:16.Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.

    Mulut antikris menyemburkan air sebesar sungai untuk menghanyutkan kita. Nanti bumi ini yang menampung kemarahan antikris, tetapi kita yang berada dalam pelukan tangan TUHAN tidak bisa dihanyutkan.

    Air sebesar sungai keluar dari mulut antikris=

    • Maut antikris lewat krisis ekonomi. Biarpun orang memberi harta benda rumahnya untuk cinta, kasih TUHAN yang sekuat maut tidak bisa ditukar dengan apapun. Pertahankan! Nanti antikris memakai krisis ekonomi untuk menarik kita mendapatkan harta benda dunia tetapi melepaskan TUHAN.

      Kaum muda, pertahankan kasih Yesus sekuat maut, jangan ditukar dengan harta benda atau apapun di dunia ini yang fana dan binasa!

    • Aniaya antikris, ajaran dan penyembahan palsu.

    Ini semua air sebesar sungai untuk menghanyutkan.

    Jadi, tangan TUHAN dengan kasih sekuat maut sanggup melepaskan kita dari maut antikris, artinya:

    • Sanggup memeliharakita di tengah krisis dan kesulitan dunia, sampai masa antikris berkuasa di bumi 3,5 tahun--puncak krisis.
      Tugas kita hanya teken kontrak: setia dalam ibadah pelayanan, jangan ingkari kontrak dengan TUHAN! Selanjutnya Dia yang menggendong kita apapun yang kita hadapi.

      Jangan kendor! Semangat terus! Mau jadi apa kita kalau lepas dari tangan TUHAN? Lepas dari ibadah, berarti lepas dari tangan TUHAN! Kita hanya bayi-bayi, tidak akan mampu menghadapi antikris.

    • Sanggup melepaskankita dari aniaya antikris yang berkuasa di bumi. Kita disingkirkan ke padang gurun selama 3,5 tahun.
    • Sanggup memberikan kekuatan ekstrasehingga kita tetap berpegang teguh pada ajaran yang benar dan penyembahan yang benar.
      Hari-hari ini, ini yang digoyang. Kalau ajarannya palsu, penyembahannya juga palsu.

      Seperti yang dihadapi oleh Daniel--harus menyembah raja--, Sadrakh, Mesakh, Abednego--harus menyembah patung. Tetapi mereka tidak mau sampai mereka dipermuliakan bersama TUHAN.

  3. Tangan TUHAN dengan kasih sekuat maut sanggup melepaskan kita dari maut neraka--nyala api neraka; lautan api belerang.
    Wahyu 21: 5-6
    21:5.Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
    21:6.Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

    Kalau kita sudah lepas dari neraka, berarti kita ada di Yerualem baru--kerajaan sorga.

    Tadi, dosa sudah diselesaikan di kayu salib sehingga kita bisa hidup benar dan menjadi senjata kebenaran--mulai teken kontrak dengan TUHAN; kita mulai berpindah ke suasana Firdaus dan sorga.
    Sudah enak, tetapi antikris masih menghantam. Kita tetap dilindungi, sampai benar-benar menjadi penghuni kerajaan Seribu Tahun damai dan kerajaan sorga.

    'semua telah terjadi'= 'sudah selesai!'= dari kayu salib sampai di Yerusalem baru.

    Mari, malam ini kita selesaikan dosa! Kita mulai merasakan, dari banyak air mata mulai mengarah ke arah yang baik--suasana sorga. Harus merasakan!
    Tetapi setan tahu, sehingga kita dihantam lewat antikris. Tetap bertahan--dipeluk oleh TUHAN--sampai di Yerusalem baru, di mana maut dan neraka tidak bisa menjamah kita.

    Kita mengalami pembaharuan--menjadi penghuni Yerusalem baru--sampai 'sudah selesai!' Semua baru. Tidak ada yang lama.

    Jadi, tangan TUHAN dengan kasih sekuat maut sanggup membaharuikita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

    Apa yang dibaharui?Hati yang bimbang.
    Hati yang bimbang gampang tenggelam.
    Bukti kita tidak tenggelam dan sedang menuju ke Yerusalem baru sampai sempurna adalah hati yang bimbang dibaharui.

    Matius 14: 28-32
    14:28.Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
    14:29.Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
    14:30.Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelamlalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
    14:31.Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
    14:32.Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.

    Begitu takut dan bimbang, Petrus mulai tenggelam.
    Pada akhir zaman, kita juga mengalami seperti yang dialami oleh Petrus yaitu kita menghadapi angin ribut dan gelombang yang menghantam kapal hidup kita--pribadi, nikah dan buah nikah, dan semua aspek hidup kita--lewat dosa, pencobaan, ajaran palsu.
    Untuk apa? Untuk membuat kita bimbang dan gugur dari iman--tidak percaya pada TUHAN--; tenggelam di lautan dunia, sampai lautan api belerang selamanya.

    Yang harus digaris bawahi: Petrus adalah hamba TUHAN yang hebat, tetapi hampir tenggelam karena dia bimbang, sebab dia menggunakan kekuatan , perasaan dan logika sendiri. Kalau menggunakan kekuatan, logika dan perasaan sendiri, kita akan bimbang; mau praktik firman:"Wah, tidak bisa, nanti begini." Bukan bayi lagi.

    "Yang pernah naik kapal, di tengah laut bukan indah-indah: kalau tenggelam, mau ke mana? Tidak ada ujungnya. Saya dulu sering naik kapal, ikut ibadah persekutuan. Jangan bilang enak-enak! Lihat laut apalagi di malam hari, lumayan juga kalau pakai pikiran. Kalau bayi, enak-enak saja. Seringkali kita bukan bayi lagi--merasa kuat, pintar--, akhirnya bimbang dan tenggelam di lautan dunia, sampai di lautan api neraka."

    Tetapi ini baiknya TUHAN. Dia mengizinkan Petrus hampir tenggelam--kalau malam ini kita merosot semua, itu adalah kebaikan TUHAN--, supaya Petrus--kita--otomatis mengulurkan tangan, jangan memakai kekuatan sendiri, tetapi menyerah kepada TUHAN. Otomatis mulut berseru--menyembah dengan hancur hati: "Yesus, tolong!" Kalau tidak tenggelam--enak terus--, kapan mau hancur hati?

    Malam ini, kalau ada sesuatu, ulurkan tangan kepada TUHAN dan Dia akan mengulurkan tangan dengan kasih sekuat maut untuk mengangkat kita dan membuat semua teduh.
    Artinya:

    • Membuat kita mengalami damai sejahtera.
      Malam ini, jangan bimbang, jangan goyah! Ulurkan tangan, berseru kepada Yesus sampai damai sejahtera--tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan, tetapi hanya merasakan mengasihi TUHAN: "Terserah TUHAN, tidak mungkin TUHAN melakukan yang tidak baik."

      Kalau damai, semua menjadi enak dan ringan; semua berhasil dan indah pada waktunya; semua selesai di bumi ini.

    • Semua selesai pada waktunya di Yerusalem baru saat TUHAN datang kembali kedua kali. Kita diubahkan sampai sempurna seperti Dia. Kita berada di takhta sorga di mana gulungan kitab itu berada. Kalau sekarang kita di bumi ditulisi firman dari takhta sorga, nanti kita kembali ke sana.

Mari, berseru kepada TUHAN! Apapun kedaan kita, ulurkan tangan dan berseru kepada TUHAN. Kita hanya bayi yang tidak berdaya.
Tangn kasih sekuat maut yang dibuktikan di Golgota sanggup menjangkau kita semua.

Yang sudah berhasil, jangan sombong, jangan tunggu tenggelam, tetapi sekarang berseru dengan hancur hati: 'Saya tidak mampu, TUHAN, saya tetap bai yang tidak bisa apa-apa, TUHAN tolong.'
Yang hampir tenggelam, kesempatan malam ini, TUHAN menolong kita semua.

Cukup Dia seorang diri di kayu salib, semua akan selesai. Jangan bimbang lagi, tetapi percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN. Kalau tidak ada yang mau tahu, kesempatan, Dia seorang diri dan kita seorang diri; kita berseru kepada Dia.
Apa saja yang mulai tenggelam--jasmani, rohani, nikah dan buah nikah--, berseru kepada TUHAN! Yang sudah enak, jangna sombong, angin gelombang datang sekonyong-konyong, tetap berseru: 'Pegang saya, peluk saya, TUHAN dengan tangan kasih sekuat maut.'

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 13 November 2012 (Selasa Sore)
    ... bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Dalam ayat - imam-imam kepala dan orang Farisi mengatakan bahwa Yesus adalah penyesat. Di akhir jaman akan banyak guru-guru palsu yang membolak-balikkan fakta. Ajaran yang benar dikatakan salah ajaran yang salah dikatakan benar hanya karena sesuatu di dunia. Percikan darah adalah penyucian terakhir ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 September 2014 (Minggu Pagi)
    ... dengan dipakai oleh Tuhan untuk menulis surat kepada sidang jemaat bangsa Kafir supaya mereka disucikan sampai sempurna seperti Yesus. Sekarang kita menerima kunci Kerajaan Surga sama dengan dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Matius Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku Tuhan Tuhan akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 April 2010 (Senin Sore)
    ... dosa bahkan sampai puncaknya dosa. sebab bait Allah jasmani didirikan menurut hukum taurat tahun sehingga hanya untuk bangsa Israel dan bangsa kafir tidak boleh masuk kedalamnya. Bait Allah yang rohani dibangun dalam hari dalam sistem kemurahan sehingga bangsa kafir bisa masuk kedalamnya. Supaya bisa menyongsong kedatangan Tuhan baik kafir maupun ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 25 Juli 2010 (Minggu Sore)
    ... puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari . Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. hari kematian dan kebangkitan Tuhan. ay. - pekerjaan Tuhan Yesus yaitu membangun Bait Allah yang rohani tubuh Kristus lewat korbanNya di kayu salib. LALU DIMANA LETAK KERJASAMANYA ...
  • Ibadah Doa Malang, 16 Oktober 2012 (Selasa Sore)
    ... loh batu . Sejak Yesus mati di kayu salib maka terjadi peralihan dari pembangunan bait Allah jasmani sistim taurat hanya untuk bangsa Israel kepada pembangunan bait Allah rohani sistim kemurahan yaitu pembangunan tubuh Kristus yang sempurna di mana bangsa Kafir boleh masuk di dalamnya. Jadi kematian Yesus merupakan kemurahan dan ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 Juni 2010 (Selasa Sore)
    ... persediaan gadis yang bijaksana. Pelitanya tetap menyala sehingga berhasil menyongsong kedatangan Yesus kedua kali bahagia bersama Tuhan masuk dalam pesta kawin Anak Domba. Matius Akan tetapi waktu mereka sedang pergi untuk membelinya datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin lalu pintu ...
  • Ibadah Jumat Agung Malang, 29 Maret 2024 (Jumat Sore)
    ... yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan menjadi imam-imam bagi Allah Bapa-Nya bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Yesus mencucurkan darah sampai mati di kayu salib darahNya berkuasa untuk ayat Melepaskan kita dari dosa. ayat Mengangkat kita menjadi imam dan raja. Tujuan memperingati Jumat Agung supaya kita menjadi ...
  • Ibadah Paskah Persekutuan II Surabaya, 15 Mei 2014 (Kamis Pagi)
    ... berbicara maka tidak akan tekun. Kalau ada urapan Roh Kudus kita akan tekun sampai garis akhir. Untuk menantikan Tuhan kita bertekun terutama didalam ruangan suci ketekunan dalam kandang penggembalaan. Dahulu rasul-rasul ini juga bertekun. Kisah Para Rasul - Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Oktober 2023 (Minggu Siang)
    ... dipelihara oleh Tuhan sampai masuk Kanaan. Perjanjian baru Sabat adalah perhentian dalam Roh Kudus. Ketika kita masuk baptisan air Roh Kudus akan mengurapi kita sehingga kita mengalami perhentian dalam Roh Kudus. Perhentian dalam Roh Kudus tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Artinya di mana saja kapan saja situasi apa saja kita tetap mengalami ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 September 2013 (Kamis Sore)
    ... mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya di mana hanya sedikit yaitu delapan orang yang diselamatkan oleh air bah itu. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani melainkan untuk memohonkan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.